Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 4

Nama kelompok :

Ayu Sagita

Junisca Vahurina

Made uryani

Regita cahyani

Sagita bahari

Wahyu yosia

Nidea desti kencana

Soal :

1. Temukan pasien kasus berduka, penyimpangan tingkah laku atau depresi.


2. Lakukan konseling dengan metode verbatim ( terstruktur/fokus pada akar masalah
pasien).
3. Buat laporan hasil konseling dengan menemukan masalah fisiologis/biologis, psikologis,
sosial dan spiritual.
Jawab :
1. Sebuah keluarga sedang bahagia menantikan kelahiran anak pertama mereka. Itu adalah
anak yang sudah dinanti-nantikannya selama 10 tahun. Sang ibu pada saat ini sedang
mengandung 4 bulan. Sang ibu dan suami sangat menjaga kehamilannya. Namun saat
sang ibu di kamar mandi, sang ibu terpeleset dan mengalami perdarahan. Kemudian
suami langsung membawanya ke rumah sakit. Setelah diperiksa oleh dokter, dokter
mengatakan bahwa kandungan ibu tersebut tidak bisa dipertahankan karena sang ibu
mengalami benturan pada perutnya dan mengakibatkan perdarahan yang sangat hebat.
Dokter juga mengatakan bahwa kemungkinan si ibu untuk mengandung lagi sangat kecil
bahkan tidak bisa lagi karena kondisi rahimnya sangat lemah dan tidak memungkinkan
untuk mengandung lagi. Kemudian sang suami berteriak marah kepada sang ibu karena
sang ibu tidak bisa menjaga kandungannya dengan baik, sehingga mereka tidak bisa
mempunyai keturunan . Sang suami sangat tidak terima dengan keadaan tersebut, dan
akhirnya sang suami pergi pulang dan mengurung diri di rumahnya meninggalkan sang
istri yang sedang terbaring lemah di RS sendiri. Sang istri sangat terpukul dengan
keadaan tersebut dan sang ibu menyalahkan bahwa tuhan tidak adil terhadap dirinya.
Kemudian sang ibu hanya berdiam diri dan tidak mau diajak bicara dan tidak mau makan.
Sang ibu berfikir suaminya tidak mempedulikannya lagi. Setelah beberapa hari di rumah
sakit akhirnya sang suami mau menjenguk sang istri tetapi respon sang suami saat datang
melihat istrinya masih sangat cuek dan masih belum mau berbicara dengan istrinya.

2. Jawab :
Perawat : selamat pagi Bu, bagaimana kabarnya ?
Ibu : Baik ( dengan nada lesu dan sambil melamun )
Perawat : Benarkah bu, kok lesu banget ( sambil memperhatikan sang ibu ). Ibu sudah
makan ?
Ibu : Belum suster, saya tidak nafsu makan.
Perawat : Apa yang menyebabkan ibu tidak nafsu makan. Apakah ada yang membebani
pikiran ibu ?
Ibu : sebenarnya saya sangat sedih suster.
Perawat :Bolehkah suster tau apa yang membuat ibu sedih ?
Ibu : Tuhan tidak adil sama saya suster. Saya baru saja keguguran suster, dan dokter
bilang kemungkinan untuk hamil lagi sangat kecil. Dan suami saya marah sama saya
karena saya tidak bisa menjaga kandungan saya.
Perawat : Oh ibu sedih dan tidak nafsu makan karena mengalami masalah tersebut. Suster
turut berduka atas kehilangan anak ibu.
Ibu : Iya suster, sekarang saya tidak bisa berbuat apa-apa (sambil menangis )
Perawat : Ibu, kita tidak boleh menyalahkan Tuhan. Semuanya pasti ada hikmahnya
dibalik cobaan yang ibu alami. Ibu harus percaya dan lebih mendekatkan diri kepada
Tuhan agar ibu merasa lebih tenang. Dan sekarang sebaiknya ibu makan dulu ya, .
Karena tubuh ibu membutuhkan nutrisi yang cukup supaya ibu cepat sembuh.
Ibu : iya suster ( makan sedikit )
( Tiba- tiba suami datang )
Perawat : Selamat pagi pak, apa kabarnya ?
Suami : Baik suster ( sambil cetus )
Perawat : Pak ini ibuknya mau makan, ibuknya kan masih lemah tolong dibantu ya pak ?
Suami : Biarkan dia makan sendiri suster, kalo nggak suster aja yang membantu. ( sambil
cuek )
Perawat : Maaf pak kalo suster boleh tau, apakah ada masalah yang sedang membebani
bapak saat ini ?
Suami : Iya suster, sangat sedang marah sama istri saya. Karena dia tidak bisa menjaga
kandungannya sehingga kami harus kehilangan anak kami dan kemungkinan kami untuk
punya anak lagi sangat kecil. ( sambil melihat ke istrinya )
(Kemudian perawat mengajak bapak keluar kamar dan berbicara di luar )
Perawat : Bapak maaf sebelumnya, boleh saya memberikan saran ?
Suami : Iya apa suster ?
Perawat : Sebaiknya bapak memaafkan istri bapak, istri bapak pasti tidak sengaja sampai
mengalami keguguran. Meskipun dokter mengatakan kemungkinan untuk punya anak
lagi sangat kecil, tidak ada salahnya bapak dan ibu tetap berusaha bersama-sama untuk
mencari jalan keluar agar bisa mendapat keturunan lagi.
Suami : Iya suster, saya kemarin sangat takut kalo nanti saya dan istri tidak bisa punya
anak lagi. Karena sudah 10 th kami menikah tapi kami belum mendapat momongan
Perawat : Iya pak saya mengerti apa yang bapak rasakan, yang terpenting saat ini adalah
kondisi istri bapak. Karena istri bapak kan baru saja mengalami keguguran dan
kondisinya saat ini masih sangat lemah. Tampaknya istri bapak juga sangat depresi atas
kejadian ini. Pada saat ini kan istri bapak masih dalam proses penyembuhan, sebaiknya
bapak mendampingi istri bapak dan tetap memberikan semangat pada istri bapak agar
cepat sembuh. Karena jika psikologis istri bapak terganggu maka akan memperlambat
proses penyembuhan istri bapak.
Suami : Iya suster, saya akan mencobanya terima kasih atas sarannya.
Perawat : iya pak sama-sama.Suster permisi
Suami : Iya pak
(kemudian suami masuk kamar sang istri dan membantu istri makan )
(perawat kembali ke pos perawat )

3. Jawab :
a. Biologis : sesudah diberi konseling klien mendengarkan saran dari perawat dan
akhirnya klien tersebut mau makan sedikit demi sedikit.
b. Psikologis : setelah suami di beri konseling oleh perawat , akhirnya suami mau
mendampingi dan memberi support kepada sang istri , agar sang istri mempunyai
semangat lagi dan tidak mengurung diri.
c. Sosial : setelah di beri konseling oleh perawat , sang istri dan suami mau menceritakan
dan terbuka tentang masalahnya kepada perawat
d. Spiritual : setelah di beri konseling oleh perawat , klien tidak menyalahkan Tuhan lagi
atas masalah yang dialami oleh klien , sekarang klien mau mendekatkan diri kepada
Tuhan dan dirinya sekarang merasa lebih tenang.

Anda mungkin juga menyukai