Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Konsep dan langkah pengembangan poskesdes

Kelompok 3

Kholifatul jannah (20153010011)

Ida Fitri Anriana (20153010012)

Jamila (20153010013)

Qomariyah (20153010014)

Lailatul jannah (20153010015)

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN STIKES


NGUDIA HUSADA MADURA

2022

i
DAFTAR ISI
LEMBAR
PERNYATAAN……………………………………………………………………………………
………….III
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………………
………………….IV
BAB
I……………………………………………………………………………………………………
…………………………….1
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………
…………………………….1
Latar
Belakang……………………………………………………………………………………………
………………………1
Rumus
Masalah……………………………………………………………………………………………
……………………..1
Manfaat……………………………………………………………………………………………
………………………………...1
BAB
II……………………………………………………………………………………………………
……………………………2
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………
……………………….………2
2.1 Konsep Dasar
Poskesdes……………………………………………………………………………………….
…………2
2.1.1 Pengertian
Poskesdes…………………………………………………………………………………………
……...2
2.1.2 Tujuan

ii
Poskesdes…………………………………………………………………………………………
…..………..2
2.1.3 Ruang Lingkup
Kegiatan……………………………………………………………………………………….…..2
2.1.4 Fungsi
Poskesdes…………………………………………………………………………………………
……………..3
2.1.5 Prioritas
Pengembangan……………………………………………………………………………………
……...3
2.1.6 Manfaat
Poskesdes…………………………………………………………………………………………
………...3
2.1.7 Pengorganisasian
Poskesdes………………………………………………………………………………………4
2.2 Langkah Pengembangan
Poskesdes………………………………………………………………………………….5
2.2.1 Pendekatan
internal……………………………………………………………………………………………
……..5
2.2.2 Pendekatan
Eksternal…………………………………………………………………………………….
…………..5
2.2.3 Survei Mawas Diri (SMD)
…………………………………………………………………………………………...5
2.2.4 Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD).
……………………………………………………….………….6
2.2.5 Pembentukan
Poskesdes……………………………………………………………………………………….
……..6
2.2.6 Pengembangan Jajaran
Kerjasama……………………………………………………………………..……..7
2.3 Pembinaan Dan Peningkatan
Poskesdes………………………………………………………………………….7

iii
2.4 Indikator Keberhasilan
Poskesdes………………………………………………………………………………….11
BAB
III…………………………………………………………………………………………………
……………………………...12
Penutup……………………………………………………………………………………………
……………………………………12
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………
…………………………………..12
Daftar
Pustaka……………………………………………………………………………………………
………………………….13

iv
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa:


Kami mempunyai kopi dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali
yang telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang membuatkan makalah
ini untuk kami.
Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidak jujuran akademik, kami bersedia mendapatkan
sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

Bangkalan, 05 Oktober 2022

Nama Nim Tandatangan Mahasiswa


Kholifatul jannah 20153010011
Ida Fitri Andriana 20153010012
Jamila 20153010013
Khomariah 20153010014
Lailatul jannah 20153010015

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat,
taufik, dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah ini dengan judul " Konsep dan
langkah pengembangan poskesdes“ ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas yang telah diberikan. Selain itu, makalah
ini disusun untuk memperkaya informasi mata kuliah Pengorganisasian dan pengembangan
masyarakat Tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Dwi
Wahyuni Tiyas, S.Si.,MPH yang telah bersedia membimbing kami, memotivasi kami dalam
menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran, kritik, dan masukan dari berbagai
pihak yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih sempurna.

Bangkalan, 05 Oktober 2022

Penyusun

iv
BAB I
PENDAHULUA
N

1.1 LATAR BELAKANG


Salah satu instansi yang bermanfaat di desa adalah poskesdes, poskesde
merupakan instansi dari pemerintah untuk desa dengan melihat bagaimana macam
macam permasalahan Kesehatan yang tergolong belum bisa di tangani secara mudah
sehingga menjadi momok masalah di dalam masyarakat selain itu kurangnya kesadaran
akan pentinya Kesehatan di masyarakat khusunya desa menjadi tantangan bagi tim
Kesehatan untuk memberikan evaluasi dan penyuluhan secara mendalam dan itu
merupakan tugas dari pemerintah yang harus memberikan pengaruh besar dalam segi
Kesehatan masyarakat khususnya di desa kali ini kami akan menjelasakan instansi
pemerintah yang exis di kalangan masyarakat daerah yakni POSKESDES apa itu
poskesdes dari fungsinya tugasnya dan apa saja yang pengaruh di masyarakat khususnya
di desa .
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa konsep dasar poskesdes ?
2. Apa langkah pengembangan poskesdes ?
3. Apa pembinaan dan peningkatan poskesdes ?
4. Apa indikator ke berhasilan poskesdes?

1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui konsep dasar poskesdes.
2. Untuk mengetahui langkah pengembangan poskesdes.
3. Untuk mengetahui pembinaan dan peningkatan poskesdes
4. Untuk mengetahui indikator ke berhasilan poskesdes

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASA POSKESDES


2.1.1. PENGERTIAN

Pos Kesehatan (Poskesdes) adalah Upaya Kesehatan Bersumber daya Msyarakat


(UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dapat dikatakan sebagai sarana
kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan
pemerintah.Pelayanannya meliputi upaya-upaya promotif, preventif,dan kuratif
yangdilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader
atautenaga sukarela lainnya. Pembentukan POSKESDES didahulukan pada desa yang
tidak memiliki rumah sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (PUSTU), dan bukan ibu
kota kecamatan atau ibu kota kabupaten. POSKESDES di harapkan sebagai pusat
pengembangan dan kordinator berbagai UKBM yang dibutuhkan masyarakat
desa,misalnya POS Pelayanan Terpadu atau POSYANDU dan warung obat desa (WOD

2.1.2 TUJUAN POSKESDES

1.Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan


pengetahuanmasyarakat tentang kesehatan
2.Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangkameningkatkan
kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menulardan penyakit yang
berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa atau KLB sertafaktor-faktor resikonya
3.Tersedianya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka
meningkatkankemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan.
4.Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat
dantenaga professional kesehatan
5.Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa.Pembangunan
Poskesdes di maksudkan untuk lebih mendekatkan pelayanankesehatan pada masyarakat
yang tinggal jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan,Poskesdes dibangun dalam rangka
menyelenggarakan pelayanan Kesehatan dasar,menyeluruh dan terpadu dan sebagai ujung
tombak pelayanan kesehatan di tingkatdesa/kecamatan.Program Kesehatan yang
diselenggarakan oleh
Poskesdes merupakan programDesa Siaga untuk memberikan jaminan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, olehmasyarakat dan untuk masyarakat sebagai upaya
membangun masyarakat mandiri

2.1.3 RUANG LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup kegiatan Poskesdes meliputi upaya kesehatanvyang mencakupupaya


promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan)
dengan melibatkan kader kesehatan. Kegiatan Poskesdes, utamanya adalah pelayanan
kesehatan dasar yaitu layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui,kesehatan anak
dan pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans penyakit, surveilansgizi, surveilans
perilaku berisiko, surveilans lingkungan, dan masalah kesehatan lainnya), penanganan
2
kegawatdaruratan kesehatan, serta kesiapsiagaan terhadap bencana. Sebagai bentuk
pertanggungjawaban maka kegiatan di Poskesdes didukung dengan pencatatandan
pelaporan.Poskesdes merupakan pendorong dalam menumbuhkembangkan
terbentuknyaUKBM lain di masyarakat serta meningkatkan partisipasi masyarakat dan
kemitraandengan berbagai pemangku kepentingan terkait. Kegiatan dilakukan
berdasarkan pendekatan edukatif atau kemasyarakatan yang dilakukan melalui
musyawarah dan mufakat oleh forum desa siaga aktif atau forum kesehatan lainnya yang
sudah ada, yangdisesuaikan dengan kondisi dan potensi masyarakat setempat

2.1.4 FUNGSI POSKESDES

1. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan


2. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan masalah kesehatan.
3. Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan kepada
masyarakatserta meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan
4, Sebagai wahana pembentukan jaringan berbagai UKBM yang ada di desa.

2.1.5 PRIORITAS PENGEMBANGAN

Mengingat Poskesdes merupakan salah satu upaya mendekatkan pelayanan


kesehatandasar yang sekaligus menjadi wahana pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan maka prioritas pengembangannya adalah:

1. Desa yang tidak terdapat atau yang sulit mengakses fasilitas pelayanan
kesehatan(Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Rumah Sakit).
2. Desa di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan.

2.1.6 MANFAAT POSKESDES


1. Bagi Masyarakat Desa
a. Permasalahan kesehatan di desa dapat dideteksi secara dini, sehingga bisaditangani dengan
cepat dan diselesaikan, sesuai kondisi, potensi dan kemampuanyang ada.
b. Masyarakat desa dapat memperoleh pelayanan kesehatan dasar (KIA/KB, peningkatan gizi
masyarakat khususnya balita dan maternal, imunisasi termasuk pencegahan dan pengendalian
penyakit menular dan tidak menular, upayamewujudkan lingkungan sehat, dan pengobatan
sederhana termasuk trauma,didukung dengan penyediaan obat-obat esensial) serta pengetahuan
danketerampilan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kesiapsiagaanserta
penanggulangan masalah kesehatan.
c. Masyarakat dapat mengaktualisasikan diri dalam kegiatan pemberdayaanmasyarakat bidang
kesehatan.
2. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)
a. Tenaga kesehatan (bidan) dapat mengaktualisasikan dirinya dalam membantumasyarakat
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di wilayahnya.
b. Tenaga kesehatan (bidan) dapat lebih mudah memberikan pelayanan kesehatandasar kepada
masyarakat.
c. Tenaga kesehatan (bidan) mendapatkan informasi secara cepat tentang permasalahan kesehatan
di masyarakat dan upaya kesehatan bagi masyarakat
3. Bagi Kader kesehatan
a.Kader kesehatan mendapatkan informasi lebih awal di bidang kesehatan.
b. Kader kesehatan dapat mengaktualisasikan dirinya dalam membantu masyarakatmenyelesaikan
masalah kesehatan yang ada di wilayahnya,
c.Kader dapat menjadi teladan bagi masyarakat desanya.
4. Bagi Puskesmas
a. Memperluas jangkauan pelayanan Puskesmas dengan mengoptimalkan sumberdaya yang ada.

3
b. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan yang
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanankesehatan
strata pertama, yang meliputi pelayanan kesehatan perseorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
c. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatansesuai
kondisi setempat,
5,. Bagi Sektor lain
Dapat memadukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan secara efektif
dan efisien

2.1.7 PENGORGANISASIAN POSKESDES


Prinsip pengorganisasian Poskesdes adalah dikelola oleh masyarakat yang alam hal
inikader kesehatan dengan bimbingan tenaga kesehatan.
1. Tenaga Poskesdes
Agar Poskesdes dapat terselenggara, maka perlu didukung dengan tenaga sebagai berikut.
a. Kader Kesehatan
Kader kesehatan sekurang-kurangnya berjumlah 2 (dua) orang yang telahmendapatkan
pelatihan/orientasi.
b. Tenaga kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan di Poskesdes minimal 1
(satu)orang bidan.Pemenuhan tenaga kesehatan Poskesdes awalnya dapat dilakukan atas
bantuanPemerintah daerah setempat, dan selanjutnya dilakukan secara bertahap
olehmasyarakat sendiri. Diharapkan tenaga kesehatan yang akan membantu Poskesdes
berdomisili di desa setempat.
2. Kepengurusan Poskesdes
Kepengurusan Poskesdes dipilih melalui musyawarah dan mufakat masyarakatdesa atau
forum desa siaga aktif setempat, serta ditetapd
kan oleh Kepala Desa. Struktur pengurus minimal terdiri dari Pembina, Ketua, Sekretaris,
Bendahara dan Anggota.Susunan pengurus Poskesdes bersifat fleksibel sehingga dapat
dikembangkan sesuaidengan kebutuhan, kondisi, dan permasalahan setempat.
3. Hubungan Koordinasi dan Pembinaan
Hubungan koordinasi dan pembinaan antara Poskesdes dan unit-unit sertamasyarakat,
dapat digambarkan sebagai berikut.
a.Poskesdes berada di bawah pengawasan dan bimbingan Puskesmas setempat.Pelaksana
Poskesdes wajib melaporkan kegiatannya kepada Puskesmas ataupunkepada sektor
terkait. Laporan kegiatan yang menyangkut pelayanan kesehatandisampaikan kepada
Puskesmas oleh tenaga kesehatan Poskesdes. Adapunlaporan yang menyangkut
pertanggungjawaban keuangan disampaikan kepadaKepala Desa selaku Ketua Foru Desa
Siaga Aktif Tingkat Desa
b. Jika di wilayah desa tersebut terdapat Puskesmas Pembantu maka Poskesde
berkoordinasi dengan Puskesmas Pembantu tersebut.
4
c. Poskesdes di bawah pembinaan Kabupaten/Kota melalui Puskesmas. Pembinaandalam
aspek upaya kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan.Apabila
Poskesdes tidak mampu memberikan pelayanan, perlu melakukanrujukan ke Puskesmas,
antara lain pelayanan kegawatdaruratan. Pada keadaantertentu Poskesdes dapat
melakukan rujukan langsung ke Rumah Sakit dengansepengetahuan Puskesmas.
d. Poskesdes berkoordinasi dengan Forum Desa Siaga Aktif dalam upaya penemuandan
penanganan penderita penyakit melalui Survei Mawas Diri (SMD). HasilSMD ini akan
dibahas dalam forum desa, untuk selanjutnya disampaikan keForum Desa Siaga Aktif
Tingkat Kecamatan. Koordinasi ini dilakukan secara berjenjang dari Tingkat Desa sampai
Tingkat Pusat.

2.2 LANGKAH PENGEMBANGAN POSKESDES


Poskesdes merupakan penggerak dalam pengembangan Desa Siaga Aktif
sehingga pengembangan Poskesdes terintegrasi dalam pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1529 tahun 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif. Untuk lebih jelasnya langkah - langkah pengembangan Poskesdes sebagai
berikut
2.2.1 PENDEKATAN INTERNAL
Langkah ini merupakan awal kegiatan , tujuan pendekatan internal adalah
mempersiapkan petugas kesehatan dan aparat desa setempat , sehingga bersedia dan
memiliki kemampuan mengelola serta membina Poskesdes , dalam upaya untuk
meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat . Persiapan ini bisa berbentuk
sosialisasi, pertemuan dan pelatihan / orientasi yang bersifat konsolidasi yang tentunya
disesuaikan dengan kondisi setempat .
2.2.2 PENDEKATAN EKSTERNAL
Tujuan pendekatan eksternal adalah mempersiapkan masyarakat , khususnya tokoh
masyarakat sehingga bersedia mendukung penyelenggaraan Poskesdes . Untuk ini , perlu
dilakukan berbagai pendekatan dengan tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di
daerah setempat .
Jika di daerah tersebut telah terbentuk Forum Desa Siaga Aktif atau Forum Peduli
Kesehatan lainnya , pendekatan eksternal ini juga dilakukan bersama dan atau
mengikutsertakan forumforum tersebut . Dukungan yang diharapkan adalah dukungan
moril , finansial dan material , seperti kesepakatan dan persetujuan masyarakat , bantuan
dana , tempat penyelenggaraan serta peralatan Poskesdes .
2.2.3 SURVEI MAWAS DIRI ( SMD )
Tujuan SMD adalah menimbulkan rasa memiliki masyarakat ( sense of belonging )
melalui penemuan sendiri masalah kesehatan di wilayahnya serta memecahkan
masalahnya sesuai dengan sumber daya dan kearifan lokal yang dimiliki .
SMD dilakukan oleh kader Poskesdes yang merupakan masyarakat setempat bersama
tokoh masyarakat serta anggota Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang terlatih
dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disepakati dengan bimbingan dari
tenaga kesehatan setempat . Hasil SMD dicatat untuk menjadi acuan dalam melaksanakan
langkah - langkah pemecahan masalah . Untuk itu , sebelumnya perlu dilakukan

5
pemilihan dan orientasi anggota masyarakat yang dinilai mampu melakukan SMD .
seperti guru , anggota Pramuka . kelompok dasawisma , PKK , anggota karang taruna ,
murid sekolah , atau kelompok potensial lainnya yang ada di desa . Hasil dari SMD
adalah data tentang masalah kesehatan serta potensi masyarakat untuk memecahkan
masalah yang ada di desa .

2.2.4 MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA ( MMD )


Tujuan penyelenggaraan MMD ini adalah untuk mencari alternatif pemecahan
masalah kesehatan yang ditemukan pada saat SMD dengan dengan memanfaatkan
sumber daya dan kearifan lokal yang dimiliki desa . MMD diselenggarakan oleh semua
pengurus Forum Desa Siaga Aktif bersama seluruh masyarakat . Data serta temuan lain
yang diperoleh pada saat SMD disajikan , terutama adalah daftar masalah kesehatan , data
sumber daya , serta skala prioritas kebutuhan penanggulangan masalah kesehatan
masyarakat . Hasil pendataan tersebut dimusyawarahkan untuk penentuan prioritas
masalah yang akan ditindak lanjuti , dukungan dan kontribusi apa yang dapat
disumbangkan oleh masingmasing
individu / organisasi kemasyarakatan ( ormas ) / sektor yang diwakilinya , serta langkah
langkah pemecahan masalah untuk pengembangan Poskesdes .

2.2.5 PEMBENTUKAN POSKESDES


Secara operasional pembentukan Poskesdes dilakukan dengan kegiatan sebagai
berikut .
1. Pemilihan Pengurus dan Kader kesehatan Poskesdes .
Pemilihan pengurus dan kader kesehatan Poskesdes dilakukan melalui pertemuan khusus
para pimpinan , pengelola , dan tokoh masyarakat serta
beberapa wakil masyarakat . Pemilihan dilakukan secara musyawarah mufakat , sesuai
dengan tata cara dan kriteria yang disepakati , dengan fasilitasi Puskesmas . Jumlah kader
kesehatan untuk setiap Poskesdes minimal 2 ( dua ) orang atau disesuaikan dengan
kegiatan yang dilaksanakan dan kemampuan serta potensi desa setempat .
2. Pelatihan / Orientasi Kader Kesehatan .
Pengelola dan kader kesehatan terpilih sebelum melaksanakan tugasnya . perlu
diberikan pelatihan atau orientasi tentang pengelolaan Poskesdes . Pelatihan / orientasi
dilaksanakan oleh Puskesmas sesuai dengan pedoman pelatihan / orientasi yang berlaku .
Pada waktu menyelenggarakan pelatihan / orientasi , sekaligus disusun rencana kerja
( Plan of Action ) Poskesdes yang akan dibentuk , lengkap dengan waktu dan tempat
penyelenggaraan , para pelaksana dan pembagian tugas serta sarana dan prasarana yang
diperlukan . Materi pelatihan / orientasi antara lain mencakup kegiatan yang akan
dilaksanakan di Poskesdes , meliputi :
a . Pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kompetensinya , yaitu layanan kesehatan
untuk ibu hamil , ibu menyusui , dan kesehatan anak .
b . Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit , terutama penyakit menular
dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa ( KLB ) , penyakit tidak
menular dan faktor risikonya ( termasuk status gizi ) serta kesehatan ibu hamil yang
6
berisiko .
c . Penanggulangan penyakit , terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan KLB , penyakit tidak menular serta faktor - faktor risikonya ( termasuk
kurang gizi ) .
d . Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan melalui
metode simulasi .
3. Pemenuhan / Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan .
a . Pemenuhan / penempatan tenaga kesehatan , terutama Bidan sebagai penyelenggara
Poskesdes awalnya dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten dan untuk pengembangan selanjutnya , pemenuhannya dapat dilakukan oleh
masyarakat .
b . Pelatihan tenaga kesehatan Sebelum pelaksanaan , tenaga kesehatan diberi pelatihan
sesuai dengan kompetensi dan kewenangan yang harus dimiliki serta tugas yang menjadi
tanggung jawab oleh institusi yang diterapkan di wilayahnya .

2.2.6 PENGEMBANGAN JEJARING KERJASAMA

Mengingat permasalahan yang sangat kompleks , maka pemecahannya perlu


melibatkan berbagai pihak baik yang ada di wilayah desa maupun dukungan dari mitra
yang ada di luar desa , seperti individu / organisasi kemasyarakatan / institusi / sektor .
Untuk memajukan Poskesdes , perlu adanya pembentukan dan pengembangan jaringan
kerja sama dengan berbagai pihak guna terlaksananya aktivitas Poskesdes yang optimal .
Aktualisasi dari pengembangan jejaring Poskesdes, dapat dilakukan melalui temu jejaring
UKBM secara internal di desa sendiri dan atau temu jejaring antar Poskesdes, serta temu
jejaring antar tenaga kesehatan. Untuk memantapkan kerjasama , juga diharapkan dapat
menjadi wahana untuk saling bertukar pengalaman dan memecahkan masalah - masalah
yang ada di wilayah setempat dan dihadapi bersama .
Selain jejaring program untuk proses pemberdayaan dibutuhkan juga dukungan
kemitraan dari pihak lain . Untuk mendapatkan dukungan yang berasal dari organisasi
kemasyarakatan dan tanggung jawab sosial korporasi ( Corporate Social Responsibility /
CSR ) serta dukungan media massa untuk publikasi yang mendukung penyampaian
informasi yang diharapkan desa sekitar informasi dan terpacu untuk mengembangkan
upaya bidang kesehatan di wilayahnya .

2.3 PEMBINAAN DAN PENINGKATAN POSKESDES


A. PEMBINAAN POSKESDES
dilaksanakan secara terpadu dengan lintas sektor. Pembinaan teknis kesehatan dilakukan
oleh Puskesmas, sedangkan hal-hal non-teknis kesehatan dilakukan oleh Pemerintahan
Desa, Forum Desa Siaga Aktif dan lintas sektor di tingkat Kecamatan. Pembinaan
Poskesdes meliputi peningkatan pengetahuan baik petugas kesehatan, kader kesehatan,
pembinaan administrasi, termasuk pengelolaan
7
keuangan. Pembinaan ini ditujukan untuk keberlangsungan operasional dan berfungsinya
Poskesdes. Pembinaan tersebut ditujukan pada pengelolaan sumberdaya Poskesdes, yang
terdiri dari dana, sarana penunjang, dan sumberdaya manusia. Pembinaan dilaksanakan
secara berjenjang mulai dari desa sampai pusat oleh berbagai pemangku kepentingan
(stakeholder). Adapun peran pembina Poskesdes tersebut sebagai berikut.
1. KEPALA DESA
a. Memberikan produk hukum guna kelancaran operasional Poskesdes.
b. Menggalang Kader kesehatan dan tenaga PKK.
c. Mengupayakan infrastruktur Poskesdes.
d. Melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat dan swasta.
e. Menggalang dan mengalokasikan dana anggaran desa untuk pengembangan Poskesdes
serta desa dan kelurahan siaga aktif.
f. Memasukkan perencanaan Poskesdes yang termasuk dalam perencanaan
pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif dalam musyawarah rencana pembangunan
desa.
g. Membahas secara musyawarah bersama dengan warga, Forum Desa Siaga Aktif serta
pemangku kepentingan terkait dalam kegiatan musyawarah masyarakat desa.
h. Melaksanakan pembinaan administrasi.
2. LINTAS SEKTOR DI DESA
a. Mengkoordinasikan program/kegiatan sektor dengan program/kegiatan Poskesdes.
b. Ikut menciptakan suasana kondusif bagi kelancaran pelaksanaan Poskesdes.
3. Petugas Puskesmas
a. Melaksanakan monitoring, pembinaan, dan evaluasi berkaitan dengan teknis medis
(pelatihan, supervisi, dsb).
b. Melaksanakan advokasi kepada pejabat dan kelompok potensial lainnya.
c. Menggalang informasi kesehatan dari hasil pelaporan.
d. Melakukan fasilitasi pelayanan kesehatan apabila diperlukan.
4. CAMAT
a. Mengkoordinasikan seluruh potensi yang ada.
b. Mengupayakan infrastruktur Poskesdes.
c. Menggalang dana untuk operasional Poskesdes serta pengembangan desa dan
kelurahan siaga aktif.
d. Membahas perencanaan Poskesdes bersama dengan forum desa tingkat kecamatan
serta pemangku kepentingan terkait berdasarkan pelaporan yang disampaikan oleh forum
dan kelurahan siaga aktif tingkat desa.
e. Menggalang kader kesehatan dan tim penggerak PKK.
8
f. Melaksanakan pembinaan administrasi.
5. PERAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
a. Mengembangkan komitmen dan kerjasama Tim di tingkat kabupaten/kota dalam r
angka pengembangan Poskesdes.
b. Optimalisasi fungsi Puskesmas (dan jaringannya) sehingga mampu melaksanakan
pelayanan kesehatan dengan baik.
c. Optimalisasi fungsi Rumah Sakit sehingga mampu melaksanakan pelayanan rujukan
dengan baik.
d. Menyelenggarakan pelatihan/orientasi bagi petugas kesehatan dan kader kesehatan.
e. Melakukan advokasi ke berbagai pihak (pemangku kepentingan) tingkat
kabupaten/kota dalam rangka pengembangan Poskesdes.
f. Bersama Puskesmas melakukan pemantauan, bimbingan dan evaluasi teknis terhadap
poskesdes.
g. Menyediakan dukungan anggaran dan sumberdaya bagi kesinambungan dan
kelestarian Poskesdes dan pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif.
h. Memasukkan perencanaan Poskesdes yang termasuk dalam perencanaan
pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif dalam musyawarah rencana pembangunan
Kabupaten/Kota.
i. Membahas perencanaan Poskesdes bersama dengan Kelompok Kerja Operasional
(Pokjanal) Desa dan kelurahan siaga aktif tingkat Kabupaten/Kota serta pemangku
kepentingan terkait berdasarkan pelaporan yang disampaikan oleh forum desa dan
kelurahan siaga aktif tingkat kecamatan.

6. PERAN DINAS KESEHATAN PROVINSI


a. Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim di tingkat provinsi dalam rangka
pengembangan Poskesdes.
b. Membantu dinas kesehatan kabupaten/kota mengembangkan kemampuan melalui
pelatihan/orientasi.
c. Membantu dinas kesehatan kabupaten/kota mengembangkan kemampuan puskesmas
(dan jaringannya) dan rumah sakit dalam rangka pengembangan Poskesdes.
d. Melakukan advokasi ke berbagai pihak (pemangku kepentingan) pada tingkat provinsi
dalam rangka pengembangan Poskesdes.
e. Bersama dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan pemantauan, bimbingan dan
evaluasi teknis terhadap Poskesdes.
f. Menyediakan dukungan sumberdaya dan stimulan.
g. Membahas perencanaan Poskesdes bersama dengan Pokjanal Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif tingkat Provinsi serta pemangku kepentingan terkait berdasarkan pelaporan
yang disampaikan oleh Pokjanal dan kelurahan siaga aktif tingkat Kabupaten/Kota.

9
7. PERAN KEMENTERIAN KESEHATAN
a. Memfasilitasi pengembangan sistem surveilans, sistem informasi/pelaporan, serta
sistem kesiapsiagaan dan penanggulangan kegawatdaruratan dan bencana berbasis
masyarakat.
b. Menyelenggarakan pelatihan/orientasi.
c. Menyediakan dukungan sumberdaya dan stimulan.
d. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi.
e. Membahas perencanaan Poskesdes bersama Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
secara berjenjang.

8. PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKEHOLDER)


A. Pejabat Pemerintah Daerah
• Memberikan dukungan kebijakan, sarana, dan danauntuk penyelenggaraan
Poskesdes.
• Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan
Poskesdes.
• Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untukberperan aktif dalam
penyelenggaraan Poskesdes.
• Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan Poskesdes secara
berkesinambungan dan lestari.
b. Tim Penggerak PKK
• Berperan aktif dalam pengembangan dan penyelenggaraan Poskesdes.
• Menggerakkan masyarakat untuk mengelola, menyelenggarakan dan
memanfaatkan Poskedes.
• Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan dalam mendukung kegiatan Poskesdes.
c. Tokoh Masyarakat
• Menggali sumberdaya untuk kesinambungan dan kelangsungan penyelenggaraan
Poskesdes.
• Menaungi dan membina Poskesdes.
• Menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan Posksedes.
d. Organisasi Kemasyarakatan/LSM/Dunia Usaha/Swasta
• Berperan aktif dalam penyelenggaraan Poskesdes.
• Memberikan dukungan sarana serta dana untuk pengembangan dan
10
penyelenggaraan Poskesdes.
B. Peningkatan Poskesdes
1.Peningkatan Program Pelayanan
Peningkatan program yang dimaksud adalahmeningkatnya jenis kegiatan pelayanan yang
disediakan untuk masyarakat.
2. Peningkatan Kualitas Pelayanan
Artinya pelayanan yang diberikan harussesuai dengan standar yang telahditetapkan. Oleh
karenanya peningkatanmutu pelayanan harus selalu dilaksanakan.
2.4 INDIKATOR KEBERHASILAN POSKESDES
Guna mengukur keberhasilan pelaksanaan Poskesdes, dapat dilihat dari komponen
sistem Poskesdes, yaitu input dan output menurut tujuan, sasaran, fungsi, dan pelayanan
yang diberikan. Indikator yang ditetapkan harus mempunyai daya ungkit terhadap
pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya. Adapun indikator tersebut adalah
1. INPUT
a. Jumlah kader aktif.
b. Jumlah tenaga kesehatan yang tersedia.
c. Tersedianya sarana (alat dan obat).
d. Tersedianya tempat pelayanan.
e. Tersedianya dana operasional Poskesdes.
f. Tersedianya data (catatan jumlah bayi di imunisasi, jumlah kematian).
2. OUTPUT
a. Cakupan ibu hamil yang dilayani (K4).
b. Cakupan persalinan yang dilayani (Linakes).
c. Cakupan kunjungan neonatus (KN2).
d. Cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
e. Cakupan BBLR yang dirujuk.
f. Jumlah bayi dan anak Balita BB tidak naik (T) ditangani.
g. Cakupan imunisasi.
h. Cakupan pelayanan gawat darurat dan KLB dalam tempo 24 jam.
i. Cakupan keluarga yang dibina sadar gizi.
j. Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular
tertentu yang menjadi masalah setempat

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
PoskesdesS adalah suatu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (ukbm)yang
melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal pengamatan epidemiologis penyakitmenular dan yang
berpotensi menjadi KLB serta faktor-faktor risikonya penanggulangan penyakit menulaar dan
yang berpotensi menjadi KLB serta kekurangan gizikesiapsiagaan dan penanggulangan bencana
dan ke gawat daruratan kesehatan pelayanankesehatan dasar, sesuai dengan kompetensinya.
Kegiatan rutin Poskesdes diselenggarakan dan di motori oleh tenaga kesehatan yang ada di desa
tersebut dan KaderPoskesdes dengan bimbingan Puskesmas setempat dan sektor terkait.
Pelayanankesehatan yang di selenggarakan oleh poskesdes, meliputi promotif, preventif, dan
kuratif(pengobatan) sesuai dengan kompetensi. Kegiatan pelayanan kesehatan tersebut
dikelompokkan menjadi kegiatan utama dan kegiatan pengembangan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2012. Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelengaraan Pos


Kesehatan Desa. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementrian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan


Masyarakat/ Buku: Saku Poskesdes/ 09 agustus 2018.

Ludger S/ Puskesmas Peibenga/ 28 mei 2015/ POSKESDES


{POS KESEHATAN DESA}.

13

Anda mungkin juga menyukai