Anda di halaman 1dari 25

KONSEP DASAR REPRODUKSI

Anggota Kelompok 5 :

1. Endah Dwi M (P27224013 239)

2. Erlina Wati (P27224013 240)

3. Ernawati (P27224013 241)

4. Erni Dwi (P27224013 242) REGULER A


5. Esti Wahyu A. (P27224013 243)

6. Eva Kurniasari (P27224013 244)

7. Farida Ayu N. (P27224013 245)


Definisi Kesehatan Reproduksi
a. WHO
Suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan
hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala
aspek yang berhubungan dengan system reproduksi, fungsi
serta prosesnya.

b. Hasil ICPD 1994 di Kairo


Keadaan sempurna fisik, mental dan kesejahteraan social
dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan,
dalam segala hal yang berkaitan dengan system reproduksi
dan fungsi serta proses.
c. Depkes RI (2010)
Suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik,
mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat,
fungsi serta proses reproduksi yang pemikiran kesehatan
reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit
melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan
seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah
menikah.
Ruang Lingkup
1 • Kesehatan ibu dan bayi baru lahir

2 • Pencegahan dan penanggulangan Infertilitas

3 • Keluarga Berencana
• Pencegahan dan penanggulangan Infeksi Saluran
4 Reproduksi (ISR)

5 • Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi

6 • Kesehatan Reproduksi Remaja

7 • Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis

• Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain misalnya


8 kanker serviks, mutilasi genetalia, fistula.
Hak-Hak Reproduksi

Secara umum hak-hak reproduksi terdiri atas :

1. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan


reproduksi
2. Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan
reproduksi
3. Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan
reproduksi
4. Hak untuk dilindungi dari kematian karena kehamilan
5. Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak
6. Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan
dengan keamanan reproduksinya
7. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perilaku buruk
termasuk perlindungan dari perkosaan, kekerasan,
penyiksaan, dan pelecehan seksual
8. Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi
9. Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga
10. Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam
kehidupan berkeluarga dan kehidupan reproduksi
11. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam
politik yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
Anak-anak Pubertas
Konsepsi Bayi

Siklus kehidupan
wanita
R
e
p
r
o
d
u
k
Menopause
s
dan Senium
Klimakterium i
Bayi
Pembentukan
Bayi lahir
Genetalia interna
cukup bulan
sudah selesai
folikel
primordial
dalam kedua
ovarium telah
lengkap
sebanyak
Tuba, uterus, vagina dan genitalia
750.000 butir
eksternal sudah terbentuk, labia
mayora menutupi labia minora
Anak-Anak

perangsangan oleh kadar hormon


hormon kelamin estrogen dan
sangat kecil gonadotropin
sangat rendah

alat-alat genital pada masa ini


tidak memperlihatkan
pertumbuhan yang berarti
samapi permulaan pubertas
Pubertas

● Pubertas merupakan masa peralih antara masa kanak-kanak


dan masa dewasa.
● diawali dengan berfungsinya ovarium
● berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi dengan mantap
dan teratur
● Secara Klinis pubertas mulai dengan timbulnya ciri-ciri kelamin
sekunder dan berakhir kalau sudah ada kemampuan
reproduksi
a. Pertumbuhan badan yang cepat
b. Tumbuhnya ciri-ciri kelamin sekunder, menarche dan
perubahan psikis.
c. Ovarium mulai berfungsi dibawah pengaruh hormon
gonadotropin dan hipofisis
d. Dalam ovarium, folikel mulai tumbuh walaupun tidak sampai
matang
e. korteks kalenjar suprarena mulai membentuk androgen, dan
hormon ini memegang peranan dalam pertumbuhan badan.

Kejadian Penting dalam Pubertas


Reproduksi

Masa ini merupakan masa terpenting bagi wanita dan


berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur
dan siklus alat genita bermakna untuk
memungkinkan kehamilan.
Pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali, dan
selama ini wanita berdarah selama 1800 hari. Biarpun pada usia
40 tahun keatas wanita masih mampu hamil, tetapi fertilitas
menurun cepat sesudah usia tersebut.
Klimakterium

● klimakterium mulai kira-kira 6 tahun sebelum menopouse,


berdasarkan keadaan endrokinologik (kadar estrogen mulai
menurun dan kadar hormon gonadotropin naik), dan jika ada
gejala-gejala klinis
● berakhir 6-7 tahun sesudah menopouse
● Pada klimakterium terdapat penurunan produksi estrogen dan
kenaikan hormon gonadotropin
Menopause

● Menopouse adalah haid terakhir, atau saat terjadinya haid


terakhir
● Diagnosis dibuat setelah terdapat amenorhoe sekurang-
kurangnya satu tahun.
● Umur waktu terjadinya menopouse dipengaruhi oleh
keturunan, kesehatan umum dan pola kehidupan
● Terjadinya menopouse ada hubungan dengan menarche.
Semakin Dini menarche terjadi, makin lambat menopouse
timbul.
Senium

• Tercapai keadaan keseimbangan hormonal yang baru,


sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis.
• Terjadi kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik,
sebagai proses menjadi tua.
• Dalam masa senium terjadi pula osteoporosis dengan intesitas
berbeda pada masing-masing wanita. Walaupun sebab-
sebabnya belum jelas betul, namun berkurangnya pengaruh
hormon steroid memegang peranan dalam hal ini.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Siklus Kesehatan Wanita
A. Masa Konsepsi
Keturunan
Fertilitas
Kecukupan gizi
Kondisi sperma dan ovum
Faktor hormonal
Faktor psikologis
B. Masa Bayi

1. Lingkungan
2. Kondisi ibu
3. Sikap Orang tua
4. Aspek Psikologi pada masa bayi
5. Sistem Reproduksi
C. Masa Anak-anak

1. Faktor Dalam
a. Hal-hal yang diwariskan dari orangtua, misalnya bentuk
tubuh.
b. Kemampuan Intelektual
c. Keadaan Hormonal tubuh
d. Emosi dan Sifat
2. Faktor Luar
a. Keluarga
b. Gizi
c. Budaya Setempat
d. Kebiasaan anak dalam Personal Hygiene
D. Masa Pubertas

1. Masalah Gizi
a. Anemia dan Kurang Gizi Kronis
b. Pertumbuhan yang terhambat pada remaja putri.
2. Masalah Pendidikan
a. Buta Huruf
b. Pendidikan rendah
3. Masalah Lingkungan dan Pekerjaan
a. Lingkungan dan suasana yang kurang memperhatikan
kesehatan remaja dan bekerja yang akan mengganggu
Kesehatan Reproduksi.
b. Lingkungan sosial yang kurang sehat dapat menghambat
bahkan merusak kesehatan fisik, mental dan emosional
remaja.
4. Masalah Seks dan Seksualitas
a. Pengetahuan yang tidak lengkap tentang masalah
seksualitas
b. Kurangnya bimbingan untuk bersikap positif dalam hal
yang berkaitan dengan seksualitas.
c. Penyalahgunaan seksual
d. Kehamilan Remaja
e. Kehamilan Pra-Nikah atau diluar ikatan Pernikahan.
5. Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja
a. Ketidakmatangan secara fisik dan mental.
b. Risiko komplikasi dan kematian ibu dan janin lebih besar.
c. Kehilangan kesempatan untuk pengembangan diri.
d. Risiko bertambah untuk melakukan aborsi yang tidak
aman.

E. Masa Dewasa

● Perkembangan organ reproduksi


● Tanggapan Seksual
● Kedewasaan Psikologis
F. Masa Lanjut Usia

1. Faktor Hormonal
2. Kejiwaan
3. Lingkungan
4. Pola Makan
5. Aktifitas Fisik

Anda mungkin juga menyukai