Anda di halaman 1dari 12

Komunikasi Pada Pasien

Berkebutuhan Khusus
Oleh kelompok 3

next ->
Anggota Kelompok
Adik Nurcahyo 211FK01043
Bagas Muhammad Rafiqi 211FK01042
Cecep Darmawan 211FK01038
Gina Ria Cahyanti 211FK01041
Iis Novita Rahmadhani 211FK01044
Irma Amelia 211FK01036
Kunkun Kumbagiri Rahayu 211FK01032
Mummad Rzihal Nur Kharisma 211FK01040
Rani Ismi Oftaviani 211FK01037
Siti Nur Mulya Tsani 211FK01039
Susi Miki Nopianti 211FK01033
Tina Irani 211FK01034
Yunita Ababil 211FK01035
Kebutuhan Khusus
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia UU No 8 Tahun 2016 . Disabilitas ialah setiap orang yang mengalami
keterbatasan fisik , intelektual , mental , serta sensoris dalam jangka waktu lama dalam berinteraksi dengan
lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpatisipasi secara penuh .
Heward, 2003 mendefinisikan anak berkebutuhan khusus sebagai anak dengan karakteristik khusus yang
berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidak mampuan mental, emosi , atau
fisik. Definisi tentang anak berkebutuhan khusus jug adiberikan oleh Suran dan Rizzo (dalam Semiawan dan
Mangunson,2010)
Anak berkebutuhan khusus diartikan sebagai individu-individu yang mempunyai karakteristik yang berbeda dari
individu lainnya yang dipandang normal oleh masyarakat pada umumnya. Secara lebih khusus anak
berkebutuhan khusus menunjukkan karakteristik fisik, intelektual, dan emosional yang lebih rendah atau lebih
tinggi dari anak normal sebayanya atau berada di luar standar normal yang berlaku di masyarakat. Sehingga
mengalami kesulitan dalam meraih sukses baik dari segi sosial, personal, maupun aktivitas pendidikan
(Bachri,2010). Kekhususan yang mereka miliki menjadikan anak berkebutuhan khusus memerlukan pendidikan
dan layanan khusus untuk mengoptimalkan potensi dalam diri mereka secara sempurna (Hallan dan Kauffman
1986, dalam Hadis, 2006 )
Ciri & Klasifikasi
Ciri Orang ber-Kebutuhan
Klasifikasi Orang ber-Kebutuhan Khusus
Khusus
1. Gangguan Autis
1. Kontak mata tidak fokus
2. Gangguan Asperger
2. Lebih suka menyendiri
3. Gangguan Attention Deficit atau Hyperactive Disorder
3. Emosional
4. Gangguan Perilaku
4. Kesulitan berkomunikasi
5. Gangguan Menentang
6. Gangguan Komunikasi
7. Gangguan Keterampilan Motorik
8. Gangguan Belajar
Komunikasi Dengan
Kebutuhan Khusus
A. Klien dengan Gangguan Penglihatan
Teknik komunikasi yang perhatikan yaitu:

1. Sedapat mungkin ambil posisi yang dapat dilihat klien bila ia


mengalami kebutuhan persial atau sampaikan secara verbal.
2. Identifikasi diri anda dengan menyebutkan nama.
3. Terangkan alasan anda menyentuh atau mengucapkan kata-kata sebelum
melakukan sentuhan pada klien.
4. Informasikan kepada klien ketika anda akan meninggalkannya/memutus
komunikasi.
5. Orientasikan klien dengan suara-suara yang terdengar disekitarnya.
B. Klien dengan Gangguan Pendengaran
Teknik-teknik komunikasi yang dapat digunakan klien gangguan pendengaran
antara lain:
1. Orientasikan kehadiran anda dengan cara menyentuk klien atau memposisikan
diri di depan klien.
2. Gunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan perlahan untuk
memudahkan klien membaca gerak bibir anda.
3. Jangan melakukan pembicaraan ketika anda sedang mengunyah sesuatu.
4. Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila anda bisa dan diperlukan.
C. Klien dengan Gangguan Wicara
 Berkomunikasi dengan klien dengan gangguan wicara memerlukan
kesadaran supaya pesan dapat dikirim dan ditangkap dengan benar. Hal-
hal yang harus diperhatikan :
1. Perawat benar-benar memperhatikan mimic dan gerakan bibi klien.
2. Usahakan memperjelas hal yang disampaikan dengan mengulang kembali
kata-kata yang diucapkan klien.
3. Memperhatikan setiap detail komunikasi sehingga pesan dapat diterima
dengan baik.
D. Klien dengan keadaan tidak sadar
 Ketidaksadaran mengakibatkan fungsi sensori dan motoric klien
mengalami penurunan sehingga sering kali stimulus dari luar tidak dapat
diterima klien dank lien tidak dapat merespons kembali stimulus tersebut.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Berhati-hati ketika melakukan pembicaraan verbal dekat klien.
2. Ambil asumsi bahwa klien dapat mendengar pembicaraan kita.
3. Ucapkan kata-kata sebelum menyentuh klien
E. Klien dengan berbahasa asing
 Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berkomunikasi dengan klien yang
menggunakan bahasa asing, antara lain :
1. Usahakan menggunakan penerjemah
2. Usahakan berbicara dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan dengan nada
suara normal
3. Usahakan menggunakan gerakan pantomime untuk membantu melakukan
komunikasi.
A. Klien halusinasi
Klien yang mengalami halusinasi sukar untuk mengontrol diri dan sukar untuk
berhubungan dengan orang lain. Dalam berkomunikasi dengan klien yang mengalami
halusinasi perawat harus bersikap jujur, empati, terbuka dan tidak boleh menyangkal
halusinasi yang klien alami.
Berikut teknik komunikasi klien yang mengalami gangguan halusinasi:
1. Salam,sapa klien dengan ramah,panggil dengan nama klien,jujur,empati dan
menghargai
2. Hadirkan realita,kontak yang singkat dan sering,topic yang singkat
3. Terima halusinasi klien
Tujuan Berkomunikasi Dengan Orang Kebutuhan Khusus

1. Membantu pasien untuk memperjelas


2. mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan
untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang
diperlukan.
3. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif
dan mempertahankan kekuatan egonya.
4. Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.
TERIMA KASIH & SILAHKAN JIKA INGIN
BERTANYA

Anda mungkin juga menyukai