TERAPI SUPORTIF
DISUSUN OLEH
RETNO PURWATI P17420213026
2A / SMT 3
TERAPI SUPORTIF
KASUS :
Nn. S 23 th merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Setelah lulus SMA dia
membantu sang ayah untuk mencari biaya sekolah adiknya, ibunya sudah
meninggal sejak melahirkan adinya. Dia sudah menikah, namun suaminya
meninggal 2 tahun yang lalu karena kecelakaan dan dia belum mempunyai anak.
Sekarang dia divonis dokter menderita kanker serviks stadium II. Mengetahui hal
tersebut Nn. S sangat frustasi, dia sangat tidak percaya dengan vonis dokter, dia
menganggap itu hanya kesalahan diagnosa. Beberapa bulan kemudian dia masuk
RS karena kanker yang terus menggerogotinya. Semenjak dirawat di RS dia
sangat frustasi, menjadi pendiam dan sering merenung. Dia sangat tidak bisa
menerima keadaannya.
Terapi Suportif yang dilakukan perawat :
1. Terapi Ventilasi
Perawat memberikan terapi dengan memeberikan kesempatan pasien
untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai hasilnya dia akan merasa
lega serta keluhannnya akan berkurang.
2. Terapi Persuasi
Perawat mendekati pasien dan membujuk pasien untuk dapat menerima
keadaan karena segala sesuatu yang terjadi sudah menjadi kehendak Tuhan
YME.
3. Terapi Reasurance
Perawat meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa dia sanggup
mengatasi masalah yang dihadapinya.
4. Terapi Sugestif
Perawat memberikan sugesti/kepercayaan pada pasien bahwa dia tidak
sendiri dalam menghadapi masalah ini, ada ornag-orang yang
menyayanginya dan membutuhkannya yaitu keluarga.
Pasien
: waalaikumsalam..pagi
Perawat
: perkenalkan saya perawat Retno yang dinas pagi ini pada pukul
08.00 14.00. Bagaimana keadaannya sekarang mb ?
Pasien
Perawat
: jika mba ada masalah ceritakan saja mba. Saya bersedia untuk
mendengarkannya dan mba tidak perlu khawatir, saya akan
menjaga kerahasiaan mba.
Pasien
Perawat
: ya sudah tidak apa-apa kalo mba tidak mau cerita sekarang. Nanti
jika mba butuh tempat curhat, saya siap kapan pun mba bisa cerita
sama saya. Sekarang saya permisi kembali keruangan ya mb, nanti
saya akan kembali lagi kesini sekitar pukul 11.00 untuk
mengantarkan makan siang. Jika sebelum saya kembali mba butuh
bantuan saya, mba bisa menekan bel yang ada disebelah mba ya.
Pasien
: (hanya mengangguk)
Pertemuan 2
Perawat
: Assalamualaikum..
Pasien
: waalaikumsalam..
Perawat
Pasien
Perawat
Pasien
Perawat
Pasien
: begitu ya sus. Tapi saya bingung sus, mau cerita sama siapa.
Ayah saya tidak bisa menunggui saya disini karena kasihan adik
saya sendiri dirumah. Coba kalo masih ada ibu dan suami saya,
pasti dia bisa menemani saya disini. Saya takut sus..
Perawat
: mba tidak usah takut.. masih ada saya disini. Saya bersedia kapan
pun jika mba butuh saya, ingin bercerita dengan saya, saya siap
mba. Mba tidak perlu khawatir kerahasiaan mba akan diketahui
orang lain, saya akan menjaga segala kerahasiaan tentang mba.
Pasien
Perawat
: mba yang sabar ya.. semua sudah menjadi kehendak Yang Maha
Kuasa, semua manusia pasti menerima cobaan dari Allah SWT
entah itu cobaan bahagia maupun cobaan dengan musibah. Meski
demikian kita harus sabar dan bisa menerimanya.
Pasien
Perawat
: mba, saya tahu betul apa yang mba rasakan. Jika saya berada di
posisi mba pasti saya juga sulit untuk bisa menerimanya. Tapi
bagaimanapun juga kita harus belajar menerima mba, kita tidak
bisa merubah takdir. Sesulit apapun cobaan yang Allah berikan
pasti sudah disesuaikan dengan kemampuan yang kita miliki untuk
menghadapinya.
Pasien
: iya sus.. saya sekarang mulai sadar. Saya akan belajar untuk
menerima semua ini meski itu sulit sus.. tapi saya bingung sus,
sekarang saya terkena kanker serviks, bagaimana kelanjutan hidup
saya nanti. Bapak sudah tua, kasihan adik saya nanti sendirian.
Perawat
Pasien
perawat
: kita berdoa saja mba, mba harus yakin. Kita disini sedang
mengusahakannya semaksimal mungkin, dan mba tidak perlu takut
menghadapi ini semua, disini mba tidak sendiri. Masih ada orang
yang sayang dan membutuhkan mba, terutama ayah dan adik mba.
Mba harus kuat dan jika mba merasa sendiri, ingat mba masih ada
Allah yang selalu menjaga mba. Mba harus lebih mendekatkan diri
kepada Allah. Allah pasti memberikan cobaan ada jalan keluarnya,
dan cobaan itu pasti tidak diluar kemampuan hambanya.
Pasien
: iya sus.. sekarang saya sudah cukup lega. Makasih ya sus, sudah
mau mendengarkan dan memberi dukungan untuk saya. Saya
benar-benar bingung akan bercerita dengan siapa. Disini saya tidak
memiliki siapa-siapa.
Perawat
Pasien
: terimakasih ya sus..
Perawat
Pasien
Perawat
Pasien
: Waalaikumsalam
Pertemuan 3
Setelah dilakukan pendekatan selama 2 hari, pasien mulai terbuka dan mau
menceritakan apa yang dirasakannya kepada perawat.
Pada pertemuan ke 4 pasien sudah terlihat lebih semangat, sudah mau diajak
ngobrol, bercanda. Serta kondisinya juga terlihat lebih baik dari sebelumnya.
Setiap kali ada hal yang dirasakan kurang baik, dia selalu bercerita dengan
perawat.