c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen.
Cirinya:
Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai
sepenuhnya
Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria
A. Pengertian Remaja
Zakiah Darajat memberi pengertian remaja adalah masa peralihan yang ditempuh oleh
seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah
perpanjangan masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa (Darajat, 1993: 69). Menurut
Gunarso (1978: 6) remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi
semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Sedangkan
menurut Andi Mappiare, remaja adalah mereka yang berada dalam usia 12 tahun sampai 21
tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria (Mappiare, 1982).
Masa remaja mulai dari kira-kira umur 12 tahun bagi anak-anak gadis dan umur 14 tahun bagi
laki-laki dan biasanya berlangsung selama 6 sampai 9 tahun. Saat mulainya berbeda-beda, karena
bersamaan dengan waktu kemasakan seksual yang datangnya lebih cepat pada anak gadis. Di
antara tiap jenis terdapat pula perbedaan individuil, karena ada anak-anak yang mencapai
kemasakan tersebut pada umur 10 tahun dan yang sangat tertlambat pun ada. Untuk menentukan
berakhirnya masa remaja pun lebih sukar, karena pegangan yang nyata seperti perkembangan
fisik tak ada. Biasanya mereka dianggap bukan remaja lagi kalau mereka telah cukup
bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya dan kalau mereka telah menemukan cara-cara
yang baik untuk mengatasi kecemasan-kecemasan terhadap diri mereka. Pada umumnya hal itu
telah terjadi pada umur 18 sampai 21 tahun (Alisjahbana, et.al.,).
Baca Juga
Pendekatan Induktif : Pengertian, Strategi Berfikir, Karakteristik dan Langkah-
Langkahnya
Pengertian dan Ciri-Ciri Pembelajaran Aktif Menurut Pendapat Ahli
Pengertian dan Fungsi Teori menurut Ahli
B. Ciri-ciri Remaja
Seseorang anak dikatakan remaja apabila telah mengalami haid pertama bagi wanita dan bagi
laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Menurut ahli, rentang usia remaja diantranya:
Berkaitan dengan rentang usia remaja di atas, Singgih D. Gunarso memberikan ciri-ciri masa
remaja sebagai berikut:
a. Mengalami kegelisahan dalam hidupnya
b. Adanya pertentangan dengan orang dewasa
c. Keinginan untuk mencoba hal yang belum diketahuinya
d. Keinginan mencoba fungsi organ tubuhnya
e. Suka mengkhayal dan berfantasi tentang pretasi dan karier (Gunarso dan Gunarso, 1989)
f. Mulai muncul sifat-sifat khas anak laki-laki dan anak perempuan.
a. Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkannya secara efektif
Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut terlihat dari
penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain atau tokoh tertentu. Misalnya
si Ani merasa kulitnya tidak putih seperti bintang film, maka Ani akan berusaha sekuat tenaga
untuk memutihkan kulitnya. Perilaku Ani yang demikian tentu menimbulkan masalah bagi
dirinya sendiri dan orang lain.
Mungkin Ani akan selalu menolak bila diajak ke pesta oleh temannya sehingga lama-kelamaan
Ani tidak memiliki teman, dan sebagainya. (Mu'tadin, 2002)
b. Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orang tua
Usaha remaja untuk memperoleh kebebasan emosional sering disertai perilaku "pemberontakan"
dan melawan keinginan orang tua. Bila tugas perkembangan ini sering menimbulkan
pertentangan dalam keluarga dan tidak dapat diselesaikan di rumah , maka remaja akan mencari
jalan keluar dan ketenangan di luar rumah. Tentu saja hal tersebut akan membuat remaja
memiliki kebebasan emosional dari luar orang tua sehingga remaja justru lebih percaya pada
temantemannya yang senasib dengannya. Jika orang tua tidak menyadari akan pentingnya tugas
perkembangan ini, maka remaja Anda dalam kesulitan besar. (Mu'tadin, 2002)
Selain tugas-tugas perkembangan, kita juga harus mengenal ciri-ciri khusus pada remaja, antara
lain:
1) Pertumbuhan Fisik yang sangat Cepat
2) Emosinya tidak stabil
3) Perkembangan Seksual sangat menonjol
4) Cara berfikirnya bersifat kausalitas (hukum sebab akibat)
5) Terikat erat dengan kelompoknya menunjukkan adanya ketidakmatangan dalam tugas
perkembangan remaja tersebut. (Mu'tadin, 2002)
1. Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa
pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan barangkali yang paling hebat, tindak
kekerasan, dan kebencian patologis.
2. Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melakolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak,
putus asa, dan kalau menjadi patologis, depresi berat.
3. Rasa takut: cemas, takut, gugup, khawatir, waswas, perasaan takut sekali, khawatir,
waspada, tidak tenang, ngeri, takut sekali, kecut; sebagai patologi, fobia dan panik.
4. Kenikmatan: bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan
indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang,
senang sekali, dan batas ujungnya, mania.
5. Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bukti, hormat,
kasmaran, kasih.
6. Terkejut: terkejut, terkesiap, takjub, terpana.
7. Jengkel: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah.
8. Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.