Disusun Oleh:
UNIVERSITAS NASIONAL
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
Paper Organisasi Manajemen Pelayanan Kebidanan ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas individu “ TABLET FE DAN BODY MASSAGE” dengan baik.
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan partisipasi berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih. makalah ini disusun dengan
konsep yang menarik dan dibuat berdasarkan sumber dan fakta yang bisa dipercaya,
sehingga makalah ini bisa kita pergunakan sebagai buku tambahan, wawasan kita,
disusun secara ringkas, praktis dan menarik agar pembaca tidak jenuh dan lebih mudah
menyerap pengetahuan yang dimaksud, terkait tujuannya sebagai penunjang materi.
Penyusun menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini, begitupun
makalah yang telah kami buat, baik dalam hal isi maupun penulisannya. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari rekan rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah
ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai
sumbangan pemikiran kecil bagi kemajuan ilmu pengetahuan, baik di Universitas
Nasional maupun lingkungan masyarakat.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
PENDAHULUAN
Menurut data WHO terbaru pada tahun 2015 di Amerika Serikat angka Kematian Bayi
pada Negara ASEAN (Association of South East Asia Nations) seperti di Singapura 3 per
1000 kelahiran hidup, Malaysia 5,5 per 1000 kelahiran hidup, Thailand 17 per 1000 kelahiran
hidup, Vietnam 18 per 1000 kelahiran hidup, dan Indonesia 27 per 1000 kelahiran hidup.
Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi dari Negara ASEAN lainnya, jika
dibandingkan dengan target dari SDGs (Sustainable Development Goals) tahun 2016 yaitu
23 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian bayi dan balita tersebut adalah
factor gizi, dengan penyebab antara lain karena buruknya pemberian ASI eksklusif.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah bagi bayi dengan kandungan gizi
paling sesuai untuk pertumbuhan optimal ( Hegar, 2016). Oleh karena itu organisasi
kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan agar setiap bayi baru lahir mendapatkan ASI
eksklusif selama enam bulan, namun pada sebagian ibu tidak memberikan ASI eksklusif
karena alasan ASI nya tidak keluar atau hanya keluar sedikit sehingga tidak memenuhi
kebutuhan bayinya.
Tidak semua ibu postpartum langsung mengeluarkan ASI karena pengeluaran ASI
merupakan suatu interaksi yang sangat komplek antara rangsangan mekanik, saraf dan
bermacam-macam hormon yang berpengaruh terhadap pengeluaran oksitosin (Soetjiningsih,
2015).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Anemia
2. Untuk mengetahui Cara pemberian tablet FE
3. Untuk megetahui definisi Oksitosin massage
4. Untuk mengetahui Teknik Oksitosin Massage
BAB II
TINJAUAN TEORI
4. Dampak Anemia
1) Asfiksia intrauterin sampai kematian.
2) IUFD.
3) BBLR.
4) Kelahiran dengan anemia.
5) Cacat bawaan.
6) Mudah terkena infeksi.
7) IQ rendah dan bahkan bias mengakibatkan kematian. (Manuaba,
2010).
Masa puerperium atau masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, dimulai sejak setelah
lahirnya plasenta sampai dengan setelah 6 minggu atau 42 hari (Elisabeth, 2016).
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi
ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae)
sampai tulang costae kelima-keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon
prolactin dan oksitosin setelah melahirkan (Puspita,2017 ).
Melalui pijatan atau rangsangan pada tulang belakang, neurotransmitter akan
merangsang medulla oblongata langsung mengirim pesan ke hypothalamus di hypofise
posterior untuk mengeluarkan oksitosin yang menyebabkan buah dada mengeluarkan
air susunya. Dengan pijatan di daerah tulang belakang ini juga akan mereklaksasi
ketegangan dan menghilangkan stress dan dengan begitu hormon oksitosin keluar dan
akan membantu pengeluaran air susu ibu. Kolostrum yang menetes atau keluar
merupakan tanda aktifnya reflex oksitosin ( Puspita, 2017).
Pace.B (2014) juga menyatakan bahwa pijat oksitosin secara signifikan dapat
saraf, melemahkan dan menghentikan rasa sakit serta meningkatkan aliran drah ke
jaringan dan organ.Disamping itu membuat otot menjadi fleksibel dan memberikan
d. Pijat ringan pada payudara yang bengkak ( pijat pelan-pelan kearah tengah)
2. Ibu miring ke kanan maupun ke kiri, lalu memeluk bantal, namun ada dua
3. Memasang handuk
5. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua
kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk kedepan. Area tulang belakang
leher, cari daerah dengan tulang yang paling menonjol, namanya processus
7. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kerah bawah, dari
9. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin secara
bergantian.
BAB III
STUDI KASUS
Kunjungan ANC
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Data Subjektif :
Alasan Datang:
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya. Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Riwayat Haid:
HPHT tanggal 23 Juni 2018 lamanya 7 hari, banyaknya 2-4 kali ganti pembalut/ hari,
siklus haid 28 hari. Haid sebelumnya tanggal 27 Mei 2018, lamanya 5 hari. Tapsiran
Makan 3x/ hari dengan lauk ikan, tahu, tempe, dan sayuran. Mandi 2 kali /hari, BAB 1
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan ke tiga dan tidak pernah keguguran
Anak I
Lahir tahun 2012, lahir cukup bulan, spontan ditolong oleh bidan, tidak ada penyulit,
jenis kelamin laki-laki, BB 2700 gram, PB 50 cm, keadaan sehat, nifas baik.
Anak II
Lahir tahun 2016, lahir cukup bulan, spontan ditolong oleh bidan, tidak ada penyulit,
jenis kelamin laki-laki, BB 3100 gram, PB 48 cm, keadaan sehat, nifas baik.
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun dan tidak ada riwayat
makan, personal hygiene, dan eliminasi Ibu makan 3x sehari dengan selingan cemilan.
Ibu mandi 2 x/hari, sikat gigi, mengganti pakaian minimal 2 x/hari, BAB 1 /hari, BAK
5-8 x/hari.
Ibu mengatakan tinggal di sebuah kosan dengan suaminya, hubungan dengan suaminya
cukup baik, ibu dan suami sangat senang dengan kehamilan ini.
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran Compos Mentis, keadaan emosional stabil, TB 150
cm, LILA 25 cm, BB 59 Kg, TD 120 /80 mmHg, N 83 x/m, RR 21 x/m, S: 36,50C,
Pemeriksaan Obstetrik
TFU 31 cm, di fundus teraba bokong, di sebelah kanan perut ibu teraba ekstremitas
dan sebelah kiri teraba punggung, bagian terendah teraba kepala dan belum masuk
PAP, TBJ = (31-13) 155 = 2790 gram. DJJ 142 x/m, teratur, punctum maksimum satu
Pemeriksaan Penunjang
- Golongan Darah: O
Analisa
Diagnosa kebidanan
Penatalaksanaan
1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan saat ini, ibu mengetahui hasil
pemeriksaan.
lebih banyak, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, makan secara teratur,
mengonsumsi makanan tambahan seperti biskuit di antara jam makan pokok, mengonsumsi
4. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi untuk meningkatkan
5. Memberitahu ibu untuk mengatur pola istirahat, tidur pada malam hari 7-8 jam dan tidur
siang minimal 1 jam serta mengurangi aktivitas yang berat, ibu mengerti.
6. Memberitahu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu sakit kepala yang hebat,
penglohatan kabur, bengkak pada wajah kaki dan tangan, nyeri perut yang hebat, gerakan
janin berkurang, keluar cairan pervaginam (darah atau air ketuban), ibu mengetahui tanda-
7. Memberitahu ibu untuk menjaga personal hygine seperti mandi 2 x/hari, mengganti
pakaian minimal 2x/ hari dan mengganti pakaian dalam apabila basah, serta cebok dengan
cara yang benar yaitu membersihkan dari depan ke belakang, ibu mengerti.
8. Memberi ibu terapi tablet Fe dengan dosis 2x1 tablet per hari pada pagi dan malam hari
sebanyak 30 tablet, dan Vitamin C dengan dosis 2 x/hari serta diminum dengan air putih,
9. Menjadwalkan ibu untuk kunjungan ulang tanggal 16 Februari 2019, ibu mengatakan bisa
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Data Subjektif :
Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamanya tanggal 10 maret 2018 pukul 07.45
WIB dan belum pernah mengalami keguguran.
Data obyektif
Keadaan umum : sedang Kesadaran : Composmentis TTV : TD : 110/70 mmHg Suhu :
36,5 ˚c Nadi : 80x/menit RR: 20x/menit TFU 2 jari di atas sympisis.
Data Obstetrik
Pengeluaran pervaginam : lochea sanguinolenta, tidak ada tanda infeksi, terdapat
jahitan derajat 2. TFU 2 jari bawah pusat.
Analisa
Diagnosa kebidanan
Penatalaksanaan
1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan saat ini, ibu mengetahui hasil
pemeriksaan.
2. Memberitahu ibu bahwa asi yang belum keluar setelah melahirkan masih normal dan ibu
tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara untuk membantu asi keluar. Ibu sudah
3. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih dan makan makanan sehat seperti
sayuran, dan protein nabati serta hewani untuk membantu produksi asi. Ibu mengerti
4. Memberitahu ibu istirahat yang cukup agar ibu tidak kelelahan dan stress sehingga
6. Mengajarkan ibu dan suami bagaimana cara pijat oksitosin dengan memulai melakukan
pemijatan bagian kedua sisi tulang belakang menggunakan kepalan tangan dengan ibu
jari menunjuk ke depan. gerakan memutar, lakukan secara perlahanlahan ke arah bawah
hingga mencapai batas garis bra, tekan agak kuat yang membentuk gerakan melingkar
kecil menggunakan kedua ibu jari, lakukan pemijatan mulai dari leher lalu turun ke
bawah hingga ke arah tulang belikat. Suami klien sudah engerti dan langsung
7. Memberitahu pada ibu dan suami untuk melakukan pemijatan selama 5- 10 menit saja.
PENUTUP