Anda di halaman 1dari 12

ASKEP SEHAT JIWA

PADA USIA REMAJA

Alin Indra Siwi


Rahmatin Nisfi
Diana Mirayanti Putri
M.Halil Gibran
PEMBAGIAN MASA
REMAJA

1 Masa Remaja Awal (early adolescence)

2 Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood)

3 Masa Remaja Akhir (late adolenscence)


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MASA REMAJA
Lingkungan Sosial
Gambaran Citra
Tubuh
Pengaruh Orangtua
pendidikan
Motivasi
Jenis Kepribadian
ASKEP SEHAT JIWA
KLIEN REMAJA
Pengkajian:

Perkembangan psikososial remaja adalah kemampuan remaja untuk


mencapai identitas dirinya yang meliputi peran, tujuan pribadi, dan
keunikan atau ciri khas diri Kemampuan ini tercapai melalui serangkaian
tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh remaja. Jika tidak dapat
mencapai kemampuan tersebut, remaja akan mengalami kebingungan
peran yang berdampak pada rapuhnya kepribadian sehingga terjadi
gangguan konsep diri.
DIAGNOSA

Potensial (normal) : Pembentukan identitas diri


PENGERTIAN
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa
kanak dan masa dewasa, berlangsung antara usia 10 sampai 19
tahun. Pada masa remaja, banyak terjadi perubahan baik biologis
psikologis maupun sosial. Tetapi umumnya proses pematangan fisik
terjadi lebih cepat dari proses pematangan kejiwaan (psikososial)
(Depkes, 2002).
PERENCANAAN

1.Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial remaja


bertujuan :
a.Remaja mampu menyebutkan karakteristik perkembangan psikososial
yang normal dan menyimpang
b.Remaja mampu menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial
yang normal
c.Remaja mampu melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan
psikososial yang normal
.
2.Tindakan keperawatan untuk keluarga bertujuan:
Keluarga mampu memahami perilaku yang menggambarkan
perkembangan remaja yang normal dan menyimpang.
Keluarga mampu memahami cara menstimulasi perkembangan
remaja.
Keluarga mampu mendemonstrasikan tindakan untuk
menstimulasi perkembangan remaja.
Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk mengembangkan
kemampuan psikososial remaja.
DIAGNOSA
Potensial (normal) :Pembentukan identitas diri

INTERVENSI
Tindakan Untuk Pasien :
1.Diskusikan ciri perkembangan psikososial remaja yang normal dan menyimpang.
2.Diskusikan cara untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal.
·Anjurkan Remaja untuk berinteraksi dengan orang lain yang membuatnya nyaman mencurahkan
perasaan,perhatian,dan kekhawatiran
·Anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yang mempunyai kegiatan positif (olahraga,seni,bela
diri,pramuka,keagamaan)
·Anjurkan remaja untuk melakukan kegiatan dirumah sesuai dengan perannya
Memberikan bimbingan dan motivasi pada remaja dalam membuat rencana kegiatan dan mendorong
untuk melaksanakan rencana yang telah dibuat
Tindakan Untuk Keluarga :
1.Jelaskan kepada keluarga ciri perkembangan remaja yang normal dan
menyimpang.
2.Diskusikan dengan keluarga mengenal cara memfasilitasi perkembangan remaja
yang normal.
·Berinteraksi dengan baik dan berbagi aktivitas dengan teman sebaya
·Memperluas dan memperbarui minat dan kesenangan.
·Melakukan aktivitas sampingan (hobi) yang di- minati.
·Berperan sebagai contoh bagi remaja dalam melakukan interaksi sosial yang baik.
·Memberikan lingkungan yang nyamaan bagi remaja untuk melakukan aktivitas
bersama kelompoknya.
1.SP 1 Remaja :
·Membina hubungan saling percaya dengan remaja.
·Menjelaskan ciri perkembangan psikososial remaja yang normal dan
menyimpang
·Menyusun rencana tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial remaja
yang normal
2.SP1 Keluarga :
·Membina hubungan saling percaya dengan keluarga
·Menjelaskan ciri perkembangan psikososial remaja yang normal dan
menyimpang
·Menyusun rencana tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial remaja
yang normal.
EVALUASI:

Evaluasi formatif dilakukan pada saat proses terminasi SP berlangsung dan pada
pertemuan yang disepakati untuk melakukan evaluasi sumatif, khususnya pada fase
kerja untuk menilai kemampuan klien usia dewasa dan keluarga dengan klien usia
dewasa dalam mengetahui tugas perkembangan usia dewasa yang normal dan
menyimpang.
Evaluasi dilakukan dengan pendekatan SOAP, yaitu sebagai berikut:
S : respons subjektif pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.
O : respons objektif pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.
A : analisis terhadap data subjektif dan objektif untuk menyimpulkan apakah masalah
masih tetap ada, muncul masalah baru, atau ada data yang kontradiksi terhadap
masalah yang ada.
P : tindak lanjut berdasarkan hasil analisis respons pasien.

Anda mungkin juga menyukai