1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
Klien tampak agak bingung, kontak mata kurang, dan berbicara lambat.
Keadaan klien tenang dan cukup kooperatif.
Klien mengatakan mendengar bisikan suara yang menyuruhnya untuk
membunuh temannya ketika belum masuk rumah sakit.
Klien mengatakan masih mendengar bisikan halusinasinya tapi suaranya
tidak jelas, bisikan halusinasinya muncul sekitar dua sampai tiga kali dalam
satu minggu.
Klien mengatakan alasan ia dibawa ke rumah sakit karena sudah melukai
tangan temannya menggunakan pisau.
Saat ditemui, klien sedang duduk-duduk di tempat tidurnya.
c. Tujuan
1) Klien dapat mengidentifikasi jenis halusinasi.
2) Klien dapat mengidentifikasi isi halusinasi.
3) Klien dapat mengidentifikasi waktu halusinasi.
4) Klien dapat mengidentifikasi frekuensi halusinasi.
5) Klien dapat mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi.
6) Klien dapat mengidentifikasi respons klien terhadap halusinasi.
7) Klien dapat menghardik halusinasi.
8) Klien dapat memasukan cara menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian.
d. Tindakan Keperawatan
1) Mengidentifikasi jenis halusinasi klien.
Tindakan yang dapat dilakukan perawat:
- Identifikasi jenis halusinasi klien.
2) Mengidentifikasi isi halusinasi klien.
Tindakan yang dapat dilakukan perawat:
- Identifikasi isi halusinasi klien.
3) Mengidentifikasi waktu halusinas klien.
Tindakan yang dapat dilakukan perawat:
- Identifikasi waktu halusinasi klien.
4) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien.
Tindakan yang dapat dilakukan perawat:
- Identifikasi frekuensi halusinasi klien.
5) Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi pada klien.
Tindakan yang dapat dilakukan perawat:
- Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi pada klien.
6) Mengidentifikasi respons klien terhadap halusinasi.
Tindakan yang dapat dilakukan perawat:
- Identifikasi respon klien terhadap halusinasi klien.
7) Melatih klien untuk mampu menghardik halusinasi.
Tindakan yang dapat dilakukan perawat:
- Latih klien agar mampu menghardik halusinasinya.
8) Memasukan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian.
Tindakan yang dapat dilakukan perawat:
- Masukan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
klien.
2. Proses Pelaksanaan Tindakan
Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat siang, Pak. Boleh saya kenalan dengan Bapak ? Nama saya Fajar
Kurniansyah, Bapak boleh memanggil saya Fajar saya mahasiswa
Keperawatan Poltekkes Surakarta. Saya sedang praktik di sini dari pukul
07.30 sampai 13.30 WIB. Nama Bapak siapa dan senangnya dipanggil
dengan sebutan apa?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan Pak ?”
c. Kontrak
- Topik
“Apakah Bapak Makmun tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya?
Menurut Bapak Makmun sebaiknya kita ngobrol apa ya? Bagaimana
kalau kita ngobrol tentang suara yang selama ini mengganggu Bapak
Makmun?”
- Tempat
“Di mana sebaiknya kita ngobrol? Di teras ya, di kursi panjang itu
gimana Bapak?
- Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Bapak Makmun maunya
berapa menit? Bagaimana kalau 15 menit? Bisa?”
Terminasi
a. Kesimpulan : Kita sudah melakukan bagaimana cara menghardik halusinasi
b. Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan
- Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Makmun dengan obrolan kita tadi? Apakah
Makmun merasa senang dengan latihan tadi?”
- Evaluasi Perawat (Objektif setelah reinforcement)
“Setelah kita ngobrol tadi, sekarang coba Makmun simpulkan
pembicaraan kita tadi?”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara itu agar tidak muncul lagi.”
c. Tindak Lanjut Klien (Apa yang perlu dilatih klien sesuai hasil tindakan
yang telah dilakukan)
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silahkan Makmun coba
cara tersebut. Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa
saja latihannya?”
(Masukan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian klien).
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
Klien masih tampak terlihat lebih santai, kontak mata positif, dan berbicara
lambat.
Keadaan klien tenang dan cukup kooperatif.
Klien mengatakan masih mendengar bisikan halusinasinya tapi suaranya
tidak jelas, bisikan halusinasinya muncul sekitar dua sampai tiga kali dalam
satu minggu.
Saat ditemui, klien sedang berbaring di tempat tidurnya.
Fase Terminasi
a. Kesimpulan : :Kita sudah melakukan bagaimana cara minum obat yang
benar “
b. Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan
- Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Bapak Makmun setelah tadi kita diskusi tentang
program pengobatan untuk Bapak Makmun?”
Bapak Makmun apakah sudah mengerti bagaimana cara minum obat
yang benar.?’
- Evaluasi Perawat (Objektif setelah reinforcement)
“Coba sebutkan lagi obat apa saja yang harus Bapak Makmun minum?
Berapa kali diminum?”
c. Tindak Lanjut Klien (Apa yang perlu dilatih klien sesuai hasil tindakan
yang telah dilakukan)
“Sekarang Bapak Makmun bisa memasukkan jadwal minum obat yang benar
ke dalam jadwal harian , besok saya akan tanyakn lagi kegiatan apa yang
sudah Bapak Makmun lakukan .
Bapak Makmun harus teratur minum obat-obat tersebut, ya.”
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
Klien masih tampak terlihat agak bingung, kontak mata masih kurang tapi
tidak seperti yang kemarin, dan berbicara lambat.
Keadaan klien tenang dan cukup kooperatif.
Klien mengatakan masih mendengar bisikan halusinasinya tapi suaranya
tidak jelas, bisikan halusinasinya muncul sekitar dua sampai tiga kali dalam
satu minggu.
Saat ditemui, klien sedang berbaring di tempat tidurnya.
c. Tujuan (SP2)
1) Klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
2) Klien dapat mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
3) Klien dapat memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
d. Tindakan Keperawatan
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
Tindakan yang dapat dilkukan perawat:
Evaluasi jadwal kegiatan harian klien.
2) Melatih klien untuk mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain.
Tindakan yang dapat dilkukan perawat:
Latih klien bercakap-cakap dengan orang lain.
3) Mengajarkan klien memasukkan cara bercakap-cakap dengan orang lain
ke dalam jadwal kegiatan.
Tindakan yang dapat dilkukan perawat
Masukkan cara bercakap-cakap dalam jadwal kegiatan harian.
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak Makmun hari ini? Bagaimana tidurnya tadi
malam? Ada keluhan?”
c. Kontrak
- Topik
“Apakah Bapak Makmun bersedia untuk mengorol dengan saya? Kita
akan mengobrol tentang cara mengendalikan halusinasi dengan
bercakap-cakap.”
- Tempat
“Di mana sebaiknya kita ngobrol? Bagaimana kalau di luar saja?”
- Waktu
“Berapa lama kira-kira Bapak Makmun mau mengobrol? Bagaimana
kalau 20 menit?”
Fase Kerja (Langkah-langkah tindakan keperawatan)
“Nah, karena Bapak Makmun telah bersedia, mari kita mulai mengobrol dan
latihan bercakap-cakap.”
Seperti yang telah saya jelaskan kemarin, ada 4 cara mengendalikan halusinasi,
salah satunya adalah dengan bercakap-cakap dengan orang lain.”
“Jadi, kalau Bapak Makmun mulai mendengar suara-suara, langsung saja cari
teman untuk diajak ngobrol. “
“Minta teman untuk mengobrol dengan Bapak Makmun.”
“Contohnya begini: Tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan
saya untuk menghilangkan suara-suara itu.”
“Ayo Bapak Makmun, coba Bapak Makmun ikuti apa yang saya katakan tadi.
Ya, begitu. Bagus sekali.”
Fase Terminasi
a. Kesimpulan : :Kita sudah melakukan bagaimana cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
c. Tindak Lanjut Klien (Apa yang perlu dilatih klien sesuai hasil tindakan
yang telah dilakukan)
“Sekarang Bapak Makmun bisa memasukkan jadwal bercakap-cakap dengan
orang lain dalam kegiatan harian .”
Kalau bisikan tersebut muncul, Bapak Makmun bisa coba bercakap-cakap
dengan orang lain terutama jika sedang waktu luang/menyendiri.”
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
Klien masih tampak terlihat lebih santai, kontak mata positif, dan berbicara
lambat.
Keadaan klien tenang dan cukup kooperatif.
Klien mengatakan masih mendengar bisikan halusinasinya tapi suaranya
tidak jelas, bisikan halusinasinya muncul sekitar dua sampai tiga kali dalam
satu minggu.
Saat ditemui, klien sedang berbaring di tempat tidurnya.
c. Tujuan (SP4)
1) Klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan hariannya
2) Klien dapat mengendalikan halusinasinya dengan melakukan kegiatan di
RSJ yang sesuai dengan kegiatan yang biasa dilakukan klien dirumah
3) Klien memasukkan kegiatan ke atas ke dalam jadwal kegiatan harian
d. Tindakan Keperawatan
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
Tindakan yang dapat dilakukan perawat:
- Evaluasi jadwal kegiatan harian klien.
2) Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan di
RSJ yang sesuai dengan kegiatan yang biasa dilakukan klien di rumah.
Tindakan yang dapat dilakukan perawat:
- Latih klien melakukan kegiatan di RSJ.
3) Memasukkan kegiatan yang dilakukan klien di RSJ ke dalam jadwal
kegiatan harian.
Tindakan yang dapat dilakukan perawat:
- Masukkan kegiatan yang dilakukan klien di RSJ ke dalam jadwal
kegiatan harian.
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak Makmun?”
“Bagaimana makan siangnya? Apa sudah minum obat?”
“Apa suara bisikan-bisikan dan bayangan-bayangan halusinasi Bapak
Makmun masih muncul?”
“Apakah tiga cara yang sudah kita latih masih Bapak Makmun terapkan?”
c. Kontrak
- Topik
“Nah seperti yang saya katakan sebelumnya, kita akan latihan aktivitas
terjadwal RSJ.”
- Tempat
“Dimana kita akan ngobrol dan latihan?”
“Disana saja, setuju?”
- Waktu
“Berapa berapa lama Bapak Makmun mau latihan?”
“Bagaimana kalau 30 menit?”
Fase Kerja (Langkah-langkah tindakan keperawatan)
“Coba Bapak Makmun sebutkan kegiatan yang dilakukan dari bangun pagi
sampai tidur malam?”
“Kita akan mencatatnya.”
“Apa yang biasa Bapak Makmun lakukan setelah bangun pagi?”
“Jam berapa biasanya Bapak Makmun bangun pagi?”
“Apalagi kegiatan Bapak Makmun setelah itu?”
“Apakah Bapak Makmun biasa ikut piket/bersih-bersih lingkungan disini?”
“Bersih-bersih apa yang biasa Abang lakukan ?”
“Apakah menyapu, mengepel atau apa?”
“Ayo kita latihan.”
“Ya, bagus sekali Bapak Makmun.”
“Nah, karena Bapak Makmun telah bersedia, mari kita mulai mengobrol dan
latihan bercakap-cakap.”
Fase Terminasi
a. Kesimpulan ;”Kita sudah melakukan bagaimana cara mengontrol
halusinasi dengan cara yan ke empat yaitu dengan melakuka kegiatan
aktivitas yang biasa dilakukan dirumah .
e. Tindak Lanjut Klien (Apa yang perlu dilatih klien sesuai hasil tindakan
yang telah dilakukan)
“Sekarang Abang sudah punya jadwal aktivitas terjadwal harian, Abang
lakukan rutin ya!”