INDONESIA
Kelas : 1A
Disusun oleh :
1. Leli
NIM :
2. Leyla
NIM :
3. Lucia
NIM :
4. Fahmi
NIM :
5. Meilia
NIM :
DAFTAR ISI.................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
1.4 Kesimpulan
1.5 Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya tidak akan menyadari
begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari allah swt. Selain itu, kami juga
merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun
islam. Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah BAHASA INDONESIA. Kami juga menyadari dalam makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dari isinya maupun stuktur penulisannya, oleh
kareana itu kami sangat mengharapakan kritik dan saran positif untuk perbaikan
dikemudian hari.
Dengan demikian, semoga makalahini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca dan khususnya bagi kitaa semua .
Penyusun ( kelompok 4 )
BAB I
PENDAHULUAN
Terdapat standar tertentu yang harus dipenuhi dalam penggunaan ragam bahasa
ilmiah, seperti penggunaan ejaan dan tata bahasa Indonesia baku. Kaidah ejaan bahasa
Indonesia yang baku adalah kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
Sementara tata bahasa Indonesia yang baku yaitu penggunaan kata, kalimat, dan
paragraf yang sesuai dengan kaidah baku. Sesuai dengan ragam bahasanya, aturan-
aturan ini mengikat penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah.
Dalam konteks penulisan karya ilmiah, bahasa Indonesia yang tepat untuk dipakai
adalah ragam (laras) bahasa tulis ilmiah (Basuki, 2002), yakni perpaduan ragam
bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah.
Pembuatan karya tulis yang dilakukan oleh mahasiswa kadang tidak disertai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang baik. Maka dari itu, rumusan masalah yang akan
dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimana ciri penggunaan bahasa ilmiah dalam
karya tulis yang baik dan bagaimana implementasi penggunaan tata bahasa Indonesia
pada artikel ilmiah?
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui cara penulisan karya tulis
yang baik dan benar menurut kaidah bahasa Indonesia. Serta, makalah ini diharapkan
dapat membantu untuk memiliki gambaran mengenai bagaimana penulisan yang
benar menurut kaidah bahasa Indonesia dalam karya tulis ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penulisan Huruf
Pada bagian ini akan dideskripsikan kaidah yang berlaku mengenai pemakaian huruf
dalam bahasa Indonesia, seperti pemakaian huruf kapital dan huruf miring.
2. Huruf Kapital
Huruf kapital sering diganti dengan huruf besar. Huruf ini dipakai sebagai huruf
pertama:
3. Huruf Miring
Huruf miring adalah huruf yang posisinya dimiringkan dalam cetakan. Huruf miring
dipakai untuk:
menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
karangan.
4. Penulisan Kata
Kaidah penulisan kata meliputi kaidah penggabungan kata, penulisan kata ganti kau,
ku, mu, dan nya serta kata depan di, ke dan dari, kata turunan, serta singkatan dan
akronim.
5. Gabungan Kata
Kata ganti ku, kau, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
7.Kata Turunan
Jika bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran
kata-kata itu ditulis serangkai.
Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘tiap’, dan ‘demi’ ditulis terpisah.
Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan
tanda titik (.).
Singkatan yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital
Contoh: MPR
Singkatan umum terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti tanda titik.
Akronim adalah singkatan yang terdiri atas gabungan huruf awal, gabungan suku
kata, atau gabungan huruf dan suku kata yang diperlakukan sebagai kata, seperti:
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan (afiksasi).
Imbuhan atau afiks adalah satuan bahasa yang sering digunakan dalam bentuk dasar
untuk menghasilkan suatu kata. Hasil dari proses pengimbuhan itulah yang kemudian
membentuk kata baru yang disebut dengan kata berimbuhan.
10.Kalimat Efektif
Kesatuan Gagasan
Contoh:
b. Karena asam amino ini merupakan faktor pembatas pada pakan nabati.
Koherensi yang baik dan kompak mengacu pada hubungan antarunsur pembentuk
kalimat. Dalam hal ini, urutan kata menjadi hal yang perlu diperhatikan. Perhatikan
contoh berikut:
a. Tes tersebut dibuat oleh guru bidang studi yang berjumlah 25 item. b. Tes yang
berjumlah 25 item tersebut dibuat oleh guru bidang studi.
11.Paragraf
Dalam buku Komposisi (Keraf, 1997: 62—66) dikatakan bahwa paragraf merupakan
himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk sebuah gagasan. Paragraf merupakan perluasan pikiran dari kalimat.
Pembagian paragraf berdasarkan fungsinya dalam satu karangan akan mempermudah
pembaca memahami struktur karangan.
Sebuah karangan yang dalam studi kasus ini berupa artikel ilmiah minimal terdiri atas
tiga pembagian, yaitu pendahuluan, isi, penutup. Hal ini berlaku pula dalam penulisan
paragraf. Dalam sebuah paragraf, terdapat kalimat pembuka, isi, dan penutup. Oleh
karena itu, sebuah paragraf yang standar minimal terdiri atas tiga kalimat.
12.Pedoman Penulisan
Dalam setiap bahasa, terdapat pedoman penulisan yang perlu diperhatikan. Pedoman
ini dibuat untuk mempermudah penggunaan dan pemahaman terhadap suatu bahasa.
Dalam bahasa Indonesia, terdapat dua panduan yang dijadikan acuan, yaitu Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EyD). KBBI merupakan pedoman mengenai tata cara penulisan dan
makna kata. Hal ini berbeda dengan EyD yang berisi aturan-aturan mengenai
pungtuasi (tanda baca).
Pedoman penulisan yang terdapat dalam KBBI dan EyD bersifat mengikat
penggunanya. Makalah ini tidak akan membahas aturan dalam kedua pedoman
tersebut satu per satu. Apabila dibutuhkan, seor
peneliti/penulis tidak perlu merasa ragu atau malu untuk membuka-buka kembali
kedua pedoman ini. Apa yang akan dibahas dalam makalah ini hanyalah aturan-aturan
yang lebih bersifat khusus.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9451158/Kaidah_Bahasa_Indonesia_dalam_Penulisan_Karya_Ilmiah
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/nurhidayah-mhum/bhs-ind-dlm-karya-
ilmiah.pdf
http://old.perpusnas.go.id/Attachment/MajalahOnline/Retno_Asihanti_Analisis_Penggunaan_Ta
taBhs.pdf