Anda di halaman 1dari 39

Tugas 3 Keperawatan Dasar Profesi

REVIEW VIDEO TINDAKAN KEPERAWATAN

OLEH :

IKRIMAH SYAM, S.Kep


70900120003

Preseptor:

A. Adriana Amal, S.Kep., Ns., M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XVII


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2020
Review Video Tindakan Keperawatan

Nama: Rulyanis

1. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan


Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan dengan melakukan
drainase postural, clupping dan vibrating pada pasien dengan gangguan
system pernafasan, misalnya penyakit paru obstruksi kronik (Bronkitis
kronik, asma, dan emfisema).
Tindakan drainase postural merupakan tindakan dengan menempatkan
pasien dalam berbagai posisi untuk mengalirkan secret di saluran
pernafasan. Tindakan drainase postural dikuti dengan tindakan clapping
(Penepukan) dan vibrasi. Clapping dilakukan dengan menepuk dada
posterior dan memberikan getaran (Vibrasi) tangan pada daerah tersebut
yang dilakukan pada pasien dengan penyakit jantung, hipertensi,
peningkatan tekanan intracranial, dyspnea berat, dan lansia. Clapping tidak
dapat dilakukan pada pasien emboli paru, hemoragi, eksaserbasi, dan nyeri
hebat (pasien kanker)
2. Tujuan
a. Membersihkan jalan nafas
b. Mengeluarkan sekret atau lender dari paru-paru
3. Alat dan bahan yang digunakan
a. Bantal
b. Pot sputum dalam desinfektan
c. Ranjang yang dapat disetel
d. Bengkok
e. Stetoskop
f. Tissue
g. Handuk
h. Handrub
i. Handscoon
j. Sampiran
4. Prinsip tindakan yang dilakukan
Tidak terdapat penjelasan prinsip maupun rasionalnya
5. Langkah-langkah/ prosedur tindakan
a. Persiapan Ruangan
1) Pencahayaan yang cukup
2) Dapat menjaga privacy klien
3) Kondisi ruangan yang aman dan nyaman
b. Persiapan Alat
c. Tahap kerja
1) Identifikasi pasien
2) Jelaskan proses tindakan pada pasien
3) Cuci tangan dan keringkan
4) Pakai sarung tangan
5) Auskultasi dada pasien untuk mengetahui letak sputum/sekret
(Bronkus apikal kanan dan kiri atas)
6) Posisikan pasien pada posisi drainase postural
7) Tutup area posterior tersebut dengan handuk sebelum melakukan
clapping dan vibrasi
8) Clapping : melakukan penepukan selama 2-3 menit dengan telapak
tangan yang melekuk pada dinding dada atau punggung
9) Vibrasi : letakkan tangan dengan telapak tangan pada bagian dada
yang akan didrainase dengan satu tangan berada di atas tangan
yang lainnya dan jari-jarinya dirapatkan atau diletakkan tangan
saling bersebelahan
10) Instruksikan pasien untuk menarik napas dan menghembuskan
napas perlahan lewat bibir yang dikerucutkan
11) Lakukan vibrasi selama 5 ekshalasi pada setiap area paru-paru
yang sakit dengan 3-5 vibrasi.
12) Lakukan vibrasi selama 5 ekshalasi pada setiap area paru-paru
yang sakit
13) Biarkan pasien beristirahat selama beberapa menit
14) Lakukan teknik batuk efektif setelah dilakukan fisioterapi dada
15) Membersihkan daerah mulut pasien
16) Auskultasi dada pasien untuk mendeteksi perubahan suara napas
17) Atur posisi pasien
d. Tahap Terminasi
1) Berpamitan dengan pasien
2) Dokumentasi
6. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan:
a. Video sangat bagus
b. Penjelasan prosedur tindakan sudah terurut
c. Video pas 5 menit selesai

Kekurangan:

a. Tidak menjelaskan prinsip dan rasional tindakan


b. Ada satu langkah di video yang tidak sesuai dengan SOP yang tertulis
yaitu lama waktu saat dilakukan clapping.
c. Volume backsound video terlalu tinggi sehingga sedikit menganggu
ketika mendengarkan penjelasan
d. Tidak ada integrasi keislaman didalammnya.

Nama: Wa Ode yulianti Togala

1. Tindakan keperawatan yang akan dilakukan


Memandikan pasien di tempat tidur adalah membersihkan seluruh tubuh
klien yang terbaring di atas tempat tidur.
2. Tujuan
a. Menghilangkan minyak, keringat, sel-sel mati dan bakteri.
Menghilangkan bau badan yang berlebihan.
b. Menstimulasi sirkulasi atau peredaran darah.
c. Meningkatkan relaksasi dan perasaan kenyamanan pada klien.
d. Meningkatkan rentang gerak klien.
e. Memberikan kesempatan pada perawat untuk mengkaji kondisi kulit
klien.
3. Alat dan bahan yang digunakan
a. 2 buah handuk mandi,
b. 1 buah handuk muka,
c. 2 buah waslap,
d. 2 buah waskom untuk air mandi,
e. 1 buah waskom untuk rendam jari,
f. Sabun mandi,
g. Selimut mandi,
h. Air hangat,
i. Lotion, bedak, sisir dan deodorant,
j. Pakaian yang bersih,
k. Alat linen tambahan,
l. Urinal/Pispot/Bedpan,
m. Sarung tangan bersih,
n. Tempat linen dan pakaian kotor
4. Prinsip tindakan yang dilakukan
a. Memeriksa status/catatan klien tentang adanya hal-hal khusus yang
berkenaan dengan pergerakan klien,
b. Mengkaji kemampuan fisik klien,
c. Adanya luka atau drain pembedahan, dan
d. Alergi klien tentang jenis sabun tertentu.
5. Langkah-langkah / prosedur tindakan
a. Persiapan pasien dan tempat
1) Informed consent
2) Mempersiapkan alat dan bahan dan mengatur posisi di samping
tempat tidur
3) Menutup pintu/tirai dan jendela
4) Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
5) Mengatur tinggi tempat tidur dan membantu pasien dalam posisi
baring dan nyaman
6) Mengangkat selimut
7) Membuka pakaian pasien dan tutupi dengan selimut mandi
8) Meletakkan handuk untuk wajah diatas dada
b. Tahap kerja
1) Membersihkan mata klien tanpa sabun menggunakan washlap yang
sudah di basuh dengan air hangat
2) Kemudian menanyakan pada klien apakah dia ingin menggunakan
sabun pada wajahnya.
3) Bersihkan area wajah, telinga dan leher dengan baik, bilas
kemudian keringkan dengan handuk wajah.
4) Meletakkan handuk mandi arah memanjang di bawah lengan klien.
5) Membersihkan lengan dengan sabun dan air menaikkan dan
menahan lengan ke arah atas kepala saat membersihkan aksila.
Keringkan dengan baik. Berikan deodorant dan lotion jika klien
menggunakan. Lakukan hal yang sama pada tangan sebelahnya.
6) Membersihkan kuku dan mengeringkan daerah sela-sela jari dan
kuku
7) Membersihkan dada dan umbilicus
8) Menutupi dada klien dengan handuk dan melipat selimut mandi
sampai ke bawah umbilikus klien. Kelebihan dan kekurangan
9) Bersihkan daerah payudara hingga umbilicus dengan satu tangan
menggunakan washlap dan keringkan
10) Membersihkan area ekstremitas bawah
11) Letakkan handuk dibawah kaki pasien dan tekuk lutut dan
12) Bersihkan daerah ekstermitas bawah dnegan sabun dan air dan
keringkan
13) Rendam kaki di air hangat sealam 3-5 menit dan potong kuku kaki
dan bersihkan, keringkan dan
14) Oleskan minyak zaitun atau lotion dari area paha hingga kebawah,
lakukan tindakan yang sama pada kaki yang sebelah
15) Memeberihkan area punggung dan bokong
16) Membantu klien untuk miring atau tengkurap untukmembersihkan
punggung dan bokong.
17) Letakkan handuk sepanjang sisi klien
18) Bersihkan area punggung hingga bokong dengan air kemudian
memakai sabun dan bilas dengan air. Keringkan dnegan handuk
19) Berikan minyak zaitun/ lotion pada punggung hingga bokong,
ambil handuk
20) Kembalikan posisi pasien ke posisi semula
21) Membantu pasien berpakaian
22) Menyisir rambut dengan dialasi handuk
23) Merapikan tempat tidur pasien dan buka tirai dan jendela
24) Membersihkan alat-alat
25) Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan
26) Dokumentasi
6. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan:
a. Telah diusahakan dengan maksimal dalam pembuatan video
Kekurangan:
a. Divideo tidak ada langkah menjelaskan prosedur
b. Tidak terlalu memperlihatkan langkah membersihkan daerah abdomen
c. Tidak terlalu memperhatikan tata cara menjaga privasi tubuh pasien
pada saat dimandikan
d. Tidak terlalu memeperlihatkan bagian tahap terminasi
e. Untuk kualitas video: masih kurang pencahyaan

Nama: Muh. Aksa

1. Tindakan keperawatan yang akan dilakukan


Manajemen Berduka Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)
adalah gabungan daripada tindakan Manajemen Berduka dan SEFT.
Sasaran: Klien dengan masalah kehilangan dan berduka.
2. Tujuan
a. Klien dapat mengenali fase berduka yang dialami
b. Klien dapat mengidentifikasi fase berduka yang dialamai
c. Klien dapat melakukan teknik Manajemen Berduka Spiritual
Emotional Freedom Technique (SEFT)
d. Mampu mengurangi ansietas pada klien dengan masalah kehilangan
dan atau berduka
3. Alat dan bahan yang digunakan
a. Lembar jadwal harian klien
b. Lembar catatan
c. Alat tulis
4. Prinsip tindakan yang dilakukan
Tidak terdapat penjelasan di video dan SOP
5. Langkah-langkah / prosedur tindakan
Persiapan:
a. Mengucapkan salam terapeutik
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilaksanakan
d. Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
e. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta
tidak bersifat mengancam
f. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
g. Privacy klien selama komunikasi dihargai
h. Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan dan perhatin serta
respek berkomunikasi dan melakukan tindakan
i. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)

Tahap orientasi (5 menit)

a. Memilih dan menata lingkungan yang sesuai untuk interaksi


b. Salam sesuai waktu dan budaya
c. Melakukan validasi
d. Menyampaikan kontrak: topik, tujuan dan waktu

Tahap kerja (20-25 menit)

a. Mengkaji ansietas klien dan menentukan klien berada di fase Denial,


Fase Anger, Fase Bargaining, Fase Depression atau di Fase
Acceptance
b. Menginformasikan kepada klien tentang fase Denial, Anger,
Bargaining, Depression dan Acceptane dalam masalah kehilangan dan
berduka
c. Mengajarkan dan melaksanakan gerakan SEFT pada klien
1) The Set-Up
Pada saat Set Up yang strukturnya: Akui-Terima Pasrahkan
Seperti:”Ya Allah, meskipun saya merasa cemas/gelisah/khawatir,
sebutkan masalah/sakit yang diderita atau yang dirasakan), tetapi
saya ikhlas menerima penyakit/masalah saya ini, dan saya
pasrahkan kesembuhanku Padamu
2) The Tune-In
Kita melakukan “Tune-In dengan cara memikirkan sesuatu atau
peristiwa yang spesifik tertentu yang dapat membangkitkan emosi
negative yang ingin kita hilangkan. Ketika terjadi reaksi negatif
(marah,sedih, takut dan sebagainya) hati dan mulut kita berdoa
bersamaan dengan Tune-in ini kita melakukan langkah ketiga.
3) The Tapping
Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-
titik tertentu di tubuh kita sambil terus Tune-In, titik-titik ini adalah
titiktitik kunci dari “The Major Energy Meridians”, yang jika ketuk
beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya gangguan
emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran energi tubuh
berjalan dengan normal dan seimbang kembali.
Adapun titik-titik yang di tekan pada teknik Spiritual Emotional
Freedom Technique (SEFT) sebagai berikut:
a) Cr = Crown Pada titik dibagian kepala.
b) EB = Eye Brow Pada titik permulaan alis mata.
c) SE = Side of Eye Diatas tulang disamping mata.
d) UE = Under Eye 2 cm dibawah kelopak mata
e) UN = Under Nose Tepat dibawah hidung
f) Ch = Chin Diantara dagu dan bagian bawah bibir.
g) CB = Collar Bone Diujung tepat bertemunya tulang dada,
collar bone dan tulang rusuk pertama.
h) UA = Under Arm Dibawah ketiak sejajar dengan puting susu
(pria) atau tepat di bagian tengah tali bra (wanita).
i) BN = Bellow Nipple 2,5 cm dibawah puting susu (pria) atau di
perbatasan antara tulang dada dan bagian bawah payudara.
j) IH = Inside Hand Dibagian dalam tangan yang berbatasan
dengan telapak tangan.
k) OH = Outside Hand Dibagian luar tangan yang berbatasan
dengan telapak tangan.
l) Th = Thumb Ibu jari disamping luar bagian bawah kuku.
m) IF = Index Finger Jari telunjuk disamping luar bagian bawah
kuku (dibagian yang menghadap ibu jari).
n) MF = Middle Finger Jari tengah samping luar bagian bawah
kuku (dibagian yang menghadap ibu jari).
o) RF = Ring Finger Jari manis samping luar bagian bawah kuku
(dibagian yang menghadap ibu jari).
p) BF = Baby Finger Jari kelingking samping luar bagian bawah
kuku (dibagian yang menghadap ibu jari)
q) KC = Karate Chop Disamping telapak tangan, bagian yang kita
gunakan untuk mematahkan balok saat karate
r) GS = Gamut Spot Dibagian antara perpanjangan tulang jari
manis dan tulang jari kelingking.
d. Menanyakan kepada klien perasaannya setelah melakukan teknik
SEFT
e. Mengkaji ansietas klien
f. Melaksanakan evaluasi objektif pencapaian tujuan
g. Memberikan rencana tindak lanjut
h. Menyampaikan kontrak yang akan datang: topik, tempat dan waktu
i. Melaksanakan dokumentasi

6. Kelebihan dan kekurangan


Kelebihan:
a. Semua prosedur telah dilakukan dan sesuai SOP
Kekurangan:
b. Tidak terlalu di perlihatkan bagian tahap terminasi pada SOP
c. Terlalu cepat sehingga terkesan terburu-buru
Nama: Megawati Yunus

1. Tindakan keperawatan yang akan dilakukan


Hipnoterapi adalah seni komunikasi dengan alam bawah sadar, dalam
kondisi terhipnotis untuk merubah mind-set negatif menjadi positif
sehingga memodifikasi perilaku subjek, isi perasaan, sikap juga keadaan
seperti kebiasaan disfungsional, kecemaan dan manajemen rasa sakit.

2. Tujuan
a. Menurunkan skala nyeri pad beberapa kondisi
b. Menimbulkan perasaan nyaman dan tenang

3. Indikasi
a. Meningatkan mental klien (kepercayaan diri, menghilangkan trauma,
mengurangi phobia)
b. Membantu proses penyembuhan psikosomatis, nyeris dan gelisah klien

4. Kontraindikasi
a. Seseorang yang dalam kondisi tidak tenang, gaduh gelisah, misalnya
pada psikosisakut sehingga tidak dapat dilakukan kontak psikis dengan
subjek.
b. Seseorang yang dalam keadaan tidak mengerti apa yang akan
dilakukan, misalnya pada orang imbesil atau dimensia. Pada mereka
tidakdapat dilakukan hipnotis dengan cara apapun.
c. Pada orang yang tidak tahu atau belum mengerti tentang apa yang kita
katakan,sugesti verbal tidak akan berpengaruh pada subjek.
d. Subjek yang memiliki kesulitan dengan kepercayaan dasar sepertin
pasien paranoidatau yang memiliki masalah pengendalian seperti
obsesi-kompulsif.
e. Penggunaan hipnosis oleh operator yang tidak terlatih dengan baik.
f. Penggunaan hipnosis untuk tujuan yang tidak baik.

5. Alat dan bahan yang digunakan


a. Kursi
b. Bantal ( jika diperlukan)

6. Prinsip tindakan yang dilakukan


Pada tehnik iniindividu dibimbing untuk relaksasi melalui nafas dalam
teratur, respon relaksasi ini terjadi melalui penurunan bermakna dari
kebutuhan zat oksigen oleh tubuh. Selanjutnya otot-otot tubuh yang rileks
menimbulkan perasaan tenang dan nyaman. Aliran darah akan lancar,
neurotransmiter penenangkan dilepas dan sistem saraf akan bekerja secara
bak dan setelah kondisi relaksasi tercapai secara alami gerbang pikiran
bawah sadar akan terbuka, otak berada pada gelombang theta, sehingga
akan lebih mudah menerima sugesti penyembuhan yang diberikan, dalam
kondisi tersebut gerbang nyeri yang disebut subtansia gelatinosa akan
tertutup dan implus yang ditransmisikan ke otak berkurang atau sedikit
sehingga persepsi nyeri hilang atau berkurang (Nugraha, 2017).

7. Langkah-langkah / prosedur tindakan


a. Pre Induction: tahap pertama kali hipnoterapis dan klien bertemu,
tahap ini merupakan hal yang paling penting karena biasanya
kegagalan hipnoterapi diawali dengan pre induction yang tidak tepat.
1) Mengisi formulir data diri
2) Hipnoterapis membuka percakapan untuk mrmbuka percakapan
klien, menghilangkan rasa takut
3) Menjelaskan tentang hipnoterapis dan menjawab smua pertanyaan
klien
4) Sebelumnya hipnoterapis mengetahui aspek psikologis dari klien
seperti yang di sukai dan tidak disukai klien, apa yang diketahui
kliententang hipnoterapis
b. Induction: cara yang digunakan hipnoterapis untuk membawa pikiran
klien berpindah dari pikiran yang sadar menuju pikiran bawah sadar
dengan menembus daerah kritikal area, saat tubuh riles maka pikiran
juga akan menjadi rileks dan frekuensi gelombang otak akan menjadi
turun ke Beta lalu Teta, semakin turun gelombang maka tubuh
semakin rileks sehingga berada dalam kondisi kesadaran menurun
yang disebut kondisi hipnoterapis, hipnoterapi akan mengukur tingkat
kesadaran klien.
c. Deepening dan dept level test (trence lebih dalam)
1) Hipnoterapis akan menbawa klien kesadaran yang lebih mendalam
d. Suggestion : salah atu komponen penting pada saat hipnoterapis,
hipnoterapi akan memberikan post hipnotik pada saat proses
hipnoterapis berlangsung diharapkan masih terus berada dalam pikiran
bawah sadar.
e. Termination: tahap terakhir dalam proses hipnoterapis
1) Hipnoterapis akan perlahan-lahan membangunkan klien dari
tidurnya
2) Membawa klien pada keadaan yang sepenuhnya sadar
8. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan:
a. Menjelaskan dengan perlahan sehingga mudah di mengerti
Kekurangan:
a. Kurang memperlihatkan tindakannya, hanya menjelaskan

Nama: Resky Aulia Insani

1. Tindakan keperawatan yang akan dilakukan


Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara
sadar, bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi interpersonal dengan fokus
adanya saling pengertian antarperawat dengan pasien.

2. Tujuan
a. Membantu mengatasi masalah klien untuk mengurangi beban perasaan
dan pikiran.
b. Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk klien/pasien.
c. Memperbaiki pengalaman emosional klien.
Mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan. (Anjaswarni, 2016)

3. Kegunaan Komunikasi Terapeutik


a. Merupakan sarana terbina hubungan yang baik antara pasien dan
tenaga kesehatan.
b. Mengetahui perubahan perilaku yang terjadi pada individu atau pasien.
c. Mengetahui keberhasilan tindakan kesehatan yang telah dilakukan.
d. Sebagai tolok ukur kepuasan pasien.
e. Sebagai tolok ukur komplain tindakan dan rehabilitasi
4. Prinsip tindakan yang dilakukan
Sikap Perawat Dalam Berkomunikasi
a. Sikap (kehadiran) secara Fisik
Sikap atau cara untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat
memfasilitasi komunikasi yang terapeutik sebagai berikut.
a) Berhadapan. Posisi berhadapan berarti bahwa dalam komunikasi
perawat harus menghadap ke klien, tidak boleh membelakangi,
atau duduk menyamping. Sikap ini harus dipertahankan pada saat
kontak dengan klien. Dengan posisi ini, perawat dapat melihat
secara jelas apa yang tampak secara verbal maupun nonverbal
klien. Arti posisi ini adalah saya siap membantu anda.
b) Mempertahankan kontak mata. Kontak mata pada level yang sama
berarti menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap
berkomunikasi
c) Membungkuk ke arah klien. Posisi ini menunjukkan keinginan
untuk mengatakan atau mendengarkan sesuatu.
d) Mempertahankan sikap terbuka. Selama berkomunikasi, perawat
tidak melipat kaki atau tangan karena sikap ini menunjukkan
keterbukaan perawat dalam berkomunikasi.
e) Tetap relaks. Tetap dapat mengontrol keseimbangan antara
ketegangan dan relaksasi dalam memberikan respons pada klien.
f) Berjabat tangan. Menunjukkan perhatian dan memberikan
kenyamanan pada pasien serta penghargaan atas keberadaannya.
Berjabatan tangan juga dapat memberi kesan keakraban dan
kedekatan antara perawat dan klien. (Anjaswarni, 2016)
b. Sikap dalam dimensi respon
a) Ikhlas (Genuiness): perawat menyatakan dan menunjukkan sikap
keterbukaan, jujur, tulus, dan berperan aktif dalam berhubungan
dengan klien. Perawat merespons tidak dibuat-buat dan
mengekspresikan perasaan yang sesungguhnya secara spontan.
b) Menghargai: perawat menerima klien apa adanya. Sikap tidak
menghakimi, tidak mengejek, tidak mengkritik, ataupun tidak
menghina; harus ditunjukkan oleh perawat melalui, misalnya,
duduk diam menemani klien ketika klien menangis; bersedia
menerima permintaan klien untuk berdiskusi atau bercerita tentang
pengalaman; bahkan minta maaf atas ucapan dan perilaku perawat
yang menyinggung klien.
c) Empati (empathy) merupakan kemampuan perawat untuk
memasuki pikiran dan perasaan klien sehingga dapat merasakan
apa yang sedang dirasakan dan dipikirkan klien. Melalui rasa
empati, perawat dapat mengidentifikasi kebutuhan klien dan
selanjutnya membantu klien mengatasi masalahnya.
d) Konkret: perawat menggunakan kata-kata yang spesifik, jelas, dan
nyata untuk menghindari keraguan dan ketidakjelasan
penyampaian(Anjaswarni, 2016)
5. Langkah-langkah / prosedur tindakan
a. Fase Orientasi
a) Memberikan salam terapeutik
Contoh: “Assalamualaikum, selamat pagi”, dan sebagainya.
b) Evaluasi dan validasi perasaan klien
Contoh: “Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Ibu tampak segar hari
ini”.
c) Melakukan kontrak hubungan dengan klien meliputi kontrak tujuan
interaksi, kontrak waktu, dan kontrak tempat.
Contoh: “Tujuan saya datang ke sini adalah membantu Ibu
menemukan masalah yang membuat Ibu selalu merasa tidak
nyaman selama ini”, “Menurut Ibu, berapa lama waktu yang akan
kita butuhkan untuk tujuan ini? Bagaimana kalau 15 menit?”,
“Untuk tempat di dalam ruang ini saja atau di taman belakang?”
b. Fase Kerja
Fase ini adalah fase terpenting karena menyangkut kualitas hubungan
perawat klien dalam asuhan keperawatan. Selama berlangsungnya fase
kerja ini, perawat tidak hanya mencapai tujuan yang telah diinginkan
bersama, tetapi yang lebih bermakna adalah bertujuan untuk
memandirikan klien. Pada fase ini, perawat menggunakan teknik-
teknik komunikasi dalam berkomunikasi dengan klien sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan (sesuai kontrak).
Contoh: “Saya akan memasukkan jarum infus ini ke pembuluh darah
di tangan ibu”, “Ibu akan merasakan sakit sedikit dan tidak perlu
khawatir”.
c. Fase Terminasi
a) Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita diskusi tentang masalah yang
Ibu hadapi?”
“Coba sebutkan masalah yang Ibu hadapi terkait dengan keluarga
Ibu!
b) Rencana tindak lanjut
”Baik, Ibu, saya cukupkan pertemuan kita hari ini, tidak terasa
bahwa waktu kita sudah berlangsung 15 menit. Rencana
selanjutnya setelah ini adalah menemukan alternatif penyelesaian
masalah yang Ibu hadapi dan pengambilan keputusan untuk
solusi.”
c) Kontrak yang akan dating
“Terkait dengan rencana tersebut, saya akan datang lagi besok hari
Selasa pukul 09.00, saya akan datang di tempat ini lagi. Selamat
istirahat dan assalamualaikum, selamat siang.”
6. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan:
a. Memperlihatkan tindakan komunikasi terapeutik
Kekurangan:
a. Langsung masuk kepada tahap tindakan, dan tidak menjelaskan
penegertian, tujuan, indikasi, prinsip.

Nama: Rohimin Muhammad Ikram

1. Tindakan keperawatan yang akan dilakukan


Pengukuran suhu tubuh. Suhu adalah perbandingan antara panas suatu
zat, dapat juga dikatakan sebagai ukuran panas dan dinginnya suatu benda.
Rata-rata manusia memiliki suhu tubuh yang normal yaitu 36,5 oC – 37,5
o
C namun dipagi hari akan berkurang hingga 36 oC.
2. Tujuan
Sebagai acuan untuk mengetahui jumlah suhu yang dimiliki.
3. Alat dan bahan yang digunakan
a. Termometer air raksa
b. Handscoon
c. Makser
d. Alkohol swab
e. Cairan Antiseptik
4. Prinsip tindakan yang dilakukan
Penggunaan thermometer untuk mrngukur suhu di sesuaikan dengan
tempat yang akan dilakukan.

5. Langkah-langkah / prosedur tindakan


a. Informed consent
b. Sebelum melakukan tindakan terlebih dahulu kita jelaskan tindakan
kepada pasien.
c. Mencuci tangan dan menggunakan handscoon serta masker
d. Pilih termometer yang sesuai
e. atur posisi pasien untuk mengukur suhu.
f. Mengucapkan “Basmalah”
g. Termometer oral: Masukkan thermometer ke dalam oral, letakkan
dibawah lidah di dalam kantong subligunal kanan atau kiri dan minta
pasien mengatubkan mulutnya. Ukur selama ± 7 menit
h. Membersihkan ujung thermometer dengan mengunakan alcohol swab
i. Termomneter aksila: letakkan dibawa lengan ujungnya tepat di tengan
axila dan dekatkan di kulit . tahan tangan pasien untuk menjepitnya,
ukur sampai ± 5 menit.
j. Termometer rectal: ujung termomoter diberi pelumas lalu dimasukkan
± 2,5 cm kedalam rectum. Pegang dengan hati-hati. Ukur ± 4 menit.
k. Jaga privasi pasien
l. Sebelum memasukkan ujung thermometer pada area anus pasien,
posisikan pasien dengan posisi sims dan anjurkan pasien unuk menarik
nafas dan mengucapkan basmalah dan pada saat paiesn
menghembuskan nafas, masukkan thermometer.
m. Perhatikan suhu yang tertera di termometer.
n. Membersihkan ujung thermometer dengan mengunakan alcohol swab
o. Rapikan alat
p. Rapikan pasien
q. Cuci tangan

6. Kelebihan dan kekurangan


Kelebihan:
a. Menjelaskan dengan sesuai prosedur tindakan
b. Mudah di pahami
c. Memasukkan integrasi keislaman yaitu do’a
Kekurangan:
a. Tidak memasukkann kedalam prosedur tindakan yaitu dokumentasi.

Nama: Jumasing

1. Tindakan keperawatan yang akan dilakukan


Perhitungan kalori. Kalori adalah sebuah satuan unit untuk menghitung
jumlah energi setiap makanan yang kita makan, mengandung sejumlah
kalori yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktivitas.
2. Tujuan
a. Untuk mengetahui kebutuhan energi yang diperlukan tubuh
b. Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan perhitungan
energi saat melakukan ativitas dan berolaraga
3. Alat dan bahan yang digunakan
a. Kalkulator
b. Meteran
c. Timbangan BB
d. Papan tulis
e. Masker
f. Handscoon
4. Prinsip tindakan yang dilakukan
Tidak di jelaskan dalam SOP maupundi video
5. Langkah-langkah / prosedur tindakan

a. Jelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan


b. Atur posisi klien senyaman mungkin
c. Mencuci tangan
d. Memakai masker dan memakai heanscoon
e. Ukur tinggi badan klien
f. Timbang berat badan klien menggunakan timbangan dalam satuan
kilogram (kg)
g. Hitung berat badan ideal klien (BBI) dengan cara :
BBI = (TB-10% dari hasil TB – 100)
h. Menghitung kebutuhan kalori basal (KKB) dengan rumus:
Perhitungan kebutuhan kalori basal (KKB)
Laki-Laki = 30 kkal X BBI
Perempuan = 25 kkal X BBI
i. Menghitung kebutuhan kalori total (KKT)
KKT merupakan jumlah kebutuhan kalori tubuh ditambah dengan
jumlah kalori saat melakukan aktivitas fisik
KKT=KKB + % KKB Aktivitas Fisik - %KKB Faktor
Koreksi
a) Aktivitas ringan
Membaca 10%
Menyetir 10%
Berjalan 20%
b) Aktivitas sedang
Menyapu 20%
Jalan cepat 30%
Bersepeda 30%
c) Aktivitas berat
Aerobic 40%
Mendaki 40%
Jogging 40%
j. Catat hasil yang didapatkan dari hasil perhitungan menggunakan
rumus diatas
k. Rapikan alat lepas heanscoon dan cuci tangan
Informasikan kepada klien hasil perhitungan kalori yang dibutuhkan
tubuhnya

6. Kelebihan dan kekurangan


Kelebihan:
a. Secara keseluruhasn video sudah bagus
Kekurangan:
a. Tidak melakukan tahap awal yang ada di SOP, hanya langsung
menjelaskan tatacara menghitung kalorinya
b. Penjelasan tidak terlalu mudah untuk dipahami karena dalam video
tidak terlalu jelas tulisan yang ada di papan tulis

Nama: La Ode Agustino Saputra

1. Tindakan keperawatan yang akan dilakukan


Tehnik Mengatasi Penumpukan Sekret.
2. Tujuan: -
3. Alat dan bahan yang digunakan
a. Tempat sputum
b. Tisu
c. Stetoskop
d. Handscone
e. Masker
f. Air putih hangat dalam gelas
4. Prinsip tindakan yang dilakukan
Tidak terdapat dalam video
5. Langkah-langkah / prosedur tindakan
a. Pra Intervensi: Persiapan diri, alat, dan pasien
b. Orientasi: Salam terapiutik, jelaskan tujuan, dan atur posisi
c. Tahap Kerja
- Relaksasi Napas Dalam
Tarik Nafas melalui hidung kemudian tahan sekitar 3 detik,
kemudian hembuskan melalui mulut.
- Batuk Efektif
Gunakan masker bagi perawat, kemudian letakkan tangan pasien
pada bagian dada dan perut untuk mengetahui kembang kempis
dada. Setelah itu anjurkan pasien tarik nafas lalu hembuskan dan
batuk.
d. Fase Terminasi
Lakukan evaluasi respon pasien dan pendokumentasian tentang bentuk
dan warna sputum
6. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan:
a. Secara keselururuhan video sudah sangat bagus
b. Penjelasannya teratur
Kekurangan:
a. Volume suara dalam video masih sangat kurang

Nama: Rina Nur Insani

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


Mengukur Tekanan darah.
2. Tujuan : untuk mengetahui apakah tekanan darah pasien normal atau tidak.
3. Alat dan bahan yang dibutuhkan :
a. Spigmomanometer
b. Stetoskop
c. Alat tulis
4. Prinsip-prinsip tindakan : -
5. Langkah-langkah/prosedur tindakan
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak
b. menjelaskan tujuan tindakan dan informed consent
c. kemudian memasang manset
d. memompa manset sambal meraba arteri radialis
e. setelah itu lanjutkan mendengarkan menggunakan stetoscope
f. memberitahukan klien hasil dari pemeriksaan
6. Kelebihan dan kekurangan dari video yang direview
Secara keseluruhan video sangat bagus hanya peletakan manset baiknya
lebih diatas sedikit sesuai dengan ukuran 3 cm diatas lipatan lengan.

Nama: AndryanaAgrevita

1. Tindakan keperawatan yang akan dilakukan


Tindakan mengatasi gangguan konsep diri HDR. Konsep diri adalah
semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang merupakan pengetahuan
individu tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang
lain.
2. Tujuan:
Tidak terdapat dalam video maupun SOP
3. Alat dan bahan yang digunakan
Tidak terdapat dalam video maupun SOP
4. Prinsip tindakan yang dilakukan
Tidak terdapat dalam video maupun SOP

5. Langkah-langkah / prosedur tindakan

Intervensi: Promosi Harga diri


a. Tahap Preorientasi: Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Tahap Orientasi
1) Salam terapeutik.
2) Validasi/evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini.
b) Menanyakan kesiapan klien untuk dilakukan terapi.
3) Melakukan kontrak :
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan.
b) Terapis menjelaskan prosedur terapi sekaligus memperagakan.
4) Memberikan kesempatan pada klien untuk BAB/BAK (jika perlu).
c. Tahap Kerja atau intervensi berdasarkan
1) Observasi
a) identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin dan usia terhadap
harga diri
b) monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri
c) monitor tingkat harga diri setiap waktu
2) Terapeutik
a) motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri
b) motivasi menerima tantangan atau hal baru
c) diskusikan peryataan tentang harga diri
d) diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri
e) diskusikan pengalamana yang meningkatkan harga diri
f) diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa bersalah
g) diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan harapan dan
batasan yang jelas
h) berikan umpan balik positif atas peningkatan mencapai tujuan
i) fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga
diri
3) Edukasi
a) jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam
perkembangan konsep positif klien
b) anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi
dengan orang lain
c) anjurkan mengevaluasi perilaku
d) latih peningkatan tanggung jawab untuk diri sendiri
e) latih cara berfikir dan berperilaku positif
f) latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam
menangani situasi
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi:Menanyakan perasaan pasien setelah dilakukan
intervensi.
6. Kelebihan dan kekurangan dari video yang direview
Kelebihan:
Secara keseluruhan penjelasan video sudah sangat jelas dan sistematis
Kekurangan:
a. Tidak menjelaskan tujuan diberikan tindakan, prinsip dan alat yang
digunakan ketika melakukan tindakan.

Nama: Akmal Hidayat

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


Mengatur posisi pasien
2. Tujuan :
a. Memberikan rasa nyaman pada pasien
b. Membantu perawat dalam melakukan tindakan
3. Alat dan bahan yang dibutuhkan : -
4. Prinsip-prinsip tindakan : -
5. Langkah-langkah/prosedur tindakan
a. Informed consent
b. Melakukan pengaturan posisi
1) Posisi supinasi atau dorsal recumbent: Posisi kepala dan kaki
sejajar
2) Posisi semifowler: posisi pasien di tinggikan sekitar 30-5 derajat
kemiringannya biasanya di berikan kepada pasien yang gangguan
pernafasan
3) Posisi fowler: posisi pasien dengan kemiringan 90 derajatdi
berikan kepada pasien yang gangguan pernafasan
4) Posisi orthopenic : posisi 90o dengan memberi bantalan di bagian
depan, posisi ini untuk mmemaksimalkan ekspansi paru dan
gangguan pernafasan
5) Posisi pronasi: kebalikan posisi supinasi, keadaan tengkurap dan
do berikan kepada pasien yang sudah melakukan operesi atau
pasien yang mengalami masalah bagian tulang belakang
6) Posisi lateral: posisi pasien menyamipng dengan posisi tangan kiri
di bawah dan memegang bantal, posisi kaki bagian tas diberikan
bantalan dan ditekuk kebelakang. Posisi ini melatih pasien dalam
keseimbangan tubuh pasien.
7) Posisi sims: sama dengan Posisi lateral namun tanagan kiri berada
dibelakang. Posis ini untuk mengurangi tekanan tubuh bagian
bawah, mencegah terjadinya aspirasi
8) Posisi litotomi: Posisi tekuk Lutut dan kaki di angkat, posi paha 90
derajatbiasa digunakan pada ibu yang akan melahirkan atau
pemeriksaan daerah genetalia anus.
9) Posis trendelemburg: posisi kaki lebih tinggi dari kepala dengan
kemiringan 30-40o biasa di berikan kepada pasien yang pingsan
atau pasien yang mengalami kekurangan oksigen.
6. Kelebihan dan kekurangan dari video yang direview
Secara keseluruhan video dan penjelasan sangat mudah hanya saja kurang
dalam tahap safety penolong yaitu menccui tangan dan menggunakan
APD.

Nama: Supiani Yamlean

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


Terapi Relaksasi Hipnosis 5 jari
2. Tujuan :
a. memperlancar sirkulasi darah
b. memberikan relaksasi
c. klien dapat mengatasi ansietas
3. Alat dan bahan yang dibutuhkan :
a. Lembar jadwal harian klien
b. Lembar catatan
c. Alat tulis
d. Peralatan sesuai kegiatan yang akan dilatih (sumber musik, tape, MP)
4. Prinsip-prinsip tindakan : -
5. Langkah-langkah/prosedur tindakan
a. Fase orientasi
1) Memberi salam
2) Identifikasi pasien
3) Validasi keadaan
4) Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilaksanakan
5) Melakukan kontrak
b. Fase kerja
1) Membaca Basmallah
2) Mengatur posisi nyaman baik duduk maupun berbaring
3) Memutar musik yang sesuai d. Membangun konsentrasi klien
dengan latihan
4) tarik nafas dalam sebanyak 3x, tutup mata dan tenangkan pikiran
5) Membimbing klien : pertemukan ibu jari dengan telunjuk sambil
bayangkan dan syukuri bagian tubuh yang paling disukai dan
masih sehat.
6) Pertemukan ibu jari dengan jari tengah ‘banyangkan orang yang
dicintai’
7) Pertemukan ibu jari dengan jari manis ‘bayangkan perasaan ketika
dipuji orang lain’
8) Pertemukan ibu jari dengan jari kelingking ‘bayangkan jalan-jalan
ketempat yang paling disukai’
9) Setelah klien merasa rileks, minta klien untuk melakukan secara
mandiri
10) Membaca Alhamdulillah
11) Memberikan pujian atas kepada klien
c. Fase terminasi
1) Melaksanakan evaluasi obyektif tentang pencapaikan tujuan
2) Melakukan evaluasi subyektif tentang perasaan klien
3) Memberikan rencana tindak lanjut
4) Menyampaikan kontrak yang akan datang : topik tempat dan waktu
5) Melakukan dokumentasi
6. Kelebihan dan kekurangan dari video yang direview
Secara keseluruhan video sangat bagus namun kurang memperlihatkan
bagian penggunaan alat.

Nama: Nadya Widiasari

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


Universal Pre Caution: suatu pendekatan yang berfokus pada tujuan untuk
melindungi pasien dan petugas kesehatan dari semua cairan lendir dan zat
tubuh (sekret dan ekskret) yang berpotensi bukan hanya darah.
2. Tujuan :
untuk melindungi pasien, petugas kesehatan dan pengunjung fasilitas
kesehatan dari infeksi silang antara pasien dan petugas kesehatan maupun
sebaliknya ataupun dari pengunjung fasilitas kesehatan dengan cara
memutus mata rantai penularan.
3. Alat dan bahan yang dibutuhkan :
Tidak di jelaskan secara rinci dalam video karena memiliki banyak
tindakan.
4. Prinsip-prinsip tindakan :
Kewaspadaan standar terdiri dari :
a. Mencuci tangan
b. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, google (pelindung mata),
perisai atau pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun pelindung atau
apron, sepatu boot, )
c. Etika batuk (respiratory hygiene)
d. Pengelolaan alat tajam
e. Dekontaminasi peralatan perawatan pasien
f. Pengelolaan limbah dan disinfeksi lingkungan sekitar
5. Langkah-langkah/prosedur tindakan
Mencuci tangan menggunakan antiseptik
a. Mengucapkan basmalah
b. Lepaskan segala bentuk aksesoris yang melekat di tangan
c. Tuang handrub ke telapak tangan dan tampung di telapak tangan
lainnya
d. Lama waktu yang dibutuhkan yaitu selama 10-15 detik
e. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
f. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
dan sebaliknya
g. Gosok jari-jari sisi dalam dengan gerakan kedua tangan saling
mengunci
h. Gosok ibu jari kiri secara berputar dalam genggaman tangan kanan dan
sebaliknya
i. Gosok buku-buku jari dengan gerakan tangan saling mengunci satu
sama lain
j. Gosok dengan menekan ujung jari tangan kanan pada telapak tangan
kiri dan sebaliknya
k. Tunggu beberapa saat, tangan kering dengan sendirinya
6. Kelebihan dan kekurangan dari video yang direview
Secara keseluruhan penjelasan video sudah sangat jelas.

Nama: Asran Amir

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


SOP Range of Motion (ROM). Yaitu jumlah gerakan maksimum yaitu
gerakan normal yang dapat dilakukan oleh sendi, terbagi 2 ROM Aktif dan
Pasif
2. Tujuan :
a. Untuk memelihara persendian
b. Untuk melancarkan peredaran darah
3. Langkah-langkah/prosedur tindakan :
a. Kepala :
1) Fleksi : Menggerakan dagu, menempel ke dada
2) Ekstensi : mengembalikan kepala keposisi tegak
3) Hiperekstensi : menekuk kepala sejauh mungkin
4) Fleksi lateral : memiringkan kepla sejauh mungkin ke arah kiri
kanan
5) Rotasi : memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sekuler
b. Ekstremitas (Bahu)
1) Fleksi : mengangkat tangan siku dan lengan keatas
2) Ekstensi : mengembalikan lengan ke posisi disamping tubuh
3) Hiperekstensi : menggerakan lengan kebelakang tubuh, siku tetap
lurus
4) Abduksi : menaikan lengan keposisi samping diatas kepala dengan
telapak tangan jauh dari kepala
c. Ekstremitas Siku & lengan
1) Fleksi : menekuk siku sehingga lengan bawah bergerak kedepan
sendih bahu dan tangan sejajar tubuh
2) Ekstensi : meluruskan siku dengan menurunkan tangan dengan
lengan bawah
3) Rotasi : yaitu siku membentuk 90 derajat dan rotasi keluar dan
kedalam
d. Pergelangan Tangan
1) Fleksi : menekuk perglangan tangan kebawah dengan telapak tangan
menghadap kedalam
2) Ekstensi : pergelanga tangan kembali lurus
3) Hyperekstensi : membawa permukaan tangan dorsal kebelakang
sejauh mungkin.
4) Abduki (fleksi radial) : menekuk pergelangan tangan miring (medial)
ke ibujari.
5) Adduksi (fleksi ulna) : menekuk pergelangan tangan miring (lateral
kearah 5 jari)
e. Jari-jari tangan
1) Fleksi : mengepalkan tangan
2) Ekstensi : meluruskan jari-jari tangan
3) Hypereksentsi : menggerakan jari-jari tangan kebelakang sejauh
mungkin.
4) Abduksi : meregangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain
5) Adduksi : merapatkan jari-jari tangan
6) Oposisi : menempelkan ibu jari dengan jari yang lain
f. Pinggul (Ball and socket)
1) Fleksi : menggerakantungkai kedepan dan atas
2) ekstensi : menggerakan kembali kesamping tungkai yang lain
3) hiperekstesi : menggerakan tungkai kebelakang tubuh
g. Paha & lutut
1) fleksi : menekuk lutut
2) ekstensi : lutut kembali lurur
3) Hiperekstensi : menggerakan tumit kearah belakang paha
4) Abduksi : paha dan lutut dibuka dan menjauh dari kaki yang lain
5) Adduksi :paha dan kaki menyilang kearah kaki yang satunya
h. Kaki (Gliding)
1) Dorsal fleksi : punggung kaki ditarik keatas
2) Planta fleksi : telapak kaki diarahkan kebelakang
3) Fleksi : jari kaki dibengkokan seperti mengepal
4) Ekstensi : kembali seperti semula
5) Abduksi : jari kaki dibuka selebar-lebarnya
6) Adduksi jari kaki kembali dirapatkan
7) inverse : memutar telapak kak ke samping dalam (medial)
8) enversi : memutar telapak kaki kesamping luar (lateral)

4. Kelebihan dan kekurangan dari video yang direview


a. Kelebihan :
1) Sangat jelas gerakannya dalam video
b. Kekurangan :
1) Menurut saya sebaiknya jika melakukan rom aktif tidak perlu
menggunakan orang sebagai model karena pengertian dari rom
aktif adalah klien menggerakan semua sendinya dengan
rentang gerak tanpa bantuan. Kecuali yang ditampilkan pada
video dalah rom pasif
2) Alangkah bagusnya jika pemateri melakukan rom aktif pada
dirinya sendiri agar tidak memakan durasi waktu yang lama
3) Tidak menampilkan video rom pasif pada pasien
4) Langkah-langkah Rom aktif sudah hampir sempurna tetapi ada
beberapa gerakan yang tidak dilaksanakan seperti :
a) Ibu Jari ( Pelana )
 Fleksi : menggerakan ibu jari menyilang permukaan
tlapak tangan
 Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauhi dari
tangan
 Abduksi : menjauhkan ibujari kesamping
 Adduksi : menggerkan ibu jari kedepan tangan
b) Lengan
 Rotasi luar : dengan ibu jari keatas dan samping kepala
 Sirkunduksi : menggerakan lengan dengan lingkaran
penuh (sirkumduksi adalah kombinasi semua gerakan
sendi ball end socket)
 Supinasi : memutar lengan dan tangan sehingga telapak
tangan menghadap keatas
 Pronasi : memutar tangan menghadap sehingga telapak
tangan menghadap kebawah

Nama : Muh. Fahril Anwar

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


SOP tindakan pengukuran skala nyeri. Yaitu
2. Tujuan : untuk mengetahuai seberapa besar tingkat nnyeri yang dirasakan
pasiean untuk menentukan intervensi selanjutnya
3. Alat dan bahan : -
4. Prinsip-prinsip tindakan :
5. Langkah-langkah/prosedur tindakan :
a. Jelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
b. Atur posisi klien senyaman mungkin
c. Mencuci tangan
d. Memakai masker dan memakai heanscoon
e. Menjelaskan cara nyeri dengan menggunakan skala yang di sediakan.
f. Diagnosis gangguan rasa nyaman ditegakan apabila rasa tidak nyaman
muncul tanpa ada cedera jaringan. Apabila ketidaknyamanan muncul
akibat kerusakan jaringan, maka diagnosis yang disarankan ialah nyeri
akut atau kronis
g. Catat hasil yang didapatkan setelah mengkaji skala nyeri
h. Informasikan kepada klien hasil pengukuran skala nyeri telah selesai
6. Kelebihan dan kekurangan dari video yang direview
a. Kelebihan
1) Penjelasan mengenai skala nyeri cukup baik
2) Teknik pengambilan gambarnya baik
3) Suaranya jelas
b. Kekurangan
1) Perawat tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2) Tidak memakai masker dan handscoon
3) Dalam video tidak menjelaskan alat dan bahan yang dibuthkan
4) Tidak menjelaskan bagaimana cara mengatasi nyeri yang dirasakan
klien
5) Tidak menjelaskan prinsip dari tindakan tersebut

Nama : Sry Wahyuni

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


SOP Tindakan Mobilisasi, yaitu proses berpindah dari suatu tempat
ketempat yang lain
2. Tujuan :
a. Mempercepat proses penyembuhan
b. Mereflekskan gerakan
c. Membantu menguatkan otot-otot
3. Alat dan bahan yang dibutuhkan : -
4. Prinsip-prinsip tindakan : -
5. Langkah-langkah/prosedur tindakan
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke tempat duduk (kursi)
a. Orientasi
1) Salam dan memperkenalkan diri
2) Menanyakan kondisi pasien hari ini
3) Memvalidasi pasien
4) Kontrak waktu
b. Tahap kerja
1) Membantu melepaskan selimut pasien
2) Menanyakan apakan pasien merasa pusing atau tidak
3) Membantu bagunkan pasien dengan cara pasien berpegangan
dipundak perawat
4) Menurunkan kaki pasien terlebih dahulu
5) Pasien berpegangan dipundak perawat dan perawat memegang
daerah panggul agar pasien tidak terjatuh
6) Setelah duduk evaluasi perasaan pasien
c. Tahap terminasi
Perawat menejlaskan bahwa prosedur ini bisa dilakukan secara
mandiri maupun dengan bantuan keluarga
6. Kelebihan dan kekurangan dari video yang direview
a. Kelebihan
1) Pada tahapan kerja perawat selalu menanyakan apakah pasien
pusing atau tidak untuk mengetahui kemampuan pasien dalam
berpindah tempat dan menghindari terjadinya cedera

b. Kekurangan
1) Perawat tidak mencuci tangan sebelun dan setelah tindakan
keperwatan
2) Dalam video tidak menjelaskan persiapan alat & bahan dari
mobilisasi
3) Tidak menjelaskan prinsip dari tindakan tersebut
4) Masih ada waktu yang tersisa sekita 2 menit lebih alangkah
bagusnya jika dalam waktu 2 menit terakhir ditambahkan
penjelasan penting sekitar mobilisasi

Nama : Yuliadi Yusuf

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


SOP Pendidikan kesehatan dan discharge planning
2. Definisi :
Discharge planning yaitu proses dimana pasien mulai mendapatkan
peayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan yang perawatan
baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat
kesehatan sampai pasien merasa siap untuk kembali kelingkungannya.
Pendidikan kesehatan yaitu suatu bentuk kegiatan dengan
menyampaikan materi tentang kesehatan yang bertujuan untuk mengubah
perilaku seseorang tujuannya.
3. Langkah-langkah/prosedur tindakan
a) Tahap pertama mengumpulkan data data dari tenaga kesehatan lainnya
untuk menyepakati apakah pasien layak untuk pulang
b) Tahap kedua, perawat melakukan pengkajian keadan umum pasien
meliputi diet, status nutrisi, aktivitas, kondisi fisik, dan persipan untuk
pulang, kemudian perawat melaporkan hasil pengkajian kepada tenaga
kesehatan lainnya dan mengarahkan pasien untuk menyelesaikan
administrasi rumah sakit
c) Tahap ketiga diberikan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah
yang dialami oleh pasien tersebut dengan cara melakukan demonstrasi
dihadapan keluarga jika perlu
d) Tahap keempat melakukan evaluasi apakah pasien mengerti dengan apa
yang telah didemonstrasikan
4. Kelebihan dan kekurangan dari video yang direview
a. Kelebihan
1) Pengambilan gambar sudah cukup bagus
2) Suara dan intonasinya sangat jelas.
b. Kekurangan
1) Dalam video tidak menjelaskan persiapan apa yang harus
dipersiapkan dalam melakukan discharge planning dan pendkes
baik persiapan pasien maupun perawat.
2) Tidak menjelaskan prinsip dari tindakan tersebut
3) Video terlalu monoton menjelaskan alangkah bagusnya jika
pemateri menampilkan video berupa tindakan yang
menggambarkan situasi seperti saat melakuakn discharge planning
maupun pendidikan kesehatan
4) Masih tersisa 2 menit sebaiknya menampilakn tindakan walaupun
hanya pada intinya

Nama : Sri Mahardika

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


SOP Mengajarkan Kesehatan Reproduksi.
2. Tujuan :
Diharapkan setelah menonton video penyuluhan ini masyarakat dapat
mengerti tentang
penyakit menular seksual.
3. Langkah-langkah/prosedur tindakan :
a. Tahap Orientasi
1) Memberi salam
2) Memperkenalkan diri
b. Tahap Kerja
2) Menjelaskan pengertian PMS :
PMS adalah penyakit menular seksual yang ditularkan melalui
hubungan seksual. Orang yang beresiko tinggi adalah orang yang
melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
3) Etiologi PMS :
Penyakit PMS disebabkan karena seksual yang berganti-ganti
pasangan. Cuman kunilingus, anilingus, velasio dan kontak mulut
atau genital dengan payudara Cara
4) Perilaku Beresiko Penularan PMS :
a) Berhubungan seks yang tidak aman
b) Mempunyai pasangan lebih dari Satu
c) Melakukan hubungan seks melalui anal karena hal ini dapat
menimbulkan luka
5) Jenis-jenis PMS :
a) Gonore (
b) Shipilish (raja singa)
c) Herpes genetalia
d) karkroid
e) Trikomoniasis vaginalis
f) Kondiloma akuminata
g) HIV/AIDS
6) Gejala-gejala PMS.
a) Pada perempuan. Cairan yang tidak biasa keluar dari alat
kelamin warnanya kekuningan dan bau tidk sedap
b) Haid tidak teratur
c) Rasa sakit pada perut bagian bawah belakang
d) Rasa gatal yang berkepanjangan disekitar kelamin
e) Pada laki-laki Rasa sakit atau panas saat BAK
f) Keluarnya darah dari kelamin
g) Adanya luka pada kelamin
h) Adaya gatal pada daerah kelamin
7) Pencegahan PMS.
a) Tidak melakukan hubungan seksual
b) Tidak menggunakan pakaian dalam serta handuk dari penderita
PMS
c) Tawakkal kepada Allah
d) Bila Nampak gejala PMS segera konsultasi kedokter
4. Kelebihan dan kekurangan dari video yang direview
a. Kelebihan :
1) Video yang ditampilkan menarik dari segi pembahasan
2) Gambar-gambar yang ditampilkan juga menarik dan terkesan tidak
membosankan
b. Kekurangan
1) Masih tersisa sekitar 2 menit lagi untuk video sebaiknya
menambahkan penjelasan-penjelasan penting yang lain untuk
memenuhi kekosongan waktu

Nama : Sigit Purnomo

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


SOP Pemberian makan per oral
2. Tujuan :
Memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pasien yang tidak bisa makan per oral
3. Alat dan bahan yang dibutuhkan :
a. Baki/ nampan penyajian
b. Piring berisi nasi/bubur sesuai yang dianjurkan dalam program diet
pasien/jika ada
c. Mangkok berisi sayur sesuai yang dianjurkan dalam program diet
pasien/jika ada
d. Piring kecil berisi lauk sesuai yang dianjurkan dalam program diet
pasien/jika ada
e. Gelas berisi air minum
4. Prinsip-prinsip tindakan :
Tindakan ini di berikan kepada orang yang tidak mampu makan sendiri
5. Langkah-langkah/prosedur tindakan :
a. Bawa alat dan bahan kedekat pasien
b. Anjurkan pasien berdo’a sebelum makan
c. Hidangkan makanan dan minuman kedekat pasien dengan hati-hati
d. Suapi pasien sedikit demi sedikit
e. Berikan minum jika pasien nampak kesulitan menelan
f. Setelah makanan habis/ pasien telah merasa kenyang hentikan
menyuapi pasien dan memberikan minum kepada pasien
g. Kembalikan pasien ke posisi semula yang nyaman
h. Bereskan alat dan mencuci tangan
i. Evaluasi perasaan pasien (merasa nyaman dan aman)
j. Dokumentasikan kegiatan
6. Kelebihan dan kekurangan dari video yang direview :
Kelebihan :
a. Video yang dibuat jelas intonasi, dan pengambilan gambarnya
bagus

Kekurangan :

a. Tidak memasang serbet / pengalas sebelum makan agar makanan


tidak mengotori baju klien
b. Tidak menyiapkan tissue untuk membersihkan mulut klien
c. Tidak memberikan buah-buahan pada klien setelah makan
d. Tidak menganjurkan klien berdoa setelah makan

Anda mungkin juga menyukai