Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


VERBEDENT

Dosen pengampu:
Mayvita Nabila,S.Tr.Keb

Disusun oleh:
Nurus Sa’adah
NIM: 412320033

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN GRAHA HUSADA SAMPANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Illahi Rabi yang telah mengizinkan
dan memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Verbedent”. Tak lupa shalawat dan salam kita
curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kebutuhan
dasar manusia Dalam makalah ini dibahas tentang Bagaimana seorang Bidan
harus mampu memiliki sifat melayani pasien (klien) dengan baik, yang dalam hal
ini adalah menyiapkan tempat tidur “Verbedent”. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa tanpa bimbingan dari berbagai pihak, penulisan karya tulis ini tidak akan
terselesaikan dengan baik. Sehingga dalam kesempatan ini perkenanakan penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1.      Dosen mata kuliah Kebutuhan dasar manusia Mayvita Nabila, S.Tr.Keb


2.      Kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan serta doanya demi
terselesaikannya makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya dalam memajukan pendidikan. Semoga
Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, amin.

Sampang, 23 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
TUJUAN PENULISAN......................................................................................................1
RUMUSAN MASALAH....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN VERBEDENT......................................................................................3
B. TUJUAN VERBEDENT................................................................................................3
C. PERALATAN DAN PROSEDUR VERBEDENT TANPA PASIEN
DI ATASNYA....................................................................................................................3
D. PERALATAN DAN PROSEDUR VERBEDENT DENGAN PASIEN
DIATASNYA.....................................................................................................................6
E. PROSEDUR KESELAMATAN KERJA.......................................................................8

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ………………………………………………………………………9

B. SARAN……………………………………………………………………………….9

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………


10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Tenaga Kesehatan terutama Bidan dan Perawat bekerja dengan berpariasi klien
yang memerlukan bantuan hygiene pribadi atau harus belajar teknik hygiene yang
sesuai. Hygiene adalah ilmu kesehatan. Cara perawatan diri manusia untuk
memelihara kesehatan mereka disebut hygiene perorangan. Cara perawatan diri
menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional klien.
Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu,
keamanan dan kesehatan. Seperti pada orang sehat memenuhi kebutuhan
kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik memelukan bantuan
perawat untuk melakukan praktek kesehatan yang rutin. Selain itu, beragam faktor
pribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktek hygiene klien. Perawat
menentukan kemampuan klien untuk melakukan perawaan diri dan memberikan
perawatan hygiene menurut kebutuhan dan pilihan klien.
Memandikan klien merupakan bagian perawatan hygiene total. Mandi dapat
dikategorisasikan sebagai pembersihan atau terapetik. Mandi adalah salah satu
cara mempertahakan kebersihan kulit. Mandi akan membantu menciptakan
suasana rileks, menstimulasi sirkulasi pada kulit, meningkatkan rentang gerak
selama mandi, meningkatkan citra diri dan menstimulasi kecepatan maupun
kedalaman respirasi.
Ketika klien tidak mampu mandi atau melakukan perawatan kulit pribadi maka
perawat memberikan bantuan penting atau mengajarkan keluarga atau temannya
bagaimana memberikan hygiene dengan cara dan pada waktu yang tepat. Interaksi
antara perawat dan klien selama mandi atau perawatan kulit akan memberi
perawat kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang berarti dengan klien.
Mengganti alat tenun (bad making) atau yang lebih dikenal dengan merapikan
tempat tidur merupakan bagian personal hygiene karena tempat tidur yang bersih
dan rapi memberikan keamanan dan kenyamanan untuk peningkatan
kesejahteraan pasien.
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan-tujuan yang diharapkan dalam penulisan makalah ini berdasarkan
rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:
1.      Agar dapat memahami definisi Verbedent.

1
2.      Agar dapat mengetahui peralatan dan langkah-langkah Verbedent tanpa
pasien diatasnya.
3.      Agar dapat mengetahui peralatan dan langkah-langkah Verbedent dengan
pasien diatasnya.
4.      Agar dapat mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan untuk keselamatan
kerja.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa definisi dari Verbedent?
2.      apa saja peralatan yang harus disiapkan dan bagaimana langkah-langkah
Verbedent tanpa pasien diatasnya?
3.     Apa saja peralatan yang harus disiapkan  dan bagaiman kelengkapan dan
langkah-langkah Verbedent dengan  pasien diatasnya?
4.      Apa saja yang harus diperhatikan dalam bekerja?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN VERBEDENT
Menyiapkan tempat tidur merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan diri
dan lingkungan dengan memberikan tempat tidur yang sesuai dengan kebutuhan
klien. Dikatakan tempat tidur terbuka apabila tempat tidur dalam keadaan terbuka
atau tidak ditutup sprei, perlak, selimut dan sarung bantal yang tidak ditutup
secara keseluruhan oleh sprei besar (dalam kondisi terbuka). Tempat tidur tertutup
adalah tempat tidur yang telah dipasang seperangkat alat seperti sprei, perlak dan
selimut kemudian ditutup secara keseluruhan dengan sprei besar sehingga
semuanya dalam kondisi tertutup
Merapikan tempat tidur merupakan tanggung jawab perawat. Perawat
menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat tidur. Hal ini memerlukan
pemeriksaan yang sering untuk memastikan linen tempat tidur bersih, kering dan
bebas kerutan. Perawat biasanya merapikan tempat tidur klien setelah klien
mandi, selama klien mandi atau ketika klien keluar ruangan untuk tes atau
prosedur. Sepanjang hari perawat meluruskan linen yang berantakan,
membersihkan linen dari makanan atau setelah makan dan menjadi basah atau
kotor. Linen tempat tidur yang kotor atau basah harus diganti.
Dari pengertian Verbedent diatas dapat disimpulkan bahwa Verbedent
adalah Menyiapkan tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan klien dengan
memberikan tempat tidur yang sesuai dengan kebutuhan. Perawat biasanya
merapikan tempat tidur klien setelah klien mandi, selama klien mandi atau ketika
klien keluar ruangan untuk tes atau prosedur.

B. TUJUAN VERBEDENT

 Agar siap pakai sewaktu waktu


 Mempersiapkan tempat tidur agar siap pakai.
 Memberikan keamanan, kenyamanan dan keamana bagi pasien.
 Agar tampak selalu rapi.
 Mencegah terjadinya decubitus

C. PERALATAN DAN PROSEDUR VERBEDENT TANPA PASIEN


DIATASNYA       
 Unoccupied bed (tempat tidur yang belum ada pasien diatasnya)
a.    Tempat tidur tertutup (closed bed)
1)        Pengertian

3
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih tertutup dengan sprei
penutup (over laken) diatasnya. 
2) Persiapan alat  
(a)Tempat tidur, kasur, dan bantal
(b)Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:

(1)   Alas kasur
(2)   Laken/sprei besar
(3)   Perlak
(4)   Stik laken / sprei melintang
(5)   Boven laken
(6)   Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut dilipat diluar)
(7)   Sarung bantal
(8)   Over laken/sprei penutup

3)      Prosedur pelaksanaan
(a) Cuci tangan
(b) Letakkan alat tenun didekat tempat tidur
(c) Pasang alas kasur dan kasur
(d)Pasang sprei besar/laken dengan ketentuan berikut:
-   Garis tengah lipatan diletakkan tepat ditengah kasur
-    Bentangkan sprei, masukkan sprei bagian kepala kebawah kasur ± 30 cm;
demikian juga pada kaki, tarik setegang mungkin
-   Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi 90⁰, lalu masukkan seluruh tepi sprei
kebawah kasur dengan rapi dan tegang
(e) Letakkan perlak melintang pada kasur ± 50 cm dari bagian kepala
(f)  Letakkan stik laken diatas sprei melintang, kemudian masukkan sisi-sisinya
kebawah kasur bersama dengan perlak
(g) Pasang boven pada kasur daerah bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
masukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki)
dibentuk 90⁰ dan masukkan kebawah kasur, tarik sisi atas sampai terbentang.
(h) Pasang selimut  pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
dimasukkan kebawah kasur kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk 90⁰ dan
masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang
(i)   Lipat ujung atas boven sampai tampak garis/pitanya
(j)   Masukkan bantal kedalam sarungnya dan letakkan diatas tempat tidur dengan
bagian yang terbuka dibagian bawah
(k) Pasang sprei penutup (over laken)
(l)   Cuci tangan

4
b.      Tempat tidur terbuka (open bed)
1)      Pengertian
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei penutup (over
laken)
2)      Dilakukan
a)      Jika ada klien baru
b)      Pada tempat tidur klien yang dapat/boleh turun dari tempat

 3) Persiapan alat


a). Tempat tidur, kasur, dan bantal
b). Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
(1)   Alas kasur
(2)   Laken/sprei besar
(3)   Perlak
(4)   Stik laken / sprei melintang
(5)   Boven laken
(6)   Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut   dilipat diluar)
(7)   Sarung bantal

4)      Prosedur pelaksanaan
a)    Cuci tangan
b)   Letakkan alat tenun yang telah disusun sesuai pemakaian didekat tempat tidur
c)    Pasang alas kasur dan kasur
d)   Pasang sprei besar/laken dengan ketentuan berikut:
-            Garis tengah lipatan diletakkan tepat ditengah kasur
-            Bentangkan sprei, masukkan sprei bagian kepala kebawah kasur ± 30 cm;
demikian juga pada kaki, tarik setegang mungkin
-            Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi 90⁰, lalu masukkan seluruh tepi sprei
kebawah kasur dengan rapi
e)    Letakkan perlak melintang pada kasur ± 50 cm dari bagian kepala
f)    Letakkan stik laken diatas sprei melintang, kemudian masukkan sisi-sisinya
kebawah kasur bersama dengan perlak
g)   Pasang boven pada kasur daerah bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
masukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki)
dibentuk 90⁰ dan masukkan kebawah kasur.tarik sisi atas sampai terbentang.
h)   Pasang selimut  pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
dimasukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk
90⁰ dan masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang
i)     Lipat ujung atas boven sampai tampak garis/pitanya
j)     Masukkan bantal kedalam sarungnya dan letakkan diatas tempat tidur dengan
bagian yang terbuka dibagian bawah
k)   Cuci tangan

5
D.    PERALATAN DAN PROSEDUR VERBEDENT DENGAN PASIEN
DIATASNYA
 Occupied Bed (Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya)
1)      Pengertian
Mangganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien
2)       Dilakukan pada
- Tempat tidur klien yang tirah baring total (sakit keras atau tidak
sadar/koma)
3) Persiapan alat
a)      Tempat tidur, kasur, dan bantal
b)      Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
(1)   Alas kasur
(2)   Laken/sprei besar
(3)   Perlak
(4)   Stik laken / sprei melintang
(5)   Boven laken
(6)   Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut   dilipat diluar)
(7)   Sarung bantal
(8)   Kursi/bangku
(9)   Tempat kain kotor yang tertutup
(10)    Dua ember kecil berisi larutan desinfektan (lisol 1%) dan air bersih
(11)    Lap kerja 3 buah

4)      Persiapan klien
- Klien diberi tahu jika memungkinkan (klien sadar)
5)      Prosedur pelaksanaan
a)      Cuci tangan
b)      Bawa alat yang telah disiapkan ke dekat klien
c)      Bersihkan rangka tempat tidur
d)     Letakkan bantal dan selimut klien yang tidak perlu di kursi (jika keadaan klien
memungkinkan/tidak mengganggu klien)
e)      Miringkan klien ke satu sisi (jika perlu, ganjal dengan bantal/ guling supaya
tidak jatuh)
f)       Lepaskan alat tenun pada bagian yang kosong, dari bawah kasur lalu gulung
satu per satu sampai dengan di bawah punggung klien, dengan cara :
(1)   Gulung stik laken ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
(2)   Bersihkan perlak dengan larutan desinfektan dan keringkan lalu gulung ke tengah
tempat tidur sejauh mungkin
(3)   Gulung laken/sprei besar ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
g)      Bersihkan alas tempat tidur dan kasur dengan lap lembab larutan desinfektan,
lalu lap dengan lap kering

6
h)      Bentangkan sprei besar bersih dan gulung setengah bagian, letakkan
gulungannya di bawah punggung klien, ratakan setengah bagian lagi kemudian
pasangkan di bawah kasur
i)        Gulung perlak dan ratakan kembali
j)        Bentangkan stik laken bersih di atas perlak, gulung setengah bagian, dan
letakkan di bawah punggung klien, ratakan setengah bagian lagi di atas perlak,
lalu masukkan ke bawah kasur bersama dengan perlak
k)      Setelah selelsai dan rapi pada satu bagian, miringkan klien kea rah berlawanan
yang tadi telah di bersihkan (ganjal dengan bantal jika perlu agar klien tidak
terjatuh)
l)        Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur
m)    Angkat stik laken dan masukkan pada tempat kain kotor
n)      Bersihkan perlak seperti tadi kemudian gulung ke tengah
o)      Lepaskan laken kotor dan masukkan ke tempat kain kotor
p)      Bersihkan alat tempat tidur dan kasur seperti tadi
q)      Buka gulunggan laken dari bawah punggung klien, tarik, dan ratakan setegang
mungkin kemudian masukkan ke bawah kasur
r)       Pasang perlak dan sprei seperti tadi
s)       Lepaskan sarung bantal dan guling yang kotor, ratakan isinya kemudian pasang
sarung yang bersih
t)       Susun bantal, lalu baringkan kembali klien dalam sikap yang nyaman
u)      Ganti selimut kotor dengan yang bersih
v)      Bereskan alat dan kembalikan ketempatnya
w)      Cuci tangan

 PRINSIP VERBEDENT
1.    Tempat tidur klien harus tetap bersih dan rapi
2.    Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu, jika kotor
3.    Pengguanaan linen bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros

 HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM VERBEDENT


1.      Hindari kontaminasi pada linen bersih
2.      Ketika akan mengganti linen pada tempat tidur klien, bawa linen sesuai
kebutuhan. Jangan membawa linen berlebihan untuk menghindari terjadinya
kontaminasi kuman/mikroorganisme dan infeksi nosokomial dari satu klien ke
klien lainnya.
3.      Pada saat memasang linen bersih, bentangkan linen diatas tempat tidur, jangan
dikibaskan.
4.      Jangan menempatkan linen kotor pada tempat tidur klien, meja, atau peralatan
klien lainnya.
5.      Saat memasang linen/alat tenun pada tempat tidur klien, gunakan cara yang
efektif dan gunakan pada satu sisi dulu setelah selesai baru pindah ke sisi lain.

7
6.      Tempatkan linen/alat tenun yang kotor pada tempat yang tertutup (ember yang
ada tutupnya). Bawa dengan hati-hati, jangan menyentuh pakaian perawat dan
cuci tangan setelahnya.
7.      Perawat harus tetap memperhatikan keadaan umum klien selama melaksanakan
tindakan.

E. PROSEDUR KESELAMATAN KERJA


Patuhi prosedur pekerjaan
Perhatikan keadaan umum klien selama tempat tidurnya dirapikan

8
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Menyiapkan tempat tidur / verbedent ditujukan untuk memberikan kenyamanan,
kerapihan dan kebersihan pada pasien. Tindakan ini bisa dilakukan tanpa pasien
ditempat tidur atau dengan pasien ditempat tidur.
Yang bertujuan : Mempersiapkan tempat tidur agar siap pakai, Memberikan
keamanan dan kenyamanan dan keamana bagi pasien, Agar tampak selalu rapi
dan mencegah terjadinya decubitus.
B. SARAN
Sebagai seorang tenaga kesehatan, khususnya Bidan, kita harus benar-benar
mengetahui dan memahami tentang Menyiapkan Tempat Tidur (Verbedent) untuk
Pasien (Klien). Karena nantinya kita akan berhadapan dengan pasien (Klien) yang
rawat inap di Rumah Sakit atau di Rumah Bersalin.
Dalam hal ini tenaga kesehatan terutama bidan harus mengetahui, memahami,
dan mendalami tentang Menyiapkan Tempat Tidur (Verbedent) untuk Pasien
(Klien) supaya apabila terjadi pada ibu hamil hal-hal yang tidak diinginkan dan
mengharuskan pasien (klien) rawat inap di Rumah Sakit atau di Rumah Bersalin
kita sebagai Tenaga Kesehatan khususnya Bidan, mampu memuaskan pasien
(klien) dalam pelayanannya yang dalam hal ini adalah Verbedent.

9
DAFTAR PUSTAKA

Musrifatul Uliyah, dkk. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk


Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Yuni Kusmiyati, SST. 2007. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan.
Yogyakarta: Fitramaya.
http://episentrum.com/search/pengertian%20perbeden
http://requestartikel.com/db/pengertian+perbeden
http://andaners.wordpress.com/2009/…/menyiapkan–tempat–tidur/
http://andaners.wordpress.com/…/memindahkan-pasien-dari-tempat–tidur-ke-
brangkar/

10

Anda mungkin juga menyukai