Pemenuhan hak-hak dasar kesehatan reproduksi meliputi hak setiap orang (baik
pasangan maupun individu) dalam memutuskan secara bebas dan bertanggungjawab terkait
jumlah, jarak, dan waktu memiliki anak. Setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan,
juga berhak untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi yang
berkualitas.
• Hal ini termasuk akses informasi mengenai cara-cara kontrasepsi sehingga dapat
memilih cara yang tepat dan disukai tanpa adanya paksaan. Selain itu, hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi .
Kesepakatan ICPD Cairo menuntut beberapa perubahan konseptual yang secara berkaitan
dengan kesehatan reproduksi (Raharjo dkk, 2002), antara lain:
• Kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi harus dilihat dalam konteks yang lebih
luas, bukan hanya sebagai isu demografis dan KB atau kesehatan ibu.
• Isu kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi merupakan bagian integral dari
pembangunan dan hak asasi manusia, termasuk didalamnya keperluan dasar
kesehatan yang lebih luas, misalnya hak perempuan dalam mengontrol dan
mengambil keputusan mengenai kesehatan seksual dan kesehatan reproduksinya .
• Kebijakan kependudukan dan program KB harus berdasarkan atas sukarela, tidak ada
pemaksaan-pemaksaan utamanya terhadap perempuan, yang bertentangan dengan
hak asasi manusia. Selain itu juga tersedia pilihan-pilihan dan informasi yang cukup
mengenai metode maupun alat kontrasepsi.
• PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pada masa ini sudah nampak perbedaan antara perumpuan dan laki – laki terutama pada
tingkah lakunya yang juga ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan. Faktor yang
mempengaruhi :
a. Faktor dalam
• Hal – hal yang diwariskan dari orang tua, misalnya bentuk tubuh
• Kemampuan intelektual
• Keadaan hormonal tubuh
• Emosi dan sifat
b. Faktor luar
• Keluarga
• Gizi
• Budaya setempat
3. Balita
Bayi lima tahun atau sering disingkat sebagai balita merupakan salah satu periode usia
manusia setelah bayi sebelum anak awal. Tentang usia balita dimulai dari 2 – 5 tahun, atau
biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 24 – 60 bulan.
a. Perkembangan ovarium
Sebenernya pada masa kanak – kanak ovarium tidak diam. Folikel terus tumbuh
dan mencapai stadium antrum. Dengan USG ukuran folikel sebesar 2 – 15 mm.
Proses atresia membantu meningkatkan sisa folikel membentuk stroma, sehingga
besar ovarium mencapai 10 kali lipat. Fungsi ovarium tidak dibutuhkan sampai
masa pubertas. Hingga 6 tahun volume ovarium masih tetap sebesar 1 – 2 cm3.
b. Sekskresi hormon
Hipotalamus, glandula pituitari anterior, dan gonad dari fetus, neonatus, bayi,
kanak – kanak semuanya mampu menyekresi hormon dengan konsentrasi sama
dengan dewasa. Bahkan, selama kehidupan fetus, terutama pertengahan kehamilan,
konsentrasi serum FSH dan LH mencapai batas lebih tinggi atau sama dengan
konsentrasi dewasa. Akan tetapi, kemudian menurun setelah pertengahan
kehamilan, melahiran, masa kanak – kanak dan meningkat lagi pada masa dewasa.
5. Masa remaja
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak – kanak kemasa dewasa.
Antara kedua masa ini tidak ada batasan yang terlihat, akan tetapi pada masa pubertas
diawali dengan berfungsinya ovarium dan berakhirnya pada masa ovarium berfungsi
dengan mantap dan teratus.
Pada masa ini terjadi, perubahan organ – organ fisik secara cepat dan perubahan
tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaannya dan terjadi kematangan seksual
atau alat – alat reproduksi. Tahapan pubertas atau remaja :
• Masa remaja awal (10 – 12 tahun)
• Masa remaja tengah (13 – 15 tahun )
• Masa remaja akhir (16 – 19 tahun)
1. Patofisologi menopause
Pascamenopause adalah fase dimana ovarium sudah tidak berfungsi sama sekali.
Faktor – faktor yang mempengaruhi menopause
a. Umur saat haid petama kali (menarche)
b. Paritas
c. Faktor psikis
i. Keadaan seorang wanita yang tidak menikah dan bekerja diduga mempengaruhi
perkembangan psikis seorang wanita.
e. Merokok
f. Nutrisi
g. Lingkungan
h. Pola makan
i. Aktivitas fisik
Lipatan – lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis dan mengerut. Rambut getar
yang ada di sepanjang ujung saluran telur atau fimbriae menghilang.
c. Ovarium
Setelah wanita melewati akhir usia 30an, produksi indung telur berangsur – angsur
menurun
Seperti halnya rahim dan indung telur, serviks juga mengalami pengerutan dan
memendek
e. Vagina
Jaringannya menipis karena berkurang dan hilangnya jaringan lemak serta jaringan
elastik. Kulitnya menipis dan pembuluh darah berkurang, sehingga menyebabkan
pengerutan lipatan vulva
g. Perubahan hormon
Pada kondisi menopause reaksi yang nyata adalah perubahan hormon estrogen yang
menjadi berkurang meskipun perubahan terjadi juga pada hormon lainnya, seperti
progesteron, tetapi perubahan fisik tubuh maupun organ reproduksi, juga psikis
adalah akibat perubahan hormon estrogen.
d. Perubahan pada tulang →Terjadi pengapuran pada tulang sehingga mudah patah,
terutama sendi paha.
1. Tahap reproduksi wanita dapat menimbulkan masalah khusus yang tidak dialami oleh
pria
2. Kesehatan wanita dapat mempengaruhi kesehatan anak baik yang dikandung atau
dilahirkannya
3. Kesehatan wanita sering dilupakan dan hanya sebagai obyek “pembangunan”, misal
program KB/pengendalian penduduk
4. Masalah reproduksi wanita sudah menjadi agenda internasional, misal kespro dan
kependudukan
5. Perlunya kebebasan bagi wanita untuk menentukan yang baik bagi dirinya sesuai
kebutuhan atas tubuhnya sendiri
Gambar 1. Fokus Area Kespro dalam SDG’s
b) hukum kesehatan
2. Pendidikan
3. Penghasilan
5. Tingkat Fertilitas/Kesuburan
• Kematian Ibu adalah kematian Wanita yang terjadi selama masa kehamilan sampai
dengan 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa memperhatikan lama, dan
tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh atau dipicu oleh kehamilannya atau
penanganan kehamilannya, tetapi bukan karena kecelakaan (International Statistical
Classification of Diseases, Injuries, and Causes of Death, Edition X).
• Rumus:
Jumlah kematian ibu karena kehamilan, kelahiran, dan nifas x 100%
1. DETERMINAN PROKSI/DEKAT
2. DETERMINAN ANTARA/INTERMEDIATE
➔ dipengaruhi krn status kesh, reproduksi, akses pely kes, perilaku sehat, dan faktor
lainnya
3. DETERMINAN KONTEKSTUAL/JAUH/DISTANT
➔ dipengaruhi status wanita dalam klg dan masy, status klg dalam masy, status masy
• 2. PENDIDIKAN
• Dalam bidang Pendidikan, jumlah angka putus sekolah didominasi anak perempuan ➔
belum setara dgn laki-laki ➔ terbentuk krn konstruksi masy
• 3. PENGHASILAN
• Usia harapan hidup (life expectancy rate) merupakan lama hidup manusia di dunia ➔
membawa implikasi bertambahnya jumlah lansia
• 5. TINGKAT FERTILITAS
• Angka TFR yang tinggi merupakan cerminan rata – rata usia kawin yang rendah,
tingkat Pendidikan yang rendah terutama pada perempuan, tingkat sosial ekonomi yang
rendah, atau tingkat kemiskinan yang tinggi.
1. Menyediakan tempat aduan / shelter bagi perempuan dan anak korban Kekerasan dalam
Rumah Tangga (KDRT)