Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KLIEN YANG REWEL SERTA SIMULASINYA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini yang
tentunya jauh dari kesempurnaan. Karena itu kelompok kami selalu membuka diri
untuk setiap saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya
kami selanjutnya.
Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagi
pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu,baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Akhirnya semoga sumbangan amal bakti semua pihak tersebut
mendapat balasan yang setimpal dari- Nya. Dan semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan kelompok kami khususnya

Pinrang, 3 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan ............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi ...........................................................................................................3
B. Penyebab ........................................................................................................3
C. Cara Mengatasinya .........................................................................................3

BAB III SIMULASI

1. Fase Orientasi .................................................................................................4


2. Fase Kerja.......................................................................................................5
3. Fase Terminasi ...............................................................................................6

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................7
B. Saran...............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................iii


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mendorong proses


penyembuhan klien. Dalam pengertian lain mengatakan bahwa komunikasi
terapeutik adalah proses yang digunakan oleh perawat memakai pendekatan
yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan pada
klien.

Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam


hubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih
bermakna karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan
proses keperawatan. Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan
kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989).Untuk
itu perawat memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang
mencakup ketrampilan intelektual, tehnical dan interpersonal yang tercermin
dalam perilaku “caring” atau kasih sayang / cinta (Johnson, 1989) dalam
berkomunikasi dengan orang lain.Perawat yang memiliki ketrampilan
berkomunikasi secara terapeutik tidak saja akan mudah menjalin hubungan
rasa percaya dengan klien, mencegah terjadinya masalah legal, memberikan
kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra
profesi keperawatan serta citra rumah sakit, tetapi yang paling penting adalah
mengamalkan ilmunya untuk memberikan pertolongan terhadap sesama
manusia.Dalam tulisan ini akan dibahas tentang pengertian komunikasi
termasuk “therapeutic use of self” dan “helping relationship” untuk praktek
keperawatan,sikap dan tehnik serta dimensi hubungan dari komunikasi
terapeutik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan rewel ?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya rewel ?
3. Apa yang harus dilakukan ketika menghadapi pasien yang rewel ?
4. Apa strategi pelaksanaan tindakan keperawatan komunikasi terapeutik
pada pasien rewel ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan rewel !
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya rewel !
3. Untuk mengetahui tindakan yang di lakukan untuk menghadapi pasien
yang rewel !
4. Untuk mengetahui strategi pelaksanaan tindakana keperawatan
komunikasi terapeutik pada pasien rewel !
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Rewel menurut KBBI yaitu banyak bicara ( suka membantah, tidak mudah
menurut, ada-ada saja yang diminta ).
Rewel adalah tindakan atau ekspresi saat mereka ingin menyampaikan apa
yang mereka inginkan, dengan menyampaikan dengan banyak bicara atau
dengan sering dan terkadang mengganggu orang lain.
B. Penyebab
Penyebab terjadinya rewel yaitu pasien demam tinggi
C. Cara Mengatasinya
Cara mengatasinya yaitu perawat memberikan obat paracetamol dan anti
biotik terhadap pasien dengan cara melalui injeksi dan mengompres.
BAB III

SIMULASI

STRATEGI TINDAKAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Fase Orientasi
a) Salam terapeutik
Assalamualaikum adik bagaimna kabar adik hari ini?
(tersenyum dan membungkuk ke arah klien). Perkenalkan nama
saya putri suci,adik boleh memanggil saya suci. Saya bertugas di
ruangan ini dari jam 07:00-13:00 siang ini. Selama dinas pagi ini
saya yang bertanggung jawab atas perawatan adik,bila ada masalah
yang adik rasakan hubungi saya.
b) Evaluasi/validasi
P : bagaimana yang adik roni rasakan sekarang?
K : masih panas kak
c) Kontrak
➢ Topik
Tadi adik mengatakan bahwa panasnya belum turun-
turun..Boleh saya lakukan beberapa tindakan yang bisa
menurunkan panas yang adik rasakan?
➢ Waktu
Jam berapa adik bersedia saya tindaki,boleh saya meminta
waktunya 15 menit?
➢ Tempat
Bagaimana di ruangan ini adik saya beri tindakan?
2. Fase Kerja
P : selamat pagi,apa kabar adik roni yang lucu.bagaimana kabarnya sekarang
K : ( hanya diam dan menggelenkan kepala )
P : adik roni kenapa diam.ayo ngomong sma kakak,nggak pp kok,nnti kalo
ade roni ngomong kakak kasih permen.adik roni mau apa tidak?
K : mau kakak
P : adik roni apa kabar?
K : baik kak
P : adik roni kenapa kok tangannya di pegang terus?
K : sakit kak terus panas di sini
P : oh adik masih panas badannya,coba saya ukur suhunya yah dek.
K : iya kak
P : ibu adik roni suhunya 38 °C badannya masih panas
I : iya sus naik lagi,tadi malam turun sekarang panas lagi.
P : iya bu naik lagi,sebentar yah bu saya ambilkan obat paracetamol dan anti
biotik.
I : iya sus.
Kemudian perawat bergegas mengambil obat ke tempat obat dan kembali ke
pasien dengan membawa obat.
P : ibu ini saya kasih obat paracetamol di berikan melalui selang infus dan ini
obat anti biotik di berikan melalui suntikan
I : oh iya suster
P : adik roni,di suntik dulu yah biar cepat sembuh
K : enggak mau kak,enggak mau sakit kak jangan suntik saya
P : enggak sakit kok dek nggak pp di suntik biar adik cepat sembuh dan bisa
main lagi.di suntik yah (perawat sambil menyuntikan obat)
K : sakit kak,sakit aduhhhhh aduhhhhhhhh sakit kakkkkkkkk
P : di tahan yah dek Cuma sebentar sakitnya biar adik cepat sembuh.nanti
kakak kasih permen.ibu bisa bantu pegang adik roni ?
I : iya sus
P : sudah selesai dek udah nggak sakit kan,ini saya kasih permen karna adik
roni pintar mau di suntik ( sambil memberikan permen )
Selanjutnya saya akan memberikan cara bagaimana menurunkan panas
dengan mealakukan pengompresan dengan air hangat.pertama siapkan
mangkuk ukuran sedang yang telah terisi air hangat dan kain yang akan di
gunakan untuk pengompresan.lakukan cara ini selama 2 s.d 3 kali.

3. Fase terminasi
a) Evaluasi hasil
P : bagaimana suhu badan adik setelah saya suntik,apakah demamnya
mulai turun?
K : iya sus,suhu badan saya mulai turun,tidak sepanas yang tadi.
P : Iya dek setelah saya suntik suhu adik mulai turun.sekarang suhunya
37 °C nanti adik bisa di kompres air hangat jika suhunya naik lagi.
K : baik sus
b) Tindak lanjut
P : baik bu kompres air hangat di lakukan jika suhu adik terasa demam
kembali
I : iya suster,nnti saya akan lakukan jika suhu anak saya terasa demam
kembali.
c) Kontrak yang akan datang
➢ Topik
Saya akan datang lagi nanti untuk mengukur suhu adik.
➢ Waktu
Saya akan datang dua jam lagi tepatnya jam 11:00 wita
➢ Tempat
Bagaimana kalau tempatnya di ruangan ini saja,setuju dek?
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat klien
yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien yang mempengaruhi perilaku
pasien. Hubungan perawat klien yang terapeutik adalah pengalaman belajar bersama
dan pengalaman dengan menggunakan berbagai tekhnik komunikasi agar perilaku
klien berubah ke arah positif seoptimal mungkin.
Kemampuan menerapkan teknik komunikasi terapeutik memerlukan latihan
dan kepekaan serta ketajaman perasaan, karena komunikasi terjadi tidak dalam
kemampuan tetapi dalam dimensi nilai, waktu dan ruang yang turut mempengaruhi
keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui dampak terapeutiknya bagi klien dan
juga kepuasan bagi perawat.
Komunikasi juga akan memberikan dampak terapeutik bila dalam
penggunaanya diperhatikan sikap dan tehnik komunikasi terapeutik. Hal lain yang
cukup penting diperhatikan adalah dimensi hubungan. Dimensi ini merupakan factor
penunjang yang sangat berpengaruh dalam mengembangkan kemampuan
berhubungan terapeutik.

B. Saran
Dalam melayani klien hendaknya perawat selalu berkomunikasi dengan klien
untuk mendapatkan persetujuan tindakan yang akan di lakukan.
Dalam berkomunikasi dengan klien hendaknya perawat menggunakan bahasa yang
mudah di mengerti oleh klien sehingga tidak terjadi kesalahpahaman komunikasi.
Dan dalam menjalankan profesinya hendaknya perawat selalu memegang teguh etika
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Dalami,Ermawati.2009. Buku Saku Komunikasi Keperawatan. Jakarta : Trans


Info Media
http://dhanwaode.wordpress.com/2010/10/09/komunikasi-dalam-proses-
pembangunan-dalam-proses-keperawatan/
http://riff46.wordpress.com/2011/05/21/integrasi-konsep-komunikasi-dan-etika-
dalam-pemberian-obat/
https://abang-sahar.blogspot.com/2013/01/makalah-komunikasi-terapeutik.html

https://id.search.yahoo.com/yhs/search?hspart=itm&hsimp.makalah-komunikasi-
terapeutik.html

Anda mungkin juga menyukai