Anda di halaman 1dari 16

MATERI III

PENYAKIT PADA ORGAN DAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

A. DEFINISI
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat baik fisik, mental, dan sosial yang utuh dan
tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem,
fungsi dan proses reproduksi. Pemeriksaan penting dilakukan untuk menemukan apabila
adanya kelainan/penyakit salah satunya masalah kesehatan reproduksi agar mendapat
perawatan kontinu dan rujukan yang tepat.
Macam-macam gangguan reproduksi
1. Amenorhoe
2. Dysmenorhoe
3. Keputihan/Fluor albus/Candida Albican
4. Kista ovarium
5. Kanker serviks
6. Prostatitis
7. Infertilitas

Penyakit menular seksual


1. Gonorhoe
2. Sifilis
3. Herpes Genitalis
4. HIV-AIDS

B. MACAM-MACAM GANGGUAN REPRODUKSI PADA WANITA


1. Gangguan Menstruasi (wanita)
Penyakit ini menyerang wanita. Gangguan penyakit ini berupa amenore primer dan juga
amenore sekunder.
Amenore primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun
dan unsur seksual sekunder juga tidak berkembang.
Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak proses menstruasi selama 3 hingga 6 bulan
pada wanita yang telah mengalami siklus menstruasi sebelumnya.

2. Dismenorea (wanita)
Dismenorea merupakan ketidak nyamanan yang dirasakan di perut bagian
bawah.dismonerea di bagi menjadi dua yaitu. dismenorea primer dan dismonerea
skunder
a. Dismenorea primer
merupakan nyeri menstruasi yg di rasakan tanpa adanya kelainan pada alat
repruduksi.yang di sebabkan oleh faktor endrokrin, kelainan organik,faktor
alergi.dapat di tangani dengan masase,pemberian kompres air hangat.
b. Dismenorea skunder
biasanya di temukan jika terdapat penyakit atau kelainan pada alat reproduksi yang di
sebabkan oleh salpingitis kronis (infeksi yang lama pada saluran penghubung uterus)
dapat di tangani badasarkan penyakit yang mendasarinya

3.Bartolinitis
Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat
menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita.
Tanda dan gejala
a. Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar,
nyeri tekan.
b. Kelenjar bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau
duduk,juga dapat disertai demam
c. Kebanyakkan wanita dengan penderita ini dengan keluhan keputihan dan gatal,
rasa sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat buang air kecil, atau ada
benjolan di sekitar alat kelamin.
d. Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan
darah.

4.Kista ovarium
Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau
padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai yang paling
sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup
besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-
halangi masuknya kepala ke dalam panggul.
Tanda dan gejala
a. menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.
b. perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.
c. nyeri saat bersenggama.
d. perdarahan
e. Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:
f. Gangguan haid
g. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering
berkemih.
h. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri
spontan dan sakit diperut.
i. Nyeri saat bersenggama

Pada stadium lanjut


a. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta organ-organ di dalam rongga perut
(usus dan hati)
b. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,
c. Gangguan buang air besar dan kecil.
d. Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.

5.Keputihan
Keputihan merupakan salah satu jenis infeksi selauran reproduksi yang banyak di alami
oleh wanita,tetapi sering kali terabaikan akibat kurangnya informasi.
Tanda dan gejala
Biasanya mengalami gejala berupa kelurnya cairan dari vagina selain darah haid.cairan
ini biasanya memiliki warna putih kekuningan atau putih kelabu dari vagina,di sertai
rasa gatal,terkadang bau amis atau busuk.
Candida
merupakan jamur yang hidup di saluran kemih dan genital. Jamur kandida
menyebabkan infeksi adalah kandida albikans.
Tanda dan gejala
a. Gatal-gatal pada bagian kemaluan
b. Keluar cairan vagina berwarna pekat
c. Rasa panas di bagian kemaluan
6. Kanker serviks
Kanker serviks adalah ketika sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel
serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium,
sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
Kanker servik adalah pertumbuhan sel bersifat abnormal yang terjadi pada servik
uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah
rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Riono,
1999).

a. Penyebab Kanker serviks


Penyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma
(HPV) yang dapat menyebabkan kanker.

b. Tanda/gejala dari Kanker Serviks.


1) Pendarahan setelah berhubungan
2) Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.
3) Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
4) Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
5) Nyeri ketika berhubungan seksual.

c. Cara Pencegahan
Kanker serviks dapat dicegah dengan rutin melakukan pap smear terutama bagi yang
sudah aktif berhubungan seksual dan melakukan vaksinasi HPV.

7. Vaginitis
Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit
atau jamur (Manuaba,2001)
Vaginitis adalah infeksi yang terjadi pada vagina terjadi secara langsung pada vagina
atau melalui perineum (Wikniosastro 1999)

a. Penyebab dari Vaginitis


1) Jamur
Umumnya disebabkan oleh jamur candidaalbicans yang menyebabkan rasa gatal
di sekitar vulva / vagina. Warna cairan keputihan akibat jamur berwarna putih
kekuning-kuningan dengan bau yang khas.
2) Bakteri
Biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut
bacterialvaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabu-
abuan beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan,
gonta-ganti pasangan, penggunaan alat kb spiral atau iud dan lain sebagainya.
3) Virus
Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids,
condyloma, herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker rahim.
Keputihan virus herpes menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka
melepuh di sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas.
Sedangkan condyloma memiliki ciri gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan
yang bau yang sering menyerang ibu hamil
4) Parasit
Keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonasvaginalis yang
menular dari kontak seks / hubungan seks dengan cairan yang berwarna kuning
hijau kental dengan bau tidak enak dan berbusa. Kadang bisa gatal dan membuat
iritasi. Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukar-menukar peralatan mandi,
pinjam-meninjam pakaian dalam, menduduki kloset yang terkontaminasi, dan
lain sebagainya.

b. Tanda dan Gejala :


1) Pruritusvulvae
2) Nyeri vagina yang hebat
3) Disuria eksterna dan interna
4) Rash pada vulva
5) Eritematosa
6) Sekret khas seperti keju lembut.
7) Secret banyak dan bau busuk
8) Edema vulva
9) Vagina berbau busuk dan amis
10) Perdarahan pervaginam
11) Dispareunia

c. Cara Pencegahan
1) Menjaga area intim dan sekitarnya agar tetap bersih serta kering.
2) Pastikan menggunakan sabun tanpa bahan pewangi dan menyekanya
3) hingga benar-benar kering menggunakan tissue bersih. Hindari
4) berendam air hangat selama infeksi belum pulih sepenuhnya.
5) Jangan membasuh bagian dalam vagina
6) Gunakan kompres air dingin untuk mengurangi ketidaknyamanan pada vagina
7) Kenakan pakaian dalam yang tidak ketat dan berbahan katun.

8. Bartolinitis

Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat
menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan
disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai
demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah.

a. Penyebab Bartolinitas
1) Virus : kondilomaakuminata dan herpes simpleks.
2) Jamur : kandidaalbikan.
3) Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.
4) Bakteri : neiseria gonore.

b. Tanda/Gejala Bartolitis
1) Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam
kelenjar, nyeri tekan.
2) Kelenjar bartolinmembengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau
duduk,juga dapat disertai demam
3) Kebanyakkan wanita dengan penderita ini dengan keluhan keputihan dan gatal,
rasa sakit saat berhubungan.
4) Rasa sakit saat buang air kecil, atau ada benjolan di sekitar alat kelamin.
5) Terdapat abses pada daerah kelamin
6) Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan
darah.

c. Cara Pencegahan
Kista Bartholin sulit untuk dicegah. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk menurunkan risiko terjadinya abses atau infeksi pada kista, yaitu:
1) Jaga kebersihan area sekitar organ intim, dan biasakan untuk membersihkan
organ intim dengan arah depan ke belakang
2) Hindari aktivitas yang bisa menyebabkan area di sekitar vagin cedera
3) Gunakan kondom saat berhubungan intim untuk mencegah infeksi menular
seksual

9. Kista Ovarium

Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau
padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai yang paling
sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup
besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-
halangi masuknya kepala ke dalam panggul (Winkjosastro, et. all, 1999).
Kista ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de graf
atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium
ovarium ( Smelzer and Bare. 2002 : 1556 ).

a. Penyebab Kista Ovarium


1) Gaya hidup tidak sehat.
a) Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
b) Zat tambahan pada makanan
c) Kurang olah raga
d) Terpapar denga polusi dan agen infeksius
e) Sering stress

2) Faktor genetik
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang
disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang
bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena radiasi,
protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.

b. Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium :


1) menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.
2) perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.
3) nyeri saat bersenggama.
4) perdarahan.

• Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:


1) Gangguan haid
2) Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi
konstipasi atau sering berkemih.
3) Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang
menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.
4) Nyeri saat bersenggama.

• Pada stadium lanjut :


1) Asites
2) Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta organ-organ di
dalam rongga perut (usus dan hati)
3) Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,
4) Gangguan buang air besar dan kecil.
5) Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.

c. Cara Pencegahan
Sebenarnya, hingga saat ini belum ada cara khusus yang efektif untuk mencegah kista
ovarium. Namun, penyakit ini sedikit banyak dapat diminimalisir risikonya dengan
menjaga kesehatan ovarium dan tubuh secara keseluruhan. Berikut beberapa cara yang
dapat dilakukan :
1) Terapkan pola makan sehat
2) Kelola stress
3) Stres berlebihan dapat memicu masalah keseimbangan hormon dalam tubuh, tak
terkecuali hormon-hormon yang diproduksi oleh ovarium. Oleh karena itu,
mengelola stres dengan baik dapat menjadi salah satu kebiasaan baik yang perlu
diterapkan.
4) Cukup tidur
Tubuh perlu waktu tidur dan istirahat yang baik dan cukup, untuk bisa mencapai
keseimbangan. Kurang tidur tidak hanya dapat memicu terjadinya gangguan
metabolisme, tetapi juga mengganggu keseimbangan hormon yang di produksi
ovarium.
5) Hindari alcohol dan rokok
Minuman beralkohol dan rokok dapat mengganggu metabolisme tubuh, serta
merusak kesehatan organ reproduksi. Oleh sebab itu, sebisa mungkin hindari 2 hal
ini.

C. MACAM-MACAM GANGGUAN REPRODUKSI PADA PRIA


1. Prostatitis
Prostatitis adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan peradangan
prostate.
Hipertropi prostat ialah pertumbuhan yang progresif dan kelenjar prostat sebagai
akibat dan proses penuaan pembesaran prostat ini dapat mengakibatkan obstruksi
saluran kemih (Thomson, 1993: 1997).
Benigna prostat hipertropi adalah tumor jinak dan kelenjar prostat bagian paling
dalam (medial prostat) membesar oleh karena pembesaran ke arah tepi-tepi
menimbulkan penyempitan uretra. Pembesaran tersebut dapat menyebabkan dorongan
sampai ke arah basis vesikaurinaria.

a. Penyebab dari Prostatitis


Prostatitis adalah infeksi dari prostate yang seringkali disebabkan oleh beberapa dari
bakteri-bakteri yang menyebabkan infeksi-infeksi kantong kemih. Ini termasuk E. coli,
Klebsiella, dan Proteus.
Penyebab secara pasti pada hipertropi prostat benigna belum jelas tetapi ada dugaan
oleh faktor penuaan atau bertambahnya usia (> 50 tahun) akan terjadi perubahan
keseimbangan testosteron karena produksi testosteron menurun dan terjadi konveksi
testosteron menjadi esterogen pada jaringan adipose di perifer.

b. Tanda/Gejala-Gejala Dari Prostatitis


1) Kesulitan-kesulitan dengan ejakulasi.
2) Disfungsi ereksi.
3) Biasanya ada urgensi.
4) Frekwensi dari membuang air kecil.
5) Dysuria (kencing yang menyakitkan atau sulit).
6) Demam.

c. Cara Pencegahan
beberapa faktor yang menyebabkan meningkat nya risiko terkena prostatitis, bisa di
cegah dengan tidak berhubungan seksual sembarangan atau menggunakan alat proteksi
saat melakukan hubungan intim.

Beberapa anjuran :
1) Mengurangi konsumsi makanan pedas dan asam serta
2) minuman berkafein beralkohol
3) Banyak konsumsi air putih untuk membantu membuang
4) bakteri dalam prostat melalui air seni
5) Hindari aktivitas yang bisa memicu iritasi pada prostat, seperti
6) duduk dalam waktu lama atau olahraga bersepeda

2. Epididimitis

Epididimitis adalah terjadinya peradangan pada epididimis (suatu struktur


melengkung di bagian belakang testis tempat penyimpanan sperma yang sudah dewasa.

a. Penyebab dari Epididimitis


Penyebab paling umum epididimitis adalah infeksi. Pada pria yang aktif secara
seksual (sering berganti-ganti pasangan seksual), Chlamydiatrachomatis adalah
mikroba penyebab yang paling sering, diikuti oleh E. coli dan Neisseriagonorrhoeae.

b. Tanda dan gejala dari Epididymitis


1) Timbul rasa sakit yang menyerang secara bertahap seperti nyeri pada testis atau
epididimis.
2) Testis mungkin menjadi hangat dan / atau merah.
3) Darah di dalam air mani (hemospermia)
4) Demam
5) Ejakulasi yang menyakitkan
6) Nyeri pada testis
7) Nyeri saat buang air kecil (disuria)
8) Sebuah benjolan atau gumpalan di testis

c. Cara Pencegahan
Pencegahan epididimitis yang bisa di lakukan adalah dengan menghindari prilaku
berisiko, seperti seks bebas.selain itu penting untuk selalu menjaga kebersihan daerah
urogenital atau alat kelamin.

3. Hipogonadisme

Hipogonadisme adalah kondisi dimana testis tidak dapat memproduksi hormon


testosteron yang memadai. Gangguan ini bisa dialami sejak janin berkembang di perut,
sebelum masa puber, atau saat dewasa.
Hipogonadisme dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipogonadisme primer dan
hipogonadisme sekunder. Pada hipogonadisme primer testis mengalami kelainan, kadar
testoteron rendah disertai meningkatnya hormon gonadotropik. Kondisi ini disebut
dengan hipogonadotropik-hipogonadisme.
Sementara pada hipogonadisme sekunder, kelenjar hipofisis di otak yang mengalami
gangguan. Pada kasus ini kadar hormon testosteron dan hormon gonadotropik berada
pada tingkat yang rendah. Kondisi ini disebut hipogonadisme-hipogonadotropik.

a. Penyebab Hipogonadisme
1) Infeksi pada testis
2) Trauma pada testis akibat dikebiri atau kecelakaan
3) Sindrom Klinefelter
4) Pengobatan kanker
5) Radang buah zakar
6) Hemokromatosis
7) Sindrom Kallman
8) HIV/AIDS
9) Penuaan
10) Obesitas
11) Tumor
b. Tanda dan gejala dari Hipogonadisme
1) Hipogonadisme yang terjadi selama perkembangan janin
a) Pada pria alat kelaminnya berbentuk kurang sempurna.
b) Alat kelamin tidak jelas antara wanita atau pria.
2) Hipogonadisme yang terjadi saat puber
a) Suara kurang mendalam
b) Massa otot menurun
c) Pertumbuhan penis dan testikel terganggu
3) Hipogonadisme yang terjadi saat dewasa
a) Mandul
b) Disfungsi ereksi
c) Kelelahan
d) Penurunan gairah seksual

c. Cara Pencegahan
Hipogonadisme dapat di cegah dengan, penurunan berat badan yang cepat ,serta mal
nutrisi,caranya adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti diet sehat dan
olahraga teratur,agar hormon tubuh tetap stabil.

4. Impotensi

Impotensi adalah suatu ketidakmampuan penderita dalam mempertahankan tingkat


ereksi penis untuk berlangsungnya hubungan seks suami istri. Tingkat impotensi sangat
bervariasi mulai dari ringan sampai berat, dikalangan medis lebih dikenal dengan
Disfungsi Ereksi (DE), sedangkan impotensi adalah tingkat gangguan yang sangat
berat, artinya hampir tak mempunyai kemampuan sama sekali untuk ereksi.

a. Penyebab Impotensi
Impotensi dilihat dari penyebabnya dapat dikategorikan dalam beberapa kategori
berikut :
1) Impotensi Organik.
Impotensi organik disebut juga impotensi esensial adalah suatu kondisi dimana penis
penderita tidak pernah memiliki kemampuan berereksi.
2) Impotensi Fungsional.
Impotensi fungsional disebabkan karena faktor-faktor patologis atau penyakit
seperti: komplikasi suatu penyakit (diabetes), pemakaian obat-obatan yang salah,
pemakaian alkohol yang berlebihan atau juga sebagai akibat kegiatan merokok yang
sangat kronis.
3) Impotensi Psikis.
Merupakan jenis impotensi yang paling sering ditemukan, penyebabnya adalah hal
yang bersifat kejiwaan seperti: gangguan emosional, stress, perasaan jengkel pada
pasangan, rendah diri, merasa disepelekan, bosan dengan rutinitas, perasaan takut, was-
was, dan lain-lain.

b. Tanda dan Gejala dari Impotensi


Impotensi merupakan penyakit yang sangat personal dan hanya bisa dirasakan oleh
penderita, gejala-gejala akan terjadinya impotensi pun biasanya tidak diketahui.
Kecuali, yang bersangkutan memeriksakan diri
c. Cara Pencegahan
1) Berhenti merokok
2) Batasi atau hindari alkohol
3) Jangan menggunakan obat-obatan terlarang
4) Berolahraga secara teratur
5) Ambil langkah-langkah untuk mengurangi stres
6) Dapatkan bantuan untuk gangguan kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan
mental lainya.

5. Infertilitas
Infertilitas adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pasangan yang belum
mendapatkan kehamilan walaupun sudah berhubungan intim secara teratur tanpa alat
kontrasepsi dalam kurun waktu satu tahun.

Infertilitas di bagi menjadai 2 yaitu :


1) infertilitas primer
Pasangan tidak pernah mengalami konsepsi meskipun mereka melakukan
hubungan seksual secara teratur (2-3 kali seminggu) selama paling sedikit 12 bulan
tanpa proteksi/tanpa menggunakan alat kontrasepsi
2) infertilitas sekunder
Pasangan sebelumnya mengalami konsepsi, tetapi kemudian tidak mampu
konsepsi lagi meskipun mereka melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa
proteksi selama 12 bulan.

D. MACAM-MACAM PENYAKIT MENULAR SEKSUAL


1.Gonore / kencing nanah (wanita/pria)
Penyakit ini di sebabkan oleh kuman, pada umumnya di seluruh dunia bisa terjadi pada
pria dan wanita infeksi ini bisa muncul dgn tanpa gejala/ kencing nanah > 2 hari.
Gambar 1. Gambaran Penyakit Gonore

2. Herpes Genetalis (wanita/pria)


Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes yang ditandai dengan
rasa gatal dan sakit di sekitar alat kelamin.
Gejala yang paling umum adalah bintil kecil berisi cairan yang terasa sakit di alat
kelamin dan anus.

Gambar 2. Gambaran penyakit Herpes genitalis

3. Sifilis (wanita/ pria)


Penyakit ini menyerang pria. Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh
bakteri Treponema pallidium yang ditandai dengan berbagai gejala yaitu:
a. Luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir.
b. Pembengkakan getah bening pada bagian paha.
c. Bercak-bercak di seluruh tubuh.
d. Tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh terutama pada bagian tangan dan
telapak kaki.
e. Gejala ini bisa hilang walaupun bakteri masih terdapat di dalam tubuh. Bakteri ini
dapat menyerang otak hingga mengalami kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat
menular ke orang lain. Pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik yang
diberikan segera.
Gambar 3. Gambaran Penyakit Sifilis

4. AIDS (wanita/pria)
Penyakit ini menyerang baik pria maupun wanita. AIDS atau Acquired Immuno
Deficiency Syndrome adalah penyakit yang merusak sistem imun pada manusia dengan
menyerang sel darah putih.
AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus). Virus ini menular
lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum suntik, ASI, maupun melalui
hubungan seksual.
Sampai sekarang penyakit ini belum bisa disembuhkan bahkan vaksinnya belum
ditemukan sehingga sangat berbahaya dan mematikan.

Gambar 4. Gambaran virus HIV/AIDS


Proses Penularan HIV

Gambar 6. Gambaran sistem kekebalan tubuh menghadapi kuman/virus

Komik kekebalan tubuh di atas menggambarkan tentang fungsi darah putih dalam
tubuh seseorang sebagai sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi serangan kuman,
virus, dan lainnya
HIV adalah kuman namun tidak seperti kuman lainnya (diare, influenza dan lain-lain)
yang mudah dilumpuhkan oleh sel darah putih. Bila HIV masuk ke dalam tubuh justru
akan melumpuhkan sel darah putih
Jumlah sel darah putih yang sehat 400-1500 menunjukkan bahwa seseorang masih
memiliki kekebalan tubuh cukup baik
Jika di bawah 350 berpotensi menunjukkan sistem kekebalan tubuh telah melemah
sehingga orang yang telah HIV positif
HIV mengurangi jumlah sel darah putih (CD4) yang pada akhirnya membuat tubuh
seseorang rentan terkena penyakit

Infeksi Oportunistik
Infeksi yg disebakan karena virus, bakteri, jamur, atau parasit. Disebut oportunistik
karena infeksi ini akan mengambil keuntungan dari sistem kekebalan tubuh seseorang
yang lemah.
Jenis infeksi oportunistik:
a. infeksi jamur cryptococis ➔ Candidiasi pd mulu/trakes
b. Infeksi parasit cryptosporisdiasis ➔ diare
c. Infeksi parasit Toxoplasmosis
d. Infeksi virus Cytomegalovirus, Herpes simpleks, sarcoma kaposi (bintik merah
keunguan)
e. Infeksi kuman mycobacterium Tubercolosis
Gambar 7. Gejala oportunistik pada orang terinfeksi HIV/AIDS

Gambar 8. Masa inkubasi HIV menjadi AIDS

Gambar 7. Upaya pencegahan PMS dan HIV/AIDS

Anda mungkin juga menyukai