NAMA KELOMPOK
1. FITHA FIOVANDITA 202005004
2. ALVINA EKA M. 202005008
3. EKA YURNIAWATI 202005030
4. PUTRI HIKMATUL M. 202005031
5. DWI NUR A. 20205033
6. SHINTA ANDHIKA A. 202005037
7. DEWI ERMA N.A 202005039
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sempurna fisik
mental dan kesejahteraan sosial dan tidak semata mata
ketiadaan penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi serta proses.
PERMASALAHAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA.
ROKOK
Merokok merupakan kegiatan yangberbahaya bagi kesehatan tubuh karena menurutbadankesehatandunia
(WHO) rokok merupakan zat adiktif yang memiliki kandungan kurang lebih 4000elemen, dimana 200 elemen
di dalamnya berbahaya bagi kesehatan tubuh.
NAPZA
NAPZA adalah zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia. Zat-zat kimia itu dapat mengubah
pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Pemakaian terus menerus akan mengakibatkan
ketergantungan fisik dan/atau psikologis. Risiko yang pasti terjadi adalah kerusakan pada sistem syaraf dan
organ-organ penting lainnya seperti jantung, paru-paru, dan hati.
• Perilaku seksual pranikah
Pengertian perilaku seksual secara umum adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
ala kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara hubungan intim antara
perempuan dan laki-laki. Hubungan seksual juga diartikan sebagai perilaku yang
dilakukan sepasang individu karena adanya dorongan seksual.
•Bentuk perilaku seksual pranikah pada remaja:
a.berpelukan: perilaku seksual berpelukan akan membuat jantung berdeggub kebih
cepat dan menimbulkan rangsangan seksual pada individu.
b.Cium kering: berupa sentuhan pipi dengan pipi, dan pipi dengan bibir. Dampaknya
dapat menyebabkan imajinasi atau fantasi seksual dan dapat menimbulkan keinginan
untuk melanjutkan ke aktifitas seksual lainnya yang lebih dapat dinikmati.
c.cium basah: berupa sentuhan bibir dengan bibir. Dampaknya dapat menimbulkan
sensasi seksual yang kuat dan menimbulkan dorongan seksual yang tidak terkendali,
dan apabila dilakukan terus menerus akan menimbulkan perasaan ingin mengulanginya
lagi.
d.meraba bagian tubuh sensitive: Meraba atau memgang bagian tubuh yang sensitive seperti payudara,
vagina, dan penis. Dampaknya akan menimbulkan rangsangan seksual sehingga melemahkan control
diri dan akal sehat, akibatnya bias melakukan aktifitas seksual selanjutnya seperti intercourse.
e.petting: keseluruhan aktifitas seksual non intercourse (hingga menempelkan alat kelamin), dampak
dari petting yaitu timbulya ketagihan.
f.oral seksual: oral seksual pada pria adalah ketika seseorang menggunakan bibir, mulut, dan lidahnya
pada penis dan sekitarnya sedangkan pada wanita adalah melibatkan bagian sekitar vulva yaitu labia,
klitoris, dan bagian dalam vagina
g.intercourse atau bersenggama: berupa memasukan alat kelamin pria ke alat kelamin wanita.
•Tujuan Utama
Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang komprehensif kepada perempuan
termasuk kehidupan seksual dan hak-hak reproduksi perempuan sehingga dapat
meningkatkan kemandirian perempuan dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya
yang pada akhirnya dapat membawa pada peningkatan kualitas kehidupannya.
•Tujuan Khusus
a.Meningkatnya kemandirian wanita dalam memutuskan peran dan fungsi reproduksinya.
b.Meningkatnya hak dan tanggung jawab sosial wanita dalam menentukan kapan hamil,
jumlah dan jarak kehamilan.
c.Meningkatnya peran dan tanggung jawab sosial pria terhadap akibat dari perilaku seksual
dan fertilitasnya kepada kesehatan dan kesejahteraan pasangan dan anak- anaknya.
KESEHATAN REPRODUKSI DALAM SIKLUS PEREMPUAN
•Masa konsepsi
Masa setelah bersatunya sel telur dengan sperma kemudian janin akan tumbuh
menjadi morulla, blastula, gastrula, neurulla yang akhirnya menjadi janin dan
dengan terbentuknya placenta akan terjadi interaksi antara ibu dan janin.
•Masa Reproduksi
Masa dimana perempuan menjalankan tugas kehidupannya yaitu mulai hamil, melahirkan, masa nifas
dan menyusi dan masa antara yaitu merencanakan jumlah atau jarak anak dengan menggunakan alat
kontrasepsi.
• Masalah reproduksi
• Masalah gender dan seksualitas
• Masalah kekerasan dan perkosaan terhadap perempuan
• Masalah Penyakit yang Ditularkan Melalui Hubungan Seksual
• Masalah Pelacuran
• Masalah Sekitar Teknologi
HAK-HAK KESEHATAN REPRODUKSI
Hak reproduksi perempuan sangat jarang dibicarakan, padakenyataanya perempuan lebih memahami dan
menjalankan kewajibanya misalnya sebagai ibu rumah tangga, mendidik anak dan sebagai istri dari pada
membicarakan tentang hak–hak reproduksinya.
1.Definisi Hak Kesehatan Reproduksi
Hak adalah kewenangan yang melekat pada diri untuk melakukan atau tidak melakukan, memperoleh atau tidak
memperoleh sesuatu.
2.Definisi Hak-hak Reproduksi secara Spesifik sebagai berikut
Hak asasi semua pasangan dan pribadi untuk menentukan secara bebas dan bertanggung jawab mengenai jumlah
anak, dan menentukan waktu kelahiran anak-mereka.
3.Tujuan Hak Kesehatan Reproduksi
Tujuan kesehatan dan hak reproduksi adalah sebagai berikut:
•Untuk memastikan informasi yang menyeluruh dan faktual serta beragam tentang pelayanan terhadap
pemeliharaan kesehatan reproduksi, ketersediannya, keterjangkauan, dan dapat diterima serta cocok untuk semua.
•Untuk memungkinkan dan mendukung keputusan secara sukarela tetapi bertanggung jawab dalam hal kehamilan
dan penggunaan metode keluarga berencana pilihan mereka, dan metode lain sesuai pilihan mereka.
4.Hak-Hakk Reproduksi
•Hak reproduksi merupakan bagian dari hak azasi manusia yang
melekat pada manusia sejak lahir dan dilindungi keberadaannya.