Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Topik :Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi


Sesi Ke :Ke 3
Terapi :Bercakap-cakap
Sasaran :Kelompok Diruangan Sadewa Rumah Sakit Marzoeki Mahdi
Bogor

A. LATAR BELAKANG
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan
orang lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu
yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain
(Rowlins, 1993). Dimana individu yang mempunyai mekanisme koping adaptif,
maka peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu yang
mempunyai mekanisme koping maladaptif (skizofrenia), bila tidak segera
mendapatkan terapi atau penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-masalah
yang lebih banyak dan lebih buruk. untuk peningkatan sosialisasi pada klien
skizofrenia bisa dilakukan dengan pemberian Terapi Aktifitas Kelompok sosialisasi.
Namun kenyatannya pada saat ini di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya pengaruh
TAK sosialisasi masih diragukan, hal ini disebabkan karena jumlah klien dengan
riwayat menarik diri masih relatif banyak meskipun TAK sosialisasi sudah
dilakukan. (Keliat dan Akemat, 2006)
Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang
mengalami skizofrenia (ringan sampai berat) (WHO, 2006). Hasil survey Kesehatan
Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per 1000
penduduk di Indonesia mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Berdasarkan
survey di rumah sakit jiwa, masalah keperawatan yang paling banyak ditemukan
adalah menarik diri (17,91 %), halusinasi (26,37 %), perilaku kekerasan (17,41 %),
dan harga diri rendah (16,92 %) (Pikiran Rakyat Bandung, 2007).
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh menarik diri pada klien skizofrenia
adalah ; 1) Kerusakan komunikasi verbal dan non verbal, 2) Gangguan hubungan
interpersonal, 3) Gangguan interaksi sosial, 4) resiko perubahan persepsi sensori
(halusinasi). Bila klien menarik diri tidak cepat teratasi maka akan dapat
membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain (Budi Anna Kelliat,
2006)
Diruangan Sadewa Rumah Sakit Mrzoeki Mahdi bogor pada bulan
September 2019 terdapat pasien dengan halusinasi 34,75%, dengan isolasi social
11,02 %, resiko perilaku kekerasan sebesar 24.58 % dan harga diri rendah sebesar
2,54%. Pada bulan oktober 2019 halusinasi sebesar 37,04%, resiko perilaku
kekerasan sebesar 25,93%, isolasi social sebesar 11.02% dan harga diri rendah
sebesar 2,47 %.
.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan TAKS sesi ke tiga ini adalah klien mampu bercakapa-cakap dengan
anggota kelompok yang ada diruangan sadewa.
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
b. Klien mampu memperkenalkan diri didepan anggota kelompok
c. Klien mampu menyebutkan nama didepan anggota kelompok
d. Klien mampu menyebutkan alamat tempat tinggal didepan anggota kelompok
e. Klien mampu menyebutkan hobi atau kegemaran didepan anggota kelompok
f. Klien mampu menceritakan masalah pribadi didepan anggota kelompok
g. Klien mampu bekerja sama dalam permainan kelompok
h. Klien mampu bertanya kepada anggota kelompok yang lain

C. LANDASAN TEORI
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target
asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung,
saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru
yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptive. (Wilson dan
Kneils, 1992)
Dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi klien dibantu untuk melakukan
sosialisasiyang ada disekitar klien, sosialisasi dapat pula dilakukan secara
bertahap dari interpersonal kelompok & masa (satu dan satu ). ( Keliat, 2014)
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan social, hasil diskusi dapat
berupa kesempatan alternatife penyelesaian masalah. Klien dilatih menyampaikan
perasaannya terhadapa stimulus yang ada. Kemampuan klien dievaluasi dan
ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses ini diharapkan respon klien terhadap
berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif ( Keliat, 2014)

D. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK


1. Klien sehat jasmani
2. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal
3. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan
stimulus
4. Klien yang tidak ingin berbincang-bincang dengan anggota kelompok lain.
5. Klien yang tidak sedang agitasi (merusak diri, oranglain, dan lingkungan)

E. PROSES SELEKSI
1. Hasil observasi sehari-hari
2. Klien yang sudah stabil dan dapat berinteraksi.
3. Klien yang kooperatif
4. Informasi dan keterangan dari klien dan perawat
5. Kontrak dengan klien, yaitu kesediaan klien untuk mengikuti kegiatan
berdasarkan kesepakatan mengenai kegiatan, waktu, dan tempat
6. Klien-klien kelolaan dan resume
7. Adapun klien yang diikutsertakan berjumlah 11 orang

F. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN


1. Hari/Tanggal : Selasa, 26 November 2019
2. Tempat Kegiatan : Ruang Sadewa Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor
3. Waktu kegiatan : 30 menit
4. Setting Tempat : Terapis menghadap pasien dan pasien
Membuat lingkaran mengelilingi tempat duduk
G. MEKANISME KEGIATAN TAK
No Waktu Kegiatan Peserta

1 5 menit Pembukaan :

a. Moderator Mengucapkan salam Menjawab salam

b. Moderator memperkenalkan pembimbing Mendengarkan


klinik dan pembimbing akademik

c. Moderator memperkenalkan anggota


Mendengarkan
kelompok dan semua anggota

d. Moderator membuat kontak waktu Mendengarkan

e. Moderator menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan

2 20meni Pelaksanaan :
t
1. orientasi

a. salam terapeutik. Menjawab salam

 Terapis mengucapkan salam


 Memperkenalakan terapis dan
Mendengarkan dan
pembimbing
memperhatikan
b. Evaluasi/ validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
Mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan kegiatan memperhatikan
 Membuat kontral waktu kegiatan
 Menjelaskan aturan main
2. Kerja Mendengarkan dan
a. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan memperhatikan
aturan main sebagai berikut:
Mengikuti kegiatan
 Klien mulai dengan membaca doa
sesuai aturan main.
dengan agama dan kepercayaan
masing-masing
 Music dihidupkan klien mengelilingi
kursi dengan bernyanyi.
 Apabila music berhenti makan klien
akan menduduki kursi yang telah
disediakan,
 Apa bila ada pasien yang tidak dapat
tempat duduk maka pasien berdiri dan Melaksanakan
memperkenalkan dirinya dann antisipasi masalah

menceritakan tentang dirinya sendiri. yang ditentukan

b. Melaksanakan antisipasi masalah (jika terapi (jika ada)


ditemukan saat kegiatan berlangsung)

3 5 menit Terminasi : Menjawab salam

a. Evaluasi pencapaian tujuan :

 Menanyakan perasaan klien setelah


mengikuti TAKS Sesi 3
b. Memberikan rencana tindak lanjut
c. Kontrak pertemuan selanjutnya

Mengucapkan salam

H. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Leader : Lara Ramadhani
Co Leader : Rey Laras Sarti
Observer : Zahra Mujaddidah
Fasilitator : Sri Wahyuni Anwar
Mivtah Urahmi
Aulia Putri Hertina
Putri Yona
Randa Saputra
Sadri Amirul Mukmin
Asanal Bolkiah
I. MEDIA DAN ALAT
a. Alat
1) Mp3 player
2) Kursi
3) Buku catatan dan pulpen
4) Jadwal kegiatan klien
b. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Bermain peran / simulasi “Bola estafet”

J. PENUGASAN KELOMPOK
a. Leader : Lara Ramadhani
Tugas :
1) Menyusun perencanaan pelaksanaan TAK
2) Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
3) Memfasilitasi setiap anggota kelompok untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat dan umpan balik.
4) Sebagai role model
5) Memotivasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberikan
umpan balik.

b. Co’leader : Rey Laras Sarti


Tugas :
1) Membantu leader dalam mengorganisir kemampuan anggota kelompok
2) Membantu mengobservasi kemampuan klien dalam TAK
3) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang

c. Fasilitator : Sri Wahyuni Anwar


Mivtah Urahmi
Aulia Putri Hertina
Putri Yona
Randa Saputra
Sadri Amirul Mukmin
Asanal Bolkiah
Tugas :
1) Memfasilitasi anggota kelompok untuk berperan aktif dan memotivasi
anggota kelompok
2) Mempertahankan kehadiran anggota kelompok
3) Mencegah atau hambatan kelompok dari dalam maupun dari luar kelompok

d. Observer : Zahra Mujadiddah


Tugas :
1) Mengobservasi setiap respons klien
2) Mengamati dan mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan
prilaku klien (jumlah peserta yang hadir, daftar hadir, yang memberikan ide
dan pendapat, topic dan diskusi, respons verbal dan non verbal)
3) Memberikan umpan balik kepada kelompok
4) Mengobservasi respons anggota kelompok
5) Mengidentifikasi strategi yang digunakan leade
6) Mencatat modifikasi strategi untuk kegiatan kelompok berikutnya.

K. PROSES EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Peserta menyampaikan kontrak untuk dilakukan penyuluhan
2. Media tersedia sesuai kebutuhan
3. Materi penyuluhan telah disiapkan
4. Tempat penyuluhan telah disiapkan

b. Evaluasi Proses
1. peserta berperan aktif dalam mengikti permainan TAKS
2. peserta mempekenalkan nama, tempat tinggal dan hobbi klien
3. peserta mampu menceritakan masalah yang dihadapi
c. Evaluasi Hasil
80 % klien dapat dan mampu Berbicara didepan kelompok diruangan Sadewa
Sesi 3: TAKS
Kemampuan bercakap-cakap

a. Kemampuan verbal: Bertanya


No Aspek yang dinilai Nama Klien

1 Mengajukan
pertanyaan yang jelas
2 Mengajukan
pertanyaan yang
ringkas
3 Mengajukan
pertanyaan yang
relevan
4 Mengajukan pertnyaan
secara spontan
Jumlah

b. Kemampuan verbal
No Aspek yang dinilai Nama Klien

1 Menjawab dengan
jelas
2 Menjawab dengan
ringkas
3 Menjawab dengan
relevan
4 Menjawab dengan
spontan
Jumlah

c. Kemampuan nonverbal
No Aspek yang dinilai Nama Klien

1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir
Jumlah
Petunjuk:
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien.
2. Untuk tiap klien tiap aspek dinilai dengan member tanda √ jika ditemukan pada klien dan
berikan tanda x jika tidak ditemukan.
3. Jumlah kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien mampu; jika niali
≤2 klien dianggap belum mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang memiliki klien saat TAKS pada catatan proses
keperawatan tipa klien. Misalnya, nilai kemampuan verbal bertnya 2, kemampuan verbal
menjawab 2, dan kemampuan nonverbal 2,maka catatan keperwatan adalah klien mengikuti
TAKS sesi 3, klien belum mampu bercakap-cakap secara verbal dan nonverbal. Dianjurkan
latihan diulang di ruangan (buat jadwal)

Bogor, 22 November 2019


Ketua Kelompok

(………………………)

Disetujui Oleh :
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(……………………) (………………………)
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna. (2006). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. EGC : Jakarta
Stuart, Gail Wiscart & Sandra J. Sundeen. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3.
Jakarta : EGC
Keliat, Budi Anna. (2014). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. EGC : Jakarta
SPM rawat inap psikiatri ruang sadewa 2019

Anda mungkin juga menyukai