Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

Pemeriksaan EKG (Elektrokardiografi)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Peminatan Kardiovaskuler


Dosen Pembimbing: Ns. Yuni Dwi Hastuti, S.Kep., M.Kep.

Disusun oleh:
Putri Erlina Febrianti
220201119220120

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXV


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG, 2020
A. Jenis Kegiatan
Pemeriksaan penunjang
B. Bentuk
Mempelajari video dan materi pemeriksaan elektrokardiografi
C. Indikasi
(Sandau et al, 2017)
1. Pasien yang dicurigai sindroma koroner akut.
2. Pasien dengan aritmia.
3. Pasien dengan gangguan konduksi jantung.
4. Pasien dengan gangguan elektrolit, terutama kalium.
5. Pasien dengan kecurigaan keracunan obat.
6. Evaluasi pasien yang terpasang implan defibrillator dan pacu jantung
7. Sebagai monitoring pada sindroma koroner akut, aritmia dan gangguan
elektrolit pasca terapi
D. Tujuan
Pemeriksaan Elektrokardiografi dilakukan untuk mengetahui (Sundana, 2008)
1. Adanya kelainan-kelainan irama jantung
2. Adanya kelainan-kelainan miokard seperti infark
3. Adanya pengaruh obat-obat jantung terutama digitalis
4. Gangguan-gangguan elektrolit
5. Adanya perikarditis
6. Pembesaran jantung
E. Prinsip
1. Meminta persetujuan klien dan keluarga sebelum dilakukan intervensi
2. Melakukan pengkajian fokus sesuai masalah yang muncul
3. Mendemonstrasikan dan menjelaskan prosedur dengan bahasa yang
komunikatif agar dapat diterima oleh klien dan keluarga dengan baik
4. Dinding dada harus terbuka dan tidak ada perhiasan logam yang melekat
5. Pasien diminta tenang atau tidak bergerak ketika perekaman EKG
F. Alat
(Unhas, 2017)
1. Mesin EKG yang dilengkapi dengan kabel untuk sumber listrik
2. Kabel elektroda ekstremitas dan dada
3. Plat elektroda ekstremitas
4. Balon penghisap elektroda dada
5. Jelly
6. Kertas EKG
7. Spidol
8. Kassa/ tissue
G. Prosedur
Menurut (Unhas, 2017):
1. Tahap Orientasi :
a. Mempersiapkan alat
b. Mengucapkan salam dan perkenalan, menyampaikan tujuan dan
prosedur tindakan (informed consent)
c. Menjaga privasi
d. Mempersilahkan klien untuk berbaring
2. Tahap Kerja :
a. Cuci tangan
b. Membuka dan melonggarkan pakaian pasien bagian atas. Bila
pasiennya memakai jam tangan, gelang dan logam lain dilepas
c. Membersihkan kotoran dan lemak menggunakan kapas pada daerah
dada, kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai dilokasi
pemasangan manset elektroda
d. Mengoleskan jelly EKG pada permukaan elektroda. Bila tidak ada jelly,
gunakan kapas basah
e. Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan dan kedua
tungkai
f. Memasang arde
g. Menghidupkan monitor EKG
h. Menyambung kabel EKG pada kedua pergelangan tangan dan kedua
tungkai pasien, untuk rekam ekstremitas lead (lead I, II, III, aVR, aVF,
AVL) dengana cara sebagai berikut :
1) Warna merah pada tangan kanan
2) Warna hijau pada kaki kiri
3) Warna hitam pada kaki kanan
4) Warna kuning pada tangan kiri
i. Memasang elektroda dada untuk rekaman precordial lead :
1) Sela iga ke 4 pada garis sternal kanan = V1
2) Sela iga pada garis sternal kiri = V2
3) Terletak diantara V2 & V4 adalah = V3
4) Ruang iga ke 5 pada garis tengah klavikula = V4
5) Garis aksila depan sejajar dengan V4 = V5
6) Garis aksila tengah sejajar dengan V4 = V6
7) Garis aksila belakang sejajar dengan V4 = V7
8) Garis skapula belakang sejajar dengan V4 = V8
9) Batas kiri dari kolumna vertebra sejajar dengan V4 = V9
10) Lokasi sama dengan V3 tetapi pada sebelah kanan = V3R
11) V7 sampai dengan V3R kadang diperlukan
Pada umumnya perekaman hanya 12 lead yaitu lead I, II, III, aVR, aVF,
aVL, V1-V6
j. Melakukan kalibrasi 10 mm dengan keadaan 25 mm/volt/detik
k. Membuat rekaman secara berurutan sesuai dengan pilihan lead yang
terdapat pada mesin EKG
l. Melakukan kalibrasi kembali setelah perekaman selesai
m. Memberi identitas pasien hasil rekaman : nama, umur, tanggal dan jam
rekaman serta nomor lead dan nama pembuat rekaman EKG
n. Merapikan alat-alat
o. Melakukan cuci tangan kembali
3. Tahap Terminasi :
a. Menyampaikan hasil dari pemeriksaan kepada klien dan keluarga
b. Mengevaluasi respon klien saat pemeriksaan
4. Dokumentasi
H. Hal-hal yang perlu diperhatikan
(Sundana, 2008)
1. Sebelum bekerja periksa dahulu tegangan alat EKG.
2. Alat selalu dalam posisi stop apabila tidak digunakan.
3. Perekaman setiap sandapan (lead) dilakukan masing - masing 2 - 4
kompleks
4. Kalibrasi dapat dipakai gambar terlalu besar, atau 2 mv bila gambar terlalu
kecil.
5. Hindari gangguan listrik dan gangguan mekanik seperti jam tangan,
tremor, bergerak, batukdan lain-lain.
6. Dalam perekaman EKG, perawat harus menghadap pasien
I. Evaluasi
- Pemeriksaan pada video lengkap dan mudah dipahami
- Pemeriksaan sebagian besar sesuai dengan prosedur
J. Daftar Pustaka
Sandau KE, Funk M, Auerbach A et al (2017) Update to Practice Standards for
Electrocardiographic Monitoring in Hospital Settings: A Scientific
Statement From the American Heart Association, Circulation, 136:e273–
e344. DOI: 10.1161/CIR.0000000000000527
Sundana, K. (2008). Interpretasi EKG, pedoman untuk perawat. EGC: Jakarta

Universitas Hasanuddin. (2017). Pemasangan dan Interpretasi


elektrokardiografi.
https://www.youtube.com/watch?v=tuZn65Xet9Q&t=411s

Anda mungkin juga menyukai