Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN HEAD UP 30o PADA TN.

S DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN RISIKO PERFUSI JARINGAN CEREBRAL TIDAK
EFEKTIF DI IGD RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO SEMARANG

Disusun untuk memenuhi tugas stase keperawatan gawat darurat dan kritis

Dosen Akademik : Ns. Nana Rochana S.kep.,M.N


Pembimbing Klinik: Ns. Mirza Adhalul Fahmi, S.Kep

Disusun Oleh:
Dini Ariyati
22020121220119

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXIX


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
LAPORAN ANALISIS SINTESIS
TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial pasien (umur) : Tn.S (60tahun)
Tanggal masuk : 11 Juni 2022 pukul 13.00
1. Diagnosis keperawatan dan dasar pemikiran
Diagnosis keperawatan : Resiko Perfusi Selebral Tidak Efektif
Data Subjektif
Pasien mengatakan kepala masih agak pusing, mudah mengantuk,dan badan lemas.
Data Objektif
 Pasien tampak sering memejamkan mata dan mudah tertidur
 Pasien terpasang oksigen nasal kanul 3lpm
 Hasil MSCT menunjukkan adanya gambaran infarkpada pada lobus frontalis
kanan dan iri.
 TD: 97/64 mmHg
 Nadi: 94 x/mnt
 RR: 24 x/mnt
 Suhu: 36.30C
 SPO2: 97 %

2. Tindakan keperawatan yang dilakukan


 Pemberian terapi farmakologis anti hipertensi amlodipin, vitamin B12, ranitidin,
aspilet dan infus RL
 Pemberian terapi non farmakologis teknik napas dalam
 Pemberian posisi head up
 Prinsip-prinsip tindakan
Head up 30o
a) Mengurangi resiko peningkatan tekanan intrakranial
b) Membuka jalan nafas lebih baik
3. Prinsip prinsip tindakan
Pada dasarnya prinsip dilakukannya head up 30 o adalah prinsipnya bebas dengan cara
menambahkan bantal pada belakang kepala dan punggung pasien atau meninggikan
bed di bagian atas setinggi 30o.
4. Analisis tindakan keperawatan
Pasien dengan stroke bergantung pada aliran darah di otak untuk
mempertahankan perfusi jaringan yang beresiko mengalami kematian. Pemberian
posisi kepala memungkinkan untuk mengurangi tingkat resiko terjadinya peningkatan
tekanan intrakranial. Ada beberapa rekomendasi posisi untuk mengurangi tekanan
intrakranial pada pasien stroke diantaranya berbaring dengan menghadap keatas,
posisi head up 30 derajat dan penempatan kaki yang lebih tinggi dari kepala . Dari
penelitian yang telah dilakukan, sebanyak 57 dari 4 studi observasional melakukan
posisi head up untuk meningkatkan CBF (Cerebral blood flow) dan terbukti
keefektivitasannya (Anderson & Purnawinadi, 2019). Elevasi 30 derajat dapat
memperbaiki drainase vena, perfusiserebral, dan menurunkan tekanan intrakranial.
Elevasi kepala dapat menurunkan tekanan intra kranial melalui beberapa cara, yaitu
menurunkan tekanan darah, perubahan komplians dada, perubahan ventilasi,
meningkatkan aliran vena melalui vena jugularis yang tak berkatup, sehingga
menurunkan volume darah vena sentral yang menurunkan tekanan intra kranial.
Perpindahan CCS dari kompartemen intra kranial ke rongga sub araknoid spinal1
dapat menurunkan tekanan intra kranial (Galgano et al., 2017). Penggantian posisi
kepala dari 30-0o atau 30-15o juga berefek signifikan dalam meningkatkan nilai CBF
pada pasien dengan hemiparesis.
Posisi lain yang dapat dilakukan adalah dengan posisi berbaring lurus dengan
kepala menghadap keatas. Pasien yang dibaringkan dengan datar memiliki tingkat
CBF lebih besar dibanding pasien dalam posisi duduk. Pedoman positioning pada
pasien stroke saat ini sangat berhati hati dalam memberikan rekomendasi seperti
penerapan posisi tidur terlentang dengan kepala menghadap keatas diteliti memiliki
manfaat lebih besar dalam meningkatkan perfusi cerebral dibandingkan posisi head
up. Namun metode ini tidak direkomendasikan bagi pasien hipoksia. Pada pasien
dengan hipoksia, posisi yang disarankan adalah dengan head up 30o (Brunser et al.,
2016). Pasien yang diberikan posisi tidur sejajar (0 o) segera setelah pasien masuk IGD
apabila tidak ada kontradiksi. Pasien tetap pada posisi ini dalam 24 jam. Pasien dapat
menjalani tes menelan, pemasangan NGT dengan diet sesuai protokol yang ditetapkan
(Muñoz-venturelli et al., 2015).

5. Bahaya yang mungkin muncul


 Pada pasien dengan cidera leher atau cidera kepala mungkin tidak bisa diterapkan
metode ini karena bisa mempengaruhi keparahan kondisi
 Jika tidak dilakukan dapat meningkatkan tekanan intrakranial dan aspirasi
pneumonia
6. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosis
keperawatan di atas (mandiri dan kolaboratif)
a) Mandiri
 Edukasi tentang faktor resiko yang menambah tekanan intrakranial
 Edukasi pencegahan hipertensi untuk mencegah serangan stroke dimasa yang
akan datang dengan diet DASH
 Pengajaran terapi ROM untuk meningkatkan mobilitas otot
b) Kolaborasi
Pemberian obat penurun hipertensi
7. Evaluasi diri
Praktik keperawatan head up dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa perlu
memperhatikan apakah ada jejas atau cidera kepala dan leher untuk megurangi risiko
8. Kepustakaan

Anderson and Verónica V. Olavarría. Head Positioning in Acute Stroke. Journal


Stroke. 2019. 50(1). (224-228). Doi. 10.1161/STROKEAHA.118.020087
Anderson, E., & Purnawinadi, I. G. (2019). The Characteristics of Ineffective Cerebral
Tissue Perfusion Among Patients With Stroke in IRINA F Neuro of RSUP.
Padjadjaran International Nursing Conference, 1–14.
https://www.academia.edu/39355810/The_Characteristics_of_Ineffective_Cerebr
al_Tissue_Perfusion_Among_Patients_With_Stroke_in_IRINA_F_Neuro_of_RS
UP
Brunser, A. M., Muñoz Venturelli, P., Lavados, P. M., Gaete, J., Martins, S., Arima,
H., Anderson, C. S., & Olavarría, V. V. (2016). Head position and cerebral blood
flow in acute ischemic stroke patients: Protocol for the pilot phase, cluster
randomized, Head Position in Acute Ischemic Stroke Trial (HeadPoST pilot).
International Journal of Stroke, 11(2), 253–259.
https://doi.org/10.1177/1747493015620808
Galgano, M., Toshkezi, G., Qiu, X., Russell, T., Chin, L., & Zhao, L.-R. (2017).
Traumatic Brain Injury: Current Treatment Strategies and Future Endeavors. Cell
Transplantation, 26(7), 83–118. https://doi.org/10.1177/0963689717714102
Muñoz-venturelli, P., Arima, H., Lavados, P., Brunser, A., Peng, B., Cui, L., Song, L.,
Billot, L., Boaden, E., Hackett, M. L., Heritier, S., Jan, S., Middleton, S.,
Olavarría, V. V, Lim, J. Y., Lindley, R. I., Heeley, E., Robinson, T., Pontes-neto,
O., … Collaborative, H. (2015). Head Position in Stroke Trial ( HeadPoST ) –
sitting-up vs lying-flat positioning of patients with acute stroke : study protocol
for a cluster randomised controlled trial. 1–11. https://doi.org/10.1186/s13063-
015-0767-1

(Dini Ariyati)

Anda mungkin juga menyukai