Anda di halaman 1dari 10

RS JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG BE/IRJ/0003/Kep/01

Jalan Raya Gedong Tataan KM. 13


NRM : ..........................................................
Telp. 0721-271170, Fax 0721-271171
E-mail : rsjlampung@gmail.com
Nama : ..........................................................
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN GANGGUAN JIWA
(Dilengkapi setelah dilakukan assessment oleh perawat) Tanggal lahir: .........................................................
(Mohon diisi atau tempelkan stiker jika ada)
Perencanaan Keperawatan
Dx Keperawatan
(SDKI) Luaran Keperawatan/Kriteria Evaluasi Intervensi Nama/
(SLKI) (165) (SIKI) (473) TTD
Pertemuan I
Isolasi Sosial (D.0121) Hal. 268 Keterlibatan Sosial (L.13115) Hal.47 Promosi Sosialisasi (I.13498) Hal.385

Definisi :
Definisi: Definisi :
Ketidakmampuan untuk membina Kemampuan untuk membina hubungan yag erat, hangat, terbuka dan indepeden Meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan
hubungan yang erat, hangat, terbuka orang lain.
dan interdependen dengan orang lain dengan orang lain.
Observasi:
b.d Faktor Risiko  Identifikasi kemampuan melakukan interaksi
 Keterlambatan perkembangan Ekspetasi : Meningkat dengan orang lain
 Ketidakmampuan menjalin Setelah dilakukan tindakan keperawatan…. X 24 jam diharapkan klien mmiliki  Identifikasi hambatan melakukan interaksi
hubungan yang memuaskan dengan orang lain
 Ktidaksesuaian minat dengan tahap kemampuan yang meningkat untuk membina hubungan yang erat, hangat, terbuka, Terapeutik:
perkembangan dan independen dengan orang lain dengan kriteria hasil:  Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam
 Ketidaksesuaian nilai-nilai dengan suatu hubungan
norma Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat  Motivasi kesabaran dalam mengembangkan
 Ketidaksesuaian perilaku sosial menurun Meningkat suatu hubungan
dengan norma 1 Minat 1 2 3 4 5  Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru
interaksi dan kegiatan kelompok
 Perubahan penampilan fisik
2 Verbalisasi 1 2 3 4 5  Motivasi berinteraksi di luar lingkungan
 Perubahan status mental (mis.jalan-jalan, ke toko buku)
 Ketidakadekuatan sumber daya tujuan yang
 Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam
personal (mis. disfungsi berduka, jelas
berkomunikasi dengan orang lain
pengendalian diri buruk) 3 Minat 1 2 3 4 5
 Diskusikan perencanaan kegiatan di masa
terhadap depan
aktivitas  Berikan umpan balik positif dalam
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun perawatan diri
Meningkat menurun  Berikan umpan balik positif pada setiap
1 Verbalisasi 1 2 3 4 5 peningkatan kemampuan
Gejala Dan Tanda isolasi
Mayor 2 Verbalisasi 1 2 3 4 5 Edukasi
ketidakamanan  Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara
Subjektif ditempat bertahap
 Merasa ingin sendirian  Anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan
umum
 Merasa tidak aman ditempat umum kemasyarakatan
3 Perilaku 1 2 3 4 5  Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang
menarik diri lain
Objektif 4 Verbalisasi 1 2 3 4 5  Anjurkan meningktakan kejujuran diri dan
 Menarik diri perasaan menghormati hak orang lain
 Tidak berminat/ menolak berbeda  Anjurkan penggunaan alat bantu (mis.kacamata
berinteraksi dengan orang lain atau dengan orang dan alat bantu dengar)
lingkungan lain  Anjurkan membuat perencanaan kelompok
5 Verbalisasi 1 2 3 4 5 kecil untuk kegiatan khusus
Gejala dan Tanda Minor preokupasi  Latih bermain peran untuk meningkatkan
dengan pikiran keterampilan komunikasi
Subjektif : sendiri  Latih mengekspresikan marah dengan tepat
 Merasa berbeda dengan orang lain 6 Afek 1 2 3 4 5
 Merasa asyik dengan pikiran sendiri murung/sedih Pertemuan ke II
 Merasa tidak mempunyai tujuan 7 Perilaku 1 2 3 4 5 Terapi Aktivitas (I.05186) Hal. 415
yang jelas bermusuhan
Definisi:
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik Menggunakan aktivitas fisik, kognitif, sosial dan
Objektif : memburuk membaik spiritual tertentu untuk memulihkan keterlibatan
 Afek datar Perilaku sesuai 1 2 3 4 5 frekuensi, atau durasi aktivitas individu atau
 Afek sedih dengan harapan kelompok.
 Riwayat ditolak orang lain
 Menunjukkan permusuhan Perilaku bertujuan 1 2 3 4 5 Observasi:
 Tidak mampu memenuhi harapan Kontak mata 1 2 3 4 5  Identifikasi defisit tingkat aktivitas
orang lain Tugas 1 2 3 4 5  Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam
 Kondisi difabel perkembangan aktivitas tertentu
 Tindakan tidak berarti sesuai usia  Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang
 Tidak ada kontak mata diinginkan
 Perkembangan terlambat  Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi
 Tidak bergairah/lesu Luaran Tambahan dalam aktivitas
 Identifikasi makna aktivitas rutin (mis. bekerja)
 Adaptasi Disabilitas
dan waktu luang
 Citra Tubuh  Monitor respons emosional, fisik, sosial dan
 Dukungan Sosial spiritual terhadap aktivitas
 Harga Diri
Kondisi Klinis Terkait Terapeutik:
 Interaksi Sosial
 Penyakit Alzheimer  Fasilitasi fokus pada kemampuan, bukan defisit
 Resolusi Berduka yang dialami
 AIDS
 Tuberkulosis
 Status Perkembangan  Sepakati komitmen untuk meningkatkan
 Kondisi yang menyebabkan  Tingkat Demensia frekuensi dan rentang aktivitas
gangguan mobilisasi  Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan
 Gangguan psikiatrik (mis. aktivitas yang konsisten sesuai kemampuan
depresi mayor dan fisik, psikologis, dan sosial
schizophrenia  Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia
 Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
 Fasilitasi transportasi untuk menghadiri
aktivitas, jika sesuai
 Fasilitasi pasien dan keluarga dalam
menyesuaikan lingkungan untuk
mengakomodasi aktivitas yang dipilih
 Fasilitasi aktivitas fisik rutin (mis. ambulasi,
mobilisasi dan perawatan diri), sesuai
kebutuhan
 Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami
keterbatasan waktu, energi atau gerak
 Fasilitasi aktivitas motorik kasar untuk pasien
hiperaktif
 Tingkatkan aktivitas fisik untuk memelihara
berat badan, jika sesuai
 Fasilitasi aktivitas motorik untuk meralaksasi
otot
 Fasilitasi aktivitas dengan komponen memori
implisit dan emosional (mis. kegiatan
keagamaan khusus) unruk pasien demensia,
jika sesuai
 Libatkan dalam permainan kelompok yang
tidak kompetitif, terstruktur dan aktif
 Tingkatkan keterlibatan dalam aktivitas
rekreasi dan diversifikasi untuk menurunkan
kecemasan (mis. vocal group, bola voli, tenis
meja, jogging berenang, tugas sederhana,
permainan sederhana, tugas rutin, tugas rumah
tangga, perawatan diri dan teka-teki dan kartu)
 Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
 Fasilitasi mengembangkan motivasi dan
penguatan diri
 Fasilitasi pasien dan keluarga memantau
kemajuannya untuk mencapai tujuan
 Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari-hari
 Berikan penguatan positif atas partisipasi dalam
aktivitas

Edukasi
 Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika
perlu
 Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
 Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial
spiritual dan kognitif dalam menjaga fungsi dan
kesehatan
 Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok
atau terapi, jika sesuai
 Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan
positif atas partisipasi dalam aktivitas

Kolaborasi
 Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam
merencanakan dan memonitor program
aktivitas jika sesuai
 Rujuk pada pusat atau program aktivitas
komunitas, jika perlu

Pertemuan III
Modifikasi Perilaku Keterampilan Sosial
(I.13484) Hal.234

Definisi
Mengubah pengembangan atau peningkatan
keterampilan sosial interpersonal.
Observasi
 Identifikasi penyebab kurangnya
keterampilan sosial
 Identifikasi fokus pelatihan keterampilan
sosial

Terapeutik
 Motivasi untuk berlatih keterampilan
sosial
 Beri umpan balik positif (mis. pujian
atau penghargaan) terhadap kemampuan
sosialisasi
 Libatkan keluarga selama latihan
keterampilan sosial, jika perlu

Edukasi
 Jelaskan tujuan melatih keterampilan
sosial
 Jelaskan respons dan konsekuensi
keterampilan sosial
 Anjurkan mengungkapkan perasaan
akibat masalah yang dialami
 Anjurkan mengevaluasi pencapaian
setiap interaksi
 Edukasi keluarga untuk dukungan
ketrampilan sosial
 Latih keterampilan sosial secara
bertahap

Pertemuan IV

Dukungan Kelompok (I.09258) Hal.24

Definisi:
Memfasilitasi peningkatan kemampuan
penyelesaian masalah dan perasaan
didukung oleh kelompok individu dengan
pengalaman dan masalah yang sama
sehingga lebih memahami situasi masing-
masing.

Observasi:
 Identifikasi masalah yang sebenarnya
dialami kelompok

 Identifikasi kelompok memiliki


masalah yang sama

 Identifikasi hambatan menghadiri sesi


kelompok (mis. stigma, cemas, tidak
aman)

 Identifikasi aturan dan norma yang


perlu dimodifikasi pada sesi
selanjutnya, jika perlu
Terapeutik:
 Siapkan lingkungan terapeutik dan
rileks

 Bentuk kelompok dengan pengalaman


dan masalah yang sama

 Mulai sesi kelompok dengan


mengenalkan semua anggota kelompok
dan terapis

 Mulai dengan percakapan ringan,


berbagi informasi tentang diri masing-
masing dan alasan terlibat dalam
kelompok

 Buat aturan dan norma dalam


kelompok dalam kelompok, terutama
kerahasiaan dalam kelompok

 Sepakati jumlah sesi yang diperlukan


dalam kelompok

 Bangun rasa tanggung jawab dalam


kelompok

 Diskusikan penyelesaian masalah


dalam kelompok

 Berikan kesempatan individu untuk


berhenti sejenak saat merasa distress
akibat topik tertentu sampai mampu
berpartisipasi kembali

 Berikan kesempatan istirahat di setiap


sesi untuk memfasilitasi percakapan
individual dalam kelompok

 Berikan kesempatan saling mendukung


dalam kelompok terkait masalah dan
penyelesaian masalah

 Berikan kesempatan kelompok


menyimpulkan masalah, penyelesaian
masalah dan dukungan yang diperlukan
untuk setiap anggota kelompok

 Hindarkan percakapan ofensif, tidak


sensitif, seksual atau humor yang tidak
perlu/tidak pada tempatnya

 Sedikan media untuk kebutuhan


berkomunikasi di luar kelompok (mis.
email, telepon, SMS, WA)

 Lakukan refleksi manfaat dukungan


kelompok pada setiap awal dan akhir
pertemuan

 Akhiri kegiatan sesuai sesi yang


disepakati

Edukasi
 Anjurkan anggota kelompok
mendengarkan dan memberi dukungan
saat mendiskusikan masalah dan
perasaan

 Anjurkan bersikap jujur dalam


menceritakan perasaan dan masalah

 Anjurkan setiap anggota kelompok


mengemukakan ketidakpuasan,
keluhan, kritik dalam kelompok dengan
cara santun

 Anjurkan kelompok untuk


menuntaskan ketidakpuasan, keluhan
dan kritik

 Ajarkan relaksasi pada setiap sesi, jika


perlu

Anda mungkin juga menyukai