Anda di halaman 1dari 12

OXYTOCIN MASSAGE

Disusun oleh : kelompok 5

Novi Riatul Mukarromah (20153010020)

Novita ayu virnanda (20153010021)

Nurun Nikmah (20153010022)

Ria Vironika (20153010023)

PROGRAM STUDI D4-KEBIDANAN

STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

2022-2023

1
Lampiran 2. Lembar penyataan

Dengan ini kami menyatakan bahwa:

Kami mempunyai copy dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak.

Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali yang
telah dituliskan dalam referensi,serta tidak ada seorang pun yang membuatkan makalah ini untuk
kami.

Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia mendapatkan
sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

Bangkalan, 17 November 2022

NAMA MAHASISWA NIM TANDA TANGAN


MAHASISWA

Nofi Riatul mukarromah 20153010020

Novita Ayu Virnanda 20153010021

Nurun Nikmah 20153010022

Ria Vironika 20153010023

KATA PENGANTAR

2
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dan
mengerti tentang “ Oxytocin Massage " . Meskipun banyak tantangan dan hambatan yang kami
alami dalam proses pengerjaannya, tetapi kami berhasil Menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah meluruskan penulisan
makalah ini, baik dosen maupun teman-teman yang secara langsung maupun tidak langsung
memberikan kontribusi positif dalam proses pengerjaannya.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan
kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah kami ini untuk ke depannya. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi peningkatan proses belajar mengajar dan menambah pengetahuan
kita bersama. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Bangkalan, 17 November 2022

Penulis

DAFTAR ISI

3
Lampiran 2. Lembar penyataan..................................................................................................2
KATA PENGANTAR...................................................................................................................3
DAFTAR ISI..................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................5
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................................5
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................6
1.3 TUJUAN..........................................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................7
2.1 OXYTOCIN MASSAGE.................................................................................................................7
2.2 MEKANISME OXYTOCIN MASSAGE..........................................................................................8
2.3. MANFAAT......................................................................................................................................8
2.4 PEREENCANAAN OXYTOCIN MASSAGE..................................................................................9
BAB III PENUTUP .....................................................................................................................11
3.1. KESIMPULAN..............................................................................................................................11
3.2.SARAN...........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12

BAB I
PENDAHULUAN

4
1.1 LATAR BELAKANG
Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah jangkawaktu antara
lahirnya bayi dan plasenta lepas dari rahim sampai kembalinya organ-organ reproduksi ke
keadaan normal seperti sebelum melahirkan. Masa nifas berlangsung selama enam minggu.
(Lowdermilk, 2013). Pada masa nifas, ibu akan mengalami beberapa perubahan, salah satunya
perubahan pada payudara. Payudara pada ibu nifas akan menjadi lebih besar, keras dan
menghitam disekitar puting, ini menandakan dimulainya proses menyusui. Menyusui merupakan
hal yang sangat penting bagi seorang ibu untuk buah hatinya, karena ASI mempunyai banyak
nutrisi yang berguna untuk kecerdasan bayi. Menurut Utami (2005 dalam Widyasih, 2013),
semua zat yang terkandung dalam ASI seperti zat putih, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, zat
kekebalan, hormon, enzim dan sel darah putih sangat dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh dan
berkembang, selain itu, ASI juga berrmanfaat membantu melindungi bayi dari penyakit-penyakit
seperti diare, demam, kematian mendadak dan melindungi terhadap alergi makanan (Khasanah,
2017). Manfaat ASI tersebut akan diperoleh secara optimal apabila ibu memberikan ASI ekslusif
(tanpa makanan tambahan) selama enam bulan. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif pada usia
nol sampai kurang dari enam bulan, secara nasional di Indonesia sebanyak 54,0% (Kemenkes
RI,2016).
Pijat oksitosin adalah pijat disepanjang tulang belakang (vertebre) sampai tulang costae
kelima atau keenam. Pijat ini berfungsi untuk meningkatkan oksitosin yang dapat menenangkan
ibu, sehingga ASI pun keluar dengan sendirinya (Biancuzzo, 2003; Roesli, 2009 dalam Afiani
2016). Sedangkan menurut Mulyani (2009 dalam Wulandari 2014), pijat merupakan salah satu
terapi yang efektif untuk mengurangi ketidaknyamanan fisik serta memperbaiki mood .
Melalui pemijatan pada tulang belakang, neurotransmitter akan merangsang medulla
oblongata langsung mengirim pesan ke hipotalamus untuk mengeluarkan oksitosin. Oksitosin
menyebabkan otot-otot halus disekitar kelenjar payudara mengkerut sehingga ASI keluar.
Dengan pijat oksitosin ini juga akan merileksasi ketegangan dan menghilangkan stress
(Perinasia, 2007 dalam Wulandari, 2014). Pijat oksitosin efektif dilakukan 2 kali sehari pada hari
pertama dan kedua post partum, karena pada kedua hari tersebut ASI belum terproduksi cukup
banyak (Hartiningtiyaswati, 2015). Hal ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Setiowati (2017), tentanghubungan pijat oksitosin dengan kelancaran produksi ASI pada ibu post
partum fisiologis hari ke 2 dan ke 3, menyatakan ibu post partum setelah diberikan pijat oksitosin

5
mempunyai produksi ASI yang lancar. Selain melancarkan produksi ASI, pijat ini juga dapat
mengurangbengkak, mengurangi sumbatan ASI, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan
bayi sakit. (Mardiyaningsih, 2010 & Depkes RI, 2007 dalam Wijayanti, 2014).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud oxytocin massage?
2. Bagaimana mekanisme oxytocin massage?
3. Apakah manfaat oxytocin massage?
4. Bagaimana perencanaan oxytocin massage?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui oxytocin massage
2. Untuk mengetahui mekanisme oxytocin massage
3. Untuk mengetahui manfaat dilakukan oxytocin massage
4. Untuk mengetahui perencanaan oxytocin massage

6
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 OXYTOCIN MASSAGE
Masa nifas adalah (puerperium) adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah
kira kira 6 minggu yang berlangsung antara berakhirnya organ-organ reproduksi wanita ke
kondisi normal seperti sebelum hamil. Di negara berkembang seperti Indonesia, masa nifas
merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bayinya. Pada masa ini ibu mengalami kelelahan
setelah melahirkan sehingga dapat mengurangi produksi ASI .Penurunan produksi ASI dan
pengeluaran ASI pada hari-hari pertama melahirkan dapat disebabkan oleh kurangnya produksi
hormon prolaktin dan hormon oksitosin. Faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran produksi
dan pengeluaran ASI yaitu perawatan payudara, frekuensi menyusui, paritas, stres, penyakit atau
kesehatan ibu, konsumsi rokok atau alkohol, sebaiknya dilakukan segera pil kontasepsi, asupan
nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan harus dilakukan ibu secara rutin,
dengan pemberian rangsangan pada otot-otot payudara akan membantu merangsang hormon
prolaktin untuk membantu produksi air susu ibu.
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi
ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang
costae kelima-keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin
setelah melahirkan. Selain memberi kenyamanan pada ibu dan merangsang refleks oksitosin,
pijat oksitosin juga memiliki manfaat lain, yaitu mengurangi pembengkakan payudara
(engorgement), mengurangi sumbatan ASI (plugged/milk,duct), dan membantu mempertahankan
produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Armini NW, Marhaeni GA, Sriasih GK, 2020).
Pijat Oksitosin merupakan pemijatan tulang belakang pada costa ke 5-6 sampai ke
scapula yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis merangsang hipofise posterior. Pijat
oksitosin dilakukan untuk merangsang reflek oksitosin atau refleks let down. Pijat oksitosin ini
dilakukan dengan cara memijat pada daerah pungung sepanjang kedua sisi tulang belakang,
sehingga diharapkan dengan dilakukannya pemijatan tulang belakang ini, ibu akan merasa rileks
dan kelelahan setelah melahirkan akan segera hilang. Jika ibu rileks dan tidak kelelahan dapat
membantu pengeluaran hormon oksitosin. Pijatan atau padatulang belakang, neurotransmitter
akan merangsang medulla oblongata langsung mengirim pesan ke hypothalamus di hypofise
posterior untuk mengeluarkan oksitosin sehingga menyebabkan buah dada mengeluarkan air
7
susunya. Pijat oksitosin efektif dilakukan pada hari pertama dan kedua post partum, karena pada
kedua hari tersebut ASI belum terproduksi cukup banyak. Pijat oksitosin bisa dilakukan
kapanpun ibu mau dengan durasi ± 15 menit, lebih disarankan dilakukan sebelum menyusui atau
memerah ASI. Sehingga untuk mendapatkan jumlah ASI yang optimal dan baik, sebaiknya pijat
oksitosin dilakukan setiap hari dengan durasi ±15 menit.

2.2 MEKANISME OXYTOCIN MASSAGE


Pijat oksitosin adalah pijat yang dilakukan disepanjang tulang belakang (vertebre) sampai
costae ke lima atau keenam (Ummah, 2014). Melalui pemijatan pada tulang belakang,
neurotransmitter akan merangsang medulla oblongata langsung mengirim pesan ke hipotalamus
untuk mengeluarkan oksitosin. Dengan pijat oksitosin ini juga akan merileksasi ketegangan dan
menghilangkan stress serta meningkatkan rasa nyaman (Perinasia, 2007 dalam Wulandari,
2014).Saat ibu merasa nyaman atau rileks, tubuh akan mudah melepaskan hormon oksitosin.
Hormon oksitosin diproduksi oleh kelenjar hipofisi posterior. Setelah diproduksi
oksitosin akan memasuki darah kemudian merangsang sel-sel meopitel yang mengelilingi
alveolus mammae dan duktus laktiferus. Kontraksi sel-sel meopitel mendorong ASI keluar dari
alveolus mammae melalui duktus laktiferus menuju ke sinus laktiferus dan disana ASI akan
disimpan. Pada saat bayi menghisap puting susu, ASI yang tersimpan di sinus laktiferus akan
tertekan keluar kemulut bayi (Widyasih, 2013). Hasil penelitian Setiowati pada tahun 2017,
tentang tentang hubungan pijat oksitosin dengan kelancaran produksi ASI pada ibu post partum
fisiologis hari ke 2 dan ke 3, menyatakan ibu post partum setelah diberikan pijat oksitosin
mempunyai prosduksi ASI yang lancar. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Ummah
(2014), tentang pijat oksitosin untuk mempercepat pengeluaran ASI pada pasca salin normal di
dusun Sono, didapatkan hasil rata-rata ASI pada ibu post partum yang diberikan pijat oksitosin
lebih cepat dibandingkan ibu post partum yang tidak diberi pijat oksitosin.

2.3. MANFAAT
Pijat oksitosin memberikan banyak manfaat dalam proses menyusui, karena kinerjanya
yang merangsang kinerja hormon oksitosin seperti meningkatkan kenyaman pada ibu setelah
melahirkan, mengurangi stres pada ibu setelahmelahirkan, mengurangi nyeri pada tulang
belakang sehabis melahirkan, mengurangi sumbatan ASI , merangsang pelepasan hormon

8
oksitosin dan memperlancar produksi ASI, dan mempercepat proses involusi uterus
sehinggamengurangi pendarahan pasca melahirkan.
Pijat pasca persalinan diketahui memiliki sejumlah manfaat, termasuk membuat tubuh
menjadi relaks, menghilangkan stres, mengurangi rasa sakit, membuat tidur menjadi lebih
berkualitas, membantu proses menyusui, serta memulihkan keseimbangan hormon pasca
persalinan.
Pijat oksitosin merupakan salah satu teknik pijat yang banyak dilakukan pascapersalinan.
Teknik pijat ini dapat memberi stimulasi pada puting dan diyakini mampu meningkatkan
produksi ASI. Hal ini menjadi salah satu alasan kenapa pijat oksitosin dipercaya bisa membantu
dalam proses menyusui.
Terdapat sebuah penelitian untuk mengukur efek pijat terhadap tingkat oksitosin, serta
hormon dan senyawa lain dalam tubuh. Dalam penelitian tersebut, dilakukan pengambilan darah
pada sekitar 100 partisipan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah dilakukan pijat dengan
tekanan sedang di punggung. Hasilnya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar oksitosin
dalam tubuh partisipan yang dipijat.

2.4 PERENCANAAN OXYTOCIN MASSAGE


Pijat oksitosin dilakukan dengan cara memijat pada daerah punggung sepanjang kedua
sisi tulang belakang sehingga diharapkan dengan dilakukan pemijatan ini, ibu akan merasa rileks
dan kelelahan setelah melahirkan akan hilang, jika ibu rileks dan tidak kelelahan setelah
melahirkan dapat membantu merangsang pengeluaran hormon oksitosin (Depkes RI, 2018). Pijat
oksitosin ini bisa dilakukan segera setelah ibu melahirkan bayinya dengan durasi ±15 menit,
frekuensi pemberian pijatan 1 - 2 kali sehari. Pijatan ini tidak harus dilakukan langsung oleh
petugas kesehatan dengan menggunakan protokol kesehatan tetapi dapat juga dilakukan oleh
suami atau anggota keluarga. Pemberian pijat oksitosin bisa kapan saja diberikan bahkan saat
ASI ibu sudah lancar karena selain memperlancar ASI, pijatan bisa memberikan kenyamanan
pada ibu.
Berikut merupakan langkah-langkah pijat oksitosin (Armini NW, Marhaeni GA, Sriasih GK,
2020) :
a. Memberitahukan kepada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan, tujuan maupun cara
kejanya untuk menyiapkan kondisi psikologis ibu.

9
b. Menyiapkan peralatan dan ibu dianjurkan membuka pakaian atas dan memasang handuk,
agar dapat melakukan tindakan lebih efisien.
c. Mengatur ibu dalam posisi duduk dengan kepala bersandarkan tangan yang dilipat ke
depan dan meletakan tangan yang dilipat di meja yang ada didepannya, dengan posisi
tersebut diharapkan bagian tulang belakang menjadi lebih mudah dilakukan pemijatan .
d. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil.
e. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua
kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk kedepan
f. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan-gerakan
melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya.
g. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah dari
leher kearah tulang belikat.
h. Mengulangi pemijataan hingga 3 kali.
i. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin secara bergantian.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Penerapan pijat oksitosin mampu untuk memperlancar pengeluaranASI pada ibu post partum
primipara.Respon ibu setelah dilakukan pijat oksitosin selalu mengatakan relaks, hal ini
dipengaruhi oleh refleks let down yang dihasilkan dari pijat oksitosin untuk memberikan efek
menenangkan.Perubahan yang terjadi pada responden yang diberikan penerapan pijat oksitosin
selama 3 hari berturut-turut didapatkan hasil hari pertama penerapan ASI keluar saat dipencet
berwana kuning keputihan sebanyak satu tetes sebesar biji kedelai, hari kedua penerapan ASI
keluar saat dipencet berwana kuning keputihan sebanyak dua tetes sebesar biji kedelai, hari
ketiga penerapan didapatkan hasil ASI keluar tanpa dipencet/merembes berwarna putih keruh.

3.2. SARAN
1. Bagi ibu nifas :
Diharapkan bagi ibu nifas agar mengikuti apabila ada penyuluhan atau dari tenaga
kesehatan tentang pijat oksitosin yang bermanfaat untuk kelancaran produksi ASI.
2. Bagi petugas kesehatan :
Diharapkan petugas kesehatan khususnya bidan dan perawat di rumah sakit melakukan
penyuluhan atau pelatihan tentang pijat oksitosin dan mengikut sertakan suami dalam
pelatihan tersebut.
3. Bagi mahasiswa :
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi dalam suatu penelitian
selanjutnya terutama dalam pemberian pojat oksitosin terhadap kelancaran ASI ibu nifas.

11
DAFTAR PUSTAKA

 Mardiyaningsih, 2010 & Depkes RI, 2007 dalam Wijayanti, 2014

 Kemenkes RI,2016

 Khasanah, 2017

 Armini NW, Marhaeni GA, Sriasih GK, 2020

 Depkes RI, 2018

12

Anda mungkin juga menyukai