A. DEFINISI
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat baik fisik, mental, dan sosial yang utuh dan
tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem,
fungsi dan proses reproduksi. Pemeriksaan penting dilakukan untuk menemukan apabila
adanya kelainan/penyakit salah satunya masalah kesehatan reproduksi agar mendapat
perawatan kontinu dan rujukan yang tepat.
Macam-macam gangguan reproduksi
1. Amenorhoe
2. Dysmenorhoe
3. Keputihan/Fluor albus/Candida Albican
4. Kista ovarium
5. Kanker serviks
6. Prostatitis
7. Infertilitas
2. Dismenorea (wanita)
Dismenorea merupakan ketidak nyamanan yang dirasakan di perut bagian
bawah.dismonerea di bagi menjadi dua yaitu. dismenorea primer dan dismonerea
skunder
a. Dismenorea primer
merupakan nyeri menstruasi yg di rasakan tanpa adanya kelainan pada alat
repruduksi.yang di sebabkan oleh faktor endrokrin, kelainan organik,faktor
alergi.dapat di tangani dengan masase,pemberian kompres air hangat.
b. Dismenorea skunder
biasanya di temukan jika terdapat penyakit atau kelainan pada alat reproduksi yang di
sebabkan oleh salpingitis kronis (infeksi yang lama pada saluran penghubung uterus)
dapat di tangani badasarkan penyakit yang mendasarinya
3.Bartolinitis
Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat
menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita.
Tanda dan gejala
a. Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar,
nyeri tekan.
b. Kelenjar bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau
duduk,juga dapat disertai demam
c. Kebanyakkan wanita dengan penderita ini dengan keluhan keputihan dan gatal,
rasa sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat buang air kecil, atau ada
benjolan di sekitar alat kelamin.
d. Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan
darah.
4.Kista ovarium
Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau
padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai yang paling
sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup
besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-
halangi masuknya kepala ke dalam panggul.
Tanda dan gejala
a. menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.
b. perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.
c. nyeri saat bersenggama.
d. perdarahan
e. Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:
f. Gangguan haid
g. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering
berkemih.
h. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri
spontan dan sakit diperut.
i. Nyeri saat bersenggama
5.Keputihan
Keputihan merupakan salah satu jenis infeksi selauran reproduksi yang banyak di alami
oleh wanita,tetapi sering kali terabaikan akibat kurangnya informasi.
Tanda dan gejala
Biasanya mengalami gejala berupa kelurnya cairan dari vagina selain darah haid.cairan
ini biasanya memiliki warna putih kekuningan atau putih kelabu dari vagina,di sertai
rasa gatal,terkadang bau amis atau busuk.
Candida
merupakan jamur yang hidup di saluran kemih dan genital. Jamur kandida
menyebabkan infeksi adalah kandida albikans.
Tanda dan gejala
a. Gatal-gatal pada bagian kemaluan
b. Keluar cairan vagina berwarna pekat
c. Rasa panas di bagian kemaluan
6. Kanker serviks
Kanker serviks adalah ketika sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel
serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium,
sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
Kanker servik adalah pertumbuhan sel bersifat abnormal yang terjadi pada servik
uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah
rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Riono,
1999).
c. Cara Pencegahan
Kanker serviks dapat dicegah dengan rutin melakukan pap smear terutama bagi yang
sudah aktif berhubungan seksual dan melakukan vaksinasi HPV.
7. Vaginitis
Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit
atau jamur (Manuaba,2001)
Vaginitis adalah infeksi yang terjadi pada vagina terjadi secara langsung pada vagina
atau melalui perineum (Wikniosastro 1999)
c. Cara Pencegahan
1) Menjaga area intim dan sekitarnya agar tetap bersih serta kering.
2) Pastikan menggunakan sabun tanpa bahan pewangi dan menyekanya
3) hingga benar-benar kering menggunakan tissue bersih. Hindari
4) berendam air hangat selama infeksi belum pulih sepenuhnya.
5) Jangan membasuh bagian dalam vagina
6) Gunakan kompres air dingin untuk mengurangi ketidaknyamanan pada vagina
7) Kenakan pakaian dalam yang tidak ketat dan berbahan katun.
8. Bartolinitis
Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat
menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan
disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai
demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah.
a. Penyebab Bartolinitas
1) Virus : kondilomaakuminata dan herpes simpleks.
2) Jamur : kandidaalbikan.
3) Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.
4) Bakteri : neiseria gonore.
b. Tanda/Gejala Bartolitis
1) Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam
kelenjar, nyeri tekan.
2) Kelenjar bartolinmembengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau
duduk,juga dapat disertai demam
3) Kebanyakkan wanita dengan penderita ini dengan keluhan keputihan dan gatal,
rasa sakit saat berhubungan.
4) Rasa sakit saat buang air kecil, atau ada benjolan di sekitar alat kelamin.
5) Terdapat abses pada daerah kelamin
6) Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan
darah.
c. Cara Pencegahan
Kista Bartholin sulit untuk dicegah. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk menurunkan risiko terjadinya abses atau infeksi pada kista, yaitu:
1) Jaga kebersihan area sekitar organ intim, dan biasakan untuk membersihkan
organ intim dengan arah depan ke belakang
2) Hindari aktivitas yang bisa menyebabkan area di sekitar vagin cedera
3) Gunakan kondom saat berhubungan intim untuk mencegah infeksi menular
seksual
9. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau
padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai yang paling
sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup
besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-
halangi masuknya kepala ke dalam panggul (Winkjosastro, et. all, 1999).
Kista ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de graf
atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium
ovarium ( Smelzer and Bare. 2002 : 1556 ).
2) Faktor genetik
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang
disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang
bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena radiasi,
protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.
c. Cara Pencegahan
Sebenarnya, hingga saat ini belum ada cara khusus yang efektif untuk mencegah kista
ovarium. Namun, penyakit ini sedikit banyak dapat diminimalisir risikonya dengan
menjaga kesehatan ovarium dan tubuh secara keseluruhan. Berikut beberapa cara yang
dapat dilakukan :
1) Terapkan pola makan sehat
2) Kelola stress
3) Stres berlebihan dapat memicu masalah keseimbangan hormon dalam tubuh, tak
terkecuali hormon-hormon yang diproduksi oleh ovarium. Oleh karena itu,
mengelola stres dengan baik dapat menjadi salah satu kebiasaan baik yang perlu
diterapkan.
4) Cukup tidur
Tubuh perlu waktu tidur dan istirahat yang baik dan cukup, untuk bisa mencapai
keseimbangan. Kurang tidur tidak hanya dapat memicu terjadinya gangguan
metabolisme, tetapi juga mengganggu keseimbangan hormon yang di produksi
ovarium.
5) Hindari alcohol dan rokok
Minuman beralkohol dan rokok dapat mengganggu metabolisme tubuh, serta
merusak kesehatan organ reproduksi. Oleh sebab itu, sebisa mungkin hindari 2 hal
ini.
c. Cara Pencegahan
beberapa faktor yang menyebabkan meningkat nya risiko terkena prostatitis, bisa di
cegah dengan tidak berhubungan seksual sembarangan atau menggunakan alat proteksi
saat melakukan hubungan intim.
Beberapa anjuran :
1) Mengurangi konsumsi makanan pedas dan asam serta
2) minuman berkafein beralkohol
3) Banyak konsumsi air putih untuk membantu membuang
4) bakteri dalam prostat melalui air seni
5) Hindari aktivitas yang bisa memicu iritasi pada prostat, seperti
6) duduk dalam waktu lama atau olahraga bersepeda
2. Epididimitis
c. Cara Pencegahan
Pencegahan epididimitis yang bisa di lakukan adalah dengan menghindari prilaku
berisiko, seperti seks bebas.selain itu penting untuk selalu menjaga kebersihan daerah
urogenital atau alat kelamin.
3. Hipogonadisme
a. Penyebab Hipogonadisme
1) Infeksi pada testis
2) Trauma pada testis akibat dikebiri atau kecelakaan
3) Sindrom Klinefelter
4) Pengobatan kanker
5) Radang buah zakar
6) Hemokromatosis
7) Sindrom Kallman
8) HIV/AIDS
9) Penuaan
10) Obesitas
11) Tumor
b. Tanda dan gejala dari Hipogonadisme
1) Hipogonadisme yang terjadi selama perkembangan janin
a) Pada pria alat kelaminnya berbentuk kurang sempurna.
b) Alat kelamin tidak jelas antara wanita atau pria.
2) Hipogonadisme yang terjadi saat puber
a) Suara kurang mendalam
b) Massa otot menurun
c) Pertumbuhan penis dan testikel terganggu
3) Hipogonadisme yang terjadi saat dewasa
a) Mandul
b) Disfungsi ereksi
c) Kelelahan
d) Penurunan gairah seksual
c. Cara Pencegahan
Hipogonadisme dapat di cegah dengan, penurunan berat badan yang cepat ,serta mal
nutrisi,caranya adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti diet sehat dan
olahraga teratur,agar hormon tubuh tetap stabil.
4. Impotensi
a. Penyebab Impotensi
Impotensi dilihat dari penyebabnya dapat dikategorikan dalam beberapa kategori
berikut :
1) Impotensi Organik.
Impotensi organik disebut juga impotensi esensial adalah suatu kondisi dimana penis
penderita tidak pernah memiliki kemampuan berereksi.
2) Impotensi Fungsional.
Impotensi fungsional disebabkan karena faktor-faktor patologis atau penyakit
seperti: komplikasi suatu penyakit (diabetes), pemakaian obat-obatan yang salah,
pemakaian alkohol yang berlebihan atau juga sebagai akibat kegiatan merokok yang
sangat kronis.
3) Impotensi Psikis.
Merupakan jenis impotensi yang paling sering ditemukan, penyebabnya adalah hal
yang bersifat kejiwaan seperti: gangguan emosional, stress, perasaan jengkel pada
pasangan, rendah diri, merasa disepelekan, bosan dengan rutinitas, perasaan takut, was-
was, dan lain-lain.
5. Infertilitas
Infertilitas adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pasangan yang belum
mendapatkan kehamilan walaupun sudah berhubungan intim secara teratur tanpa alat
kontrasepsi dalam kurun waktu satu tahun.
4. AIDS (wanita/pria)
Penyakit ini menyerang baik pria maupun wanita. AIDS atau Acquired Immuno
Deficiency Syndrome adalah penyakit yang merusak sistem imun pada manusia dengan
menyerang sel darah putih.
AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus). Virus ini menular
lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum suntik, ASI, maupun melalui
hubungan seksual.
Sampai sekarang penyakit ini belum bisa disembuhkan bahkan vaksinnya belum
ditemukan sehingga sangat berbahaya dan mematikan.
Komik kekebalan tubuh di atas menggambarkan tentang fungsi darah putih dalam
tubuh seseorang sebagai sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi serangan kuman,
virus, dan lainnya
HIV adalah kuman namun tidak seperti kuman lainnya (diare, influenza dan lain-lain)
yang mudah dilumpuhkan oleh sel darah putih. Bila HIV masuk ke dalam tubuh justru
akan melumpuhkan sel darah putih
Jumlah sel darah putih yang sehat 400-1500 menunjukkan bahwa seseorang masih
memiliki kekebalan tubuh cukup baik
Jika di bawah 350 berpotensi menunjukkan sistem kekebalan tubuh telah melemah
sehingga orang yang telah HIV positif
HIV mengurangi jumlah sel darah putih (CD4) yang pada akhirnya membuat tubuh
seseorang rentan terkena penyakit
Infeksi Oportunistik
Infeksi yg disebakan karena virus, bakteri, jamur, atau parasit. Disebut oportunistik
karena infeksi ini akan mengambil keuntungan dari sistem kekebalan tubuh seseorang
yang lemah.
Jenis infeksi oportunistik:
a. infeksi jamur cryptococis ➔ Candidiasi pd mulu/trakes
b. Infeksi parasit cryptosporisdiasis ➔ diare
c. Infeksi parasit Toxoplasmosis
d. Infeksi virus Cytomegalovirus, Herpes simpleks, sarcoma kaposi (bintik merah
keunguan)
e. Infeksi kuman mycobacterium Tubercolosis
Gambar 7. Gejala oportunistik pada orang terinfeksi HIV/AIDS