Anda di halaman 1dari 9

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN II

Ns. FITRI A SABIL, S.Kep., M.Kep

FORMAT STRATEGI KOMUNIKASI

OLEH :

AIDA RAHAYU
NH0118005
A1/2018

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI

Kondisi Pasien : Pasien tampak pucat dan lemas


Diagnosis Keperawatan : Ansietas berhubungan dengan Disfungsi sistem
keluarga
Rencana Keperawatan : a. Mengidentifikasi keluhan pasien
b. Memeriksa tekanan darah pasien
c. Mengidenifikasi penyebab terjadinya keluhan
pada pasien
d. Memberikan edukasi kepada pasien
e. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan
dilatih sesuai dengan kemampuan pasien.

Tujuan : Menurunkan tingkat Ansietas pada pasien

SP Komunikasi
Fase Orientasi :P : Assalamualaikum, Bu.
W : Waalaikumsalam, silahkan masuk suster. (duduk di
kursi dengan wajah tampak pucat)
P : Bagaimana kondisi sekarang Bu?
W : Masih pusing suster dan agak mual suster, tapi
sudah tidak mimisan lagi.
Fase Kerja : P : Syukurlah, saya periksa tekanan darahnya dulu yah
Bu. (memasangkan mangset tensimeter)
(Perawat memeriksa tekan darah Ny. W)
P : Memang tekanan darah Ibu naik lagi. Apakah ada
kondisi yang menyebabkan Ibu seperti ini? Misalnya
makanan atau Ibu banyak pikiran?
W : Kalau untuk makanan saya hanya mengonsumsi
makanan yang dokter dan suster sarankan, tapi...
(menunduk)
P : Tapi kenapa Bu?
W : Beberapa hari ini saya memang banyak pikiran,
seminggu yang lalu suami saya meninggal dan anak
saya masih kecil jadi saya banyak pikiran dan
akhirnya saya sulit tidur dimalam hari. (Menatap
perawat dengan mata yang berkaca-kaca)
P : Innalillah... (Menggenggam tangan Ny. W) Maaf
Bu, sebelumnya saya turut berduka atas kepergian
suami Ibu. Jadi, kalau kondisi Ibu saat ini saya harap
Ibu bisa segera keluar dari situasi seperti itu agar
tidak terjadi kejadian seperti ini lagi. Ibu bisa
melakuka kegiatan-kegiatan ringan yang Ibu senangi
seperti memasak atau membuat kue atau bermain
bersama anak Ibu. Hal ini bisa membantu
memulihkan kondisi Ibu saat ini dan jangan lupa
konsumsi makanan bergizi serta istirahat yang cukup
dan jangan lupa untuk meminum obat yang telah
dokter anjurkan pada Ibu. (Sambil tersenyum kepada
Ny. W)
W : Baik suster. (Membalas senyuman Perawat) Dan
saya harap saya bisa segera keluar dari situasi ini
dan terus melanjutkan hidup dan merawat anak saya.
P : Harus Bu, terkhususnya anak Ibu masih kecil dan
masih butuh kasih sayang dan didikan dari Ibu
sebagai orang tuanya.
W : Baik suster, In Syaa Allah saya akan kembali ke
kondisi saya yang sebelumnya dan lebih baik lagi
Fase Terminasi : P : (Tersenyum) Baik, kalau begitu saya pamit dulu
yah Bu. Jangan lupa Ibu terapkan saran yang saya
berikan tadi dan semoga Ibu lekas pulih dan bisa bermain
bersama anak Ibu lagi.
W : Baik Suster. Terima kasih Suster (Menjulurkan
tangannya untuk bersalaman)
P : Iya Bu. Oh iya, dan kalau ada yang mau
dikonsultasikan lagi silahkan hubungi saya ya Bu.
Sekarang Ibu istirahat, saya pamit dulu yah Bu.
Assalamualaikum... (Tersenyum sambil bersalaman)
W : Iya Sus, Waalaikumsalam...
A. Alat dan Bahan (Materi)
1. Kasus
Ny. W berusia 36 tahun didiagnosa medis mederita Hipertensi sejak 1
tahun yang lalu dan semingg yang lalu ia berduka karena suaminya meninggal
dunia. Ia menghubungi praktik klinik mandiri perawat Save Me tempat ia
sering berkonsultasi dulu, dengan keluhan mengalami pusing, mual dan keluar
darah dari hidung (mimisan).
2. Format SP Komunikasi (Perawat)
a. SP 1 : Mengidentifikasi keluhan pasien
b. SP 2 : Memeriksa tekanan darah pasien
c. SP 3 : Mengidenifikasi penyebab terjadinya keluhan pada pasien
d. SP 4 : Memberikan edukasi kepada pasien
e. SP 5 : Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai
dengan kemampuan pasien.
3. Skenario SP Komunikasi
P : Assalamualaikum, Bu.
W : Waalaikumsalam, silahkan masuk suster. (duduk di kursi dengan wajah
tampak pucat)
P : Bagaimana kondisi sekarang Bu?
W : Masih pusing suster dan agak mual suster, tapi sudah tidak mimisan
lagi.
P : Syukurlah, saya periksa tekanan darahnya dulu yah Bu. (memasangkan
mangset tensimeter)
(Perawat memeriksa tekan darah Ny. W)
P : Memang tekanan darah Ibu naik lagi. Apakah ada kondisi yang
menyebabkan Ibu seperti ini? Misalnya makanan atau Ibu banyak
pikiran?
W : Kalau untuk makanan saya hanya mengonsumsi makanan yang dokter
dan suster sarankan, tapi... (menunduk)
P : Tapi kenapa Bu?
W : Beberapa hari ini saya memang banyak pikiran, seminggu yang lalu
suami saya meninggal dan anak saya masih kecil jadi saya banyak
pikiran dan akhirnya saya sulit tidur dimalam hari. (Menatap perawat
dengan mata yang berkaca-kaca)
P : Innalillah... (Menggenggam tangan Ny. W) Maaf Bu, sebelumnya saya
turut berduka atas kepergian suami Ibu. Jadi, kalau kondisi Ibu saat ini
saya harap Ibu bisa segera keluar dari situasi seperti itu agar tidak terjadi
kejadian seperti ini lagi. Ibu bisa melakuka kegiatan-kegiatan ringan
yang Ibu senangi seperti memasak atau membuat kue atau bermain
bersama anak Ibu. Hal ini bisa membantu memulihkan kondisi Ibu saat
ini dan jangan lupa konsumsi makanan bergizi serta istirahat yang cukup
dan jangan lupa untuk meminum obat yang telah dokter anjurkan pada
Ibu. (Sambil tersenyum kepada Ny. W)
W : Baik suster. (Membalas senyuman Perawat) Dan saya harap saya bisa
segera keluar dari situasi ini dan terus melanjutkan hidup dan merawat
anak saya.
P : Harus Bu, terkhususnya anak Ibu masih kecil dan masih butuh kasih
sayang dan didikan dari Ibu sebagai orang tuanya.
W : Baik suster, In Syaa Allah saya akan kembali ke kondisi saya yang
sebelumnya dan lebih baik lagi.
P : (Tersenyum) Baik, kalau begitu saya pamit dulu yah Bu. Jangan lupa
Ibu terapkan saran yang saya berikan tadi dan semoga Ibu lekas pulih dan
bisa bermain bersama anak Ibu lagi.
W : Baik Suster. Terima kasih Suster (Menjulurkan tangannya untuk
bersalaman)
P : Iya Bu. Oh iya, dan kalau ada yang mau dikonsultasikan lagi silahkan
hubungi saya ya Bu. Sekarang Ibu istirahat, saya pamit dulu yah Bu.
Assalamualaikum... (Tersenyum sambil bersalaman)
W : Iya Sus, Waalaikumsalam...
B. Persiapan Lingkungan

C. Pembagian Peran
1. Peran Model Pasien dan Perawat

Aida Rahayu (Perawat)


Dian Pratiwi (Pasien)

D. Pengembangan Skenario Percakapan – SP Komunikasi


1. Fase Orientasi
P : Assalamualaikum, Bu.
W : Waalaikumsalam, silahkan masuk suster. (duduk di kursi dengan
wajah tampak pucat)
P : Bagaimana kondisi sekarang Bu?
W : Masih pusing suster dan agak mual suster, tapi sudah tidak mimisan
lagi.
2. Fase Kerja
P : Syukurlah, saya periksa tekanan darahnya dulu yah Bu.
(memasangkan mangset tensimeter)
(Perawat memeriksa tekan darah Ny. W)
P : Memang tekanan darah Ibu naik lagi. Apakah ada kondisi yang
menyebabkan Ibu seperti ini? Misalnya makanan atau Ibu banyak
pikiran?
W : Kalau untuk makanan saya hanya mengonsumsi makanan yang
dokter dan suster sarankan, tapi... (menunduk)
P : Tapi kenapa Bu?
W : Beberapa hari ini saya memang banyak pikiran, seminggu yang lalu
suami saya meninggal dan anak saya masih kecil jadi saya banyak
pikiran dan akhirnya saya sulit tidur dimalam hari. (Menatap perawat
dengan mata yang berkaca-kaca)
P : Innalillah... (Menggenggam tangan Ny. W) Maaf Bu, sebelumnya
saya turut berduka atas kepergian suami Ibu. Jadi, kalau kondisi Ibu
saat ini saya harap Ibu bisa segera keluar dari situasi seperti itu agar
tidak terjadi kejadian seperti ini lagi. Ibu bisa melakuka kegiatan-
kegiatan ringan yang Ibu senangi seperti memasak atau membuat kue
atau bermain bersama anak Ibu. Hal ini bisa membantu memulihkan
kondisi Ibu saat ini dan jangan lupa konsumsi makanan bergizi serta
istirahat yang cukup dan jangan lupa untuk meminum obat yang telah
dokter anjurkan pada Ibu. (Sambil tersenyum kepada Ny. W)
W : Baik suster. (Membalas senyuman Perawat) Dan saya harap saya
bisa segera keluar dari situasi ini dan terus melanjutkan hidup dan
merawat anak saya.
P : Harus Bu, terkhususnya anak Ibu masih kecil dan masih butuh kasih
sayang dan didikan dari Ibu sebagai orang tuanya.
W : Baik suster, In Syaa Allah saya akan kembali ke kondisi saya yang
sebelumnya dan lebih baik lagi.
3. Fase Terminasi
P : (Tersenyum) Baik, kalau begitu saya pamit dulu yah Bu. Jangan lupa
Ibu terapkan saran yang saya berikan tadi dan semoga Ibu lekas pulih
dan bisa bermain bersama anak Ibu lagi.
W : Baik Suster. Terima kasih Suster (Menjulurkan tangannya untuk
bersalaman)
P : Iya Bu. Oh iya, dan kalau ada yang mau dikonsultasikan lagi
silahkan hubungi saya ya Bu. Sekarang Ibu istirahat, saya pamit dulu
yah Bu. Assalamualaikum... (Tersenyum sambil bersalaman)
W : Iya Sus, Waalaikumsalam...
E. Video
Terlampir

Anda mungkin juga menyukai