Anda di halaman 1dari 10

1

MODUL BIMWIN #4
MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI KELUARGA

GAMBARAN UMUM
Kesehatan Reproduksi merupakan salah satu pilar keluarga sakinah yang turut
menentukan kebahagiaan dan masa depan keluarga. Apabila terganggu, maka
kehidupan keluarga dapat mengalami masalah, bahkan jika sampai terjadi kematian
maka bangunan keluarga terancam koyak. Oleh karenanya, sejak dini para calon
pengantin perlu dibekali pengetahuan tentang kesehatan reproduksi keluarga, dan
relasi hubungan seksual dalam Islam sehingga setara dan bermartabat. Dengan
demikian, calon pengantin sama-sama memahami bahwa tanggung jawab kesehatan
reproduksi keluarga merupakan tanggung jawab bersama.

TUJUAN
 Peserta mampu memahami konsep dasar Kesehatan Reproduksi keluarga dalam
perspektif keadilan Islam
 Peserta memiliki keterampilan untuk mendiskusikan hal-hal terkait kesehatan
reproduksi secara nyaman dengan calon suami/ istrinya,

POKOK BAHASAN
 Perbedaan organ, fungsi, masa, dan dampak reproduksi pada laki-laki dan
perempuan,
 Hak dan Kewajiban Reproduksi laki-laki dan perempuan,
 Alat Kontrasepsi

METODE
 Curah pendapat,
 Ceramah dan tanya jawab,
 Diskusi berpasangan,
 Diskusi kelompok,
 Presentasi,

MEDIA
 Kertas flipchart,
 Kertas Metaplan,
 Kertas HVS,
 Spidol besar,
 Pena,
 LCD,
 Laptop,

WAKTU
 120 menit

LANGKAH-LANGKAH

Langkah-1: Perbedaan Organ, Fungsi, Masa, dan Dampak Reproduksi pada


Laki-laki dan Perempuan (40 Menit)
1. Sapalah peserta dengan salam dan jelaskan secara singkat dan umum maksud
materi serta tujuannya. Kemudian tanyalah peserta apa arti sehat? Catatlah kata
2

kunci jawaban di papan tulis. Pastikan mengandung unsur kesehatan yang


bersifat jasmani, rohani, dan sosial. Kemudian bingkailah kunci-kunci jawaban
tersebut dengan definisi WHO tentang kesehatan yang meliputi fisik, mental, dan
sosial. Jika perlu tambahkan kesehatan secara finansial, intelektual, dan seksual.
Jangan lupa kesehatan spiritual seperti mampu menjalanan perkawinan sesuai
kemaslahatan bersama sebagaimana tuntunan agama,
2. Tanyalah peserta apa arti kesehatan reproduksi? Ingatkan agar mengacu pada
definisi sehat WHO dan Agama sehingga kesehatan reproduksi juga meliputi
kesehatan reproduksi secara fisik, mental, sosial, dan spiritual. Tekankan bahwa
sebagaimana kedirian manusia, maka kesehatan termasuk kesehatan reproduksi
meliputi fisik, jiwa, dan pikiran yang saling mempengaruhi.
3. Tanyalah pada peserta apa yang mereka ketahui tentang selaput dara? Tunggu
hingga muncul dua jawaban dan jika tidak muncul bisa ditunjuk dua peserta
untuk menjawabnya. Catat jawaban kunci di kertas plano. Setelah itu jelaskan
bahwa:
a. Selaput dara itu adalah selaput tipis yang mengelilingi pada pembukaan
lubang vagina. Bentuknya bisa satu lubang besar bisa pula beberapa lubang
kecil. Ada yang sangat tipis, sedang, hingga sangat tebal. Ada yang elastis
sehingga tidak mudah robek ada pula yang tidak elastis.
b. Semakin tebal selaput dara, semakin sulit ditembus sehingga bisa semakin
menimbulkan rasa sakit ketika robek. Sebaliknya, semakin tipis semakin
elastis sehingga semakin mudah robek.
c. Robeknya selaput dara tidak hanya karena berhubungan seksual, tetapi bisa
juga akibat vagina terbentur benda keras misalnya karena terbentur stang
sepeda saat jatuh di masa kecil, atau lainnya.
d. Hal ini berarti bahwa tidak berdarahnya pengantin perempuan di malam
pertama bisa karena selaput daranya tebal sehingga tidak mudah robek dengan
sekali hubungan seksual, bisa pula karena selaput dara tipis dan pernah sobek
karena terkena benturan benda tumpul. Jadi tidak selalu karena sudah pernah
berhubungan seksual sebelumnya.

4. Gambarlah bagan sebagaimana contoh sebagai berikut ini, kemudian tanyakan


peserta apa saja organ reproduksi yang dimiliki laki-laki dan masukkan dalam
kolom organ reproduksi laki-laki. Tulis yang penting-penting saja misalnya penis,
sperma, kantong sperma. Kemudian tanyakan pula apa saja organ reproduksi
perempuan dan masukkan jawaban dalam kolom organ reproduksi perempuan.
3

Tulis yang penting-penting saja misalnya vagina, rahim, indung telur, sel telur,
payudara.

Reproduksi Organ Fungsi Masa Dampak


Laki-laki

Perempuan

5. Tanyakan fungsi organ reproduksi laki-laki dan masukkan jawaban dalam kolom
fungsi organ reproduksi laki-laki. Catat yang penting-penting misalnya mimpi
basah, dan hubungan seksual. Kemudian tanyakan pula fungsi organ reproduksi
perempuan dan masukkan jawaban pada kolom fungsi organ reproduksi
perempuan. Catat yang penting-penting misalnya menstruasi, hubungan seksual,
hamil, melahirkan, nifas, dan menyusui,
6. Tanyakan masa reproduksi laki-laki dengan menanyakan berapa lama kira-kira
mimpi basah berlangsung, dan kira-kira berapa lama pula hubungan seksual
berlangsung. Jawaban bisa bervariasi, misalnya 5 menit untuk mimpi basah dan
15 menit untuk hubungan seksual. Tanyakan pula masa reproduksi perempuan
dengan menanyakan berapa lama kurang lebih masa menstruasi, dapat ditulis 1
minggu, hubungan seksual 15 menit, hamil 9 bulan, melahirkan 2 jam atau sehari
lebih, nifas sehari hingga 60 hari, dan menyusui kurang lebih 2 tahun. Lalu
tegaskan bahwa masa reproduksi laki-laki hanya hitungan menit, sedangkan masa
reproduksi perempuan ada yang hitungan menit, harian, mingguan, bulanan,
hingga tahunan,
7. Tanyakan dampak fungsi reproduksi bagi laki-laki, di antaranya: a) Bagaimana
dampak mimpi basah bagi laki-laki? apakah menyenangkan atau tidak?, b)
Bagaimana pada umumnya dampak hubungan seksual bagi laki-laki? Apakah
menyenangkan atau tidak?. Kemudian tanyakan dampak fungsi reproduksi bagi
perempuan:
a. Bagaimana dampak menstruasi bagi perempuan? Apakah menyenangkan
atau tidak? Jawabannya bisa jadi bahagia karena berarti sehat tapi bisa pula
mengganggu karena mengalami pre menstrual syndrome atau sakit bulanan,
membutuhkan biaya untuk membeli pembalut, dan khawatir tembus di
celana, gaun, atau rok,
b. Bagaimana dampak hubungan seksual bagi perempuan? Bisa menyenangkan
bisa pula mengangggu karena ada banyak alasan, misalnya merasa tabu
mengajak atau menolak, merasa kecewa, merasa khawatir/takut hamil, atau
lainnya,
c. Apa yang dialami perempuan saat menjalani kehamilan? Bisa menyenangkan
karena sehat, namun bisa pula mengganggu karena mual, lemas, pegal-pegal,
sakit, merasa berat, merasa diabaikan, dan lainnya,
4

d. Apa yang dialami perempuan saat melahirkan? Bisa menyenangkan bisa pula
mengganggu, misalnya karena merasakan sakit saat kontraksi, menjalani
induksi, operasi sesar, dan lainnya,
e. Bagaimana kondisi perempuan saat menjalani nifas? Bisa menyenangkan
bisa pula mengganggu karena darah yang banyak, khawatir tembus, atau
bahkan khawatir mengalami resiko perdarahan pasca persalinan.
f. Bagaimana kondisi perempuan saat memberi ASI pada bayi? Bisa
menyenangkan bisa pula mengganggu karena ASI tidak lancar, harus
mengkonsumsi sejumlah makanan tertentu dan beraktifitas khusus yang
dapat memperbanyak ASI, demam karena ASI penuh, meriang saat akan
menyapih, dan lainnya.

8. Tunjukkan bagan yang telah terisi seperti dibawah ini:

Reproduksi Organ Fungsi Masa Dampak


Laki-laki - Penis - mimpi 5’ 
- sperma basah
- Kantong - hubungan 15’ 
sperma seksual
Perempuan - Vagina - menstruasi 1 minggu  + 
- sel telur - hubungan 15 menit  + 
- indung telur seksual
- rahim - hamil 9 bulan +
- payudara - melahirkan 1 hari +
- nifas 1-60 hari +
- menyusui 2 tahun +

9. Kemudian tanyakan kepada peserta manakah di antara laki-laki dan perempuan


yang: a) organ reproduksinya lebih banyak?, b) fungsi reproduksinya lebih
kompleks? c) masa reproduksinya lebih panjang?, dan d) dampak fungsi
reproduksinya lebih beresiko? Kemudian tegaskan bahwa organ reproduksi laki-
laki lebih sederhana, masa reproduksinya hanya hitungan menit, dan semua
menyenangkan. Tegaskan pula bahwa bahwa organ reproduksi perempuan lebih
bervariasi, masa reproduksi ada yang menitan, harian, mingguan, bulanan, hingga
tahunan dan semuanya bisa menimbulkan rasa sakit.

Langkah-2: Hak dan Kewajiban Reproduksi (40 menit)


1. Jelaskan pada peserta bahwa secara biologis perempuan berbeda dengan laki-laki
karena organ, fungsi, masa, dan dampak reproduksi sebagaimana telah dibahas.
Secara sosial, relasi yang timpang di mana laki-laki dipandang lebih tinggi
daripada perempuan seringkali menimbulkan beban reproduksi perempuan
menjadi berlipat.
2. Dalam masyarakat yang masih memandang suami lebih tinggi dari istri,
a. Suami atau istrikah yang menentukan kapan dan cara mereka berhubungans
seksual? Bagaimana seharusnya? Mengapa?
b. Suami atau istrikah menentukan kapan punya anak, jumlah anak, dan jarak
usia antar anak? Jika melihat perbedaan organ, fungsi, masa, dan dampak
reproduksi antara laki-laki dan perempuan, siapakah yang paling penting
untuk menentukan hal tersebut? Mengapa?
5

3. Perhatikan jawaban peserta dan ingatkan kembali bahwa ketenteraman hati


(sakinah) suami dan istri adalah tujuan perkawinan dan kasih-sayang (mawaddah
wa rohmah) adalah dasar pergaulan suami dan istri dalam Islam.
4. Bagilah peserta menjadi empat kelompok yakni dua kelompok laki-laki dan dua
kelompok perempuan:
a. Kelompok Laki-laki-1: Apa saja yang perlu dilakukan suami selama istri
menstruasi (dua hal), hamil (dua hal), melahirkan (dua hal), nifas (dua hal),
menyusui bayi (dua hal),
b. Kelompok Laki-laki-2: Apa saja yang tidak boleh dilakukan suami selama istri
menstruasi (dua hal), hamil (dua hal), melahirkan (dua hal), nifas (dua hal),
menyusui bayi (dua hal),
c. Kelompok perempuan-3: Apa saja yang perlu dilakukan istri selama
menstruasi (dua hal), hamil (dua hal), melahirkan (dua hal), nifas (dua hal),
menyusui bayi (dua hal),
d. Kelompok Perempuan-4: Apa saja yang tidak boleh dilakukan istri selama
menstruasi (dua hal), hamil (dua hal), melahirkan (dua hal), nifas (dua hal),
menyusui bayi (dua hal),
5. Berilah masing-masing kelompok kertas flipchart dan spidol besar. Persilahkan
mereka berdiskusi selama 15 menit. Kemudian mintalah mereka presentasi dan
selama presentasi Narasumber menuliskan kata kunci hasil diskusi masing-
masing kelompok dalam tabel seperti di bawah ini:

Tabel-1
Etika Reproduksi

Masa Suami (+) Suami (-) Istri (+) Istri (-)


Reproduksi
Menstruasi 1.
2.
Hubungan Seks 1.
2.
Hamil 1.
2.
Melahirkan 1.
2.
Pemberian ASI 1.
2.

2. Setelah selesai presentasi jelaskan tuntunan Islam tentang masa reproduksi pada
masyarakat jahiliyah yang menistakan perempuan terutama saat menjalani masa
reproduksi karena perempuan hanya dipandang sebagai obyek seksual laki-laki:
a. Menstruasi/ haidl (Qs. al-Baqarah/2:222): 1)Mengubah cara pandang dari
sebagai sesuatu yang kotor menjadi sesuatu yang bisa menimbulkan rasa
sakit (adza), sehingga mesti ditolong, 2) perlunya memberi kesempatan
istirahat untuk mengatasi rasa sakitnya (fa’tazilun nisa’a fil-mahidl), 3)
melarang hubungan seksual dengan istri selama menstruasi, 4) membolehkan
hubungan seksual setelah selesai menstruasi tapi tetap dengan cara-cara yang
diperbolehkan oleh Allah (dengan cara yang bermartabat: misalnya dengan
kerelaan, sopan, dan tidak melalui anus), 5) menjaga kebersihan jasmani dan
rohani,
6

b. Hubungan seksual suami-istri (Qs al-Baqarah/2:187 dan 223): 1) suami dan


istri ibarat pakaian bagi pasangannya, yang berarti hubungan seksual mesti
sama-sama berfungsi bagi keduanya sebagaimana pakaian, yaitu saling
melindungi dari kuman, rasa dingin, dan hal buruk lainnya, dan
memperindah, 2) istri ibarat ladang bagi suami yang berarti sesuatu yang
sangat berharga, mesti dijaga dari segala gangguan dengan baik, dirawat
dengan penuh kasih, agar bisa melahirkan generasi yang berkualitas, 3)
bolehnya berhubungan seksual ketika malam hari bulan Ramadhan, dan
larangan berhubungan seksual saat i’tikaf di masjid, 4) Perintah cara-cara
baik dalam berhubungan seksual, dan peringatan adanya kaitan antara
perilaku seksual dengan suami atau istri dengan ketaqwaan pada Allah dan
kelak hal ini akan dipertanggungjawabkan ketika bertemu dengan-Nya,
c. Hamil dan melahirkan (Qs. al-Ahqaf/46:15 dan Luqman/ 31:14): 1) perintah
untuk berbakti pada orangtua terutama ibu, 2) cara pandang simpatik bawah
hamil dan melahirkan menimbulkan kepayahan (kurhan) dan keadaan lemah
yang berlipat (wahnan ‘ala wahnin) dalam kurun waktu 30 bulan termasuk
menyusui bayi, 3) berbakti pada orangtua terutama ibu adalah cara bersyukur
kepada Allah,
d. Pemberian ASI (Qs. al-Baqarah/2:233): 1) Saran disempurnakan hingga dua
tahun, 2) ayah wajib memenuhi kebutuhan ibu bayi selama pemberian ASI,
3) larangan membebani ayah, ibu, maupun anak melebihi kemampuannya,
4)larangan demi anak, ayah, dan ibu masing-masing menyengsarakan pihak
lainnya, 5) anak bisa disapih sebelum dua tahun atas kerelaan dan
kesepakatan ayah dan ibunya, 6)bolehnya ayah-ibu bisa mewakilkan
pemberian ASI pada perempuan lain dengan bayaran tertentu, 7) peringatan
bahwa sikap ayah dan ibu dalam masa pemberian ASI ini terkait langsung
dengan kualitas ketaqwaan mereka,

Langkah-3: Alat Kontrasepsi (25 Menit)


1. Tanyakan apakah setiap hubungan seksual suami-istri selalu ingin berakhir
dengan kehamilan? Amankah bagi kesehatan reproduksi istri secara lahir dan
batin, jika ia terus menerus mengalami hamil 9 bulan, melahirkan dengan
meregang nyawa, lalu menyusi bayi selama 2 tahun, lalu hamil lagi, melahirkan
lagi, menyusui lagi terus menerus susul menyusul tanpa jeda sepanjang usia
perkawinan? Tentu saja tidak aman sehingga alat kontrasepsi (atau alat KB) dapat
membantu agar suami-istri dapat menjalani masa reproduksi dengan aman.
2. Jelaskan bahwa KB atau Keluarga Berencana menurut WHO (World Health
Organisation), adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami
isteri untuk: (1) menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, (2) mendapatkan
kelahiran yang diinginkan, (3) mengatur interval di antara kelahiran, (4)
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri,
(5) menetukan jumlah anak dalam keluarga.
3. Jelaskan bahwa setiap kurun waktu tertentu perempuan dewasa akan
mengeluarkan sel terlur dari indungnya. Jika tidak bertemu dengan sperma, maka
dia akan menempel di dinding rahim dan luruh menjadi darah menstruasi. Jika
bertemu dengan sperma, maka bisa ia akan menempel di dinding rahim dan akan
tumbuh menjadi janin melalui kehamilan (konsepsi). Cara kerja alat kontrasepsi
atau KB adalah mencegah bertemuanya sel telur dengan sperma dengan cara
yang beragam sehingga tidak terjadi kehamilan (kontrasepsi),
4. Jelaskan lebih lanjut bahwa alat kontrasepsi (alat KB) ada tiga jenis yaitu:
7

a. Bersifat sementara seperti Pil KB, Koyo Ortho Evra, implan/susuk, cincin
vagina, suntikan (depo provera), kontrasepsi spons, intrauterine devices
(IUD): menghadang sperma, spermisida: membunuh sperma, kondom,
diafragma, cervical cup (menutup jalan menuju rahim), sistim kalender,
b. Bersifat jangka panjang, seperti tubektomi, implan tuba, vasektomi,
c. Bersifat darurat, yakni hanya efektif selama 72 jam setelah hubungan
seksual.
5. Arahkan peserta untuk konsultasi secara khusus pada tenaga kesehatan untuk
mendapatkan penjelasan lebih rinci tentang alat kontrasepsi yang pas sesuai
dengan keunikan kondisi kesehatan reproduksi setiap pasangan suami istri.
Namun berilah penjelasan tentang beberapa pertimbangan dalam memilih alat
kontrasepsi:
a. Alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam tubuh perempuan berpengaruh
pada kondisi hormon yang dapat (meskipun tidak selalu) menimbulkan rasa
tidak nyaman berkepanjangan,
b. Organ reproduksi istri cukup banyak, fungsi reproduksinya beragam, masa
reproduksinya panjang, dan dampaknya pun banyak menimbulkan rasa sakit.
Apalagi jika istri baru saja menjalani masa reproduksi yang panjang dan
melelahkan seperti hamil selama 9 bulan dan melahirkan, juga masih akan
menjalani masa reproduksi panjang seperti menyusui bayi selama 2 tahun,
c. Alat kontrasepsi bagi laki-laki tidak mempengaruhi hormonnya sehingga
tidak menimbulkan rasa tidak nyaman berkepanjangan,
d. Pentingnya partisipasi suami untuk mengambil peran dalam menjaga
kesehatan reproduksi keluarga yang bersifat sementara seperti kondom atau
permanen seperti vasektomi untuk kondisi darurat .
6. Jelaskan bahwa metode kontrasepsi tertua adalah ‘azl, yakni mengeluarkan air
mani di luar vagina untuk menghindari kehamilan. Dalam istilah modern lazim
disebut senggama terputus (coitus interruptus). Hadis tentang azl menjadi dasar
para ulama dalam menentukan hukum menggunakan alat KB, yaitu:
a. Madzhab Syafi’i: Boleh (mubah) tetapi tidak etis karena manfaat sperma tidak
difungsikan. Dibenarkan untuk melindungi nyawa istri dari risiko melahirkan,
atau menghiari beban yang berlebih (katsrah al-haraj) karena kebanyakan anak
atau kesulitan ekonomi,
b. Madzhab Hanafi : Makruh tanpa seizin istrinya, karena hubungan seksual yang
berakhir dengan ejakulasi adalah penyebab terjadinya pembuahan, dan
perempuan memiliki hak untuk melahirkan anak-anaknya. ‘Azl
mengakibatkan tidak terjadi kehamilan dan kelahiran anak,
c. Madzhab Maliki: Seorang laki-laki tidak mempunyai hak untuk melakukan
‘azl dengan istrinya tanpa ada persetujuannya,
d. Madzhab Hambali : Azl tanpa alasan adalah makruh tetapi tidak haram. ‘azl
tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan perempuan.
2. Ingatkan bahwa motif dan sarana kontrasepsi dapat mempengaruhi status hukum
kontrasepsi. Misalnya motif agar bisa berzina tanpa khawatir hamil berbeda
dengan motif menjamin keselamatan ibu. Demikian pula hukum menggunakan
alat kontrasepsi aman, berbeda dengan yang membahayakan,
3. Ingatkan pula bahwa tuntunan Islam dalam menjalankan masa reproduksi tak
lepas dari empat pilar perkawinan. Ajaklah mereka untuk sama-sama
membacakan empat pilar perkawinan, yaitu:
a. Meyakini bahwa suami dan istri adalah berpasangan (zawaj),
b. Meyakini bahwa perkawinan adalah janji kokoh (mitsaqan ghalidlan),
8

c. Memperlakukan suami atau istri secara bermartabat (mu'asyarah bil ma'ruf),


d. Menyelesaikan masalah dengan cara bermusyawarah.

Langkah-4: Latihan (15 menit)


1. Mintalah peserta berpasangan dengan calon suami atau istri mereka,
2. Berilah masing-masing pasangan selembar kertas HVS dan pena,
3. Mintalah mereka untuk mendiskusikan:
a. Berapa jumlah anak yang diinginkan
b. Kapan masing-masing anak direncanakan lahir,
c. Alat kontrasepsi apa yang akan dipilih,
d. Apa yang akan dilakukan jika Allah tidak juga memberi amanah berupa anak.
4. Mintalah dua pasang calon suami-istri untuk membacakan hasil diskusinya.
5. Ajaklah peserta untuk menutup sesi dengan bersama-sama mengucapkan
hamdalah, lalu tepuk tangan bersama.

KECAKAPAN YANG DILATIH


1. Kemampuan untuk memahami dan bersikap empati pada kondisi khusus istri
pada masa reproduksi, meliputi:
a. Kemampuan memahami perbedaan organ, fungsi, masa, dan dampak
reproduksi antara laki-laki dan perempuan,
b. Kemampuan istri untuk mendialogkan kondisi khusus yang terjadi pada masa
reproduksi pada suami,
c. Kemampuan suami merumuskan sikap-sikap positif ketika istri menjalani
aneka kondisi di masa reproduksi,
2. Kemampuan untuk menerapkan etika agama terkait masa reproduksi dalam
kehidupan perkawinan dan keluarga, meliputi:
a. Menjabarkan etika agama terkait menstruasi dalam kehidupan perkawinan
kokoh dan keluarga sakinah,
b. Menjabarkan etika agama terkait hubungan seksual dalam kehidupan
perkawinan kokoh dan keluarga sakinah,
c. Menjabarkan etika agama terkait kehamilan dan melahirkan dalam kehidupan
perkawinan kokoh dan keluarga sakinah,
d. Menjabarkan etika agama terkait pemberian ASI dalam konteks perkawinan
kokoh dan keluarga sakinah.

CATATAN UNTUK NARASUMBER


1. Materi sesi ini sangat padat, maka Narasumber mesti mengatur waktu dengan
baik dan hindari improvisasi yang memerlukan waktu banyak,
2. Narasumber perlu mengantisipasi agar sesi tidak mengarah pada konsultasi alat
kontrasepsi secara mendetail, sarankan agar calon pasangan pengantin ke
Puskesmas terdekat untuk mendapatkan informasi yang detail terkait hal ini,
3. Materi sesi ini meliputi dua disiplin keilmuan yang berbeda sehingga apabila
materi terkait kesehatan reproduksi diampu oleh narasumber, maka perspektif
agama mesti diampu langsung oleh Narasumber dari Tim Bimbingan Perkawinan
KUA dan atau Kemenag.
9

RINGKASAN MATERI

1.
2. Definisi sehat menurut WHO adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan
sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
3.
4. Ayat dan terjemahan tentang menstruasi

ْ‫ِيض َواَل َت ْق َر ُب وهُنَّ َح َّتى َي ْط ُه رْ َن َف ِإ َذا َت َطهَّرْ َن َف ْأ ُتوهُنَّ مِن‬


ِ ‫ِيض قُ ْل ه َُو َأ ًذى َف اعْ َت ِزلُوا ال ِّن َس ا َء فِي ْال َمح‬ ِ ‫ك َع ِن ْال َمح‬ َ ‫َو َيسْ َألُو َن‬
‫ين‬ َ ‫ْث َأ َم َر ُك ُم هَّللا ُ ِإنَّ هَّللا َ ُيحِبُّ ال َّتوَّ ِاب‬
َ ‫ين َو ُيحِبُّ ْال ُم َت َطه ِِّر‬ ُ ‫َحي‬

Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah sesuatu yang bisa
menimbulkan rasa sakit". Oleh sebab itu hendaklah kalian memberikan menjauhkan diri dari
perempuan (beri mereka waktu untuk istirahat tanpa diganggu) di waktu haid; dan janganlah
kamu mendekati (menyetubuhi) mereka sebelum mereka suci (selesai haidl). Apabila mereka
telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang
menyucikan diri (al-Baqarah/2:222).

5. Ayat dan terjemahan tentang hubungan seksual:

‫اب َعلَ ْي ُك ْم َو َع َف ا‬َ ‫ون َأ ْنفُ َس ُك ْم َف َت‬


َ ‫ث ِإلَى ِنسَاِئ ُك ْم هُنَّ لِ َباسٌ َل ُك ْم َوَأ ْن ُت ْم لِ َباسٌ َلهُنَّ َعلِ َم هَّللا ُ َأ َّن ُك ْم ُك ْن ُت ْم َت ْخ َتا ُن‬ُ ‫ص َيام الرَّ َف‬ ‫ُأ‬
ِ ِّ ‫ِح َّل لَ ُك ْم لَ ْيلَ َة ال‬
‫ْط اَأْل ْب َيضُ م َِن ْال َخيْطِ اَأْل ْس َو ِد م َِن ْال َفجْ ِر‬ ُ ‫ب هَّللا ُ لَ ُك ْم َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َح َّتى َي َت َبي ََّن َل ُك ُم ْال َخي‬ َ ‫َع ْن ُك ْم َفاآْل َن بَاشِ رُوهُنَّ َوا ْب َت ُغوا َما َك َت‬
‫اس‬ِ ‫ك ُي َبيِّنُ هَّللا ُ آ َيا ِت ِه لِل َّن‬
َ ِ‫ك ُح ُدو ُد هَّللا ِ َفاَل َت ْق َربُو َها َك َذل‬ َ ‫ون فِي ْال َم َسا ِج ِد ت ِْل‬ َ ُ‫ص َيا َم ِإلَى اللَّي ِْل َواَل ُتبَاشِ رُوهُنَّ َوَأ ْن ُت ْم َعا ِكف‬
ِّ ‫ُث َّم َأ ِتمُّوا ال‬
َ ُ‫لَ َعلَّ ُه ْم َي َّتق‬
‫ون‬

Dihalalkan bagi kalian pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan istri-istri kamu;
mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah
mengetahui bahwasanya kalian tidak dapat menahan nafsu kalian, karena itu Allah
mengampuni kalian dan memberi maaf kepada kalian. Maka sekarang campurilah mereka dan
carilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kalian, dan makan minumlah hingga terang
bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu
sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kalian campuri mereka itu, selagi beri`tikaf dalam
mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kalian mendekatinya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa (al-Baqarah/2:187).

َ ‫ث لَ ُك ْم َفْأ ُتوا َحرْ َث ُك ْم َأ َّنى شِ ْئ ُت ْم َو َق ِّدمُوا َأِل ْنفُسِ ُك ْم َوا َّتقُوا هَّللا َ َواعْ لَمُوا َأ َّن ُك ْم ُماَل قُوهُ َو َب ِّش ِر ْالمُْؤ ِمن‬
‫ِين‬ ٌ ْ‫ِن َساُؤ ُك ْم َحر‬

Istri-istri kalian adalah (seperti) tanah tempat kalian bercocok-tanam, maka datangilah tanah
tempat bercocok-tanam kalian itu bagaimana saja kamu kehendaki (secara ma’ruf/ baik). Dan
kerjakanlah (amal yang baik) untuk diri kalian, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah
bahwa kalian kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang
beriman. (al-Baqarah/2:223)
6. Ayat dan terjemahan tentang hamil dan melahirkan:

ُ ‫ون َش هْرً ا َح َّتى ِإ َذا َب َل َغ َأ‬


‫ش َّدهُ َو َبلَ َغ‬ َ ‫ِص الُ ُه َثاَل ُث‬ َ ‫ان ِب َوالِ َد ْي ِه ِإحْ َسا ًنا َح َملَ ْت ُه ُأ ُّم ُه ُكرْ هًا َو َو‬
َ ‫ض َع ْت ُه ُكرْ هًا َو َح ْملُ ُه َوف‬ َ ‫ص ْي َنا اِإْل ْن َس‬
َّ ‫َو َو‬
‫ص لِحْ لِي فِي‬ ‫َأ‬
ْ ‫ض اهُ َو‬ َ
َ ْ‫ص الِحً ا تر‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ َ َ َ
َ ‫ك التِي ن َع ْمت َعليَّ َو َعلى َوالِ َديَّ َو نْ عْ َم َل‬ْ ‫َأ‬ َّ َ ُ ْ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
َ ‫ِين َسنة قا َل َربِّ ْو ِزعْ نِي نْ شك َر نِعْ َمت‬ َ ً َ َ ‫َأرْ َبع‬
ْ
َ ‫ك َوِإ ِّني م َِن المُسْ لِم‬
‫ِين‬ ُ ‫ُذرِّ َّيتِي ِإ ِّني ُتب‬
َ ‫ْت ِإلَ ْي‬
10

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah
dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk
mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan
supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku
dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau
dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri" (al-Ahqaf/46:15).

َ ‫ْن َأ ِن ا ْش ُكرْ لِي َول َِوالِ َد ْي‬


‫ك ِإلَيَّ ْالمَصِ ي ُر‬ َ ِ‫ان ِب َوالِ َد ْي ِه َح َملَ ْت ُه ُأ ُّم ُه َوهْ ًنا َعلَى َوهْ ٍن َوف‬
ِ ‫صالُ ُه فِي َعا َمي‬ َ ‫ص ْي َنا اِإْل ْن َس‬
َّ ‫َو َو‬

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu (Luqman/31:14).

7. Ayat dan terjemahan tentang ASI:

‫ضا َع َة َو َعلَى ْال َم ْولُو ِد لَ ُه ِر ْزقُهُنَّ َوك ِْس َو ُتهُنَّ ِب ْال َمعْ رُوفِ اَل‬ َ َّ‫ْن لِ َمنْ َأ َرا َد َأنْ ُي ِت َّم الر‬
ِ ‫ْن َكا ِملَي‬ ِ ‫ات يُرْ ضِ عْ َن َأ ْواَل َدهُنَّ َح ْولَي‬ ُ َ‫َو ْال َوالِد‬
‫اًل‬ ‫َأ‬ َ ْ ْ ُ
‫اض‬ ٍ ‫ِص ا َعنْ َت َر‬ َ ‫ك َف ِإنْ َرادَا ف‬ َ ِ‫ث مِث ُل ذل‬ ِ ‫ار‬ ِ ‫ُت َكلَّفُ َن ْفسٌ ِإ وُ سْ َع َها اَل ُتضَارَّ َوالِ َدةٌ ِب َولَ ِد َها َواَل َم ْولو ٌد لَ ُه ِب َولَ ِد ِه َو َعلَى ال َو‬
‫اَّل‬
‫ِم ْن ُه َما َو َت َشاوُ ٍر َفاَل ُج َنا َح َعلَي ِْه َما َوِإنْ َأ َر ْد ُت ْم َأنْ َتسْ َترْ ضِ عُوا َأ ْواَل َد ُك ْم َفاَل ُج َنا َح َعلَ ْي ُك ْم ِإ َذا َس لَّ ْم ُت ْم َم ا آ َت ْي ُت ْم ِب ْال َمعْ رُوفِ َوا َّتقُ وا‬
‫ون بَصِ ي ٌر‬ َ ُ‫هَّللا َ َواعْ لَمُوا َأنَّ هَّللا َ ِب َما َتعْ َمل‬

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para
ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.
Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena
anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum
dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas
keduanya. Dan jika kalian ingin anak kalian disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa
bagi kalian apabila kalianmemberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu
kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan." (Al-
Baqarah/2: 233).

Anda mungkin juga menyukai