Kep
KASUS NO 1
Pasien 40 tahun dengan asma bronchial, mengeluh sesak nafas berat, leher seperti
tercekik. TD 120/80 mmHg, Nadi 89 x/menit, Respirasi rate 28 x/ menit dan pola
nafas terlihat tidak teratur. Terdengar suara nafas wheezing, terlihat cuping hidung
dan tarikan dinding dada (retraksi sub ternal).
KASUS NO 2
Pasien 56 tahun dengan Diabetes Militus, mengeluh kadar gula darah naik turun. Saat
ini kadar gula darah 356 g/dl. Pasien mngeluah lemes dan letih serta kaki pegal pegal.
Pasien mengatakan belum tahu tentang penyakitnya
KASUS NO 3
Pasien wanita 45 tahun dengan gagal ginjal kronis. Mengeluh sesak nafas, lemes dan
keletihan. Seluruh tubuh mengalami udema dan jumlah urin dalam sehari 350 cc.
Tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 110 x/menit, RR 29 x/menit, suhu 36.80C. kadar
Hb 7 g/dl, hematocrit menurun, ureum kreatinin meningkat. Pasien mengeluh cemas
PILIHLAH 2 (DUA) KASUS DI ATAS UNTUK MENJAWAB
PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI
7. Tetapkan NIC
No dx Tanggal/jam NIC
Label NIC :
Aktifitas :
1..
2...
Dst
Khasusu 2
Pasien 56 tahun dengan Diabetes Militus, mengeluh kadar gula darah naik turun. Saat
ini kadar gula darah 356 g/dl. Pasien mngeluah lemes dan letih serta kaki pegal pegal.
Pasien mengatakan belum tahu tentang penyakitnya
Jawab
1. Identifikasi data menyimpang pada kasus
kadar gula darah naik turun
kadar gula darah 356 g/dl
Lemes
Letih
kaki pegal pegal
Pasien mengatakan belum tahu tentang
penyakitnya
7. Tetapkan NIC
No dx Tanggal/jam NIC
1. 2 juli 2019/ 08.30 wib Label NIC :manajemen hiperglikemia
(2120)
Aktifitas :
1. monitor kadar glukosa darah sesuai
indikasi
2.batasi aktifitas ketika kadar glukosa
darah lebih dari 250 mg/dl
3. bantu pasian dalam
menginterpretasikan kadar glukosa
4. intrusikan pada pasien dan keluarga
mengenai menejemen diabetes selama
periode sakit.
5. fasilitasi kepatuhan terhadap diet dan
regimen latihan
5. tes kadar glukosa darah keluarga.
KASUS NO 3
Pasien wanita 45 tahun dengan gagal ginjal kronis. Mengeluh sesak nafas, lemes dan
keletihan. Seluruh tubuh mengalami udema dan jumlah urin dalam sehari 350 cc.
Tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 110 x/menit, RR 29 x/menit, suhu 36.80C. kadar
Hb 7 g/dl, hematocrit menurun, ureum kreatinin meningkat. Pasien mengeluh cemas
Aktifitas :
1. timbang berat badan setiap hari dengan
waktu yang sama/tetap(misalnya: setelah
buang air kecil, sebelum sarapan) dan
monitor kecenderunagnnya
2.monitor setataus hemodinamika
meliputi denyut nadi, tekana darah,
MAP,CVP, PAP, PCWP, CO dan CI jika
tersedia.
3. monitor pola pernafasan agar
mengetahui jika adanya edema pulmonal
(misalnya: cemas, sesak nafas, ortopnea,
dypnea. Takipnea, batuk, produsi sputum
kental dan nafas pendek)
4. monitor edema perifer
5. monitor data laboratorium yang
menandakan hemodialisa (misalnya:
natrium, BUN, hematokrit, grafitasi
spesifik urine) jika tersedia
5. monitor data laboratorium penyebab
yang mendasari terjadinya
hipervolemia(misalnya: BUN, kreatinin)
jika tersedai
6. hindari penggunaan cairan IV
hipotonik
7. intrusikan pasien dan keluarga
penggunaan catatan asupan dan output,
sesuai kebutuhan
8. batasi asupan natrium, sesuai indikasi.
9. tingkatkan citra diri dan hargadiri yang
positif jika pasien mengespresikan
kepetudilan akibat retains cairan yang
berlebvih.