Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bencana alam adalah salah satu fenomena yang dapat terjadi setiap
saat, dimanapun dan kapanpun sehingga menimbulkan risiko atau bahaya
terhadap kehidupan manusia, baik kerugian harta benda maupun korban jiwa
manusia (Nugroho. dkk, 2009). Bencana tanah longsor merupakan salah satu
bencana alam geologi yang dapat menimbulkan korban jiwa dan kerugian
material yang sangat besar, seperti terjadinya pendangkalan, terganggunya
jalur lalu lintas, rusaknya lahan pertanian, permukiman, jembatan, saluran
irigasi dan prasarana fisik lainnya.
Pengertian tanah longsor itu sendiri adalah perpindahan material
pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material
campuran tersebut, bergerak ke bawah atau ke luar lereng (SNI 13-7124-
2005). Tanah longsor terjadi kerena ada gangguan kestabilan pada tanah/
batuan penyusun lereng. Gangguan kestabilan lereng tersebut dapat dikontrol
oleh kondisi morfologi (terutama kemiringan lereng), kondisi batuan/tanah
penyusun lereng, dan kondisi hidrologi atau tata air pada lereng. Secara umum
kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor
pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mepengaruhi kondisi
material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan
bergeraknya material tersebut.
Potensi terjadinya pada lereng tergantung pada kondisi batuan dan
tanah penyusunannya, struktur geologi, curah hujan dan penggunaan lahan.
Tanah longsor umumnya terjadi pada musim hujan dengan curah hujan yang
tinggi. Tanah yang kasar akan lebih berisiko terjadi longsor karena tanah
tersebut mempunyai kohesi agregat tanah yang rendah. Mengingat kejadian
bencana alam di daerah Kota Semarang beberapa akhir ini seperti tanah

1
longsor yang terjadi di beberapa kecamatan. Dan juga dilihat dari karateristik
wilayah Kota Semarang maka dilakukan pemetaan daerah risiko tanah longsor
dengan pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang bertujuan untuk
memberikan informasi lokasi-lokasi yang memiliki risiko bencana tanah
longsor. Pada kenyataannya Badan Penanggulangan Bencana Daerah belum
memiliki peta risiko bencana. Padahal adanya pemetaan risiko bencana
menjadi sangat penting dalam penataan penanggulangan bencana yang
matang, terarah dan terpadu (Nugraha, 2013).
Pemetaan risiko bencana adalah kegiatan pembuatan peta yang
merepresentasikan dampak negatif yang dapat timbul berupa kerugian materi
dan non materi pada suatu wilayah apabila terjadi bencana (Aditya, 2010).
Diperlukan data yang valid diperlukan untuk proses pemetaan risiko sehingga
dapat mempresentasikan kondisi sebenarnya di lapangan.
Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang
mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau
dalam arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang memiliki
kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan
informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut
lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang
membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Perkembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) mampu
menyediakan informasi data geospasial seperti objek dipermukaan bumi
secara cepat, sekaligus menyediakan sistem analisis keruangan yang akurat.
Sehingga dapat dilakukan upaya mitigasi bertujuan mencegah risiko yang
berpotensi menjadi bencana atau mengurangi efek dari bencana ketika
bencana itu terjadi.

2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep dari penanggulangan disaste tanah longsor
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa/I dapat mendemonstrasikan disaster tanah longsor secara
sempurna

3
BAB II
ISI

A. Daftar Pemain :
Cindy Heben : adek Novri dan korban meninggal (warga)
Mirawati : pacar Novri dan korban longsor (warga)
Novri Andrian : pacar Mirawati korban longsor (warga)
Fitri Verona : Bu Lurah (TIM BNPB)
M. Zulfadhli : pak lurah (TIM evakuasi)
Nur Izzari Hasanah : ketua TIM evakuasi (TIM MEDIS)
Sulistianna : anggota TIM evakuasi (TIM MEDIS)
Yuliani Putri Pratiwi : anggota TIM evakuasi (TIM MEDIS)
Sri Yuliani Putri : anggota TIM evakuasi (TIM MEDIS)
Jem Ulina Purba : TIM evakuasi (TIM BNPB)
Teodora Mapusa : perawat Klinik (TIM BNPB)

B. Skenario
Pada suatu sore duduklah sepasang kekasih diatas bebukitan tanah
didekat taman, mereka berbincang bincang tentang hubungan mereka dan
mereka harus terpisah karena novri harus pergi meninggalkan desa dan
pindah kekota, sebelumnya novri datang lalu menghampiri mira yang telah
lama menunggu siang itu.
(Pukul 15.00 wib atau jam 3 sore )
Novri : Assalamualaikum sayang, maafkan aku ya telat datang, kamu
marah ya ? (sambil memegang tangan mira )
Miyra : (Miyra marah dengan bahasa banjarnya)
Novri : sayang kamu jangan gitu aku enggak ngerti bahasa kamu,
kamu bahasa Indonesia yang baik dan benar aja ya ( sambil ketawa )

4
Miyra : jelas aku marah kamu datang terlambat aku udah nungguin
kamu dari sejam yang lalu, disini panas tau gak kamu ? kulit aku nanti hitam
gimana? nanti aku enggak cantik lagi kamu kan tau pekerjaan aku model, lagi
pula kenapa juga kamu ajak aku ketemuan disini.
Novri : Maaf sayang, sebenarnya aku mau ngomong sama kamu
bahwa aku harus pindah kekota, tapi kita tetep bersama kok sayang
Miyra : ya udahlah tapi aku malas ldr an, aku mau kita putus aja
Novri :(tampak sedih dan menundukkan kepala )tapi aku sayang
sama kamu .
Tiba-tiba dari kejauhan cindy adik dari novri andrian melihat mereka lalu
menghampiri dan mengajak novri andrian pulang
Cindy : abang? ngapain disini? ya ampun nemui wanita ini rupanya model
desa gak jelas ini
Novri : husss dek jangan bicara gitu
cindy : yuk bang kita pulang kita harus berangkat lagi bang!! (sambil
mendorong miyra)
Novri : eehhh udah udah (sambil merangkul cindy adiknya yang ngomel-
ngomel ) miyra aku pergi ya aku sayang kamu
miyra : tidak penting bicara dalam bahsa banjar. (miyra pun pergi
meninggalkan lokasi)
novri : dek udah jangan marah2 lagi gimana pun dialah nanti calon kakak
ipar mu
cindy : astafirullahalazimmm.. abang sehat kah? jangan sampai deh bang dia
jadi kakak ipar aku cewek sombong begitu belum lagi bahasanya buat aku pusing
entah apa dia bilang bang kadak panting lah apalah
novri : ya sudah sekarang kamu pulang dulu ya dek abang masih punya
urusan yang mau diselesaikan
cindy : ndeehhhh ujung-ujung nya pulang sendiri juga.. ya deh bang

5
cindy pun pulang, tetapi novri masih tetap disitu meski hari hujan lebat novri
pun duduk sendirian menenangkan diri dan sambil memikirkan miyra dengan
tampang sedih

novri : mir.. mir apalah kurang aku ini mir hingga kamu mau pisah sama
aku padahal aku sayang banget sama kamu ya allah kuatkanlah hati hamba, ya allah
beri ketegaran.

pada pukul 17.00 wib cuaca masih mendung, setelah hujan lebat reda tiba-tiba
terdengar suara gemuruh lalu tanah mulai meruntuh novri yang sedang duduk
diatas bebukitan mulai panik dan semua tanah didekatnya mulai meruntuh
kebawah dan bukit yang diduduki novri pun runtuh (longsor), novri yang pada
waktu itu duduk diatasnya ikut terjatuh terguling tertimpa tanah, sebagian
tubuhnya dan mira yang saat itu diperjalanan dan turun dari taman jatuh
dengan longsor dan sebuah pohon yang menimpa tubuhnya.
novri : ya allah ada apa ini ? tidakkkk.tolong (sambil berteriak )
miyra : aaaaa tidakkkkk (disisi lain)

Di suatu tempat yang berbeda masyarakat desa pun panik dan berlarian
karena longsor saat itu dengan sambil berteriak tolong.. tolong.. dan sibuk
menyelamatkan diri, ketika longsor sudah berhenti, pak lurah yang kebetulan
tiba-tiba pulang dinas kantoran dikota tepatnya polda riau segera mencari
keluarga nya menuju lokasi bencana.

Dirumah pak lurah, didepan teras halaman rumah


Fadli : ya ampun buk, buk kenapa bisa seperti ini ?
Fitri : ya allah untung ayah sudah pulang yah..Cobaan buat kita dan desa
ini yah lihat rumah kita pak pada banyak yang rusak dan rumah tetangga lainnya juga
banyak yang runtuh.

6
Fadli : ya sudah buk tidak apa2 rumah bisa kita perbaikki asalkan ibuk baik2
saja (dengan sentuhan perhatian), ibuk baik2 saja kan buk tidak ada yang terluka kan
buk?
Fitri : tidak ada pak.. hanya saja kaki ibuk sakit tadi berlarian keluar rumah
Fadli : ayo buk kita duduk disini saja (sambil merangkul) bapak akan
menghubungi pihak pihak terkait buk agar desa kita mendapat bantuan.
Fitri :baiklah yah ..
lalu menghubungi pihak-pihak terkait untuk menginformasikan kejadian
tersebut. Namun belum sempat menghubungi pihak yang dapat membantu.
Tiba-tiba cindy datang menghampiri pak lurah dan buk lurah..
Cindy : pak tolong saya pak tolong saya ..
Fadli : iya kamu tenang dulu ya nak ..
Cindy : saya tidak bisa tenang dengan apa yang terjadi sekarang pak rumah
saya runtuh keluarga saya semua panik dan abang saya pak belum pulang dan saya
tidak tau nasibnya sekarang
Fitri : tenang ya nak kita semua panik sebaiknya kita berdoa saja dulu
Fadli : iya saya akan menghubungi pihak bantuan
Cindy : baiklah pak buk terima kasih tolong selamatkan abang saya ya pak
Fadli,fitri : iya iya ..
Pak lurah pun menghubungi klinik untuk meminta bantuan TIM evakuasi
dalam membantu kejadian tersebut
Fadli : hallo selamat siang ,
Nova : iya siang dengan klinik hangtuah ada yang bisa saya bantu
Fadli : iya telah terjadi longsor didesa sukamaju
Nova : baik siap segera kami kirimkan bantuan
NOVA PUN LALU MENELPON TIM EMERGENCY
Nova : emergency segera kirimkan bantuan !! telah telah terjadi longsor
didesa sukamaju

7
TIM EMERGENCY PUN BERSIAP SIAP MENUJU LOKASI
Salah seorang perawat memberi tahu kepada tim emergency lainnya bahwa
telah terjadi bencana longsor didesa Sukamaju.
Putri : ada keadaan darurat ?
Yuliani, sulis : keadaan darurat apa ?
Putri : telah terjadi bencana longsor didesa Sukamaju. Sebentar lagi pasti bu
Zati memberitahu kita. Lebih baik kita persiapkan semuanya sekarang.
Jem : benar, mari kita siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
(Putri, Yuliani, sulis dan jem segera menyiapkan alat yang dibutuhkan)

Nur izzati : oke kita sudah berkumpul kalian tau kan tanda
protokol triage kan ?
Sulistina ,jem,putri,yuliani : siap ..tau buk
Sulistina : hijau untuk non darurat!!
Jem : kuning untuk cidera ringan yang tidak mengancam
nyawa dalam waktu dekat
Putri : merah untuk korban darurat dengan pertolongan cepat
Yuliani : hitam untuk korban meninggal dan tidak bisa
diselamatkan
Nurizzati : oke kita berfokus pada mereka yang bisa kita
selamatkan ya ..
Sulistiana : bisakah kita memberikan obat pada mereka ditempat ?
Nurizzati : oke, obat tidak bisa kita gunakan sembarangan pada
korban, kalian harus menganalisis dulu kondisi korban, baru memilih alternative lain
untuk keadaan korban ya
Sulistiana,jem,putri,yuliani : siappp!!

8
Nurizzati : Baiklah sekarang kita menuju kelokasi ya, kalian harus
siapkan semua peralatan kalian masker, obat-obatan dan yang lainnya okeee.. kalian
harus aman diri, aman pasien dan aman lingkungan ya
baikkk kita berangkat sekarang..
Sulistiana,jem,putri,yuliani : siappp! Semua sudah lengkap.
Tim emergency pun berangkat dan ketika sampai dilokasi segera menganalisa
para korban

TAHAP TRIAGE TEAM


Satu korban dengan triase merah yaitu korban luka pada bagian servikal,
keadaan korban kehilangan kesadaran, frekuensi pernafasan tidak spontan,
terdapat secret dan keadaan GCS korban koma
Nurizzati : buk buk (sambil memukul pundak korban )
Sulistiana : korban tidak sadar (sambil mengikat triase )
Nuizzati : hallo tim evakuasi ,ditemukan korban dengan triase merah
Satu korban dengan triase hijau yaitu korban mengalami lesi pada wajah ,dahi
dan tangan korban sadar keadaan gcs korban composmentis.
Novri (korban) : tolong ..kulit saya sakit lecet
Sulistiana : sebentar ya pak
Nurizzati : oke team evakuasi korban satu lagi dengan triase hijau
(sambil menelpon )
Disisi lain satu korban dengan triase hitam pendarahan diabdomen, mulut,
hidung, dan kepala setelah dilakukan pemeriksaan pupil melebar dan nadi tidak
teraba dan pasien meninggal
Fadli : melakukan pemeriksaan dan mengikat triase hitam kepada korban
Setelah melakukan triage pada korban tim evakuasi melaksanakan tugasnya
untuk mengevakuasi para korban yang masih bisa diselamatkan dan yang
sudah meninggal

9
TAHAP EVAKUASI TEAM
Nurizzati : team evakuasi kesini
Sulistiana : iya cepat kesni
Yuliani,putri,fadli : datang sambil membawa installing neckoller
melakukan tindakkan ..
nurizatti : posisi siap ..1..2..3
setelah pasien diletakkan diatas fadli pergi ke korban lain team evakuasi
melanjutkan dengan tindakkan dan mengangkat korban keambulance
fadli : ayo pak saya bantu angkat (sambil merangkul novri andrian)
yuliani : siap 1..2..3
korban pun diangkat ke ambulance dan dilanjutkan korban berikutnya
yang telah meninggal dunia, dan semua pasien pun telah dievakuasi dan
dilarikan kerumah sakit untuk penanganan lebih lanjut .
ketika semua korban sudah dimasukkan kemobil ambulance
novri : sayang ,bangun sayang jangan tinggalkan aku tolong selamatkan
calon istri saya buk pak
putri : tenang pak kami akan lakukan yang terbaik (memasang infus dan
memonitor keadaaan pasien)

evakuasi korban hari itu selesai dan para korban pun telah dilarikan kerumah
sakit untuk mandapatkan penanganan lanjut dan para korban yang masih
selamat sementara waktu tinggal ditempat pengungsian yang telah disediakan.

10
Setelah kejadian bencana yang menimpa desa sukamaju pada hari ke 3 TIM
BNPB beserta Lurah didesa setempat melakukan proses Rehabilitasi pada
korban korban yang masih mengalami trauma baik berat maupun ringan.
Dengan memberikan penyuluhan kesehatan serta motivasi hidup yang akan
dijalani setelah bencana.

(TIM BNPB berkoordinasi dengan pak lurah dalam melakukan penyuluhan)


Sehari sebelum tahap rehabilitasi TIM BNPB mendatangi pak Lurah.
Jem : Assalamualaikum pak besok tim kami dari TIM BNPB akan
melakukan penyuluhan serta pemberian motivasi hidup kepada seluruh korban dari
bencana yang terjadi di desa ini. apakah kami bisa melakukannya pak ?
Fadli : Iya baik bu. Saya setuju agar kedepannya para korban bisa kembali
pulih dan secara bertahap menghilangkan trauma yang mereka rasakan.
Nova : kami minta bantuan nya ya pak untuk bekerja sama dalam memberi
motivasi kepada seluruh korban
Fadli : baik bu saya akan membantu mengumpulkan seluruh warga diposko
agar TIM BNPB dapat melakukan penyuluhan tersebut.
Fitri : baik pak kami mengucapkan terimakasih atas kerja sama ini.
Fadli : seharusnya saya yang berterimakasih sekali kepada semua pihak bu,
atas bantuan ini.
Fitri : baik pak kita bersama sama saling membantu dan menguatkan para
korban
Penyuluhan pun dilakukan dan ketua TIM BNPB memberikan motivasi kepada
seluruh korban selamat pada kejadian tersebut.

11
BAB III
PEMBAHASAN

Pada scenario tanah longsor terjadi karena air hujan yang mengakibatkan tanah
menjadi longsor. Sesuai dengan teori Nandi (2007) mengatakan beberapa penyebab
dari terjadinya tanah longsor akibat dari curah hujan, karenapada musim kering yang
panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air dipermukaan tanah dalam
jumlah besar . hal ini yang mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah
hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan. Ketika hujan, air akan
menyusup kebagian yang retak sehingga tanah dengan cepat mengambang kembali
dan dapat menyebabkan terjadinya longsor bila tanah tersebut terletak pada lereng
yang terjal.
Dampak dari tanah longsor di scenario adalah banyaknya korban yang berjatuhan
akibat tertimbun dari tanah longsor dan kerusakan rumah akibat runtuhan longsor dan
sesuai dengan teori menurut Nurjannah (2013), dampak yang diakibatkan oleh
bencana tanah longsor adalah korban meninggal dan hancurnya rumah yang tertimpa
longsoran tanah, dan tertutupnya akses jalan karena adanya penumpukan tanah.
Menurut DEPKES RI (2006) Manajemen Penanggulangan Bencana terdiri dari
dari :
1. Impact (saat terjadi bencana) dimana kejadian atau peristiwa bencana yang
disebabkan oleh alam atau ulah manusia, baik yang terjadi secara tiba-tiba
atau perlahan-lahan, dapat menyebabkan hilangnya jiwa manusia, trauma
fisik dan psikis, kerusakan harta benda dan lingkungan, yang
melampaui kemampuan dan sumberdaya masyarakat untuk mengatasinya,
sesuai dengan isi scenario yang bencana itu sendiri yang disebabkan oleh air
hujan yang menyebabkan pada scenario adanya korban meninggal akibat tidak
tertolong dengan cepat.

12
2. Acute Response (tanggap darurat) dimana Upaya yang dilakukan segera
setelah kejadian bencana yang bertujuan untuk menanggulangi dampak
yang timbul akibat bencana, terutama penyelamatan korban dan harta
benda, evakuasi dan pengungsian,sesuai dengan scenario dimana para tim
yang dibentuk berupaya segara menanggulangi dampak yang timbul akibat
bencana.
3. Recovery (pemulihan) dimana Proses pemulihan kondisi masyarakat yang
terkena bencana baik dampak fisik dan psikis, dengan memfungsikan kembali
sarana dan prasarana pada keadaan semula. Hal ini dilakukan dengan
memperbaiki prasaran dan pelayanan dasar (jalan, listrik, air bersih, pasar,
Puskesmas dll) dan memulihkan kondisi trauma psikologis yang dialami
anggota masyarakat, di scenario hanya dijelaskan saja bagaimana pemulihan
yang dilakukan melalui prolog karena keterbatasan waktu.
4. Development (pembangunan) dimana Merupakan fase membangun kembali
sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana. Pembangunan ini dapat
dibedakan menjadi 2 tahapan. Tahapan yang pertama yaitu rehabilitasi yang
merupakan upaya yang dilakukan setelah kejadian bencana untuk
membantu masyarakat memperbaiki rumah, fasilitas umum dan
fasilitas sosial serta menghidupkan kembali roda ekonomi. Tahapan
yang kedua yaitu rekonstruksi, yang merupakan program jangka
menengah dan jangka panjang yang meliputi program fisik, sosial
dan ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat pada kondisi
yang sama atau lebih baik, di scenario juga hanya dijelaskan berdasarkan
prolog karena keterbatasan waktu.
Menurut Nurjannah (2013) Ada saat dimana seleksi pasien untuk penanganan
segera (emergency) akan lebih efektif.atau disebut dengan (TRIAGE),yang terdiri
dari :
a. Merah : dimana keadaan paling penting, prioritas utama. keadaan yang
mengancam kehidupan sebagian besar pasien mengalami hipoksia, syok,

13
trauma dada, perdarahan internal, trauma kepala dengan kehilangan
kesadaran, luka bakar derajat I-II, sesuai dengan scenario terdapat korban
longsor yang bernama Mira mengalami fraktur servikal dan korban tidak
sadarkan diri akibat tertimbun tanah longsor yang membutuhkan tindakan
cepat menangani frakturnya.
b. Kuning : dimana keadaan penting, prioritas kedua. Prioritas kedua meliputi
injury dengan efek sistemik namun belum jatuh ke keadaan syok karena
dalam keadaan ini sebenarnya pasien masih dapat bertahan selama 30-60
menit. Injury tersebut antara lain fraktur tulang multipel, fraktur terbuka,
cedera medulla spinalis, laserasi, luka bakar derajat II, pada scenario tidak
ada ditemukan korban dengan triage kuning.
c. Hijau: dimana keadaan prioritas ketiga. Yang termasuk kategori ini adalah
fraktur tertutup, luka bakar minor, minor laserasi, kontusio, abrasio, dan
dislokasi, pada scenario korban novri mengalami lecet dan masih dalam
keadaan sadar.
d. Hitam meninggal. Ini adalah korban bencana yang tidak dapat selamat dari
bencana, ditemukan sudah dalam keadaan meninggal, pada scenario
ditemukan 1 korban meninggal.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di beberapa daerah di Indonesia merupakan daerah yang rawan bencana.
Dengan banyaknya bencana, kesiagaan dan pelaksanaan tanggap bencana

14
harus dilakukan dengan baik. Karena dampak yang ditimbulkan bencana
tidaklah sederhana, maka penanganan korban bencana harus dilakukan dengan
terkoordinasi dengan baik sehingga korban yang mengalami berbagai sakit
baik fisik, sosial, dan emosional dapat ditangani dengan baik dan manusiawi.
Perawat sebagai kaum yang telah dibekali dasar-dasar kejiwaan
kebencanaan dapat melakukan berbagai tindakan tanggap bencana.
Seharusnya modal itu dimanfaatkan oleh mahasiswa keperawatan agar secara
aktif turut melakukan tindakan tanggap bencana.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aditya,T.2010. Visualisasi Resiko Bencana di Atas Peta.Jurusan Teknik


Geodest.Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada : Yogyakarta
Nandi.2007. Longsor. Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) : Bandung
Nugraha,Arya.2013. Perencanaan Dinding Penahan Tanah dengan Menggunakan
Program Geo.5.Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta
Nurjannah, dkk. 2013. Manajemen Bencana. Penerbit Alfa Beta, Bandung

16

Anda mungkin juga menyukai