FORMAT RESUME
RECOVERY ROOM / INSTALASI GAWAT DARURAT
Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama/Inisial : An.K
Usia : 2 Tahun 3 Bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Tgl Masuk : 1 Mei 2021
No.RM : 188832
Diagnosa Medik : Kejang Demam
4. Disability
I : tingkat kesadaran Unrespon.
2. Dada (IPPA):
I : tidak ada edema , tidak ada lesi, terlihat tarikan dinding
dada ke dalam, nafas cepat.
A : Suara napas vesikuler, tidak ada bunyi tambahan ronchi &
wheezing
P : Tidak ada fraktur costae, ekspansi dinding dada lateral
P : Perkusi timpani
3. Abdomen (IAPP):
I : bentuk perut simetris, tidak ada perdarahan ,tidak ada lesi,
tidak ada edema
A : Suara bising usus normal 9x/menit
P : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
P : Tidak ada pembesaran hati dan limfa
4. Ekstremitas/musculoskeletal
I : Otot sisi kanan dan kiri simetris, tidak ada pendarahan, tidak
ada Fraktur, ada kejang
P : Tidak ada nyeri, tidak ada edema pada ekstremitas kaki kanan
dan kiri
5. Kulit/integument
I : Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, persebaran warna
kulit merata, kulit tampak lembab
P : Tekstur kulit tidak kasar, tidak ada nyeri tekan
F. Pemeriksaan Penunjang
HEMATOLOGI
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan Keterangan
Hemoglobin 12.1 Lk.14-18 Wn.12-16 gr/dl
Leukosit 14.000 4.500-10.700 ul
Eritrosit 5,0 Lk.4,6-6,2 Wn.4,2-6,4 10^6/ul
Hematokrit 42 Lk.50-54 Wn.38-47 %
Trombosit 321.000 159.000-400.000 ul
MCV 80 80-96 fl
MCH 30 27-31 pg
MCHC 34 32-36 g/dl
CT (massa pembekuan) 12 9-15 menit
BT (masa perdarahan) 2 1-7 menit
G. Terapi Medis (indikasi, kontraindikasi, efek samping)
H. . Analisa data
2 Ds :
Keluarga klien mengatakan kejang Ketidakefektifan
Do :
gangguan metabolisme otak
Klien tampak sianosis
Kulit pucat
perfusi jaringan otak
Saturasi O2 87%
terhambat
Kesadaran unrespon
3 Hipertermi Resiko
Ds : terjadinya
Ibu klien mengatakan gangguan metabolisme otak kejang berulang
anaknya demam disertai
kejang perubahan keseimbangan sel
Ibu mengatakan klien punya neuron
riwayat kejang sekitar 1
tahun yang lalu difusi kalium dan natrium
Do :
Kejang muncul berulang lepas muatan listrik
I. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan efek sirkulasi endotoksin pada
hipotalamus
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan
penurunan suplai darah ke otak
3. Resiko terjadinya kejang berulang berhubungan dengan hipertermi
J. Rencana dan Implementasi Keperawatan
Nama Pasien : An.K
Kasus : Kejang demam
Kejang S:
Ibu klien muncul Setelah dilakukan 1. Kaji berbagai situasi Ibu mengatakan
mengatakan berulang Tindakan yang dapat menjadi anaknya masih
keperawatan pencetus kejang demam dan kejang
anaknya sekitar 5
2. Pantau tanda-tanda hilang timbul
demam sampai 6 kali diharapkan kejang O:
vital
disertai dengan durasi berulang tidak 3. Anjurkan ibu untuk Klien tampak kejang
kejang satu kali terjadi dengan memberikan kompres hilang timbul, Suhu
Ibu kejang sekitar kriteria hasil : hangat pada anak tubuh 38,80C.
mengatakan 5 sampai 10 -kejang tidak 4. Anjurkan ibu untuk A:
terjadi memakaikan pakaian masalah belum
klien punya menit.
yang tipis dan teratasi
riwayat P:
menyerap keringat
kejang sekitar 5. Observasi munculnya lanjutkan
1 tahun yang tanda-tanda kejang intervensi :
lalu 6. Ajarkan ibu untuk 1. Kaji berbagai
merawat klien selama situasi yang
dan setelah kejang dapat menjadi
7. Kolaborasi pemberian pencetus kejang
terapi medis 2. Pantau tanda-
tanda vital
3. Anjurkan ibu
untuk
memberikan
kompres hangat
pada anak
4. Anjurkan ibu
untuk
memakaikan
pakaian yang
tipis dan
menyerap
keringat
5. Observasi
munculnya
tanda-tanda
kejang
6. Ajarkan ibu
untuk merawat
klien selama dan
setelah kejang
7. Kolaborasi
pemberian terapi
medis