Anda di halaman 1dari 4

Nama Mahasiswa : Nurul Aisah

NIM : P1337420215017
Kelas : 3A

ROLEPLAY KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN TERMINAL

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Kasus
Ny.Ani usia 45 tahun dirawat di RS Gambiran Kediri karena
penyakit Diabetes Melittus yang tak kunjung sembuh. Penyakit yang
dideritanya selama 3 tahun semakin lama semakin parah. Beliau dibawa
ke RS karena beberapa waktu lalu kaki kanannya terkena pecahan kaca
dan lukanya tidak lekas sembuh.
Ny.Ani sudah dirawat selama dua minggu, Ny.Ani mendapat
perawatan yang baik dari RS.  Namun, Ny.Ani mengatakan bahwa Beliau
sudah bosan dengan penyakit yang dideritanya selama ini. Ini membuat
Ny.Ani sangat terpukul dan ingin mengakhiri hidupnya. Setelah ditanya
perawat, Ny.Ani mengatakan bahwa Beliau malu dengan keadaan yang
dialami dan beliau merasa lelah dengan apa yang dihadapinya.
Ini membuat perawat harus mencari cara agar Ny.Ani tidak lebih
terpuruk dengan keadaannya. Dengan komunikasi terapeutik perawat
yakin bahwa Ny.Ani akan merasa ada yang memperhatikan dan akan
menarik diri untuk tidak memikirkan hal-hal yang kurang baik. Dengan
begitu, perawat menasehati Ny.Ani sehingga Ny.Ani mau untuk bersabar
dan menerima keadaan yang beliau alami saat ini.
Roleplay Perawat Melakukan Komunikasi Terapeutik Pada Klien Dengan
Penyakit Terminal (Diabetes Melitus)
2. Kondisi klien
“Pada pagi hari seorang ibu paruh baya bernama ibu Ani yang
berumur 45 tahun tidur menyingkur. Dia mempunyai penyakit diabetes
mellitus. Beliau merasa hidupnya tidak berguna lagi dan merasa malu
dengan keadaannya saat ini,. Namun, perawat memberi perngertian bahwa
semua penyakit pasti ada obatnya”
3. Diagnosa Keperawatan
4. Tujuan Interaksi
5. Tindakan Keperawatan

B. Strategi Komunikasi
1. Salam Terapeutik
Perawat : Assalamualaikum, Selamat pagi bu (Perawat berhadapan
dengan klien).  
Ny. A : walaikumsalam, Selamat pagi suster….!
Perawat : Perkenalkan, nama saya suster Ria. Nama ibu siapa,
senangnya dipanggil apa ?
Ny. A : Nama saya Ani suryani, suster bisa memanggil saya ibu
Ani.
2. Evaluasi / Validasi
Perawat : Bagaimana kabar ibu Ani hari ini ? Apakah tidur ibu
semalam nyenyak?  
Ny. A : Baik suster, dan tidur saya semalam cukup nyenyak.
3. Kontrak (Topik, Waktu, Tempat)
Perawat : Kalau boleh tahu, kenapa ibu Ani selalu memalingkan
muka setiap bertemu saya? apakah ibu Ani mau bercerita
tentang apa yang ada dibenak ibu kepada saya? Saya akan
membantu ibu, jika ibu ada masalah. Saya akan
meluangkan waktu saya dan saya akan mendengarkan ibu.
4. Fase Kerja  
Ny. A : begini sus,saya malu dengan keadaan saya saat ini.
(menangis)
Perawat : (Perawat mendengarkan dengan penuh perhatian)
“Kenapa ibu Ani malu dengan keadaan ibu saat ini?”
(Perawat menanyakan pertanyaan yang berkait untuk
mendapatkan informasi yang spesifik). “Bukankah kemarin
saya sudah menjelaskan kepada ibu agar ibu tetap bersabar?
InsyaAllah, ibu akan diberi kesembuhan”.
Ny. A : Pokoknya, saya malu sus, saya ingin mati saja (menangis)
saya malu dengan keadaan saya ini karena saya tidak bisa
seperti orang lain yang degan mudah berkumpul dan saya
tidak mau mendapat bantuan apapun….!
Perawat : ibu Ani, saya mengerti apa yang ibu rasakan . Tetapi, Ibu
Ani tidak perlu malu dengan keadaan ibu sendiri, dengan
ibu lebih sabar dan tegar ibu pasti akan bisa menjalani
semua ini. (Perawat berusaha mengklarifikasi). “Ibu Ani
pun terdiam sejenak. Lalu perawat memberikan tambahan
informasi untuk memfasilitasi klien dalam mengambil
keputusan”.
Perawat : Ibu Ani, dengan pengobatan yang ibu jalani sekarang dan
dengan kesabaran ibu,itu akan membantu ibu untuk
menyembuhkan penyakit ibu. (Perawat memberikan
kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan).
Ny. A : tapi sus,, saya merasa hidup saya sudah tidak berguna lagi.
Lihatlah sus, kaki saya,, (menunjukkan kakinya dan
menangis meronta)
Perawat : ibu,, ibu tenang dulu, semua penyakit pasti da obatnya,
tapi obat itu tak aka nada gunanya,  jika kita juga tidak
berniat dari hati bahwa kita bisa sembuh. Banyak orang
diluar sana yang masih membutuhkan bantuan ibu.  
Ny. A : (menghela nafas) baik sus, saya akan berusaha sabar dan
tegar, suatu saat nanti pasti  penyakit saya ini akan sembuh.
5. Terminasi A.
Evaluasi Subjektif
Perawat : bagaimana perasaan ibu setelah berbagi cerita dengan saya
barusan?
Ny.A : saya merasa lega suster, dan saya akan berusaha sekuat
mungkin untuk sembuh.
Perawat : (Perawat memberikan penghargaan dengan tersenyum
pada Ibu Ani) “Keputusan itu sangat baik Ibu Ani, mudah-
mudahan anda cepat sembuh dan dapat  beraktifitas seperti
biasanya”.
Ny. A : Terima kasih sus atas motivasi yang anda berikan.
Perawat : Sama-sama Ibu Ani.  
Ny. A : yang terpenting saya akan selalu berdoa untuk
kesembuhan saya. Jika nanti takdir berkata lain, saya sudah
siap menerimanya sus.
Perawat : nah, ibu,,, semua itu sudah diatur sama Allah. Dan kita
harus bisa menerimanya.  
Ny. A : baik sus..
Ibu Ani pun telah menyadari bagaimana keadaan yang dia alami,
dan Beliau berusaha untuk menerimanya.
Kesimpulan dari role play kali ini adalah untuk menjalin suatu
hubungan yang saling percaya, maka perawat membutuhkan komunikasi
terapeutik. Komunikasi terapeutik ini berguna untuk mengembangkan
pribadi klien kearah yang lebih positif atau adaptif dan diarahkan pada
pertumbuhan klien. Padapasien yang mengalami penyakit kronis ini,
perawat harus lebih bisa pbersabar untuk menuntun pasien agar keluar
dari keadaan yang bisa menurunkan semangatnya untuk hidup.

Anda mungkin juga menyukai