Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 20 WEBINAR KOMUNIKASI EFEKTIF 2022

TUGAS 1

Komunikasi SBAR dan TBAK Pasien Gangguan Jiwa

2. Kasus 1
S= Situation : Menggambarkan kondisi pasien saat ini
B= Background : Menjelaskan latar belakang pasien bisa dirawat ke rumah sakit. Dapat
juga menjelaskan informasi klinis berhubungan dengan pasien
A= Assesment : Bagian yang berisi hasil" Yang telah dikaji atau hasil klinis dari
penilaian perawat
R = Recommendation : Menanyakan saran kepada dokter tentang kondisi klinis pasien dan cara
penanganannya

3. T= Tulis advis dokter : Pada bagian ini perawat dapat menulis saran" Atau petunjuk yang
diberikan dokter
Ba= Baca ulang, baca ulang saran" Dokter untuk memastikan tindakan yang akan dilakukan
sudah benar dan berdasarkan perintah dokter. Spelling dapat dilakukan untuk mengeja nama obat
K=Konfirmasi : Mengonfirmasikan dengan memberikan nama terang dokter, tanggal,
dan tanda tangan dokter dalam waktu maksimal 1x 24 jam

TUGAS 2
Komunikasi Efektif Dalam Perawatan Pasien

2. SCRIPT

gestur, ekspresi wajah, paralin guistik, postur tubuh, sentuhan, objek

dokter : selamat siang (Ekspresi Wajah : senyum )

px : selamat siang bu ( gestur : kepala mengangguk dan ekspresi wajah : senyum )

dokter : saya dokter amel, ibu namanya siapa? ( gestur : memeprsilahkan duduk dan ekspresi
wajah mempersilahkan dam senyum)

px : shinta levisiana (ekspresi wajah : menerima dan senyum )


dok : saya catat namanya sebentar ya (ekspresi wajah senyum)

apa yang bisa saya bantu untuk bu shinta? ( ekspresi : penuh pertanyaan)

px : waktu itu saya pernah dirawat, kemarin dengan gangguan banyak sekali masalah kemudian
panic dengan gangguan seperti itu kadang setelah dirawat masih ada juga keluhan-keluhan yg
dirasa seperti sebelum dirawat, nyeri dada sesekali, napas agak sesak, panik, stres, kadang sampe
nangis ( ekspresi : cemas dan serius , paralinguistik : dengan sedikit emosi, tetapi tenang )

dok : itu yang ibu alami ya, sejak kapan ibu? ( sentihan : mengelus pundak pasien )

px : semenjak anak2 mulai kuliah mulai butuh biaya jadi kita rasanya ga sanggup tapi gmana lagi.
bu untuk menggantikan kepanikan ini saya minta obat yang lebih baik lagi, saya ga tahan bu
(ekspresi wajah : cemas )

dok : ibu Shinta, ini ibu sudah melakukan hal yang tepat insyaallah kita akan memberikan
pertolongan kepada ibu shinta untuk meredakan keluhan2 pada ibu Shinta. tapi ada yang saya rasa
penting untuk dibicarakan secara lebih lanjut. seperti yang ibu sampaikan tadi jika ada yang tidak
tepat silahkan dikoreksi. sejak anak2 kuliah butuh biaya banyak mungkin dengan segala
permintaan mereka. semenjak itu gejalanya muncul. tadi menghadapi ini "smuanya sendiri" ini
ibu shinta sendiri atau dengan ayahnya anak2 ( ekspresi wajah : penuh perhatian dan tenang,
sentuhan : memegang tangan pasien, )

px : ayah anak2 sudah lama ga sama kita, berpisah cerai jadi kita yang menghandel. duit2 buat
anak yang satu kuliah di pekanbaru, ada lagi di unp, satu lagi di sma dan smk. ( postur tubuh :
sedikit meringkuk ke arah meja )

dok : ibu yg mengusahakan biayanya semua? (ekspresi : bertanya )

px : jadi nyari tambahan, istirahat kurang. jd mungkin jg itu yang memicu saya sakit, panik dan
nyeri dada sering timbul (objek mencoba mengalihkan dengan memegang tas nya)

dok : banyak hal yang ibu alami, nyeri dada yang ibu alami munculnya kapan saja ibu? ( ekspresi
wajah : bertanya )

px : ketika lagi stres napas sesak dada rasanya berdebar2 kuat2 itu bu, jadi akhirnya kita
kecapekan rasa gak ada tenaga dokter : jadi lemes gitu ya (sentuhan : pasien menyentuh dada
dengan menepuk sedikit untuk mengisyaratkan sesak napasnya.)
px : iya lemes harus tidur kalo tdak sempoyongan. misalnya saya cuci piring gitu gabisa gitu (
ekspresi : sedih )

dok : kan bisa dibantu anak2 ibu (paralin guistik : sedikit emos)

px : anak saya dipadang sendiri jadi dia kuliah, yang smk yang ada sama saya sekarang ( ekspresi
wajah : sedih dan bingung)

dok : yg di unp bukannya tinggal sm ibu? ( ekspresi : bertanya dengan mengangkat alis )

px : karna dia mintanya dengan saya kadang seminggu dengan papanya skrg musim ujian jarang
di tempat saya, saya gamau merepotkan dia (ekspresi : senyum )

dokter : fokus belajar ya bu ya (ekspresi : senyum)

px : iya fokus belajar jadi saya sendiri yang menyelenggarakan pemsalahan rumah tangga dan itu
yg sering memicu kepanikan karena tenaga juga hilang (gestur : mengangkat tangan kanan sambil
menjelaskan)

dok : kalo itu muncul segala hal terpengaruh di butuh kita, selama ini ibu menghadapi sendiri, apa
ibu pernah bercerita ke orang lain misal sodara (ekspresi : bertanya )

px : ada bu, cuma gimana ya caranya, ya ngga bisa juga dia masuk di persoalan kita karena
memang kita ini keadaanya juga memang tidak bisa. (paralinguistik : emosi dan sedih)

dok : ibu juga mungkin tidak menceritakan semuanya ya. selama ini apa sudah pernah ibu berobat
sebelum dirawat? (ekspresi wajah : khawatir )

px : sebelum dirawat sering bilang ke tetangga dianjurkan untuk berobat cobalah pergi berobat ke
jiwaan. Tp belum bernah bu ini baru pertama dan kedua, trus langsung disuruh dikonsulkan ke
dokter spesialis jiwa. langsung psikosomatik gangguan serangan panik muncul sehingga hilang
kontrol dirinya ibu mau dikasih obat mau berobat teratur ke poli jiwa (ekspresi : sedih )

dok : ibu ada sakit jantung?( ekspresi : bertanya)

px : ada bu, ada nyeri kepikir banyak persoalan jadi ga kondusif, bawaannya rasa ga semangat
dan hilang semangat drop ( ekspresi : prihatin )

dok : selain sakit jantung ada yg lain lagi? (ekspresi : bertanya )

px : ada sakit gula ( ekspresi : tenang)

dok :udah diperiksa semua di igd? jadi saya rasa aman ya ( ekpresi : lega )
px : aman, cuma serangan ini bikin ga kondusif, kalau sudah panik jantung berdebar2 jd susah
tidur ( gestur : menggerakan tangan )

dok : baik, brarti ada saat2 muncul ada saat2 agak tenang, biasanya banyak muncul gejala itu pas
ibu pada kondisi yang bagaimana? (ekspresi : bertanya dengan seksama )

px : kadang muncul pusing itu, kepikiran tetiba sekilas termenung sendiri dirumah gimana disana,
gimana anak dirantau, gimana ujiannya, pergaulan bebas sering itu (gestur : menjelaskan sesuai
kondisi yang dialami )

dok : itu yang biasanya memunculkan gejala yg seperti ibu rasakan selama ini. nah redanya
biasanya bagaimana apa yang ibu lakukan? (ekspresi ; bertanya)

px : saya sering tidur sujud, istighfar, hilangkan pikiran banyak dgn dzikir, trus kata dokter
jantung dan banyak jg yang bilang banyak beristigfar jgn terlalu lelah (ekspresi : tenang )

dok : beberapa hal udh ibu lakukan, bagus itu akan membantu ketika gejala itu datang didahului
kepikiran yang ibu sampaikan tadi. ( gestur tubuh: mengacungkan ibu jari )

ibu boleh istirahat, istighfar, ibu juga boleh berwudhu sholat sunnah dan yang pentingnya ibu
kontrol teratur ke bagian jiwa dan rangkaian berikutnya akan diberikan selain obat dan
psikoterapi nanti ibu akan diberikan psikoterapi suportif untuk membantu ibu mengidentifikasi
masalah setelah itu akan kita berikan psikoterapi kognitif perilaku. ibu bisa memilah milah mana
yang yang perlu dipikirkan dan didiskusikan dengan seseorang dan mana yang prioritas,
dipisahkan dulu. ini kontrol yang kedua mungkin beberapa gejala udh dirasa reda. kadang kala
mungkin masih muncul agak banyak gejalanya ( gestur : menjelaskan, ekspresi senyum)

px : pusing bu, sering bu kalo udag pusing saya bawa tidur ( sentuhan : menyentuh pelipis )

dok : ibu tetep kontrol teratur kebagian jiwa dan kontrol gula darah. saya rasa ibu bbnya agak
berlebih. disuruh diet jg. tp Alhamdulillah dr aspek organ jantung yg diperiksa aman ya bu. ibu
nanti akan sayaa berikan obat ada anti cemas dan selanjutnya akan dilanjutkan dengan psikoterapi
kognitif perilaku. ada yang ibu tanyakan ke saya? (ekspresi : menjelaskan )

px : pokoknya saya ingin ilang gejalanya, soalnya saya ga bisa beraktivitas bekerja berat tidak
bisa nanti jadinya ( paralin guistik : emosi yang membjat semangat untuk menghilangkan gejala )

dok : ibu bekerja dimana ( ekspreesi : bertanya dan senyyum)

px : bantu2 tentangga dia kan jualan ( ekspresi : senyum )


dok : hebat ibu bantu2 anaknya bisa kuliah smua pokonya usahakan berobat dgn baik kontrol
teratur jaga pola makan dan istirahat. nanti 2 minggu ibu kontrol. oke ibu. ( gestur tubuh :
mengacungkan ibu jari dan sentuhan : mengelus pundak pasien )

px : terimakasih banyak ibu. pokonya hilangkan semua masalah dgn obat ini mudah2an teratasi.
(ekspresi : senyum)

dok : insyaallah nanti dlm proses ini kita berusaha bersama2 bu shinta ya (ekspresi semangat dan
gembira)

px : terimakasih ya bu assalamualaikum (ekspresi : senyum, sentuhan : menjabat tangan dokter )

dokter : sama sama ibu waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh (ekspresi : senyum dan
senruhan : membalas jabatan tangan pasien)

Verbal dan non verbal

Verbal : seluruh dialog diatas termasuk dengan verbal

non verbal : Terdapat disamping dialog diatas yang di bold

3. Teknik komunikasi terapeutik yang dilakukan dari setiap aspek verbal dan non verbal yang
dilakukan oleh komunikator itu
- Aktif Mendengarkan
Dokter yang aktif mendengarkan akan menunjukkan minat dan memberikan reaksi secara verbal
atau nonverbal yang dapat mendorong pasien membuka dirinya.
Dialog :
dok : saya catat namanya sebentar ya (ekspresi wajah senyum), apa yang bisa saya bantu untuk
bu shinta? ( ekspresi : penuh pertanyaan)
dok : kalo itu muncul segala hal terpengaruh di butuh kita, selama ini ibu menghadapi sendiri, apa
ibu pernah bercerita ke orang lain misal sodara (ekspresi : bertanya )

- Mengurutkan peristiwa / menanyakan riwayat


Bertanya mengenai urutan-urutan waktu atas peristiwa yang diceritakan, dapat membantu
dokterlebih memahami cerita lebih jelas
Dialog :
dok : itu yang ibu alami ya, sejak kapan ibu? ( sentihan : mengelus pundak pasien )
dok : banyak hal yg ibu alami, nyeri dada yang ibu alami munculnya kapan saja ibu? ( ekspresi
wajah : bertanya )
dok : ibu juga mungkin tidak menceritakan semuanya ya. selama ini apa sudah pernah ibu berobat
sebelum dirawat? (ekspresi wajah : khawatir )

- Observasi
Pengamatan terhadap pasien dapat membantu mengidentifikasi masalah yang tidak disadari
sebelumnya dan memahami kondisinya
Dialog :
dok : ibu ada sakit jantung? ekspresi : bertanya)
dok : selain sakit jantung ada yg lain lagi? (ekspresi : bertanya )
dok : baik, brarti ada saat2 muncul ada saat2 agak tenang, biasanya banyak muncul gejala itu pas
ibu pada kondisi yang bagaimana? (ekspresi : bertanya dengan seksama )
dok : itu yang biasanya memunculkan gejala yg seperti ibu rasakan selama ini. nah redanya
biasanya bagaimana apa yang ibu lakukan? (ekspresi ; bertanya)

4. Komunikasi non verbal yang dilakukan oleh komunikator :


- Ekspresi wajah (senyum)
- Gestur (kepala mengangguk)
- Ekspresi wajah (menerima dan senyum)
- Ekspresi wajah (penuh pertanyaan)
- Ekspresi (cemas dan serius)
- Paralinguistik (dengan sedikit emosi, tetapi tenang)
- Sentuhan (mengelus pundak pasien)
- Ekspresi wajah (penuh perhatian dan tenang)
- Sentuhan (memegang tangan pasien)
- Postur tubuh (sedikit meringkuk ke arah meja)
- Ekspresi wajah (bertanya)
- Objek (mencoba mengalihkan dengan memegang tas nya)
- Sentuhan (pasien menyentuh dada dengan menepuk sedikit untuk mengisyaratkan sesak
napasnya)
- Ekspresi wajah (sedih dan bingung)
- Ekspresi wajah (khawatir)
- Gestur tubuh (mengacungkan ibu jari)
- Sentuhan (menyentuh pelipis)
- Ekspresi wajah (menjelaskan)
- Paralin guistik (emosi yang membuat semangat untuk menghilangkan gejala)
- Gestur tubuh (mengacungkan ibu jari)
- Sentuhan (mengelus pundak pasien)
- Ekspresi (semangat dan gembira)
- Sentuhan (menjabat tangan dokter)
- Sentuhan (membalas jabatan tangan pasien)

Anda mungkin juga menyukai