Anda di halaman 1dari 6

Tugas Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan

Pengkajian Permasalahan Konsep Diri

Dosen Pengajar:

Disusun Oleh:

Nama : Ni Wayan Eka Apriani


Nim : 223213458
Kelas : A16C Keperawatan
Prodi : S1 Keperawatan

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2023
Daftar Isi

Daftar Isi.........................................................................................................................................I

Contoh Kasus.................................................................................................................................1

a. Fase Orientasi (merupakan fase perkenalan dengan pasien, membangun kenyamanan)..........1

b. Evaluasi Validasi (menanyakan kondisi pasien, kabar, keadaan saat ini)......................1

c. Kontrak Topik, Waktu dan Tempat................................................................................2

d. Fase Kerja (proses pengkajian permasalahan).................................................................2

e. Fase Terminasi (proses menutup dan mengakhiri kegiatan)...........................................4


Contoh Kasus:

Seorang Wanita berumur 40 tahun yang memiliki ketidak percayaan diri dalam dirinya karena
bentuk tubuhnya dan kecantikannya yang menurutnya kurang atau tidak sesuai dengan ke
inginannya serta keiriannya pada orang-orang di sekitar lingkungannya. Oleh sebab itu Wanita
tersebut mengalami permasalah konsep diri berkepanjangan pada dirinya.

A. Fase Orientasi (merupakan fase perkenalan dengan pasien, membangun


kenyamanan)
Perawat : Selamat pagi Ibu…
Pasien : Pagi
Perawat : Maaf menggangu waktunya ibu, sebelumnya perkenalkan nama
saya eka apriani bisa di panggil perawat eka, ibu atas nama siapa,
serta umur ibu berapa sebelumnya?
Pasien : Nama saya ibu Nuk, umur saya 40 tahun, maaf sebelumnya
kedatangan perawat eka kemari ada apaya?
Perawat : Kedatangan saya kemari ingin menanyai perihal permasalahan
konsep diri ibu sebelumnya? Apakah ibu mengizinkannya?
Pasien : Permasalahan konsep diri apa? Bisa dijelaskan lebih rinci karna
saya kurang paham?
Perawat : Jadi begini ibu, permasalahan konsep diri dimana menggambarkan
persepsi individu tentang dirinya sendiri dan hubungannya dengan
obyek atau orang lain dalam lingkungannya seperti itu ibu.
Pasien : Ohh begitu, baru saya paham.
Perawat : Bagaimana ibu apakah bisa saya saling tukar/sering pendapat dengan
ibu mengenai permasalahan konsep diri yang ibu alami selama ini?
Pasien : Iya tentu bisa.

B. Evaluasi Validasi (menanyakan kondisi pasien, kabar, keadaan saat ini)


Perawat : Sebelumnya bagaimana kondisi ibu hakir- hakir ini?
Pasien : Kondisi saya hakir – hakir ini sedikit tidak baik – baik saja di
karnakan banyaknya perihal – perihal yang membut diri saya susah
menahan diri dan belum lagi hubungan saya dengan orang – orang
di sekitar lingkungan saya sedikit kurang baik.
Perawat : Saran saya jika ada masalah ibu bisa cerita pada saya sekarang
agar beban yang ibu pendam bisa berkurang sedikit, itu pun jika
ibu mau bercerita pada saya.
C. Kontrak Topik, Waktu dan Tempat
Perawat : Bagaimana ibu? Apakah ibu mau cerita permasalahan yang ibu
alami pada saya?
Pasien : Apakah tidak apa – apa saya cerita pada perawat eka mengenai
masalah saya? Saya takut masalah saya tersebar ke mana – mana?
Perawat : Jika ibu cerita pada saya, saya akan usahakan membantu mencari
jalan keluar dari permasalahan yang ibu alami. Dan untuk privasi
ibu akan saya jaga dan tidak akan tersebar ke mana – mana.
Pasien : Baik lah kalo begitu.
Perawat : Baiklah untuk topik yang kita bahas yaitu permasalahan konsep
diri ibu Nuk antara perihal–perihal yang membuat ibu tidak bisa
menahan diri dan permasalahan yang ibu alami dengan orang–
orang di sekitaran lingkungan ibu, untuk waktu saya berikan dari
pukul 09.00 – 11.00 siang untuk ibu menceritakan masalah ibu
kepada saya, apalagi didukung dengan tempat yg membuat ibu
nyaman yaitu di rumah ibu sendiri.
Pasien : Baiklah kalo begitu.

D. Fase Kerja (proses pengkajian permasalahan)


Perawat : Sebelumnya apa boleh saya tahu apa masalah yang ibu halami
pada diri ibu sampai seperti ini?
Pasien : Masalah yang saya alami sampai saya seperti ini karna saya iri
pada orang–orang di lingkunan saya yang bisa mempercantik
dirinya bahkan merawat tubuhnya dengan sempurna Saya iri karna
saya tidak punya semua itu bahkan percayadiri saja sudah tidak ada
pada diri saya sekarang karna itu semua.
Perawat : Sebelum ibu mengalami masalah ini apakah ibu pernah
mengalimi permasalahan konsep diri sebelumnya?
Pasien : Belum pernah, ini baru pertama kali saya mengalami ini.
Perawat : Hal apa yang paling ibu takuti terjadi pada diri ibu?
Pasien : Hal yang paling saya takuti pada diri saya, saya tidak bisa
Kembali bisa percaya diri pada diri saya karna saya tidak cantik
dan bentuk tubuhsaya tidak sebagus orang-orang.
Perawat : Sejak kapan ibu mengalami semua ini?
Pasien : Sejak 1 tahun yang lalu.
Perawa : Upaya apa yang sudah ibu lakukan selama ini untuk masalah
yang ibu almai?
Pasien : Sudah banyak Upaya yang saya lakukan dari membeli banyak
kosmetik untuk mempercantik diri, makan–makanan yang tidak
mengandung lemak, suntik putih, sampai saya sedot lemak dan
minum obat–obatan herbal untuk mempercantik diri dan
membentuk tubuh yang ideal. Tapi nyatanya semua itu justru
membuat saya menjadi sakit dari evek obat–obat itu.
Perawat : Apakah ibu masih tidak suka dengan keadaan tubuh ibu
sekarang? Setelah ibu melakukan Upaya-upaya yang ibu sebutkan
tadi?
Pasien : Ya saya masih tidak suka dengan bentuk tubuh saya bahkan saya
tidak suka dengan wajah saya karna tidak cantik dan itu membuat
saya nambah kurang percaya diri, apa lagi sekarang saya sudah
terkena evek dari obat-obatan itu.
Perawat : Lalu bagaimana cara ibu bertahan dengan tubuh ibu dan wajah
ibu sampai sekarang? Jika ibu saja bilang tidak suka dengan itu
semua?
Pasien : Cara saya, dengan tidak melihat cermin dan tidak berbicara pada
orang–orang dengan menutup diri saya. Dan terkadang saya juga
sering frustasi dengan keadaan saya dan selalu melampiaskannya
dengan mengores–gores atau melukaki tubuh saya/wajah saya.
Perawat : Sudah berapa kali ibu melukai tubuh ibu dan wajah ibu?
Pasien : Saya tidak tau sudah berapa kali saya melakukan itu sudah tidak
terhitung saya melakukan itu pada diri saya.
Perawat : Apakah ibu tahu hal yang ibu lakukan itu sangat lah bahay bagi
ibu?
Pasien : Saya tidak tahu karena saya kalut pada saat itu.
Perawat : Dan apakah ibu tahu dampak apa yang akan terjadi pada ibu jika
ibu terus–terusan seperti ini?
Pasien : Saya tidak tahu.
Perawat : Baiklah ibu dari masalah yang saya tanyakan kepada ibu dan
jawaban yang ibu berikan saya dapat mengambil kesimpulakn
bahwa ibu mengalami depresi pada diri ibu, dan mengalami
permasalahan konsep diri berkepanjangan pada diri ibu.
Pasien : Lalu apa yang harus saya lakukan pada diri saya?
Perawat : Apakah ibu ingin sembuh dari semua ini?
Pasien : Iya saya ining sembuh.
Perawat : Jika ining sembuh ibu harus berdamai dengan diri ibu terlebih
dahulu dan hargailah setiap bentuk tubuh ibu seperti apa pun
bentuknya, karna itu semua adalah bagian dari diri ibu.
Pasien : Apakah harus seperti itu?
Perawat : Jika tidak seperti itu ibu akan terus–terusan seperti ini dan lambat
laut ibu akan cepat ke tangan yang maha kuasa ibu. Saya sarankan
pada ibu berdamailah pada diri ibu terlebih dahulu, belajaralah
menerima bagaimana pun bentuk tubuh yang di berikan oleh tuhan
dan hargai pemberiannya maka ibu akan jauh lebih baik dan tidak
lupa ibu tanamkan pada diri ibu bahwa ibu bisa jauh lebih baik dari
yang sekarang dan bisa bangkit apapun keadaannya. Dan
anggaplah orang–orang di sekitar ibu itu sebagai motivasi ibu
bukan sebagai musuh ibu. Jangan perdulikan omongan orang-
orang yang membuat ibu merasa tidak baik–baik saja anggap saja
angin berlalu/buat omongan orang tersebut sebagai motivasi ibu
untuk jauh percaya diri bagaimana pun bentuknya.
Pasien : Apa tidak apa seperti itu? Saya takut.
Perawat : Apa yang harus ibu takuti dengan semua itu? Hidup yang ibu
jalain adalah hak ibu dan ibu berhak atas diri ibu bukan malah
sebaliknya, setiap orang memiliki ke cantikannya masing–masing
dan setiap orang memiliki ke ragam serta keunikan mereka
masing–masing ibu.
Pasien : Kalau begitu saya ingin mencobanya untu bangkit kembai dan
menikmati hidup saya yang telah saya sia–sia kan selama ini.
Perawat : Saya sangan mendukung denga apa keputusan yang ibu ambil dan
ibu mulailah untuk percaya diri pada diri ibu serta jalain semu
masalah ibu dengan kenikmatan kehidupan.
Pasien : Terimakasih banyak atas solusi setra saran yang di berikan pada
saya sangatlah berharga dan akan saya lakukan semua sarang itu.

E. Fase Terminasi (proses menutup dan mengakhiri kegiatan)


Perawat : Bagaimana ibu rasanya setelah bercerita pada saya?
Pasien : Rasanya jauh lebih baik dan lega terasa beban yang ada pada diri
saya setidaknya berkurang dan memberi saya kepercayan untuk
mempunyai percaya diri untuk bnagkit dari kepurukan saya.
Perawat : Biklah ibu di karnakan waktu cerita–cerita serta pembahasan kita
sudah selesai saya izin untuk pamit pulang kerumah dan jika ibu
membutuhkan teman curhat lagi ibu bisa hubungi saya, saya siap
membantu ibu dan memberikan ibu saran–saran dari masalah yang
ibu alami.
Pasien : Terimakasih perawat eka atas edukasinya, terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai