N DENGAN GANGGUAN
RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM (RDS)
DI RUANGANPERINATOLOGI
RSUD LUBUK SIKAPING
TAHUN 2021
Oleh Kelompok 3:
Pembimbing
Klinik Akademik
( ) ( )
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia
yangdilimpahkanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporantentang “Asuhan Keperawatan Pada By.N DenganGangguan Respiratory
distress syndrome (RDS)Di Ruang Perinatologi RSUD Lubuk sikaping Tahun
2021” Penulisan laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat guna
menyelesaikan tugas akhir siklus Keperawatan Anak.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan Terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Dr. Yong Marzuhaili selaku Direktur RSUD Lubuk sikaping
2. Ibu Ns. Chici Amesia, S.Kep selaku pembimbing klinik
3. Ibu Ns. Hariet Rinancy, S.Kep, M.Kep selaku pembimbing akademik
4. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Profesi Ners Institut Kesehatan
Prima Nusantara Bukittinggi yang telah memberi semangat dan kerja sama
yang baik dalam penyusunan laporan ini
5. Kepada yang teristimewa Bapak, Ibu, kakak dan adikku serta temandan
sahabat yang telah memberi dukungan kepada kami untuk menyelesaikan
Laporan ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis.
Dalam penulisan kasus ini kelompok mengharapkan kritikan dan saran yang
konstruktif demi kesempurnaan Laporan ini.
(Kelompok 3)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR……………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………….
B. Tujuan…………………………………………………………..
C. Manfaat…………………………………………………………
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian……………………………………………………..
B. Diagnosa………………………………………………………
C. Intervensi………………………………………………………
D. Implementasi…………………………………………………..
E. Evaluasi………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
frekuensi pernapasan yang lebih dari 60 kali per menit, adanya sianosis,
adanya rintihan pada saat ekspirasi serta ada retraksi dinding dada saat
merupakan suatu zat aktif pada alveoli yang dapat mencegah kolapsnya
sisa udara pada akhir ekspirasi. Penyakit ini sering terjadi pada bayi
bayi preterm, yaitu bayi dengan berat lahir cukup maupun dengan
yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram dalam bentuk
sindroma gagal nafas dan asfiksia neonatorum yang terjadi pada bayi
padaperiode sejak bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.
pada bayi prematur adalah RDS. Sekitar 5 -10% didapatkan pada bayi
kurang bulan, 50% pada bayi dengan berat 501-1500 gram. Angka
kejadian berhubungan dengan umur gestasi dan berat badan dan menurun
sejak digunakan surfaktan eksogen. Saat ini RDS didapatkan kurang dari
masyarakat yang signifikan secara global karena efek jangka pendek dan
panjangnya. Tahun 2011 (15%) bayi lahir dengan BBLR di seluruh dunia
2013 yaitu 10,2% dan mengalami penurunan pada 2018 menjadi 6,2 %.
Provinsi yang paling tertinggi disusuki oleh Sulawesi tengah (8,9%) dan
2012, angka kematian bayi sekitar 32 per 1000 kelahiran hidup, dan angka
Sumatera Barat tahun 2015 adalah 9 per 1000 KH dan 69,8% terjadi pada
tahun 2021 pada bulan januari sampai bulan maret di dapatkan 18 kasus
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3. Manfaat
c. Bagi Mahasiswa
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
2. Etiologi
faktor ibu, faktor plasenta, faktor janin dan faktor persalinan.Faktor ibu
meliputi hipoksia pada ibu, usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih
tali pusat melilit leher, kompresi tali pusat antara janin dan jalan
dan lain-lain.
3. Patofisiologi
keotak maka akan terjadi kerusakan otak dan organ lain karena
sirkulasi darah relative masih baik. Curah jantung yang meningkat dan
Mk : termogulasi tidak
Ventilasi berkurang Hipoksia efektif
Mk : gangguan Mengendap di
Reflek hisap menurun
pertukaran gas alveoli
Semakin rendah berat badan dan usia kehamilan, semakin berat gejala
2013).
5. Komplikasi
c. Perdarahan pulmonal
e. Apnea
f. Hipotensi sistemik
g. Anemia
hipertensi pulmonal
b. Perdarahan intraventrikuler
d. Kerusakan neurologis
6. Pemeriksaan diagnostic
tumpang tindih.
hipoinflasi paru
kongestif)
pertama
metabolik
1) Hitung darah lengkap
7. Penatalaksanaan
Syndrom) yaitu:
b. Penatalaksanaan Keperawatan
Menurut Surasmi (2003) penatalaksanan keperawatan
perenteral.
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
dikaji :
pernafasan.
anetrecial aesofagal.
obat intravena.
frekwensi, jumlah
ganda,hidramnion
terganggu
h. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Umum
sampai 120-140X/menit
40X/menit
2. Pemeriksaan Fisik
suhu lingkungan.
tiba-tiba digerakkan.
refleks menelan.
Reflek Swallowing
4. Refleks Tonikneck
5. Refleks Plantar
6. Refleks Babinsky
Terjadi apabila telapak kaki bayi kita sentuh dan akan terjadi
7. Reflek Walking
Terjadi apabila bayinya kita angkat akan terjadi reaksi pada
d. Pengkajian APGAR
kali. Yaitu 5 menit pertama bayi baru lahir dan 5 menit kedua
ini.
atau kemerahan
stimulasi
stimulasi
2015).
membran alveolar-kapiler
kuman patogen
3. Intervensi keperawatan
keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil SLKI Intervensi keperawatan Aktivitas
SIKI
1 Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan perawatan Pemantauan respirasi Observasi :
berhubungan dengan 2x24 jam maka pertukaran gas 1. Monitor
perubahan membran meningkat dengan kriteria hasil : frekuensi,irama,kedalaman
alveolar-kapiler 1. Tingkat kesadaran ,dan upaya nafas
meningkat 2. Monitor pola nafas
2. Dyspnea menurun 3. Monitor adanya produksi
3. sputum
4. Bunyi nafas tambahan 4. Monitor adanya sumbatan
menurun jalan nafas
5. Penglihatan kabur menurun 5. Palpasi kesimetrisan
6. Gelisah menurun ekspansi paru
7. 6. Auskultasi bunyi nafas
8. 7. Monitor saturasi oksigen
9. Napas cuping hidung 8. Monitor nilai AGD
memenurun Terapeutik :
10. 1. Atur interval pemantauan
11. Takikardi membaik respirasi sesuai kondisi
12. Sianosis membaik pasien
13. Pola nafas membaik 2. Dokumentasikan hasil
14. Warna kulit membaik pantauan
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
2. Informasikan hasil
pantauan,jika perlu.
2 Termogulasi tidak efektif Setelah dilakukan perawatan Manajemen hipotermia Observasi :
berhubungan dengan 2x24 jam maka termogulasi 1. Monitor suhu tubuh
hipotermia membaik dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi penyebab
1. Menggigil menurun hipotermia
2. Akroslanosis menurun 3. Monitor tanda dan gejala
3. Piloereksi menurun akibat hipotermia
4. Konsumsi oksigen Terapeutik :
meningkat 1. Sediakan lingkungan yang
5. Kutis memorata menurun hangat
6. Dasar kuku sianotik 2. Ganti pakaian dan linen
menurun yang basah
7. Suhu tubuh sedang 3. Lakukan penghangatan
8. Suhu kulit sedang pasif
9. Frekuansi nadi sedang 4. Lakukan penghangatan
10. Kadar glukosa darah sedang aktif eksternal
11. Penggisian kapiler 5. Lakukan penghangatan
meningkat aktif internal
12. Ventilasi meningkat Edukasi :
Anjurkan makan/minum yang
hangat
3 Defisit nutrisi berhubungan Setelah dilakukan perawatan Konseling laktasi Observasi :
dengan intake tidak adekuat 2x24 jam maka defisit nutrisi 1. Identifikasi keadaan
membaik dengan kriteria hasil : emosional ibu saat akan
1. Berat badan membaik dilakukan konseling
2. Tebal lipatan kulit menyusui
meningkat 2. Identifikasi keinginan dan
3. Indeks masa tubuh membaik tujuan menyusui
3. Identifikasi permasalahan
yang ibu alami selama
proses menyusui
Terapeutik :
1. Gunakan teknik
mendengarkan aktif
( duduk sama tinggi,
dengarkan permasalahan
ibu)
2. Berikan pujian terhadap
perilaku ibu yang benar
Edukasi :
Ajarkan teknik menyusui yang
tepat sesuai kebutuhan
4 Resiko infeksi berhubungan Setelah dilakukan perawatan Perawatan selang Observasi :
dengan prosedur invasif, 2x24 jam maka resiko infeksi 1. Identifikasi indikasi
terpajan kuman patogen membaik dengan kriteria hasil : dilakukan pemasangan
1. Integritas kulit meningkat selang
2. Integritas mukosa 2. Monitor kepatenan selang
meningkat 3. Monitor jumlah, warna,
3. Titer antibody meningkat konsistensi drainase selang
4. Imunisasi meningkat 4. Monitor kulit di sekitar
5. Kadar sel T4 meningkat insersi selang
6. Kadar sel T8 meningkat Terapeutik :
7. Infeksi berulang menurun 1. Lakukan kebersihan tangan
8. Penurunan BB menurun sebelum dan setelah
9. Suhu tubuh membaik perawatan selang
10. Sel darah putih membaik. 2. Berikan selang yang cukup
panjang untuk
memaksimalkan mobilisasi
3. Kosongkan kantong
penampung,sesuai indikasi
4. Sambungkan selang
dengan alat penghisap,jika
perlu
5. Ganti selang secara
rutin,sesuai indikasi
6. Lakukan perawatan kulit
pada daerah insersi selang
7. Motivasi peningkatan
aktivitas fisik secara
bertahap
8. Klem slang saat mobilisasi
9. Berikan dukungan
emosional
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemasangan
selang
2. Ajarkan cara perawatan
selang
3. Ajarkan mengenali tanda-
tanda infeksi
BAB III
PENGKAJIAN KASUS
A. Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN NEONATUS PROGRAM STUDI S-1 NERS
INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
DATA BAYI
Nama Bayi : By. N
No. RM : 15.80.20
Tempat tgl. lahir/ usia : 21-02-2021
Jenis kelamin : laki-laki
Nama Orangtua : Ny.Nisma (Ibu), Tn.Ibrahim (ayah)
Pendidikan Orangtua : perguruan tinggi (ibu), SMA (ayah)
Pekerjaan Orangtua : Honor / Tani
Usia Orangtua : Ayah 30 (tahun) Ibu 29 (tahun)
Alamat Orangtua : koto nopan setia
Tanggal masuk : 21-02-2021 (jam ) 22.30 Wib
Tanggal pengkajian : 26-02-2021
Diagnosis medik : RDS + BBLSR+ Ikterik neonatus
Riwayat Bayi
Apgar Score : 1” 1 5” 2½
Usia gestasi : 31-32 minggu
Berat Badan : 1275 gram Panjang Badan 35 cm
Komplikasi Persalinan : Tidak ada (√ ) Ada (- )
a. Aspirasi mekonium : (- )
b. Denyut jantung janin abnormal : (√ )
c. Masalah lain: : (√) preterm 31-32 minggu
d. Prolaps tali pusat/lilitan tali pusat : (- )
e. Ketuban pecah dini : (-) berapa jam (- )
Riwayat Ibu
Jenis Persalinan
▪ Pervaginan (√)
▪ Sectio cesarea (- ), alasan:
Kompikasi Kehamilan:
▪ Tidak ada ( √) Ada (- )
▪ Perawatan antenatal (- )
▪ Plasenta Previa (- )
▪ Pre eklamsia (- )
▪ Suspect sepsis (-)
▪ Persalinan premature/postmature (√)
▪ Masalah lain: nyeri ari-ari
PENGKAJIAN FISIK NEONATUS
Instruksi: Beri tanda cek (√) pada istilah yang sesuai dengan tanda-tanda dibawah
ini. Gambarkan semua temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom
tambahan bila perlu.
1. Kepala/Leher
a. Fontanel anterior : Lunak (√)Tegas(-) Datar (-)
b. Ukuran fontanel anterior : 1,25 cm
c. Ukuran fontanel posterior : 1,25 cm
d. Lingkar kepala : <31 cm
e. Sutura sagitalis Tepat(√) Terpisah(-) Menjauh (-)
Tumpang tindih
f. Gambaran wajah : Simetris(√) Asimetris(-)
g. Molding : Caput succadenum (-)
Cephalhematom (-)
h. Mata : Bersih(√) Sekresi(-) Sklera(kuning)
i. Jarak epicathus inner : ……….cm
2. THT
a. Telinga : Normal(√)Abnormal (-)
b. Hidung : Simetris(√) Asimetris (-) Sekresi(-)
Nafas cuping hidung (√)
3.Wajah : Normal(√) Milia (-)
Mulut : Normal(√) Bibir Sumbing(-)
Toraks : Simetris(√) Asimetris(-)
a. Retraksi : Derajat 0 (-) Derajat 1(-) Derajat 2 (√)
b. Kalvikula : Normal(√) Abnormal(-)
c. Lingkar dada : 26 cm
4. Paru-paru
a. Suara nafas : Vesikuler(-) Ronkhi(-) Wheezing(-)
b. Respirasi : Spontan(-)Alat bantu nafas(√)
5. Jantung
Frekuensi : 160 x/mnt
Suara jantung : Normal(√) Murmur(-) Gallop(-)
a. Cardiac thrill :normal
b. PMI :(-) Lokasi: (-)
c. CRT : lebih dari 3 detik
6. Abdomen
a. Tampilan : Lunak(√) Tegas(-) Datar(-) Kembung(-)
b. Lingkar perut :
c. Liver : Teraba(-)<2cm(-) >2cm(-)Tidak teraba(√)
7. Ekstremitas
a. Pergerakan : Bebas(-) ROM terbatas(√)
b. Ekstremitas atas : Normal(√) Abnormal(-) Sebutkan: (-)
c. Ekstremitas bawah : Normal(√) Abnormal(-) Sebutkan: (-)
d. Panggul : Normal(√) Abnormal(-)
e. Tonus/aktifitas : Aktif(-) Tenang(√) Letargi(-) Kejang(-)
8. Menangis : Keras(-)Lemah(√) Melengking(-)
Sulit menangis(-)
9. Umbilicus
a. Kondisi : Normal(√) Abnormal(-) Inflamasi(-) Drainase(-)
10. Genitalia
a. Perempuan : Normal(-) Abnormal(-)
b. Laki-laki : Normal(√) Abnormal(-)
c. Anus : Patent(√) Imperforata(-)
d. Spina : Normal(√) Abnormal(-)
11. Kulit
a. Warna : Pink(-) Pucat(√) Jaundice(√) Sianosis(√)
kulit pasien terdapat kutis memorata
b. Kemerahan/rash : tidak ada
c. Tanda lahir : ada di bagian kaki kiri bayi
d. Turgor kulit : Elastis(-) Tidak elastis(√) Edema(-)
e. Lanugo : ada di lengan,dahi,pipi,punggung,bahu bayi
f. Mongolion spot : ada di bagian kaki kiri bayi
g. Harlequin sign : tidak ada
h. Motling : tidak ada
i. Verniks caseo : tidak ada
j. Eritema toxicu : tidak ada
10. Refleks Primitif Bayi
a. Mata : Berkedip(-) Reflekss pupil(+) Doll’s eye(-)
b. Hidung : Bersih(√) Glabelar(-)
c. Mulut&Tenggorokan : Menghisap(-) Gag refleks(-) Ekstrusi(-)
Rooting(-)Menguap(-) Batuk(-)
d. Ekstremitas : Grasp(-) Babinski(-)
e. Seluruh tubuh : Moro(-) Tonick neck(-)
RIWAYAT SOSIAL
Struktur Keluarga/genogram tiga generasi:
Keterangan :
: laki- laki
: perempuan
: klien ( By.N)
Data tambahan :
Pemeriksaan diagnostic :
Tidak ada
Laboratorium :
Tanggal 24/02/2021
Hb : 12,5 (normal : 14-18)
Leukosid : 12.000 ( normal : 5.000-10.000)
Hematokrid : 36,9 ( normal : 40-48)
Trombosid : 153.000 ( normal 15.000-150.000)
Bilirubin Total : 17,4 ( normal <1,1)
Bilirubin direk : 0,4 ( normal <0,20)
Bilirubin indirek : 17,0 ( normal <0,60)
GDS : 118
Terapi yang diberikan :
1. CPAP F1o2 30% PEEP 5
2. IVFD : PG II 5cc/jam
3. ASI OGT 8x3cc
4. Inj. Pycin 2x64 mg
5. Inj. Gentamicin 1x6 mg
6. Inj. Aminopilin 2x2,5 mg
7. Fototherapy
Rencana Pemulangan
Rencana Tindak Lanjut
Pasien dinyatakan meninggal tanggal 27/02/2021 jam: 15.30 wib rencana tindak
lanjut dukungan proses berduka: kematian perinatal dan perawatan jenazah By.N.
( ……………………………………)
ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O KEPERAWATAN
1 Ds : ketidakseimbangan ventilasi-perfusi Gangguan pertukaran gas
1. Dyspnea
Do:
1. Nafas cuping hidung
2. Alat bantu pernafasan terpasang
CPAP F1O2 30% PEEP 5
3. Retraksi thorak derajat 2
4. Warna Kulit pucat
5. Pola nafas abnormal
6. Kesadaran menurun
7. Takikardi (+)
8. Nadi : 185 x/ i,RR : 30 x/i
2 Ds : - Berat badan ekstrem Termogulasi tidak efektif
Do :
Do:
perfusi
ekstra uterin
INTERVENSI KEPERAWATAN
hangat
3 Ikterik neonatus berhubungan Setelah dilakukan Fototerapi neonatus Observasi :
dengan kesulitan transisi ke perawatan 2x24 jam maka 1. Monitor ikterik pada
kehidupan ekstra uterin adaptasi neonatus sclera dan kulit bayi
meningkat dengan kriteria 2. Identifikasi kebutuhan
hasil : cairan sesuai dengan
1. Berat badan usia gestasi dan berat
meningkat badan
2. Membran mukosa 3. Monitor suhu dan tanda
vital setiap 4 jan sekali
kuning menurun
4. Monitor efek samping
3. Kulit kuning menurun fototerapi
4. Sklera kuning Terapeutik :
menurun 1. Siapkan lampu fototerapi
5. Prematuritas menurun dan incubator atau kotak
bayi
2. Lepaskan pakaian bayi
kecuali popok
3. Berikan penutup mata
4. Ukur jarak antara lampu
dan permukaan kulit
bayi
5. Ganti segera alas dan
popok bayi jika
BAB/BAK
6. Gunakan linen berwarna
putih agar memantulkan
cahaya sebanyak
mungkin
Edukasi :
1. Anjurkan ibu menyusui
sekitar 20-30 menit
2. Anjurkan ibu menyusi
sesering mungkin
Kolaborasi :
Kolaborasi pemerikasaan darah
vena bilirubin direk dan indirek
A. Pengkajian
Pengkajian yang telah dilakukan berdasarkan teoritis dan anamnesa
dari pasien. Kemudian data dikumpulkan dan dianalisa sehingga dapat
diketahui kebutuhan klien sesuai dengan kebutuhan yang ada. Data yang
didapat setelah pengkajian pada By.N sudah cukup sesuai berdasarkan
tinjauan teoritis yang dibuat. Data-data tersebut menunjang untuk dilakukan
asuhan keperawatan selanjutnya karna data sudah didapatkan dengan jelas
dan sesuai.
Pada tanggal 26/02/2021, bayi masuk keruang rawat inap perinatologi
dengan keluhan Bayi mengalami berat badan lahir1275 gr post partum
spontan dan RDS. Dari hasil pemeriksaan ibu mengatakan usia saat hamil 29
tahun dan ibu mengatakan belum ada menyusui bayi nya.
Dari hasil observasi Kondisi umum tampak lemah, BB seberat 1275
kg PB : 35 cm, Bayi tampak sesak, Nafas cuping hidung +, retraksi dinding
dada +, ekstremitas tampak kebiruan, kulit tampak pucat, bayi rawat dalam
incubator, badan tampak pucat, terpasang OGT dan CPAPF1 o2 pm PEEP 5,
TTV : suhu : 36 0C, HR : 132x/I, RR : 57x/I, kulit tampak tipis, dan reflek
menelan tampak masih lemah., suhu tubuh fluktuatif, terpasang IVFD PG II 5
cc/ jam, bayi tampak merintih, dan kutis memorata ada.
Dari pemeriksaan penunjang didapatkan HB : 12,5 g/dl, Leukosit :
12.000/mm3, Trombosit : 153.000/mm3, Hematokrit : 36,9 %, dan GDS : 118
mg/dl.
B. Diagnosa
Dari sekian banyak diagnosa keperawatan yang ada di teoritis tidak
seluruhnya dialami oleh By.N Sesuai dengan data objektif dan data subjektif
maka dirumuskan diagnose keperawatan yang sesuai dengan keadaan By.N
yaitu :
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolar-kapiler
2. Termogulasi tidak efektif berhubungan dengan hipotermia
kuman patogen
ventilasi-perfusi
ekstrem
Pada kasus ini diagnosa yang muncul pada saat pengkajian hampir
sama dengan teori. Diagnosa yang tidak muncul pada kasus adalah deficit
nutrisi dan resiko infeksi. Diagnosa pada kasus bisa saja berbeda dengan teori
karena tergantung dengan kondisi bayi saat pengkajian
C. Intervensi
Dalam penyusunan rencana keperawatan mahasiswa menggunakan
rencana keperawatan yang telah disusunkan oleh SDKI, SLKI dan
SIKIsebagai standar acuan asuhan keperawatan yang diberikan. Dalam hal ini
setiap rencana keperawatan dikembangkan berdasarkan teori yang dapat
diterima secaralogis dan sesuai dengan kondisi pasien.
Dalam hal ini Kelompok tidak terlalu mengalami kesulitan yang
begitu berarti hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor pendukung
diantaranya dukungan dari para pembimbing dan yang hubungan komunikasi
yang baik antara anggota kelompok, keluarga pasien dan perawat.
Diantara intervensi SIKI yang akan dilakukan sesuai teori dan kasus
adalah pantau respirasi, manajemen hipotermi, perawatan selang.
D. Implementasi
Tahap implementasi yang merupakan penerapan asuhan keperawatan
yang didelegasikan kepada keluarga dan yang dilakukan kepada pasien.
Dalam tahap implementasi ini penulis tidak menemukan kesulitan.
Adapun faktor-faktor pendukung yang dapat dilaksanakan sesuai dengan
rencananya yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Adanya perencanaan yang baik, sehingga memudahkan kelompok dalam
melakukan tindakan keperawatan.
2. Adanya sikap kooperatif, partisipasi keluarga membantu perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan.
3. Adanya bimbingan dari perawat ruangan serta memberikan kesempatan
kepada kelompok dalam melakukan asuhan keperawatan.
E. Evaluasi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x pertemuan kepada
By. N, kondisi Bayi semakin memburukdan keadaan semakin
melemah.sehingga tanggal 27/02/2021 pasien dinyatakan meninggal pada
pukul 17.50 wib oleh dokter jaga dan di saksikan oleh keluarga dan perawat
ruangan dan di lanjutkan dengan perawatan jenazah By.N.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan oleh
kelompok III pada By. N pada tanggal 26/02/ 2021 diruanganPerinatologi
dapat disimpulkan:Pada tanggal 26/02/2021, bayi masuk keruang rawat
inap perinatologi dengan keluhan Bayi mengalami berat badan lahir 1275
gr post partum spontan dan RDS. Dari hasil pemeriksaan ibu mengatakan
usia saat hamil 29 tahun dan ibu mengatakan belum ada menyusui bayi
nya.Dari hasil observasi Kondisi umum tampak lemah, BB seberat 1275
kg, PB : 35 cm, Bayi tampak sesak, Nafas cuping hidung +, retraksi
dinding dada +, ekstremitas tampak kebiruan, kulit tampak pucat, bayi
rawat dalam incubator, badan tampak pucat, terpasang OGT dan CPAP F1
o2 pm PEEP 5, TTV : suhu : 36 0C, HR : 132x/I, RR : 57x/I, kulit tampak
tipis, dan reflek menelan tampak masih lemah., suhu tubuh fluktuatif,
terpasang IVFD PG II 5 cc/ jam, bayi tampak merintih, dan kutis
memorata ada.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x pertemuan
kepada By. N, kondisi Bayi semakin memburukdan keadaan semakin
melemah.sehingga tanggal 27/02/2021 pasien dinyatakan meninggal pada
pukul 17.50 wib oleh dokter jaga dan di saksikan oleh keluarga dan
perawat ruangan dan di lanjutkan dengan perawatan jenazah By.N.
B. Saran
Dengan selesainya dilakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan
RDSdiharapkan dapat memberikan masukan terutama pada :
1. Bagi Rumah Sakit
Harapan sebagai masukan bagi rumah sakit dalam upaya promotif
dan kuratif pada pasien dengan RDSsehingga mampu memberikan
asuhan keperawatan yang lebih intensif.
2. Unit Rawat Inap Perinatologi
Sebagai bahana acuan kepada tenaga kesehatan RSUD Lubuk
Sikaping dalam memberikan pelayanan yang lebih baik dan
menghasilkan pelayanan yang memuaskan pada pasien serta
melihatkan perkembangan pasien yang lebih baik.
3. Bagi Keluarga Klien dan Masyarakat
Dapat memberikan pengetahuan dan pendidikan tentang RDS pada
keluarga.
4. Bagi Mahasiswa
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan tentang pemberian asuhan
keperawatan pada pasien denganRDS dan dapat menerapkan ilmu
yang telah di dapat selama perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA