Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN NEONATAL PADA KASUS

KEGAWATDARURATAN INFEKSI

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PONEK)

Dosen Pembimbing :
Baiq Dewi, SST.M.Kes.
NIP : 19741025 200212 2 002

Disusun oleh :
KELOMPOK 8 TINGKAT 2 REGULER B
Nama Kelompok :
1. Shava Wanda P. (P27820321090)
2. Shavina Lailatul M. (P27820321091)
3. Shimah Nabilla Ulya. (P27820321092)
4. Sintiya Nisfatul Laila. (P27820321093)
5. Sisca Putri Setiyowati (P27820321094)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SUTOPO


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI
ASUHAN KEPERAWATAN NEONATAL PADA KASUS KEGAWATDARURATAN INFEKSI...............................1
BAB I...........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................3
1.2 Perumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................................4
1.4 Manfaat............................................................................................................................................5
BAB 2..........................................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................................................7
2..1. Definisi...........................................................................................................................................7
2.2 Anatomi dan Fisiologi......................................................................................................................8
2.3 Etiologi.............................................................................................................................................9
2.4. Patofisiologi....................................................................................................................................9
E. Pathway...........................................................................................................................................12
BAB III.......................................................................................................................................................13
ASUHAN KEPERAWATAN.........................................................................................................................13
3.1. PENGKAJIAN..................................................................................................................................13
3.2. ANALISA DATA..............................................................................................................................17
3.3. DIAGNOSA KEPERAWATAN...........................................................................................................17
3.4. INTERVENSI...................................................................................................................................18
3.5. IMPLEMENTASI.............................................................................................................................19
3.6. EVALUASI......................................................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angka kematian bayi (Infrant Mortality Rate) merupakan salah satu indikator
penting dalam menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, karena
dapat menggambarkan kesehatan penduduk secara umum. Angka kematian bayi
tersebut dapat didefenisikan sebagai kematian yang terjadi antara saat setelah bayi
lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun (wordpress.com , 2010).
Berdasarkan data world Health Organization (WHO) terdapat 10 juta kematian
neonatus dari 130 juta bayi yang lahir setiap tahunnya. Secara global lima juta
neonatus meninggal setiap tahunnya, 98% diantaranya terjadi di negara sedang
berkembang. Angka kematian bayi 50% terjadi pada periode neonatus dan 50%
terjadi pada minggu pertama kehidupan (Sianturi dkk, 2012).
Penyebab langsung mortalitas pada neonatus adalah sepsis, asfiksia neonatorum,
trauma lahir, prematuritas dan malformasi kongenital. Lebih dari sepertiga dari empat
juta bayi meninggal di dunia setiap tahunnya yang disebabkan oleh infeksi berat dan
25% dari 1000 bayi yang meninggal disebabkan oleh sepsis neonatorum.Sepsis
neonatorum atau septicemia neonatorum merupakan keadaan dimana terdapat infeksi
oleh bakteri dalam darah di seluruh tubuh (Maryunani dan Nurhayati, 2009). Angka
kejadian sepsis pada neonatus di negara yang sedang berkembang masih cukup tinggi
berkisar 18 kasus setiap 1000 kelahiran dibanding di negara maju berkisar satu sampai
lima kasus setiap 1000 kelahiran (Sianturi dkk, 2012).
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengestimasi
angka kematian neonatus (AKN) di Indonesia sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Departemen Kesehatan tahun 2007
sepsis menjadi salah satu penyebab utama kematian. Tingginya angka kematian
neonatus yaitu sebesar 12%, disamping penyebab-penyebab lain seperti
gangguan/kelainan pernapasan (37%) dan prematuritas (34%).
Berdasarkan data profil kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2012 angka
kematian neonatus sebesar 22 per 1000 kelahiran hidup
(www.dinkesjatengprov.go.id). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan
di RSUD Dr. Moewardi tanggal 26 Oktober 2013 didapatkan data periode Januari –
Desember 2012 jumlah bayi lahir sebanyak 3672 bayi, jumlah bayi normal sebanyak
2076 bayi (56,53%), sedangkan bayi tidak normal sebanyak 1596 bayi (43,46%).
Penyebab bayi tidak normal tersebut diantaranya BBLR sebanyak 689 bayi (18,76%),
Sepsis sebanyak 354 bayi (9,64%), Asfiksia sebanyak 282 bayi (7,68%), Ikterus
sebanyak 255 bayi (6,94%) dan Trauma lahir sebanyak 16 bayi (0,43%).
Masih tingginya angka kematian bayi baru lahir akibat Sepsis Neonatorum, serta
didukung dari hasil studi pendahuluan di atas maka penulis tertarik untuk mengambil
studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan pada By. A umur 6 hari dengan Sepsis
Neonatorum di RSUD Dr.Moewardi di Surakarta”.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat diambil perumusan
masalah sebagai berikut: “Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan yang
diberikan pada By. A umur 6 hari dengan sepsis neonatorum di RSUD Dr.Moewardi
di Surakarta dengan menggunakan manajemen kebidanan tujuh langkah Varney? ”

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Penulis mampu memahami dan mengerti asuhan kebidanan pada By. A umur 6 hari
dengan sepsis neonatorum di RSUD Dr. Moewardi di Surakarta dengan menggunakan
manajemen kebidanan tujuh langkah Varney.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu :
1) Melaksanakan pengkajian pada By. A umur 6 hari dengan sepsis neonatorum

2) Menginterpretasikan data pada By. A umur 6 hari dengan sepsis neonatorum


meliputi diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan.
3) Menentukan diagnosa atau masalah potensial pada By. A umur 6 hari dengan
sepsis neonatorum
4) Melakukan antisipasi untuk tindakan segera pada By. A umur 6 hari dengan
sepsis neonatorum.
5) Merencanakan asuhan pada By. A umur 6 hari dengan sepsis neonatorum
yang menyeluruh.
6) Melaksanakan perencanaan pada By. A umur 6 hari dengan sepsis neonatorum
secara efisien.
7) Melakukan evaluasi terhadap By. A umur 6 hari dengan sepsis neonatorum.

b. Penulis mampu menemukan kesenjangan antara teori dengan praktek dalam


melaksanakan asuhan kebidanan pada By. A umur 6 hari dengan sepsis neonatorum di
lapangan.

c. Penulis mampu memberikan alternatif dalam melaksanakan asuhan kebidanan


pada By. A umur 6 hari dengan sepsis neonatorum dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan.

1.4 Manfaat
1.4.1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis dan menggali
wawasan serta mampu menerapkan ilmu yang telah didapatkan tentang
penatalaksanaan By. A umur 6 hari dengan sepsis neonatorum agardapat
merencanakan dan melakukan evaluasi permasalahan dan pemecahan
masalah terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada bayi
dengan sepsis neonatorum.
1.4.2. Bagi Profesi
Menambah keterampilan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
neonatal serta motivasi tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan
tentang cara pencegahan dan komplikasi neonatal.
1.4.3. Bagi Institusi
1.4.3.1 Bagi RSUD Dr.Moewardi Surakarta
Diharapkan berguna sebagai bahan perencanaan dan evaluasi
permasalahan yang ada khususnya permasalahan bayi dengan sepsis
neonatorum.
1.4.3.2 Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan berguna sebagai bahan masukan bagi institusi, khususnya
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta jurusan
Kebidanan dalam meningkatkan wawasan mengenai asuhan kebidanan
pada bayi dengan sepsis neonatorum.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2..1. Definisi
2.1.1.Pengertian Bayi Baru Lahir
a. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan,
lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang
bera t (Kosim, 2007).
b. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala
melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai
dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram,nilai Apgar>7 dan tanpa
cacat bawaan (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
c. Neonatus adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28
hari (Putra,2012).
Kegawatdaruratan pada bayi baru lahir yaitu segala sesuatu yang berpengaruh
tidak baik pada janin dan neonatus pada masa kehamilan dan sesudah melahirkan
yang mengakibatkan terjadinya gangguan adaptasi dan juga bisa meninggal (Marmi
dan Rahardjo,2012).

2.1.2 Pengertian.Sepsis Neonatorum


Sepsis neonatorum atau septicemia neonatorum merupakan keadaan dimana
terdapat infeksi oleh bakteri dalam darah di seluruh tubuh yang terjadi pada bayi baru
lahir 0- 28 hari pertama (Maryunani dan Nurhayati, 2009).
Sepsis neonatorum yaitu infeksi sistemik pada neonatus yang disebabkan oleh
bakteri, jamur dan virus (Fauziah dan Sudarti, 2013).
2.1.4 Klasifikasi
 Sepsis Awitan Dini (EOS-earlyonset sepsis)
Merupakan infeksi perinatal yang terjadi segera dalam periode setelah lahir
(kurang dari 72 jam) dan biasanya diperoleh pada saat proses kelahiran atau in
utero. Karakteristiknya yaitu sumber organisme pada saluran genetalia ibu dan
atau cairan amnion, biasanya fulminan dengan angka mortalitas tinggi. Jenis
kuman yang sering ditemukan adalah streptokokus group B, Escherichia
Coli,Haemophilus Influenzae, Listeria Monocytogenesis, batang gram
negatif(Maryunani dan Nurhayati,2009).
 Sepsis Awitan Lambat(SAL)/Sepsis Lanjutan/Sepsis Nosokomial
Merupakan infeksi setelah lahir (lebih dari 72 jam) yang diperoleh dari lingkungan
sekitar atau rumah sakit (infeksi nosocomial) Karakteristiknya yaitu didapat dari
bentuk langsung atau tidak langsung dengan organisme yang ditemukan dari
lingkungan tempat perawatan bayi, sering mengalami komplikasi (Maryunani dan
Nurhayati,2009).

2.2 Anatomi dan Fisiologi


2.1.2. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal :
1. Berat badan 2500-4000 gram
2. Panjang badan 48-52 cm
3. Lingkar dada 30-38 cm
4. Lingkar kepala 33-35 cm
5. Frekuensi jantung 120-160 kali/menit
6. Pernapasan ± 40-60 kali/menit
7. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup
8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
9. Kuku agak panjang dan lemas
10. Genitalia
Perempuan : labia mayora sudah menutupi labia minora
Laki-laki :testis sudah turun, skrotum sudah ada
11. Refleks sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik
12. Refleks morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
13) Refleks grasping atau menggenggam sudah baik

14) Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
berwarna hitam kecoklatan (Putra,2012).

2.3 Etiologi
Sepsis pada bayi baru lahir hampir selalu disebabkan oleh bakteri, seperti
E.Coli, Listeria monocytogene, Neisseria meningitidis, Streptokokus
pneumonia,Haemophilus influenza tipe b,Salmonella, Strepkokus group B (Putra,
2012). Selain itu juga disebabkan oleh bakteri Acinetobacter sp, Enterobacter sp,
pseudomonas sp, Serratia sp (Maryunani dan Nurhayati, 2009).

2.4. Patofisiologi
1) Selama dalam kandungan
Oleh karena terlindung berbagai organ tubuh seperti plasenta, selaput amnion,
khorion dan beberapa faktor anti infeksi pada cairan amnion, janin selama dalam
kandungan sebenarnya relatif aman terhadap kontaminasi. Namun, terdapat beberapa
kemungkinan kontaminasi kuman melalui:
a) Infeksi kuman yang diderita ibu yang dapat mencapai janin melalui aliran darah
menembus barier plasenta dan masuk sirkulasi janin.
b) Prosedur tindakan obstetri yang kurang memperhatikan faktor antiseptic misalnya
pada saat pengambilan contoh darah janin.
c) Pada saat ketuban pecah, paparan kuman yang berasal dari vagina akan berperan
dalam infeksi janin.
2) Setelah lahir
Kontaminasi kuman dapat terjadi dari lingkungan bayi oleh karena antara lain hal-
hal berikut ini:
a) Infeksi silang
b) Alat-alat yang digunakan bayi kurang bersih/steril
c) Prosedur invasive seperti kateterisasi umbilicus
d)Kurang memperhatikan tindakan aseptik
e) Rawat inap terlalu lama
f) Bayi yang dirawat terlalu banyak/padat (Maryunani dan Nurhayati, 2009).

3. Faktor Risiko
 Faktor risiko dilihat dari:
 Sepsis Awitan Dini (SAD),meliputi:
(1) Kolonisasi maternal dalam GBS,infeksi fekal
(2) Malnutrisi pada ibu
(3) Prematuritas,BBLR 1

(4) Ketuban pecah dini memanjang(>18 jam)


(5) Demam saat ibu melahirkan (>38°℃)
(6) Khorioamnionitis
(7) Bayi sebelumnya terinfeksi (Fanaroff dan Lissauer,2013).

 Sepsis Awitan Lanjutan(SAL),meliputi:


(1) BBLR,pertumbuhan janin terhambat/IUGR
(2) Nutrisi parenteral totalis, pemberian makanan melalui selang
(3) Pemberian antibiotik
(4) Prematuritas
(5) Kerusakan kulit akibat plester,alat-alat yang terpasang pada kulit, dan lain-lain
(Fanaroff dan Lissauer, 2013).

 Faktor risiko dilihat dari faktor risiko ibu dan bayi


a) Faktor risiko ibu
(1)Perdarahan
(2) Ketuban pecah dini dan ketuban pecah lama> 18 jam
(3) Infeksi dan demam > 38℃ pada masa peripartum karena khorioamnionitis, infeksi
saluran kemih, kolonisasi kuman streptokokus group B di vagina, kolonisasi kuman
E.Coli di perineum.
(4) Cairan ketuban hijau dan keruh
(5) Kehamilan kembar
(6) Proses kelahiran yang lama dan sulit
(7) Faktor sosial ekonomi dan gizi buruk pada ibu (Maryunani dan Nurhayati,2009).
(8) Infeksi saat hamil(TORCH)
(9) Persalinan tidak steril (Fauziah dan Sudarti, 2013)
2

b) Faktor risiko bayi


(1) Bayi prematur dan berat lahir rendah
(2) Bayi dengan cacat bawaan
(3) Bayi dirawat di rumah sakit
(4) Bayi dilakukan tindakan resusitasi pada saat lahir
(5) Bayi dilakukan invasive, seperti pemasangan infus, kateter, intubasi ETT,
pemakaian ventilator, akses vena sentral, pembedahan.
(6) Bayi dengan asfiksia neonatorum
(7) Bayi yang tidak diberi ASI
(8) Bayi dengan pemberian nutrisi parenteral
(9) Bayi yang dirawat terlalu lama di ruang intensif bayi
(10)Bayi yang dirawat di ruang rawat bayi baru lahir terlalu padat
(11)Kebersihan ruang bayi atau ruang intensif bayi yang buruk
(12)Prosedur cuci tangan yang tidak benar pada tenaga kesehatan maupun anggota
keluarga pasien (bayi) (Maryunani dan Nurhayati,2009).
2

E. Pathway
2

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS BAYI
1. Nama Bayi : By.A
2. Umur : 6 hari
3. Tgl/Jam Lahir : 24-02-2014 / 00.00
4. Jenis Kelamin : Laki - laki
5. BB/PB : 3400 gr/ 51 cm

B. IDENTITAS IBU
1. Nama : Ny.I
2. Umur: 27 Tahun
3. Agama: Islam
4. Suku Bangsa: Jawa, Indonesia
5. Pendidikan: IRT
6. Alamat: Senden RT/RW 09/02, Jambeyan, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah

ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)


PADA IBU
1. Alasan pada waktu masuk :Ibu mengatakan bayinya demam, malas minum, tampak gelisah
sejak satuhari yang lalu dan mengalami muntah sebanyak 3 kali di rumah.
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
a) HPHTIbu mengatakan hari pertama haid terakhirnya tanggal 20 Mei 2013.
b) HPLIbu mengatakan hari perkiraan lahir tanggal 27 Februari 2014
c) Keluhan-keluhan pada
Trimester I: Ibu mengatakan merasakan mual muntah
Trimester II: Ibu mengatakan tidak ada keluban
Trimester III: Ibu mengatakan sering BAK
d) ANC:
Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya 9 kali teratur dibidan.
2

Trimester I : Ibu mengatakan pada umur kehamilan 2 dan 3bulan.


Trimester II : Ibu mengatakan pada umur kehamilan 4, 5 dan 6bulan.
Trimester III: Ibu mengatakan pada umur kehamilan 7, 8 dan 2kali pada kehamilan 9
bulan.
e) Penyuluhan yang pernah didapat :
Ibu mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan tentang tablet FE dan gizi ibu hamil.
f) Imunisasi TT :
Ibu mengatakan 2 kali yaitu pada saat akanmenikah dan pada saat umur kehamilan 6 bulan

3. Riwayat Persalinan ini


a) Tempat Persalinan : BPS
b) Tgl / Jam Lahir : 24-02-2014 / 00.00 WIB
c) Jenis Persalinan : normal
d) Komplikasi/ Kelainan dalam persalinan : tidak ada
4. Riwayat Penyakit
a) Riwayat penyakit saat hamil
Ibu mengatakan saat hamil tidak ada menderita penyakitapapun.
b) Riwayat penyakit sistematik
(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pemah merasakannyeri pada dada sebelah kiri
maupunmudah lelah saat beraktivitas ringan.
(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pemah merasakannyeri pinggang sebelah kanan maupun
kiri dan tidak sakit saat BAK.
(3) Asma/TBC : Ibu mengatakan tidak pemah merasakansesak nafas dan tidak pernah
batuk berkepanjangan lebih dari 2 minggu.
(4) Hipertensi: Ibu mengatakan tekanan darahnya tidakpernah melebihi 140/90 mmHg.
(5) Epilepsi: Ibu mengatakan tidak pernah kejang dankeluar busa dari mulut.
(6)Lain-lain : Ibu mengatakan tidak ada menderitapenyakit yang lain.
c) Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dari keluarganya dan keluarga suaminya tidakada yang memiliki penyakit.
menurn seperti jantung.hipertensi, asma maupun penyakit menular seperti TBC, Hepatitis.
d) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dari keluarganya dan keluarga suaminya tidakada yang memiliki riwayat
keturunan kembar.
e) Riwayat operasi
2

Ibu mengatakan tidak pernah operasi apapun.

PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan umum
a) Suhu : 37,9°C
b) Pernafasan : 62 kali/'menitc) Nadi : 142 kali/menit
2. Pemeriksaan Fisik Sistematis
a) Kepala : bentuk Mesochepai, tidak ada Chepal hematom, Caput succedanetm.
b)Ubun-ubun : berdenyut
c) Muka : simetris, tidak ada oedema
d) Mata : simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih.
e) Telinga : simetris, bersih tidak ada serumen.
f) Mulut : bibir warna merah muda, mukosa basah.
g) Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak ada benjolan.
h) Leher : tidak ada pembesaran kelenjer tyroid.
i) Dada : simetris, tidak ada retraksi, jantung tidakbising
j) Perut : normal, bulat, tidak ada benjolan, dan tidak ada penonjolan disekitar tali pusat.
k) Tali pusat : tidak berbau, tidak ada perdarahan.
l) Punggung : tidak ada spina bifida)
m) Ekstremitas
Ekstermitas atas : simetris, kedua tangan sama panjang,jumlah jan lengkap, kuku merah
muda.
Ekstermitas bawah : simetris, kedua kaki sama panjang. jumlahjari lengkap, kuku merah
muda, tidak oedema.
n) Genetalia : testis sudah turun dalam skrotum.n) Anus : berlubang
3. Reflek
a) Reflek Moro
Baik saat bayi dikejutkan oleh suara atau gerakan maka kedua tangan serta kakinya
akan merentang atau membuka dan menutup lagi.
b) Reflek Rooting
Baik saat bayi disentuh sudut mulutnya dengan jari atau puting susu maka bayi akan
memiringkan kepalanya kearah datngnya sentuhan dengan mulut terbuka.
c) Reflek Walking
2

Baik saat bayi dipegang lengannya sedangkan kakinya dibiarkan menyentuh


permukaan yang rata dan keras, maka bayi menggerakkan tungkainya dalam suatu
gerakan berjalan atau melangkah.
4. Antropometri
a) Lingkar Kepala : 32 cm
b) Lingkar Dada : 31 cm
c) LLA : 11 cm
d) BB/PB : 3400 gr/51 cm
5. Eliminasi
a) Urine : sudah, satu kali warna kuning
b) Meconium : sudah, satu kali warna hitam

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Pemeriksaan Laboratorium :
Sudah dilakukan jenis pemeriksan darah lengkap, C- reaktif protein,hasil belum diketahui.
2) Pemeriksaan Penunjang Lain : Tidak dilakukan.
2

3.2. ANALISA DATA


NO Hari/Tanggal Data Etiologi/Penyebab Masalah
1. 02 Maret 2014 Ds : ibu mengatakan Peningkatan Resiko
bayinya demam, malas paparan organisme Infeksi
minum, tampak gelisah satu patogen di
hari yang lalu dan muntah 3 lingkungan.
kali dirumah.
Dx: K/U : sedang
RR: 62x/menit
N: 142x/menit
S: 37,9
Mata : simetris, conjungtiva
merah muda, skelera putih
Mulut : bibir merah muda,
mukosa basah
Ekskremitas : kaku kaki dan
tangan merah muda

3.3. DIAGNOSA KEPERAWATAN


No Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan TTD
1. 02 Maret 2014/15.10 Resiko Infeksi d. d dengan peningkatan
paparan organisme patogen lingkungan
dan manutrisi. (D.0142)
2

3.4. INTERVENSI
Hari/Tgl No Dx Rencana Perawatan TTD
Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
02 Maret D.0142 Setelah Manajemen 1.Informasi
2014 dilakukan Imunisasi/Vaksinasi terkait riwayat
intervensi (I.03116) kesehat dan alergi
keperawatan Observasi pemeberian obat
selama 1 x 12 -Identifikasi riwayat 3.Informasi
jam. Maka kesehatan dan riwayat jadwalimunisasi
Tingkat Infeksi, alergi yang tepat
dengan kriteria Terupeutik 4.Informasi
hasil : -Berikan suntikan tentang tujuan,
-Demam pada bayi di bagian manfaat, reaksi,
menurun paha anterolateral efek samping
-Kemerahan -Jadwalkan imunisasi imuniasi yang
Menurun pada interval waktu akan dilakukan
-Kultur area yang tepat
luka membaik -Pemberian oksigen
(L.14137) jika diperlukan
Edukasi
- Jelaskan tujuan,
manfaat, reaksi yang
terjadi,jadwal, efek
samping
2

3.5. IMPLEMENTASI
Hari/Tanggal No Dx Tindakan Keperawatan Rasional Proses TTD
02 Maret D.0142 a. Pukul 16.00 a. Pukul 16.00 WIB Ibu
2014 WIBmenanyakan pada bayimengatakan tidak ada
ibu bayi tentang riwayat riwayat alergi.
kesehatan dan riwayat b. Pukul 16.20 WIB observasi
alergi. telah dilakukan keadaan
b. Pukul 16.20 WIB umum bayi sedang, hasil vital
mengobservasi keadaan sign
umum, vital sign bayi N: 148x/menit
dan intake output cairan S: 37,8°C
tiap 3 jam. RR: 62 x/menit
c. Pukul 17.00 WIB BAB:10 cc
memberikan tindakan BAK: 50 cc
sesuai advice dokter. c. Pukul 17.00 WIB
d. Pukul 17.20 WIB pemberian oksigen melalui
memberikan suntikan nasal canule 2 lpm.
pada bayi dibagian paha d. Pukul 17.20 WIB sudah
anterolateral. diberikan suntikan pada bayi
e. Pukul 19.00 WIB dibagian paha anterolateral.
memberikan informasi e. Pukul 19.00 WIB keluarga
tentang jadwal imunisasi. bayi setuju tentang jadwal
f. Pukul 20.00 WIB imunisasi pada bayi.
menjelaskan tujuan, f. Pukul 20.00 WIB keluarga
manfaat, reaksi yang pasien mengerti apa yang
terjadi, jadwal, dan efek dijelaskan dokter atau
samping pada bayi. perawat.
g. Observasi kembali
S= 35,6°C
N= 112 x/ menit
Spo2= 96%
RR= 32x/menit
2

3.6. EVALUASI
No Hari/Tanggal/Jam No Dx Evaluasi TTD
1. 03 Maret 2014 D.0142 S:
(20.40) • Orang tua pasien mengatakan, setelah
dilakukannya tindakan anak terlihat lebih
tenang nyaman.
O:
• K/u = keadaan bayi sedang demam
menurun, pernafasan tampak membaik
namun terlihat masih sesak.
• Ttv :N=112x/menit; S=35,6°C; RR
=32x/menit BAB 10 cm, BAK 50 cc.
• Terpasang oksigen 2 lpm nasal canule
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai