Anda di halaman 1dari 14

TRANSKIP VERBATIN P1 (ca serviks ibu sendiri)

Tanggal :

Topik Wawancara :

Tujuan :

Waktu :

Suasana Saat Wawancara :

Inisial Pasien :

Inisial Suami :

Karakteristik Partisipan :

- Usia Pasien :
- Usia Suami :
- Agama :
- Pekerjaan :
- Pendidikan :
- Status Menikah : Menikah
- Riwayat Medis :
- Operasi :
- Tindakan yang sudah:
- Sudah berapa lama :

Pertanyaan, Waktu, dan Percakapan Catatan


Gesture
Yang pertama ibu rasain Pasien :  “awalnya saya hamil
kaya gimana tuh ? usia 7 minggu dan mengalami
flak, kemudian saya melakukan
USG akan tetapi tidak terlihat
hasilnya. Tidak lama saya
mengalami pendarahan
kemudian melakukan USG lagi,
hasilnya masi sama tidak terlihat.
Akhirnya dari klinik saya minta
rujukan ke RS, dari RS baru
ketahuan kata dokternya kalau
ini hamil anggur.
Perawat : terus kata dokternya di
kuret ya bu?
Pasien : iya di kuret bu, kata
dokternya harus di kuret. Terus
setelah di kuret 1 bulan
kemudian kontrol, setiap
minggu. Ternyata 1 bulan
kemudian ada lagi.
Pada saat di kuret pertama kali,
dokternya menyampaikan kalau
"saat hamil anggur ada
kemungkinan akan muncul.
Pasien saya ada yang beberapa
kali kuret. Katanya berbahaya
buat rahim." Kemudian setelah
itu saya melakukan kuret. Karena
setelah kuret saya masih ngeflak.
1 bulan kemudian saya
melakukan kuret lagi dan setelah
itu di cek oleh dokternya.
Karena di rumah sakit tdk bisa
priksa B HCG jadi saya di suruh
ke laboratorium. Dia nyaranin ke
paramitus, akhirnya cek. Ketika
cek pertama beta HCG masih
6.000 kalau tidak salah.
Kemudian katanya dokternya
masih aman karena di bawah
10.000 . Kemudian 1 bulan
kemudian saya cek laboratorium
lagi dan hasilnya sudah 13.000.
Kemudian saya di rujuk, awalnya
akan di rujukan ke RS cipto akan
tetapi saya meminta di rujuk ke
darmais. Dan akhirnya bisa di
rujuk ke darmais. Karena saya
pikir cipto ribet deh.
Perawat : atau lebih jauh ke RS
cipto?
Pasien : tadinya tidak berfikir
seperti itu, karena di darmais ada
tetangga yang di darmais. Jadi
saya bisa minta tolong, karena
ada perawat yang bekerja di
darmais. Jadi kalau ada sesuatu
bisa minta tolong namanya bu
een. Karena waktu awal belum
ketahuan, waktu itu saya ke
rumah bu een katanya kalau blm
ketahuan kanker dia ngga bisa
pakai BPJS. Akhirnya saya tanya
lagi dan ternyata bisa.
Tapi sebelum kemo sebenarnya
saya sudah turun lagi bu, kan
dari 13.000 menjadi 9.000. Saya
berfikir apa ngaruh saya minum
herbal, saya minum buah merah.
Kata fakes sini kalau sudah turun
memang tidak boleh minum
herbal ya bu?
Perawat : biasanya, pernah
denger saat pasien ngobrol bisa
minum herbal jangka yang
berfungi untuk menaikan hb.
Pasien : tapi saya suka ngobrol
dengan pasien lain, dan mereka
menyampaikan tidak boleh
minum herbal, soalnya sama dr
resi kan tidak pernah ketemu jadi
saya susah. Mau konsul susah
Perawat : memang si bisanya di
suruh fokus dulu kemedis. Jika
herbal, biasanya si madu untuk
menambah stamina. Berarti ini
sudah selesai kemo bu?
Pasien : sudah..
Perawat : berapa kemonya bu 15
atau 5
Pasien : 5 kali kemo
Perawat : sampai nilai beta HCG
nya?
Pasien : di bawah 1
Perawat : sekarang ibu sudah
konsultasi yang 3 bulan atau
yang 1bulan
Pasien : yang 1 bulan, besok saya
konsultasi lagi besok hari senin.
Perawat : sekarang berapa kali
ibu ke rumah sakit?
Pasien : kalau sekarang 1 bulan
1kali, kalau kemarin 1 minggu
bisa 2 kali. Waktu awal awal
kemo seminggu bisa 2kali
Perawat : 1 kali kemo berapa
menit bu?
Pasien : jadi, saya itu 2 sesi. A
dan b kalau yang a itu saya
nginep 2malam kalau yang b
saya 4 jam.
Jika yang A saya nginep itu ada
infusan yang 12 jam. Jadi awal
itu 1 jam yang kedua itu 12 jam,
jadi menginapnya 3 hari 2
malam. Nanti setelah itu kemo
lagi yang B, paling untuk
durasinya 4 jam selesai kalau
tidak salah, 2 obat. Nanti setelah
itu 2 minggu kemudian baru
kemo lagi.

Pada saat ibu terkena Pasien: kala pas kemarin kemo si


kanker, kan itu mohon maaf saya merasakan kering, sudah
diarea intim kita. Apakah paling hanya itu saja.
ibu bisa melakukan Perawat : lemes, mual, muntah?
hubungan, apakah takut atau Pasien : iya lemes mual muntah
bagaimana? Perawat : jadi hasrat pun
kemungkinan tidak ada ya bu?
Pasien : iya
Perawat : tapi kalau sekarang
sudah normal lagi bu?
Pasien : iya sekarang sudah
normal lagi.
Perawat : jadi, kemarin pengaruh
yang ibu rasakan kering iya bu?
Pasien : iya itu si yang saya
rasakan, waktu di masukin itu
saya merasa kering. Jadikan agak
agak sakit.
Perawat : ada di pakai bantuan
pelumas mungkin bu?
Pasien : tidak si bu, waktu kemo
juga ngga ini juga. Dari jangka
saya kemo dari Oktober sampai
april hanya 2 kali melakukan
hubungan. Soalnya karena
kemungkinan kering jadi sakit
dan saya merasa takut, karena
saya berfikir boleh atau tidak
melakukan hubungan. Karena
saya belum bertanya pada dokter
kalau sebenarnya boleh atau
tidak melakukan hubungan
seksual. Saya boleh hamil lagi
atau tidak atau gmna. Soalnya
kalau kb saya juga bingung kb
apa.
Perawat : iya si biasanya oleh
dokter disarankan untuk selesai
dulu pengobatannya, sampai
yakin dulu. Kan masih muda ya
jadi di bolehlan hamil lagi?
Pasien : tapi bisa bu? Maksudnya
ngaru atau tidak si nantinya bu?
Perawat : setiap orang berbeda
ya bu, ada dulu pasien saya susah
hamil, melahirkan dan punya
anak lagi.
Pasien : tapi normal bu anaknya?
Perawat : iya normal, tapi pasien
saya itu waktu di rujuk ke
fatmawati atau dramis. "Memang
penyakit apa si? Masa mola atau
hamil anggur harus di kemo? . "
Jadi kurang penjelasan, jadinya
dia tidak paham dan tidak mau
ke rumah sakit lagi. Padahal
hamil molanya bisa terulang lagi,
ada yg 3-4 kali. Mending saat
dokter menyarankan untuk kemo
dilakukan saja, jika ada
pertanyaan bisa di tanyakan
langsung. Walapun bisanya
sibuk, kalau di tanya pasti bisa di
jelaskan. Kalau dokter sibuk bisa
tanya ke bidan atau perawatnya.
Karena memang masyarakat itu
belum paham kenapa dari hamil
anggur jatuhnya harus di kemo.
Kadang tdk di jelaskan juga.
Karena ibu bersyukur juga kalau
ibu lebih paham. Karena banyak
pasien yang setelah di kemo
tidak tau harus di periksa lagi
beta hcg jadi menyebabkan
terjadinya perdarah lagi, sudah
tdk tertolong kan nanti jatuhnya.
Kalau pada saat kemo rambut
rontok?
Pasien : iya rambut rontok.
Perawat : ada perasaan ah saya
tidak cantik lagi? Kaya gitu
ngga?
Pasien : iya si bu, saat pertama
saya merasa rambut rontok, kok
mukanya jadi item begini. Kulit
juga terlihat hitam, dan tangan
juga, jadi dari jari hitam terus ke
atasnya ngga.
Perawat : terus kuku juga hitam?
Pasien : iya kuku hitam,
allhamdulilah suami "gapapa"
Dan anak-anak juga bilang " Kan
mamah lagi sakit" . Saya
awalnya takutnya anak anak
takut pada saya. Tapi
allhamdulilah gapapa, nanti juga
tumbuh lagi.
Perawat : iya betul, setelah itu
juga tumbuh lagi bu? Terus
kemudian jika merasa hitam,
kalau teman saya rajin lulur dan
teman saya allhamdulilah cerah
lagi
Pasien : iya ini juga
allhamdulilah sudah balik cerah
lagi. Itu juga sama temen saya di
bilang "itu tangan kok item kaya
bocah habis main di empang."
Soalnya kan yang terlihat hanya
tangan saja karena yang atas
tidak terlihat, tertutup kan.
Perawat : saking berbeda nya
dengan kulit yang lain karena
berubah hitam iya?
Pasien : iya bu, dulu dulu awal
awal takut kemo, karena
omongan orang orang yang
banyak negatif. Sampai orang
terdekat bilang "udah ngga usah
kemo, kalau mau di angkat ya di
angkat aja. " Dan ada tetangga
lain bilang "udah ngapapa kemo
jalanin aja, nanti pasti sembuh. "
Iya terus ketemu pasien nanya
"gimana? " Dan di jawab " Tidak
gimana gimana ".saya juga lihat
kalau mereka gimana gimana.
Perawat : ada perasaan takut
kambuh ngga bu?
Pasien : iya ada, jadi kalah saya
beli tespek. Karena takut udah
garis dua soalnya kenarin
kemarin gitu kan. Jadi sebelum
ke darmais kan di bilang dokter
tespek bu tespesk. Terus hamil
ngga nih, terus sekarang juga
mensnya sudah mulai lancar.
Perawt : tadi orang tua bilang "
Udah ambil aja rahimnya ngga
usah di kemo." Pikirnya harus di
ambil juga rahimnya iya?
Pasien : jadi waktu awal sebelum
ke darmais dokternya bilang gini
"bu mau di angkat atau
kemoterapi. " Terus kata suami
"gapapa lah di angkat." Karena
denger dari orang-orang
kemoterapi menyeramkan. Terus
di tanya sama dokter umurnya
berapa? Dan menyampaikan
jangan lah perjalannya masih
panjang, jangan di angkat. Di
kemo aja. Waktu ke daramis juga
tanya ke dokternya. Dan
menyarankan untuk di
kemoterapi jadi iya bismillah aja
lah kemoterapi saya jalani.
Perawat : iya lagian ibu juga
masih mudak kan?
Pasien : iya, usia saya 37 dan
mau 38
Perawat : iya, anak berapa bu?
Pasien : anak 2
Perawat : usia berapa bu?
Pasien : yang pertama usia 8
tahun mau 9 , bulan depan
ulangtahun. Yang satunya 6
tahun.
Perawat : yang ibu rasakan
selama ini suami bagaiman bu
mendukung?
Pasien : allhamdulilah
mendukung, waktu awal awal
saya berfikir untuk udahan saja.
Akan tetapi dari mertua dan
orang tua saya malah di omelin,
ngga usah katanya gitu. Di suruh
berobat sampai sembuh. Adan
allhamdulilah di jalani aja
Perawat : udahan itu maksudnya
udahan berobat?
Pasien : iya, karena saya meras
lelah bolak balik ke rumah sakit.
Waktu awal awla kemo pertama
juga gitu bu. Badan sudah
merasakan lemes, terus berat
badan juga udh turun dari 58 jadi
52. Jadi saya kepikiran untuk
menyerah. Dan suami selalu
menyerahkan keputusan ke saya
dan selalu mendukung. Dan dari
temen temen juga menyemangati
"baru sekali, paling cuma
beberapa bulan ka. Ayo
semangat!! " Di RS darmais jga
banyak yang dj kemo dan ngga
papa. Berkat dari ucapan itu saya
jadi semangat lagi.
Yang pertama dengan yang
terakhi yang sangat saya rasakan
effeknya. Saat yang ke 2 saya
merasa biasa.
Perawat : yang ke 2 sudah
adaptasi ya?
Pasien : iya mungkin begitu,
saya saja sekarang kalau masuk
ke darmais merasa mual nyium
bau makan. Jadi kalau di kemo
saya tidak pernah makan. Saya
hanya makan buah atau telor
rebus. Kalau nasi dan sayur saya
singkirkan.
Waktu kemo saya minta suami
membelikan saya buah. Saya
juga sampaikan ke perawat
kenapa ya saya kok rasa bau ya.
Perawat : jadi sampai sekarang
masih suka rasa sedih?
Pasien : ya kadang-kadang kalau
lagi gmna ya....
Perawat : pernah kepikiran takut
meninggal bu?
Pasien : awal awal gitu bu, pada
saat liat anak dan orang tua.
Karena pikiran saya kan gitu,
waktu awal kan mamah sempat
ngedrop juga. Jadi waktu awal
saya bilang ngapapa ngga sakit.
Karena mamah ada jatung jadi
saya rada ngeri juga. Kalau
ketemu orang juga saya bilang
kalau saya ngga sakit, dan saya
tidak mau menunjukkan saya
sakit.
Perawat : takutnyaa orang tua
malah jadi kawatir jadi tdk
menunjukkan kalau sakit?
Pasien : iya soalnya saya hanya
berdua. Saya hanya 2 bersaudara
jadi harus jaga diri juga.
Harusnya 3 bersaudara tapi yang
laki laki meninggal.
Perawat : alamat ibu di mana ya
bu?
Pasien : di ceger deket taman
mini kelapa dua.
Perawat : ibu, dari nakes ada
tidak yang memberikan edukasi
kesehatan terkait dengan
pengaruh kemo terhadap
hubungan seksual?
Pasien : engga si, selama ini
belum ada yang memberikan
penyuluhan tersebut. Saya mau
nanya ke nakes saja malu bu,
kadang malah saya nyuruh suami
saya untuk tanya bu.
Perawat : jadi sebenernya itu
penting buat pasien tapi dari
perawata atau pasiennya suka
berfikir itu kan tabu atau privasi.
Jadi dua duanya tdk
menyampaikan padahal di
perlukan.
Pasien : iya benar

…… (Record selesai, kontrak


waktu untuk edukasi/pendidikan
kesehatan)

Anda mungkin juga menyukai