Anda di halaman 1dari 32

Masa remaja

madya dan
akhir
Kelompok 3
Agnes Tamara (12160121470)
Dea Octavia Ramadhani (12160120908)
Fedrio Wibawa (12160115059)
Viyolin Wizerly (12160123433)
Pengertian perkembangan Remaja

● remaja, terutama jika seorang remaja tidak bisa melewati fase remaja pertengahan ataRemaja adalah sosok yang mudah
terpengaruh karena masih dalam pencarian identitas diri.
● Defnisi-defnisi tentang perkembangan pada umumnya mencakup unsur-unsur sebagai berikut:

a. Adanya perubahan fungsi psikologis yang bersifat kualitatif, yaitu perubahan yang dapat dilihat melalui adanya kemampuan
dalam bertingkah laku sosial, emosional, moral maupun intelektual, secara lebih matang.
b. Perubahan yang terjadi pada diri individu merupakan merupakan proses yang berkesinambungan dan berkelanjutansehingga
perkembangan (perubahan) pada tahap kehidupan (periode) sebelumnya mempengaruhi perkembangan pada periode
sesudahnya.
c. Perubahan yang mengarah kepada pencapaian kematangan berupa kemampuan bertingkah laku secara fsik, sosial, emosional,
moral dan intelektual sesuai dengan tingkat perkembangan tertentu sesuai dengan kondisi individu yang bersangkutan.

● Berbicara tentang perkembangan remaja sering juga di istilahkan dengan perkembangan masa puber atau adolensi merupakan
merupakan periode tumpang tindih karena masuk pada akhir masa anak-anak doldan masuk pada masa awal dewasa.
● Remaja adalah sosok yang mudah terpengaruh karena masih dalam pencarian identitas diri serta cenderung memiliki kepekaan
berlebihan disertai sifat narsisitik akibat pencarian identitas diri tersebut yang dapat berujung pada kenakalan u madya dengan
baik maka ini akan berimbas ke masa remaja akhir bahkan masa dewasa
Perkembangan Remaja Madya dan Akhir

● Remaja Madya
Remaja madya merupakan individu remaja pertengahan yang berkisar pada umur
individu 15 - 18 tahun. Pada masa remaja madya atau pertengahan ini setiap individu
mulai mersakan luas nya pergaulan yang sering mengarah pada pergaulan bebas dan tak
menutup kemungkinan masuknya kelakuan seks bebas maupun kriminal.Dalam hal ini
tentunya tak terlepas dari pengaruh golden age anak pada masa sebelumnya,Karena
perkembangan kognitif maupun karakteristik remaja juga di pengaruhi masa golden
age.

Remaja Madya berada pada kondisi kebingungan karena tidak tahu harus memelih
yang mana : peka atau tidak peduli, ramai- ramai atau sendiri, optimis atau pesimis,
idealis atau materialis dan lainnya Proses terbentuknya pendirian atau pandangan hidup
atau citacita hidup ini dapat dipandang sebagai penemuan nilai-nilai kehidupan.

Proses penemuan nilai-nilai kehidupan ini antara lain:


- Karena tiadanya pedoman, si remaja merindukan sesuatu yang dianggap bernilai,
pantas dipuja walaupun sesuatu yang dipujanya belum mempunyai bentuk tertentu,
bahkan sering kali remaja hanya mengetahui bahwa dia mengingin kan sesuatu tetapi Remaja madya
tidak mengetahui apa yang diinginkannya. (15 – 18 tahun)
Remaja Akhir
- Objek pemujaan itu telah menjadi lebih jelas, yaitu pribadipribadi yang dipandang (18-21 tahun)
mendukung nilai-nilai tertentu (jadi personiikasi nilai-nilai). Pada anak laki-laki sering
aktif meniru, Adapun pada anak perempuan kebanyakan pasif, mengagumi, dan
memujanya dalam khayalan.
Perkembangan Remaja Madya dan Akhir

● Remaja akhir
Remaja Akhir merupakan tahap perkembangan remaja yang paling ujung ,Karena
sehabisnya tahap ini kepribadian manusia akan menghadapi tahap dewasa .Pada
masa remaja akhir ini berkisar pada usia individu Antara 18-21 tahun. Nah
didalam proses perkembangan tahap remaja akhir ini nilai–nilai psikologis
individu lebih terkendali seperti cara berfikir dalam kondisi kondisi
mendesak ,lebih memahami sikap yang mengarah kepada kedewasaan,namun tidak
dijamin juga kepribadian yang baik karena dalam tahap ini individu dihadapakan
mematangkan keputusan dan ketepatan untuk mengendalikan situasi yang akan di
hadapi di tahap selanjutnya.

Pada tahap ini minat yang semakin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek, egonya
mencari kesempatan untuk Bersatu dengan orang-orang lain dalam pengalaman-
pengalaman baru, dan terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
Menurut Hurlock (1980) masa remaja berlangsung dari usia 13 tahun sampai 16
tahun atau 17 tahun dan akhir.
Masa didalam proses perkembangan tahap remaja akhir ini, nilai–nilai psikologis
individu lebih terkendali seperti cara berfikir dalam kondisi kondisi mendesak,
Remaja madya
lebih memahami sikap yang mengarah kepada kedewasaan, namun tidak dijamin
(15 – 18 tahun)
juga kepribadian yang baik karena dalam tahap ini individu dihadapakan Remaja Akhir
mematangkan keputusan dan ketepatan untuk mengendalikan situasi yang akan di (18-21 tahun)
hadapi di tahap selanjutnya
Hal yang berkaitan dengan perkembangan remaja

Karakteristik Perkembangan remaja

● Menurut Blair & Jones, 1964; Ramsey, 1967; Mead, 1970; Dusek, 1977; Besonkey, 1981, mengemukakan sejumlah ciri khas
perkembangan remaja sebagai berikut :

a) Mengalami perubahan fsik (pertumbuhan) paling pesat, dibandingkan dengan periode perkembangan sebelum maupun sesudahnya,
pertumbuhan fsik pada permulaan remaja sangat cepat. Tulang-tulang badan memanjang lebih cepat sehingga tubuh nampak makin
besar dan kokoh. Demikian juga jantung, pencernaan, ginjal dan beragai organ tubuh bagian dalam bertambah kuat dan berfngsi
sempurna.
b) Memiliki energi yang berlimpah secara fsik dan psikis yang mendorong mereka untuk berprestasi dan beraktivitas. Periode remaja
merupaka periode paling kuat secara fsik dan paling kreatif secara mental sepanjang periode kehidupan manusia.
c) Memiliki fokus perhatian yang lebih terarah kepada teman sebaya dan secara berangsur melepaskan diri dari keterikatan dengan
keluarga terutama orang tua. Dalam beberapa aspek, keinginan yang kuat untuk melepaskan diri dari orang tua belum dibarengi dengan
kemampuannya untuk mandiri dalam bidang ekonomi.
d) Memiliki ketertarikan yang kuat dengan lawan jenis. Pada periode ini, remaja sudah mulai mengenal hubungan lawan jenis bukan
hanya sekedar sebagai kawan. Akan tetapi, hubungan sudah mulai cenderung mengarah kepada saling menyukai.
Hal yang berkaitan dengan perkembangan remaja

e) Memiliki keyakinan kebenaran tentang keagamaan. Pada masa ini, remaja berusaha menemukan kebenaran yang hakiki.
Apabila remaja mampu menemukannya dengan cara yang baik dan benar, maka ia akan memperoleh ketenangan dan sebaliknya
bila merasa tidak menemukakan kebenaran hakiki, keyakinannya tentang agama akan menjadi goyah.
f) Memiliki kemampuan untuk menunjukkan kemandirian. Kemandirian remaja, biasanya ditunjukkan pada kemampuan
merekadalam mengambil keputusan terkait dengan kegiatan dan aktivitas mereka.
g) Berada pada periode transisi antara kehidupan masa kanak-kanak dan kehidupan orang dewasa. Oleh kerena itu, mereka
akan mengalalmi berbagai kesulitan dalam hal penyesuaian diri untuk menempuh kehidupan sebagai orang dewasa. Mereka
bingung dalam mengahadapi diri sendiri dan sikap-sikap orang di sekitar mereka yang kadang memperlakukan mereka senagai
anak, namun di sisi lain menuntut mereka bertingkah laku dewasa.
h) Pencarian identitas diri. Pencarian identitas diri merupakan suatu kekhasan perkembangan termaja untuk mengatasi periode
transisi seperti dikemukakan sebelimnya. Remaja ingin menjadi seorang yang dianggap benar dalam menghadapi kehidupan ini.
Oleh kerena itu, remaja memerlukan keyakinan hidup yang benar untuk mengarahkan mereka dalam bertingkah laku.
ASPEK PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA

1. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris, dan keterampilan motorik. Perubahan pada tubuh
ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja
mulai beralih dari tubuh kanak-kanak menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya ialah kematangan. Perubahan isik otak strukturnya semakin sempurna
untuk meningkatkan kemampuan kognitif. (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001)

2. Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget, seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan
Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke
dalam skema kognitif mereka. Remaja telah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja
juga menghubungkan ide-ide ini. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara
berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.
Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Perubahan pada tubuh
ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja
mulai beralih dari tubuh kanak-kanak menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya ialah kematangan. Perubahan isik otak strukturnya semakin sempurna
untuk meningkatkan kemampuan kognitif. (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001)
ASPEK PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA

1. Perkembangan Kepribadian dan Sosial Perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan
menyatakan emosi secara unik; sedang kan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain.
2. Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja ialah pencarian identitas diri. Pencarian identitas diri adalah proses
menjadi seseorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup (Erikcson). Perkembangan sosial pada masa remaja lebih
melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua.
3. Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstrakurikuler, dan
bermain dengan teman (Conger, 1991). Dengan demikian, pada masa remaja peran kelompok teman sebaya ialah besar. Pada diri remaja,
pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif
yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh
tekanan dari kelompok teman sebaya
4. Masa remaja (remaja madya) Pada masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang
dapat memahami dan menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka dan dukanya. Pada masa ini, sebagai masa mencari
sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipujapuja sehingga masa ini disebut masa merindu puja
(mendewadewakan), yaitu sebagai gejala remaja. Proses terbentuknya pendirian atau pandangan hidup atau citacita hidup ini dapat
dipandang sebagai penemuan nilai-nilai kehidupan.
ASPEK PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA

● Proses penemuan nilai-nilai kehidupan ini antara lain:


a. Karena tiadanya pedoman, si remaja merindukan sesuatu yang dianggap bernilai,
pantas dipuja walaupun sesuatu yang dipujanya belum mempunyai bentuk
tertentu, bahkan sering kali remaja hanya mengetahui bahwa dia menginginkan
sesuatu tetapi tidak mengetahui apa yang diinginkannya.
b. Objek pemujaan itu telah menjadi lebih jelas, yaitu pribadi-pribadi yang
dipandang mendukung nilai-nilai tertentu (jadi personiikasi nilai-nilai). Pada
anak laki-laki sering aktif meniru, Adapun pada anak perempuan
kebanyakan pasif, mengagumi, dan memujanya dalam khayalan. Masa
remaja akhir Setelah remaja dapat menentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya
telah tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas
perkembangan masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup dan masuklah
individu ke dalam masa dewasa.  
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

● Pikunas (1976) mengemukakan pendapat William Kay, mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja itu sebagai berikut:
a. Menerima Fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau igur-igur yang mempunyai otoritas.
c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok.
d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.
e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.
f. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip, atau falsafah hidup. (Weltanschauung)
g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan.

● Dalam membahas tujuan tugas perkembangan remaja, Pikunas (1976) mengemukakan pendapat Luella Cole yang mengklasiikasikannya ke dalam sembilan
kategori, yaitu:

1. Kematangan emosional.
2. Pemantapan minat-minat hetero seksual.
3. Kematangan sosial.
4. Emansipasi dari kontrol keluarga.
5. Kematangan intelektual.
6. Memilih pekerjaan.
7. Menggunakan waktu senggang secara tepat.
8. Memiliki filsafat hidup.
9. Identiikasi diri
Tujuan Perkembangan Remaja

Dari arah Ke arah

Kematangan emosional

Tidak toleran dan bersikap superior Bersikap toleran dan merasa nyaman

Kaku dalam bergaul Luwes dalam bergaul

Peniruan buta terhadap teman sebaya Interpendensi dan mempunyai self-esterm

Control orang tua Control diri sendiri

Perasaan yang tidak jelas tentang dirinya Perasaan mau menerima dirinya dan orang lain
/orang lain

Kurang dapat memgendalikan diri dari Mampu menyatakan emosinya secara kontruktif
Rasa marah dan sikap permusuhan Dan kreatif
Tujuan Perkembangan Remaja

Perkembangan hetero seksualitas


Belum memiliki kesadaran tentang perubahan Menerima identitas seksualnya sebagai pria atau
Seksualnya Wanita

Mengidentifikasi orang lain yang sama jenis Mempunyai perhatian terhadap jenis kelamin
Kelaminnya Yang berbeda dan bergaul dengannya

Bergaul dengan banyak teman Memilih teman-teman tertentu


Kematangan kognitif
Menyenangi prinsip-prinsip umum dan Membutuhkan penjelasan tentang fakta dan
Jawaban yang final Teori

Menerima kebenaran dari sumber otoritas Membutuhkan bukti sebelum menerima


Memiliki banyak minat atau perhatian Memiliki sedikit minat /perhatian terhadap jenis
Kelamin yang berbeda dan bergaul dengannya

Bersikap subjektif dalam menafsirkan sesuatu Bersikap objektif dalam menafsirkan sesuatu
Tujuan Perkembangan Remaja

Filsafat hidup
Tingkah laku dimotivasi oleh kesenangan Tingkah laku dimotivasi oleh aspirasi
belaka

Acuh tak acuh terhadap prinsip-prinsip Melibatkan diri atau mempunyai perhatian
Ideology dan etika Terhadap ideology dan etika
 

Tingkah lakunya tergantung pada Tingkah lakunya dibimbing oleh tanggung jawab
Reintorcement (dorongan dari luar ) Moral
FAKTOR REGULASI EMOSI REMAJA

Regulasi emosi dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni faktor yang berasal dari luar individu
hingga kemampuan individu itu sendiri.

Beberapa faktor tersebut antara lain:


(a) hubungan orangtua dengan anak;
(b) umur dan jenis kelamin;
(c) hubungan interpersonal
CARA MENDAMPINGI OPTIMALISASI PERKEMBANGAN MASA REMAJA

Berikut langkah yang dapat dilakukan optimalisasi perkembangan remaja

Peran orangtua dalam perkembangan kepribadian remaja sangat dominan untuk mengasuh dan mendidik anak menjadi pribadi yang sehat mental.
Gaya pengasuhan orangtua merefleksikan dua dimensi utama perilaku :
● - Pertama, emosionalitas terdiri dari kehangatan dan responsivitas orangtua.
Dalam dimensi emosionalitas, orangtua harus dapat bersikap hangat , responsif, dan berpusat pada anak dalam pendekatannya terhadap anak
● - Kedua, kontrol yaitu tingkat kendali orangtua terhadap anaknya.
Dimensi kontrol, orangtua dapat sangat menuntut anak dengan memberikan batasan perilaku anak, yaitu mengenai apa saja yang boleh dan tidak
boleh dilakukan oleh anak. Anak dapat belajar mengendalikan perilaku dan memilih alternatif perilaku yang bertanggungjawab secara sosial,nah
dalam hal ini orang tua harus memberikan tuntutan atau batasan anak dalam berperilaku dalam kesehariannya. (Victoriana, 2012).
Optimalisasi ini juga berlaku terhadap teman ,sahabat dan lingkungan sekolah sebagai komponen yang berperan dalam optimalisasi perkembangan
remaja.
REVIEW JURNAL

JURNAL 1
REVIEW JURNAL
JURNAL 2
REVIEW JURNAL
JURNAL 3
REVIEW JURNAL
JURNAL 3
REVIEW JURNAL
JURNAL 3
REVIEW JURNAL
JURNAL 4
REVIEW JURNAL
JURNAL 4
Jurnal 5
Jurnal 6
Jurnal 7
Jurnal 8
kesimpulan
Dapat kita simpulkan dari penjelasan materi diatas bahwa setiap tahap perkembangan remaja
terkhusus juga pada tahap perkembangan remaja madya dan akhir memiliki ciri khas dan ketentuan
perkembangan nya tersendiri. Pada masa remaja madya berkisar pada usia individu 13-15 tahun sedangakan
pada tahap remaja akhir berkisar pada usia individu 18-21 tahun. Dalam tahapannya masing-masing juga
memiliki ciri khas perkembangan tersendiri seperti perubahan fisik,analisis psikologi dan kemampuan
bersosialiasasi
Daftar Pustaka

● Bella Pratiwi,dkk, Jurnal Literature Review: Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kenakalan Remaja Pada Remaja Madya

● Syifa Nadiah,dkk (2021), Jurnal Hubungan Faktor Perkembangan Psikososial Dengan Identitas Vokasional Pada Remaja Akhir Vol. 5, No. 1, January 2021

● Siti Maryam, Devi Rusli, Jurnal Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Kualitas Persahabatan Pada Remaja Akhir Di Kota Padang

● Fredericksen Victoranto Amseke, M.Si. dkk (2021), Teori Dan Aplikasi Psikologi Perkembangan. Aceh : Yayasan Penerbit Muhammad Zaini

● Lely Ika Mariyati, M. Psi, Psikolog Vanda Rezania, S.Psi., M.Pd (2021), Buku Ajar Psikologi Perkembangan Manusia I. Cetakan pertama. Jawa Timur :

UMSIDA Press

● Dr. Ida Umami., M.P.d. Kons, (2019). Psikologi Remaja. Cetakan 1. Yogyakarta: Idea Press

● academia.edu scribd course hero ipusnas research gateline

● Jahja, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.


● Ningrum, W. R. (2018). Peran Orangtua Dalam Menyikapi Dampak Media Sosial Terhadap Perkembangan Kepribadian Remaja Awal.

● Gita Maharani,Endang Prastuti (2021),PSIKOLOGIKA Vol. 26 ,No 1 Januari 2021


List pertanyaan dan jawaban

1. Nama : Rovita Yuza

Izin bertanya kepada kelompok "Masa remaja madya dan remaja akhir"Pada masa remaja akhir merupakan tahap yang mana akan menuju ke
tahap dewasa, nah apa saja faktor pendukung agar tugas remaja akhir bisa terlaksana dengan baik dan pada tahap yang akan mendatang akan
lebih kekontrol.
Jawaban: Faktor pendukung agar tugas remaja akhir bisa terlaksana dengan baik yaitu faktor yang berasal dari luar ( faktor eksternal), nah
faktor eksternal tersebut meliputi pola asuh orang tua (faktor lingkungan rumah), faktor lingkungan sekolah, dan faktor lingkungan sosial
bermasyarakat, bertepatan dengan teori ahli psikologi yaitu:Teori ekologi yang di kemukakan oleh Uri Bronfenbrenner, seorang ahli psikologi
dari Cornell University Amerika Serikat, di mana teori ekologi ini menyebutkan bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks
lingkungan. Hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan akan membentuk tingkah laku individu tersebut. ada 5 sistem lingkungan
berlapis yang saling berkaitan, yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem.

Sumber :Unik Hanifah Salsabila. (2018). PTEORI EKOLOGI BRONFENBRENNER SEBAGAI SEBUAH
PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam. Volume 7, Nomor 1, Juni 2018. Hal 139 - 158
2. Nama : Odelo Arbiansyah

Pertanyaan : Salah satu langkah yang dapat dilakukan optimalisasi perkembangan remaja adalah dengan peran orang tua yang dominan dalam
mengasuh dan mendidik anak remaja menjadi pribadi yang baik. Lalu bagaimana dengan anak-anak remaja yang di sekolahkan dalam lingkungan
boarding school (ponpes), apakah optimalisasi perkembangan masa remajanya dapat dicapai meskipun tanpa peranan orang tuanya?

Jawaban: Optimalisasi perkembangan masa remaja yang di sekolahkan di dalam lingkungan Boarding School (Ponpes) dapat dicapai tanpa peranan
orang tua. Hal ini dikarenakan saat belajar di Pondok Pesantren mereka juga diayomi oleh para Guru layaknya orang tua, diberikan didikan dan
pengajaran, diberikan aturan dan juga larangan, dan mereka juga mendapatkan kasih sayang.Meskipun peranan orang tua sangatlah dominan, tetapi
peran Guru juga tak kalah penting dan turut andil dalam mengoptimasi perkembangan remaja, Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya
krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri
pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved. Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk
mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.Dengan banyaknya fakta yang terjadi dikehidupan masyarakat saat ini
tentang adanya trauma perlakuan masa kecil yang tidak sesuai akan bardampak pada perkembangan psikologi remaja tersebut. Bukan saja karena
adanya trauma masa kecil yang mempengaruhi kehidupan remaja tetapi adanya berbagai permasalahan yaitu :1. Masalah pribadi, yaitu masalah-
masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.2.
Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman
atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua.Dengan
banyaknya masalah yang dihadapi para siswa dan remaja, disinilah Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi
para peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan
tugasnya, terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, memberikan
bimbingan atau memberikan konseling kepada peserta didiknya, memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik, menciptakan iklim belajar yang
kondusif, berinteraksi secara bijak dengan peserta didiknya, agar para siswa dan remaja merasa nyaman dan tidak tertekan.

Sumber : Hurlock, E.B. 1993, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga
3. Nama : Isnaidi Faizal
Dalam ppt ada di sebutkan tujuan perkembangan masa remaja madya & akhir. Yang ingin saya tanyakan ialah bagaimana jika tujuan perkembangan tidak sesuai dengan
arah yang dituju? Apakah akan berpengaruh untuk perkembangan selanjutnya? Kalau iya, mengapa bisa demikian? Bisakah pemakalah memberikan contoh dalam
kehidupan sehari hari?Terimakasih, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Nama ramadio zikri


Izin bertanya kepada kelompok "Masa remaja madya dan remaja akhir"Bagaimana menurut pemakalah tentang seorang remaja akhir yang memiliki watak yang sangat
keras, egois, dan suka seenaknya, dilihat dari tujuan perkembangan remaja hal tersebut bertolak belakang, apa tanggapan pemakalah tentang seseorang tersebut, apakah
wajar atau tidak, dan apa solusinya yang diberikan pemakalah untuk orang tersebut

Jawaban: Kedua pertanyaan tersebut saling berkaitan menyangkut kurang optimalnya proses perkembangan remaja sehingga tujuaan perkembangan
remaja madya dan akhir itu tidak tercapai.Ada beberapa sebab tidak tercapai nya tujuan perkembangan remaja diantara nya :- dorongan kualitas sosial
menurut teori bronfenbenner bahwa kualitas yang ada di sekitar anak itu mempengaruhi tumbuh kembang nya ,nah bisa jadi bahwa tujuan perkembangan
remaja itu sendiri tidak tercapai karena kualitas yang ada di sekitarnya hingga menyebabkan munculnya sikap -sikap yang berlawanan dari remaja
tersebut.- kurang nya kematangan kognisi remaja tersebut.Menurut teori kognitifJean piaget di katakan bahwa perkembangan kognitif itu merupakan suatu
Proses genetik yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan suatu saraf,Jadi setiap bertambah nya umur seseorang maka susunan sel saraf nya
semakin kompleks dan meningkat kemampuannya.jadi perlu diperhatikan proses operasional kognisi remaja tersebut agar tercapai kognisi yang matang.-
kurangnya kematangan superego remaja tersebut, dijelaskan dalam teori psikologi analisa Sigmund Freud dikatakan bahwa super ego adalah bagian moral
dan nilai dan etis dari anak tersebut.Nah dilihat dari sebab diatas dapat disimpulkan bahwa semua perkembangan anak itu dipengaruhi oleh faktor
lingkungan sekitar jadi , apabila keadaan sosial nya bagus maka bagus pula perkembangan pada anak tersebut.

Sumber: Yuliawan, D., & Taryatman, T. (2020). Pendidikan Karakter Dalam Kajian Teori Ekologi Perkembangan. TRIHAYU: Jurnal
Pendidikan Ke-SD-an, 7(1).
Nama : yuyun maidayanti
Pertanyaan : Pada dasarnya setiap remaja mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Sifat remaja yang cenderung labil dan keras kepala
yang membuat para orang tua merasa kesulitan memberikan arahan atau pun pengawasan karna anak tersebut sering melawan kepada orang
tuanya. Jadi, mengapa hal itu bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya?

Jawaban : Penyebab : 1. Terlalu protektif dan memperlakukan remaja masih seperti anak kecil. Menjaganya terlalu ketat dan menerapkan
banyak aturan bisa membuat anak jadi merasa terkekang, sehingga perlahan-lahan rasa terkekang itu pun memicu timbulnya keinginan untuk
membangkang demi mendapatkan kebebasan.2. Terjebak dalam pergaulan yang salahLingkungan sosial yang semakin luas di usia remaja, tak
menutup kemunginkan anak bertemu dengan teman baru dan masuk ke dalam lingkaran pergaulan yang salah, sehingga ia terkena pengaruh
buruk.3. Kurangnya komunikasi dengan anakOrangtua yang tidak mengikuti perkembangan anak, cenderung menuntut anak untuk mengikuti
pandangannya yang lama. Padahal anak sedang mengembangkan pola pikir dan pemahamannya tentang dunia modern yang ia jalani saat
ini.4. Dipengaruhi oleh emosi yang tak stabilMasa pubertas merupakan sebuah periode di mana seorang anak cenderung merasa kesulitan
mengontrol emosinya, mudah terpengaruh, lebih sensitif, dan ini baru akan terkendali ketika ia sudah benar-benar dewasa.5. Merasa tertekan
akibat banyaknya tuntutan yang diberikanEkspektasi orangtua yang terlalu tinggi, serta tuntutan sekolah atau lingkungan sekitar, dapat
membuat anak harus mengatur dirinya agar terlihat sempurna. Hingga lama kelamaan bisa membuatnya stres dan berakhir
membangkangCara mengatasinya :- Menentukan pola asuh anak.- RelateAgar komunikasi dengan anak berjalan baik, orangtua sebaiknya
memahami apa yang sedang disukai anak baik itu soal film, musik, band dan lain-lain. Investasikan waktu Anda untuk mengetahui apa yang
tengah digandrunginya agar ketika mengobrol dengannya bisa lebih 'nyambung'. Dengan belajar mengetahui kesukaan anak, Anda jadi lebih
muda untuk masuk ke dunia mereka.- Terapkan 5KTerapkan prinsip 5K yaitu: Kasih, Konsekuen, Konsisten, Kompromi dan Kompak.

Sumber : Adristinindya Citra Nur Utami1, Santoso Tri Raharjo2 (2021). POLA ASUH ORANG TUA DAN KENAKALAN
REMAJAProgram Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas PadjadjaranJurnal Pekerjaan Sosial. Vol. 4 No. 1, Juli 2021. Hal 1-15

Anda mungkin juga menyukai