Anda di halaman 1dari 132

BUKU PANDUAN

SKILL LAB
Semester I

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


PROGRAM SARJANA
STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2022

i
VISI DAN MISI STIKES WIRA MEDIKA BALI

Visi STIKes Wira Medika Bali


STIKes Wira Medika Bali sebagai pusat pendidikan
kesehatan yang professional dan memiliki daya saing
ditingkat nasional pada tahun 2020 dan
global pada tahun 2030

Misi STIKes Wira Medika Bali


1. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan
tenaga kesehatan kompeten dibidangnya, berskala
regional, nasional, internasional.
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian
tepat guna yang bermanfaat bagi peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
3. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan yang mampu
melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat
berdasarkan kebutuhan masyarakat yang berorientasi
budaya bangsa.
4. Memfasilitasi dan mengarahkan potensi yang
dimiliki secara optimal, efektif dan efisien serta
meningkatkan kualitas manajemen yang professional
dan terbuka.
ii
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali

VISI

Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira


Medika Bali

Pusat pendidikan Ners yang profesional dan berbudaya dengan


keunggulan keperawatan komplementer di tingkat Regional, Nasional
2020
dan Internasional 2025

MISI
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira
Medika Bali

1) Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan keperawatan


yang kompeten dengan kompetensi unggulan keperawatan
komplementer
2) Menyelenggarakan dan mengembangkan kemampuan Program
Studi Ners dalam melakukan penelitian dan atau memanfaatkan
hasil penelitian (evidence Based) keperawatan komplementer
3) Menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang relevan dengan
kebutuhan dan budaya masyarakat

iii
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali

KATA PENGANTAR

Keterampilan dasar sangat diperlukan untuk menunjang


proses belajar mengajar Sarjana Keperawatan STIKES Wira Medika
PPNI Bali. Buku panduan ini diterbitkan guna sebagai pegangan
mahasiswa agar mahasiswa mengetahui keterampilan apa yang
didapat pada setiap semester. Keterampilan yang akan dilaksanakan
pada tiap semester bertujuan agar mahasiswa lebih inovatif dalam
menyikapi keterampilan tersebut khususnya keterampilan dasar
seperti keramas; kompres; pengaturan posisi, ambulasi, antopometri
dan balance cairan; bedmaking; cuci tangan, potong kuku,
penggunaan sarung tangan dan oral hygiene; memandikan dan
membantu BAB/ BAK dan tehnik relaksasi. Diharapkan dengan
pengenalan keterampilan dasar ini mahasiswa dapat meningkatkan
keterampilan dan mampu menggali potensi diri.
Buku panduan ini terdiri dari 10 prasat keterampilan
keperawatan untuk dikuasai oleh mahasiswa Keperawatan STIKes
Wira Medika Bali. Pada setiap keterampilan terdiri dari fase
preinteraksi, orientasi, kerja (interaksi), terminasi dan fase
dokumentasi. Fase-fase tersebut menunjukkan bahwa langkah-
langkah pelaksanaan tindakan perawatan tidak hanya terampil dalam
melaksanakan tindakan keperawatan saja, tetapi lebih ditekankan pada
“Human Relationship”.
Buku ini juga sebagai pegangan instruktur, diharapkan ada
kesamaan pengertian, pandangan antara instruktur dan mahasiswa
sehingga dapat tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
Akhirnya kami sebagai penyusun buku ini sangat mengharapkan
masukan dan saran yang sifatnya membangun dan perbaikan.

iv
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali

PENGARAH

1. Drs. Dewa Agung K. Sudarsana, MM


2. Ns. Ni Ketut Ayu Mirayanti, S.Kep., M.Kep
3. Ns. Ni Luh Putu Dewi Puspawati, S.Kep., M.Kep
4. Ns. Niken Ayu Merna Eka Sari, S.Kep., M.Biomed

TIM PENYUSUN

Ns. Ni Made Nopitawati, S.Kep.,M.Kep


Ns. Ni Luh Gede Puspitayanti, S.Kep.,M.Biomed
Ns. Sang Ayu Ketut Candrawati, S.Kep.,M.Kep
Ns. Ni Luh Putu Dewi Puspawati, S.Kep., M.Kep
Ns. Ni Kadek Muliawati, S.Kep., M.Kes
Ni Komang Sukrandini, S.Kep., MNS
Ns. Hendro Wahyudi, S.Kep.,M.Pd
Ns. Silvia Ni Nyoman Sintari, S.Kep.,M.AP
Ns. I Dewa Putu Arwidiana, S.Kep., M.AP
Ns. Nurul Faidah, S.Kep.,M.Kes
Ns. Ni Putu Wiwik Oktaviani, S.Kep., M.Kep
Ns. Sang Ayu Ketut Candrawati, S.Kep.,M.Kep
Ns. Desak Made Ari Dwi Jayanti., S.Kep., M.Fis.
Ns. Ni Putu Wiwik Oktaviani, S.Kep., M.Kep
Ns. I Dewa Gede Candra Darma, S.Kep., M.Kep
Dr. Ns. I Made Sudarma Adiputra, S.Kep.,M.Kes
v
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
Ns. Kiki Rizki Fista Andriana, S.Kep., M.Kep.
Ns. Niken Ayu Merna E.S, S.Kep., M.Biomed..
Ns. Ni Luh Putu Thrisna Dewi, S.Kep., M.Kep
Ns. Ni Kadek Yuni Lestari, S.Kep., M.Fis

vi
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
DAFTAR ISI

COVER i
VISI DAN MISI STIKES WIRA MEDIKA BALI ii
VISI DAN MISI PRODI ii
KATA PENGANTAR iv
TIM PENYUSUN v
DAFTAR ISI vii
A. Kebersihan Rambut (Keramas) 1
B. Kompres 5
C. Pengaturan Posisi, Ambulasi 20
D. Antopometri dan Balance Cairan 44
E. Bedmaking 61
F. Cuci Tangan, Potong Kuku, Penggunaan Sarung Tangan 69
G. Oral Hygiene 91
H. Memandikan 99
I. Membantu BAB/ BAK 107
J. Tehnik Relaksasi dan Distraksi 113

vii
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali

KERAMAS
A. Definisi

Menurut Perry & Poter (2011), Personal hygiene adalah


suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Kurang perawatan
diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah, 2000).

B. Tujuan Merawat Rambut/ Keramas


1. Memberikan rasa nyaman
2. Menghilangkan debu dan minyak dari rambut dan kulit
kepala
3. Menghilangkan bau
4. Membunuh/menghilangkan kutu
5. Melakukan pengkajian terutama pada bagian kepala
6. Sebagai sarana pengobatan
C. Indikasi
1. Rambut terlihat kotor
2. Klien mengeluh gatal pada rambut dan kulit kepala
D. Kontraindikasi
1. Klien dengan peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK)
2. Klien post operasi kepala
3. Klien dengan suspect cedera kepala
4. Klien dengan suspect fraktur pada vertebra.
Daftar Pustaka

Potter, Patricia A.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.


Edisi 4.Jakarta.EGC.

1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : Mencuci Rambut dan Menyisir Rambut
WAKTU :
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan keperawatan dan medis klien
2. Kaji kebutuhan perawatan diri klien
3. Cuci tangan efektif
4. Siapkan alat-alat:
a. Handuk 2 buah
b. Sarung tangan disposable bersih 1
pasang
c. Perlak panjang sebagai alas 1 buah
d. Baskom berisi air hangat dan gayung/
teko berisi air hangat I buah
e. Shampoo
f. Kom kecil 1 buah
g. Sisir 1 buah
h. Kasa dan kapas secukupnya
i. Ember kosong 1 buah
j. Bengkok I buah
k. Celemek 1 buah
l. Sampiran
m. Alat pengering rambut/hairdrayer 1
buah
n. Hands Rubs
5. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
6. Salam pembuka dan perkenalkan diri
7. Lakukan identifikasi, 2 identitas: (tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
8. Jelaskan prosedur
9. Kontrak waktu
2
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
10. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
11. Tanyakan Keluhan klien
12. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
13. Jaga Privacy klien
14. Atur bed dan dekatkan alat
15. Gunakan celemek
16. Cuci tangan dengan alcuta
17. Gunakan sarung tangan
18. Atur posisi pasien dengan kepala dipinggir
tempat tidur (lateral)
19. Letakkan ember dibawah tempat tidur yang
tepat pada bagian kepala
20. Pasang perlak pengalas dibawah kepala
pasien dengan sisi kanan dan kiri digulung
sedikit kedalam dan ujungnya berada didalam
ember *
21. Tutup lubang telinga dengan kapas dan tutup
kedua mata dengan kasa
22. Pasang handuk dari dada sampai keleher
23. Sisir rambut di bagian ujung terlebih dahulu,
kemudian sisir di bagian pangkal rambut
24. Siram rambut dengan air hangat *
25. Oleskan shampoo dengan kasa pada kulit
kepala *
26. Lakukan pemijatan pada kepala sampai
merata
27. Bilas rambut beberapa kali dengan air hangat
sampai bersih *
28. Pindahkan handuk didada kekepala dan
angkat kepala sambil menarik perlak

3
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
kedalam ember selanjutnya keringkan rambut
dengan handuk dan atau hairdrayer
29. Buka kapas dan kasa penutup telinga dan
mata
30. Pasang bantal yang ditutupi handuk kering,
letakkan dibawah kepala sebagai pengganti
handuk basah
31. Sisir rambut dari ujung ke pangkal rambut
32. Atur kembali posisi pasien
33. Rapikan alat
34. Buka sarung tangan
35. Buka celemek
36. Buka sampiran
37. Cuci tangan efektif
Tahap Terminasi
38. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan
obyektif)
39. Berikan reinforcement posistif pada klien
40. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
41. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
42. Lakukan pendokumentasian: nama klien,
tanggal dan waktu, kegiatan yang
dilakukan,hasil yang dicapai, nama terang &
tanda tangan

4
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPRES
KOMPRES HANGAT
A. Definisi
Kompres adalah memberikan rasa hangat pada klien dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian
tubuh yang memerlukannya.

B. Manfaat
1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Mengurangi rasa sakit
3. Memberi rasa nyaman/hangat dan tenang
4. Menurunkan suhu tubuh dalam menangani kasus klien yang
mengakami pireksia

C. Metode kompres panas


1. Kompres panas basah
2. Kompres panas kering menggunakan:
Buli-buli panas (WWZ)

D. Indikasi
1. Klien dengan perut kembung
2. Klien yang kedinginan, misal: akibat narkose, cuaca, dst.
3. Klien yang mengalami radang, misal radang persendian,
adneksitis, dll
4. Kekejangan otot (spasme)
5. Adanya abses (bengkak) akibat suntikan
6. Tubuh dengan abses, hematom

5
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
E. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
Kompres panas basah
1. Kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres
diperhatikan tetap hangat
2. Cairan jangan terlalu panas, hindarkan kullit terbakar (suhu cairan
400C-460C)
3. Kain kompres harus lebih besar dari bagian yang akan dikompres
4. Untuk kompres hangat basah pada luka terbuka, klien harus steril
5. Untuk permukaan tertutup (bengkak, memar) peralatan harus
bersih (tidak steril)

Kompres panas kering (buli-buli)


1. Buli – buli panas tidak boleh diberikan pada klien perdarahan
2. Jika buli-buli panas dipasang pada bagian perut,tutup buli-
bulimengarah ke atas atau ke samping
3. Jika dipasang pada bagian kaki ,tutup buli-buli mengarah ke
bawah atau ke samping
4. Buli – buli diperiksa kembali, harus ada cincin karet pada
tutupnya.

KOMPRES DINGIN
A. Definisi
Kompres dingin adalah memasang suatu zat dengan suhu rendah
pada tubuh untuk tujuan terapeutik.

B. Tujuan
1. Menurunkan suhu tubuh
2. Mencegah peradangan meluas
3. Mengurangi kongesti
4. Mengurangi perdarahan lokal
5. Mengurangi rasa sakit lokal
6. Untuk membersihkan luka

6
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
C. Indikasi
1. Suhu tinggi
2. Radang
3. Memar
4. Batuk / muntah darah
5. Pascatonsilektomi
6. Luka tertutup/terbuka

D. Lokasi Pengompresan
1. Untuk menurunkan suhu badan : ketiak dan lipatan paha
2. Untuk mengurangi perdarahan/rasa sakit : Bergantung pada
tempatnya.

E. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


1. Kain kasa harus sering dibasahi agar tetap basah
2. Pada luka kotor, kasa diganti setiap 1-2 jam
3. Perhatikan kulit setempat/sekitarnya, jika terjadi iritasi, laporkan
4. Pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi
dengan kapas berlemak
5. Pada suhu 390C atau lebih, kompres diberikan di lipat paha dan
ketiak
6. Pada pemberian kompres di lipat paha, angkat selimut dan pasang
busur selimut di atas dada dan perut klien agar sprei atas tidak
basah

7
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : KOMPRES PANAS BASAH
WAKTU :
NAMA MAHASISWA :
NIM :
Kompeten
Aspek yang dinilai Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan medis dan keperawatan klien
2. Cuci tangan efektif
3. Mempersiapkan alat:
a. Kom ukuransedang berisi air hangat
400C
b. Handuk kecil atau wash lap
c. Handuk pengering
d. Termometer aksila
e. handscoen bersih
f. Kapas TTV
g. Alcuta
h. Tissue
i. Alkohol
j. Bengkok
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Jaga privasi klien
13. Cuci tangan efektif
14. Pakai handscoen
8
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
15. Bersihkan thermometer dengan kapas dan
alkohol
16. Bersihkan termometer dari atas ke bawah
17. Turunkan batas angka pada termometer
sampai di bawah 350 C dengan cara
menggoyang – goyangkan termometer
● Posisi termometer saat membaca angka
adalah sejajar mata)
18. Buka baju klien dan bersihkan/ keringkan
aksila
19. Ukur suhu tubuh klien. Letakkan termometer
di aksila 5-10 menit dengan tangan
disilangkan. Lepaskan termometer dari aksila
dan baca kenaikan air raksa.
20. Bersihkan termometer dengan gerak berputar
dari bagian bersih dengan kapas air bersih
kemudian alkhohol dan keringkan dengan
tissue
21. Baca hasil pengukuran termometer
22. Basahi kain pengompres dengan air, peras
kain hingga tidak terlalu basah
23. Letakkan kain pada daerah yang akan
dikompres (dahi, ketiak, perut, leher)
24. Tutup kain kompres dengan handuk kering
25. Masukkan kembali kain kompres ke dalam
kom apabila handuk mulai kering atau suhu
kain relatif dingin dan letakkan kembali ke
daerah kompres, lakukan berulang-ulang
hingga efek yang diinginkan tercapai
26. Evaluasi hasil dengan mengukur suhu tubuh
klien setelah 20 menit
27. Keringkan daerah kompres atau bagian tubuh
yang basah
28. Bereskan alat
9
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
29. Lepas handscoen
30. Buka sampiran
31. Cuci tangan efektif
Tahap Terminasi
Evaluasi hasil yang didapat sebagai berikut:
32. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan
objektif)
33. Berikan reinforcement positif pada klien
34. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
35. Cuci tangan efektif
Dokumentasi
36. Lakukan pendokumentasian : nama klien,
tanggal dan waktu, hasil yang dicapai
Pencapaian (Total item)
Sebab penyimpangan
1. Penyimpangan kritikal poin:
2. Khusus:
3. Umum:
Tanggal
Pembimbing/TT

KETERANGAN:
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑥 (36)

Denpasar,………………….
Pembimbing Akademik

( ……………………….. )

10
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : KOMPRES PANAS KERING (BULI-BULI)
WAKTU : 15 Menit
NAMA :
NIM :
Kompeten
Aspek yang dinilai Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan medis dan keperawatan klien
2. Cuci tangan efektif
3. Mempersiapkan alat:
a. Buli-buli panas dan sarungnya
b. Termos berisi air panas
c. Lap kerja
d. handscoon bersih
e. Bengkok
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: (tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Jaga privasi
13. Cuci tangan
14. Pakai handscoon
15. Isi buli-buli dengan air panas, kencangkan
penutupnya, kemudian balik posisi buli-buli
berulang kali lalu kosongkan isinya
16. Siapkan dan ukur suhu air yang diinginkan
(500 -600C)

11
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
17. Isi buli-buli dengan air panas sebanyak ½
bagian, lalu keluarkan udaranya dengan cara :
a. Letakkan/menidurkan buli-buli di atas
meja/tempat datar
b. Lipat bagian atas buli sampai kelihatan
permukaan air di leher buli-buli
c. Tutup buli-buli dengan benar//rapat
18. Periksa buli-buli apakah bocor/ tidak, lalu
keringkan dengan lap kerja dan masukkan
dalam sarungnya
19. Siapkan / atur posisi klien
20. Letakkan / pasang buli-buli pada bagian/area
yang memerlukannya
21. Kaji secara teratur kondisi klien untuk
mengetahui kelainan yang timbul akibat
pemberian kompres dengan buli-buli panas,
misalnya kemerahan, ketidaknyamanan,
kebocoran dan sebagainya
22. Ganti buli-buli panas setelah 20 menit
dipasang dengan air panas (sesuai kebutuhan)
23. Bereskan alat
24. Lepas handscoon
25. Buka sampiran
26. Cuci tangan efektif
Tahap Terminasi
Evaluasi hasil yang didapat sebagai berikut:
27. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan
objektif)
28. Berikan reinforcement positif pada klien
29. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
30. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
31. Cuci tangan efektif

Dokumentasi
12
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
32. Lakukan pendokumentasian : nama klien,
tanggal dan waktu, hasil yang dicapai
Pencapaian (Total item
Sebab penyimpangan
a. Penyimpangan kritikal poin:
b. Khusus:
c. Umum:
Tanggal
Pembimbing/TT

KETERANGAN:
1. KETERANGAN:

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑥 (32)

2. Penyimpangan :

a. Kritikal poin : Item yang harus dilakukan oleh mahasiswa


b. Khusus : Penyimpangan yang dilakukan oleh mahasiswa
c. Umum : Keterbatasan sarana dan prasarana yang disediakan

Denpasar,………………….
Penguji

( ………………................ )

13
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : KOMPRES DINGIN BASAH
WAKTU : 15 Menit
NAMA :
NIM :
Kompeten
Aspek yang dinilai Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan medis dan keperawatan klien
2. Cuci tangan efektif
3. Mempersiapkan alat:
a. Kom sedang berisi air dingin
b. Handuk atau washlap
c. Handuk pengering
d. handscoon bersih
e. Termometer aksila
f. Kapas TTV
g. Alcuta
h. Tissue
i. Alkohol
j. Bengkok
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Jaga privasi
13. Pakai sarung tangan
14. Bersihkan termometer dengan kapas alkohol
15. Bersihkan termometer dari atas ke bawah
14
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
16. Turunkan batas angka pada termometer
sampai di bawah 350 C dengan cara
menggoyang – goyangkan termometer
● Posisi termometer saat membaca angka adalah
sejajar mata)
17. Buka baju klien dan bersihkan/ keringkan
aksila dengan tissue
18. Ukur suhu tubuh klien. Letakkan termometer
di aksila 5-10 menit dengan tangan
disilangkan. Lepaskan termometer dari aksila
dan baca kenaikan air raksa.
19. Bersihkan termometer dengan gerak berputar
dari bagian bersih dengan kapas air bersih
kemudian alkhohol dan keringkan dengan
tissue
20. Baca hasil pengukuran termometer
21. Basahi kain pengompres dengan air, peras kain
hingga tidak terlalu basah
22. Letakkan kain pada daerah yang akan
dikompres (dahi, ketiak, perut, leher)
23. Tutup kain kompres dengan handuk kering
24. Masukkan kembali kain kompres ke dalam
cairan kompres apabila handuk mulai kering
dan letakkan kembali ke daerah kompres,
lakukan berulang-ulang hingga efek yang
diinginkan tercapai
25. Evaluasi hasil dengan mengukur suhu tubuh
klien setelah 20 menit
26. Setelah selesai, keringkan daerah kompres
atau bagian tubuh yang basah
27. Bereskan alat
28. Lepas handscoen
29. Buka sampiran
30. Cuci tangan efektif
15
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
Tahap Terminasi
Evaluasi hasil yang didapat sebagai berikut:
31. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
32. Berikan reinforcement positif pada klien
33. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
34. Cuci tangan efektif
Dokumentasi
35. Lakukan pendokumentasian : nama klien,
tanggal dan waktu, hasil yang dicapai
Pencapaian (Total item)
Sebab penyimpangan
1. Penyimpangan kritikal poin:
2. Khusus:
3. Umum:
Tanggal
Pembimbing/TT
.
KETERANGAN:
3. KETERANGAN:

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑥 (32)

Denpasar,………………….
Penguji

( ………………................ )

16
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : KOMPRES DINGIN KERING
WAKTU : 15 Menit
NAMA :
NIM :
Kompeten
Aspek yang dinilai Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan medis dan keperawatan klien
2. Cuci tangan efektif
3. Mempersiapkan alat:
a. Ice cup atau ice crag dengan alasnya
b. Termos berisi es
c. Handscoon bersih
d. Termometer aksila
e. Kapas TTV
f. Alcuta
g. Tissue
h. Alkohol
i. Bengkok
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan Nama
dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Jaga privasi
13. Cuci tangan efektif
14. Pakai sarung tangan
15. Bersihkan termometer dengan kapas alkohol
16. Bersihkan termometer dari atas ke bawah
17. Turunkan batas angka pada termometer sampai di
bawah 350 C dengan cara menggoyang –
goyangkan termometer
17
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
● Posisi termometer saat membaca angka adalah
sejajar mata)
18. Buka baju klien dan bersihkan/ keringkan aksila
dengan tissue
19. Ukur suhu tubuh klien. Letakkan termometer di
aksila 5-10 menit dengan tangan disilangkan.
Lepaskan termometer dari aksila dan baca kenaikan
air raksa.
20. Bersihkan termometer dengan gerak berputar dari
bagian bersih dengan kapas air bersih kemudian
alkhohol dan keringkan dengan tissue
21. Baca hasil pengukuran termometer
22. Isi ice cup dan ice crag dengan air , kencangkan
penutupnya, kemudian balik posisi buli-buli
berulang kali lalu kosongkan isinya
23. Potong es kemudian masukkan ke ice cup dan ice
cragse banyak ½ bagian, lalu keluarkan udaranya
dengan cara :
a. Letakkan/menidurkan buli-buli di atas
meja/tempat datar
b. Lipat bagian atas buli sampai kelihatan
permukaan air di leher buli-buli
c. Tutup buli-buli dengan benar//rapat
24. Periksa ice cup dan ice crag bocor/ tidak, lalu
keringkan dengan lap kerja dan masukkan dalam
sarungnya
25. Siapkan /atur posisi klien
26. Letakkan /pasang ice cup dan ice crag pada
bagian/area yang memerlukan
27. Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetahui
kelainan yang timbul akibat pemberian kompres
28. Tambah es setelah 20 menit apabila dingin
berkurang
29. Evaluasi hasil dengan mengukur suhu tubuh klien
setelah 20 menit
30. Setelah selesai, keringkan daerah kompres atau
bagian tubuh yang basah

18
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
31. Bereskan alat
32. Lepas handscoon
33. Buka sampiran
34. Cuci tangan efektif
Tahap Terminasi
Evaluasi hasil yang didapat sebagai berikut:
35. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
36. Berikan reinforcement positif pada klien
37. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
38. Cuci tangan efektif
Dokumentasi
39. Lakukan pendokumentasian : nama klien, tanggal
dan waktu, hasil yang dicapai
Pencapaian (Total item)
Sebab penyimpangan
Penyimpangan kritikal poin:
Khusus:
Umum:
Tanggal
Pembimbing/TT
. KETERANGAN:
1. KETERANGAN:

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑥 (39)

Denpasar,………………….
Penguji

( ………………................ )

19
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
PENGATURAN POSISI DAN AMBULASI
A. Definisi

Pengaturan posisi yang tepat dan benar pada klien serta


merubah posisi secara teratur dan sistematis merupakan aspek yang
sangat penting dalam praktek keperawatan. Pada klien dengan
kondisi lemah, paralysis, nyeri hebat dan gangguan kesadaran akan
sangat membutuhkan bantuan perawat dalam merubah posisi.
Pemberian posisi secara regular dapat bermanfaat untuk mencegah
ketidaknyamanan otot, dekubitus dan kontraktur.
Sering kali dalam merubah posisi dibutuhkan lebih dari 2
orang perawat untuk menghindari risiko kecelakaan baik bagi
perawat dan pasien dalam mengatur posisi pasien di tempat tidur
agar pasien tetap dalam keadaan aman dan nyaman.

B. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan posisi


1. Yakinkan bahwa tempat tidur telah siap digunakan
2. Yakinkan tempat tidur sudah tertutup sprei yang bersih,
rapid an kering
3. Gunakan peralatan pendukung di area spesifik yang
disesuaikan dengan posisi pasien seperti bantal,
matras/kasur khusus (contoh kasur anti dekubitus), papan
tempat tidur, trochanter roll, chair bed, trapeze bar,
pengaman tempat tidur dll
4. Peralatan yang digunakan tersebut sesuai kebutuhan dan
bertujuan untuk mempertahankan posisi yang benar dan
mencegah stress pada otot dan sendi. Jika pasien mampu
bergerak, peralatan yang berlebihan untuk membatasi
pergerakan/mobilitas dan mengakibatkan kelemahan otot
(atropi)
5. Hindari penekanan pada daerah body prominen, tekanan
yang terus menerus akan merusak vena dan memudahkan

20
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
terjadinya thrombus. Tekanan pada daerah popliteal dapat
merusak saraf dan pembuluh darah pada daerah tersebut.
6. Perhatikan respon pasien setelah perubahan posisi
C. Gambar Macam-macam pengaturan posisi

Gambar 1. Posisi Fowler Gambar 2. Posisi Sim

Gambar 3. Posisi Trendelenburg Gambar 4. Posisi Dorsal


Recumbent

Gambar 5. Posisi Lithotomi Gambar 6. Posisi Genu Pectoral

21
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali

Gambar 7. Posisi Supinasi Gambar 8. Posisi Pronasi

D. Pemenuhan Kebutuhan Mekanika Tubuh Dan Ambulasi

Mekanika tubuh adalah usaha koordinasi dari


muskuloskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan
keseimbangan yang tepat. Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan
cara menggunakan tubuh secara efisien, yaitu tidak banyak
mengeluarkan tenaga, terkoordinasi, serta aman dalam
menggerakan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas.
Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat meningkatkan
fungsi tubuh terhadap susunan muskuloskeletal, mengurangi tenaga
yang dikeluarkan, dan mengurangi kelelahan.

Gambar 1. Memindahkan pasien dari kursi roda, memindahkan


pasien dari tempat tidur ke kereta dorong

22
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali

Gambar 2. Membantu pasien duduk

Gambar 3. Mengangkat pasien dengan 3 orang

23
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : DORSAL RECUMBENT
WAKTU : 10 MENIT
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan medis dan keperawatan
2. Siapkan peralatan : -
3. Cuci tangan efektif efektif
Tahap Orientasi
4. Salam pembuka dan perkenalkan diri
5. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan Nama
dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
6. Jelaskan prosedur
7. Kontrak waktu
8. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
9. Tanyakan Keluhan klien
10. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
11. Jaga privasi klien
12. Tekuk kedua tungkai,
13. Regangkan sedikit dan menapakkan kedua kaki
pada kasur
14. Rapikan tempat tidur
Tahap Terminasi
15. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
16. Berikan reinforcement positif pada pasien
17. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan , waktu
dan tempat)
18. Salam penutup
19. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
20. Catat hasil tindakan dan respon klien di dalam
catatan keperawatan
Pencapaian (total item)

24
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : GENU PECTORAL (KNEE CHEST)
WAKTU : 10 MENIT
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan medis dan keperawatan
2. Siapkan peralatan yang diperlukan:
1buah bantal
3. Cuci tangan efektifefektif
Tahap Orientasi
4. Salam pembuka dan perkenalkan diri
5. Lakukan identifikasi, 2 identitas: (
tanyakan Nama dan lihat No.RM/
tanggal lahir)
6. Jelaskan prosedur
7. Kontrak waktu
8. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
9. Keluhan klien
10. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
11. Menjaga privasi klien
12. Letakkan bantal di daerah kepala
13. Pasien diminta untuk menungging
(kepala dan dada menempel ke bantal)
14. Buka pakaian bawah (bila ada
pemeriksaan)
Tahap Terminasi
15. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan
objektif)
16. Berikan reinforcement positif pada
pasien
17. Kontrak pertemuan selanjutnya
(kegiatan, waktu dan tempat)
18. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi

25
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
19. Catat hasil tindakan dan respon klien di
dalam catatan keperawatan
KOMPETENSI : PRONASI
WAKTU : 15 MENIT
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis
klien
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan alat-alat:
a. Bantal 2 buah
b. Trohantrol rol 2 buah

4. Cuci tangan efektif


Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: (
tanyakan Nama dan lihat No.RM/ tanggal
lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Jaga privasi klien
13. Bantu pasien kesisi tempat tidur terdekat
dengan petugas
14. Berikan posisi sim
15. Bantu pasien merubah posisi dari sim ke
posisi tengkurap
16. Arahkan kepala pasien pada satu sisi
(kanan/kiri) dan support dengan bantal
17. Letakkan lengan pada posisi fleksi sejajar
dengan bahu

26
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
18. Letakkanbantal pada kaki bawah

Tahap Terminasi
19. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan
obyektif)
20. berikan reinforcement posistif pada klien
21. kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan,
waktu, dan tempat)
22. Salam penutup
23. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
24. Catat hasil tindakan dan respon klien di
dalam catatan keperawatan
Pencapaian (total item)
Sebab penyimpangan
Tanggal

Pembimbing / TT

KETERANGAN:
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑥 (24)

Keterangan Nilai:
A= 76 -100
B= 66-75,99
C= 56-65,99
Denpasar,………………………..
D= 46-55,99 Pembimbing Akademik
E= 0-45,99

(…………………………..………..)

27
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : SUPINASI
WAKTU : 10 MENIT
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai Ya Tida
k
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan alat-alat
a. Bantal besar 2 Buah
b. Trochanter rolls 2 buah
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan Nama
dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Jaga privasi klien
13. Posisi kepala & punggung rata/mendatar dengan
tempat tidur
14. Letakkan bantal dibawah lengan
15. Letakan trochantrol roll di tumit kaki
16. Pasang pengaman tempat tidur
Tahap Terminasi
17. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif)
18. Berikan reinforcement posistif pada klien
19. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu,
dan tempat)
28
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
20. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
21. Catat hasil tindakan dan respon klien di dalam
catatan keperawatan

KOMPETENSI : SIKAP FOWLER


WAKTU : 15 MENIT
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan medis dan keperawatan
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan peralatan yang diperlukan
a. Bantal 5buah
b. Guling 1 buah
c. Foot board/papan kaki/Sandaran kaki
d. Trochantrol roll 2 buah
e. Kantong pasir 2buah
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: (
tanyakan Nama dan lihat No.RM/ tanggal
lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Jaga privasi klien
13. Angkat dan mendudukkan pasie
14. Atur bantal pada sandaran
15. Sandarkan pasien pada sandaran
16. Letakkan guling dibawah lipatan lutut
29
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
17. Letakkan kedua tangan diatas bantal
18. Pasang sandaran kaki (jika tidur agak
lama pada sikap fowler)
19. Rapikan tempat tidur

Tahap Terminasi
20. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan
objektif)
21. Berikan reinforcement positif pada
pasien
22. Kontrak pertemuan selanjutnya
(kegiatan, waktu dan tempat)
23. Salam penutup
24. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
25. Catat hasil tindakan dan respon klien
di dalam catatan keperawatan
Pencapaian (total item)
Sebab penyimpangan
Tanggal

Pembimbing / TT

30
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : SIKAP LITHOTOMY
WAKTU : 10 MENIT
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan medis dan keperawatan
2. Siapkan peralatan: -
3. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
4. Salam pembuka dan perkenalkan diri
5. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
6. Jelaskan prosedur
7. Kontrak waktu
8. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
9. Tanyakan Keluhan klien
10. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
11. Menjaga privasi klien
12. Letakkan kedua tangan di daerah femur/paha
(lipatan lutut)
13. Mengangkat kedua tungkai,
14. Tekuk lutut ke arah dada,
15. Kedua tungkai bawah di tahan oleh perawat
16. Bila ada meja ginekologi kedua tungkai
bawah diletakkan pada penahan kaki
17. Rapikan pasien setelah pemeriksaan atau
pelaksanaan perasat
18. Cuci tangan efektif
Tahap Terminasi
19. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan
objektif)
20. Berikan reinforcement positif pada pasien
31
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
21. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan,
waktu dan tempat)
22. Salam penutup
23. Cuci tangan efektif
Tahap Dokumentasi
24. Catat hasil tindakan dan respon klien di
dalam catatan keperawatan

KOMPETENSI : SIKAP SIM’S


WAKTU : 10 MENIT
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan medis dan keperawatan
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan peralatan yang diperlukan:
a. Bantal 2 buah
b. Guling 1 buah
c. Trochantrol roll 2 buah

4. Cuci tangan efektif


Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Menjaga privasi klien

32
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
13. Miringkan tubuh pasien ke salah satu sisi
14. Atur posisi kepala pasien ke arah sisi yang di
inginkan
15. Atur kedua kaki agak fleksi dan beri bantal
kedua kaki tersebut.
16. Satu guling penyangga punggung
17. Rapikan pasien
Tahap Terminasi
18. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan
objektif)
19. Berikan reinforcement positif pada pasien
20. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan,
waktu dan tempat)
21. Salam penutup
22. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
23. Catat hasil tindakan dan respon klien di dalam
catatan keperawatan

33
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : SIKAP TRENDELENBURG
WAKTU : 10 MENIT
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan medis dan keperawatan
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan peralatan yang diperlukan:
a. Bantal 2 buah

4. Cuci tangan efektif


Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: (tanyakan Nama
dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Posisikan kepala berada dibawah jantung atau
letak kaki lebih tinggi daripada kepala
13. Letakkan bantal di lipatan lutut
14. Letakkan bantal pada kaki
15. Merapikan pasien
Tahap Terminasi
16. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
17. Berikan reinforcement positif pada pasien
18. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu
dan tempat)
19. Salam penutup
20. Cuci tangan efektif
34
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
Tahap dokumentasi
21. Catat hasil tindakan dan respon klien di dalam
catatan keperawatan

KOMPETENSI : Memindahkan Pasien Dari Tempat Tidur


Ke Kursi Roda
WAKTU : 10 MENIT
NAMA MAHASISWA:
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan alat-alat :
a. Satu buah kursi roda
b. Satu bantal
c. Selimut
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan Nama
dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Jaga privasi klien
13. Mengatur posisi pasien
14. Mengunci kursi roda. Bila tidak ada kuncinya,
bagian belakang kursi roda ditahan oleh seorang
perawat

35
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
15. Melipat / menyampingkan tempat kaki kursi roda
agar kaki pasien tidak terhalang waktu berdiri
didepan kursi
16. Membantu pasien duduk disisi tempat tidur dengan
kedua kakinya dijuntaikan
17. Memperhatikan keadaan pasien (Mengukur nadi)
18. Membantu pasien turun dari tempat tidur dengan
cara kedua tangan perawat memegang pinggang
pasien dan kedua tangan pasien memegang bahu
perawat
19. Berjalan perlahan-lahan bersama ke kursi dengan
langkah perawat mundur
20. Mendudukkan pasien dikursi roda
21. Memeriksa denyut nadi pasien dan bertanya pada
pasien apakah merasa pusing atau tidak
22. Menaikkan kedua kaki pasien keatas kursi yang lain
23. Melingkarkan atau menutupkan selimut ke badan
pasien
24. Membereskan tempat tidur
Tahap Terminasi
25. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif)
26. Berikan reinforcement posistif pada klien
27. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu,
dan tempat)
28. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
29. Catat hasil tindakan dan respon klien di dalam
catatan keperawatan
Pencapaian (total item)
Sebab penyimpangan
Tanggal
Pembimbing / TT

36
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : Memindahkan Pasien Dari Kursi
Roda Ke Tempat Tidur
WAKTU : 15 menit
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan alat-alat :
a. Tempat tidur yang sudah disiapkan sesuai
dengan keadaan umum pasien.
b. 1-2 tenaga perawat
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Jaga privasi klien
13. Mengunci kursi roda. Bila tidak ada kuncinya,
bagian belakang kursi roda ditahan oleh seorang
perawat
14. Melipat / menyampingkan tempat kaki kursi roda
agar kaki pasien tidak terhalang waktu berdiri
didepan kursi
15. Mengatur posisi pasien
16. Perawat berdiri di depan pasien
17. Kedua tangan perawat memegang pinggang
pasien dan kedua tangan pasien memegang bahu
perawat
18. Membantu pasien berdiri dan keluar dari kursi
roda
37
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
19. Memegang pinggang pasien dengan tangan kanan
dan tangan kiri pasien memeluk bahu kiri
perawat
20. Memegang tangan kiri pasien dengan tangan kiri
21. Menuntun pasien ke sisi tempat tidur dengan
melangkah kaki secara teratur
22. Mendudukkan pasien di sisi tempat tidur
23. Menahan punggung pasien dengan tangan kanan,
dan tangan kiri membantu pasien mengangkat
kedua kaki pasien, diletakkan diatas tempat tidur,
lalu dibaringkan
24. Merapikan pasien
25. Mengembalikan kursi roda ke tempat semula
Tahap Terminasi
26. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif)
27. Berikan reinforcement posistif pada klien
28. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu,
dan tempat)
29. Salam penutup
30. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
31. Catat hasil tindakan dan respon klien di dalam
catatan keperawatan
Pencapaian (total item)
Tanggal

Pembimbing / TT

38
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : Memindahkan Pasien Dari Kereta Dorong
Ke Tempat Tidur
WAKTU : 15 menit
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan alat-alat :
c. Tempat tidur yang sudah disiapkan sesuai
dengan keadaan umum pasien.
d. 2-3 tenaga perawat
Tahap Orientasi
4. Salam pembuka dan perkenalkan diri
5. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
6. Jelaskan prosedur
7. Kontrak waktu
8. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
9. Tanyakan Keluhan klien
10. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
11. Jaga privasi klien
12. Menyiapkan kereta dorong sedemikian rupa
sehingga bagian kepala pasien sembentuk sudut
45-75o
13. Perawat yang akan mengangkat pasien berdiri
berjajar disebelah kanan pasien, masing-masing
perawat berdiri menurut tingginya (yang tertinggi
berdiri dibagian kepala dan yang pendek berdiri
dibagian kaki pasien)
14. Perawat memajukan masing-masing kaki kiri
sedikit kedepan
15. Menyusupkan tangan perawat kebawah leher,
punggung, bokong, paha, dan kaki dengan telapak
tangan menghadap ke atas sampai mencapai sisi
kiri pasien
39
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
16. Rapatkan telapak tangan perawat ke badan pasien
dengan sedikit menekan untuk menahan agar
pasien tidak terlepas jatuh
17. Perawat yang berdiri dibagian kepala memberi
aba-aba dan dengan serentak pasien diangkat.
18. Perawat harus melangkahkan kaki menuju tempat
tidur secara hati-hati dan teratur
19. Meletakkan pasien perlahan-lahan ketempat tidur
20. Merapikan pasien
21. Mengembalikan kereta dorong ketempat semula
22. Cuci tangan efektif
Tahap Terminasi
23. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif)
24. Berikan reinforcement posistif pada klien
25. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu,
dan tempat)
26. Salam penutup
27. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
28. Catat hasil tindakan dan respon klien di dalam
catatan keperawatan
Pencapaian (total item)
Sebab penyimpangan
Tanggal
Pembimbing / TT

40
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : Memindahkan Pasien Dari Tempat Tidur
Ke Kereta Dorong
WAKTU : 10 MENIT
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan alat-alat
a. Kereta dorong
b. Pengalas kereta dorong
c. Bantal lengkap dengan sarungnya
d. Selimut tipis
e. Tiga orang perawat
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan Nama
dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Jaga privasi klien
13. Menyiapkan kereta dorong sedemikian rupa
sehingga bagian kepala pasien membentuk sudut
45-750 dengan
14. Perawat mengambil sprei atas dari atas kereta
dorong dan memasangnya pada pasien.
15. Caranya seperti memasang selimut mandi,
perawat-perawat yang akan mengangkat pasien
41
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
berdiri di sebelah kanan pasien, berdiri menurut
tinggi mereka masing-masing
16. Perawat memajukan masing-masing kaki kiri
sedikit kedepan
17. Menyusupkan lengan perawat ke bawah leher,
punggung, bokong, paha, dan kaki dengan telapak
tangan menghadap keatas sampai mencapai sisi
kiri pasien
18. Rapatkan telapak tangan perawat ke badan pasien
dengan sedikit menekan untuk menahan agar
pasien tidak terlepas jatuh
19. Perawat yang berdiri dibagian kepala memberikan
aba-aba dan dengan serentak pasien diangkat.
20. Perawat harus melangkahkan kaki menuju ke
kereta dorong secara hati-hati
21. Meletakkan pasien berlahan-lahan diatas kereta
dorong
22. Menjauhkan pasien dari kereta dorong dari tempat
tidur
23. Merapikan pasien
24. Membereskan tempat tidur
25. Px di bawa keluar / pergi
Tahap Terminasi
26. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif)
27. Berikan reinforcement posistif pada klien
28. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu,
dan tempat)
29. Salam penutup
30. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
31. Catat hasil tindakan dan respon klien di dalam
catatan keperawatan
Pencapaian (total item)
Sebab penyimpangan
42
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
Tanggal
Pembimbing / TT

43
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
ANTROPOMETRI DAN BALANCE CAIRAN

A. Antropometri

1. Definisi Antropometri
Aantropometri dapat didefinisikan sebagai ukuran dari tubuh.
Contoh dari dimensi tubuh antara lain berat badan, tinggi badan,
lingkar lengan atas, tebal lemak di bawah kulit, dan rentang tangan.

2. Kegunaan Antropometri
Antropometri terutama digunakan untuk menentukan
kebutuhan gizi atau menentukan intervensi yang tepat bagi
seseorang pada tingkat individu. Penilaian status gizi secara
individual juga dilakukan untuk mengetahui respon suatu intervensi.

3. Parameter Antropometri
Adapun parameter antopometri yaitu sebagai berikut:
a. Tinggi Badan

Tinggi badan adalah jarak dari puncak kepala hingga telapak


kaki. Parameter ini merupakan parameter yang menggambarkan
keadaan pertumbuhan skeletal dan tidak sensitif untuk mendeteksi
permasalahan gizi pada waktu yang singkat. Panjang badan diukur
dengan infantometer length board untuk anak usia 0-2 tahun. Anak
diposisikan tidur terlentang saat pengukuran. Pengukuran ini
membutuhkan 2 orang pengukur. Pengukuran dapat dilakukan
dengan stadiometer dengan menambahkan 0,7 pada hasil
pengukuran untuk faktor koreksi apabila anak sudah dapat berdiri
dengan tegak. Berikut ini adalah cara pengukuran menggunakan
infantometer:
1) Alas kaki dilepaskan

44
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
2) Anak diposisikan tidur terlentang dengan kepala diletakkan
pada puncak papan dan kaki lurus.
3) Pengukur digeser hingga rapat pada ujung kaki
4) Pembacaan dilakukan dengan ketelitian 0,1 cm
Untuk anak usia di atas 2 tahun, tinggi badan diukur dengan
stadiometer. Berikut adalah cara pengukuran menggunakan
stadiometer:
1) Alas kaki dilepaskan.
2) Anak diposisikan berdiri tegak kaki lurus, tumit, pantat,
punggung dan kepala bagian belakang harus menempel pada
dinding dan muka menghadap lurus dengan pandangan ke
depan.
3) Menurunkan pengukur sampai rapat pada kepala bagian atas.
4) Pembacaan pada stadiometer dilakukan saat anak inspirasi
dengan ketelitian 0,1 cm.
Parameter tinggi badan mempunyai banyak kegunaan, yaitu
dalam penilaian status gizi, penentuan kebutuhan energi basal,
penghitungan dosis obat, dan prediksi dari fungsi fisiologis seperti
volume paru, kekuatan otot, dan kecepatan filtrasi glomerulus

Rumus Pengukuran Tinggi Lutut :


TB pria = 64,19 – (0,04 x usia dalam tahun) +(2,02 x tinggi lutut
dalam cm)
TB wanita = 84,88 – (0,24 x usia dalam tahun) +(1,83 x tinggi lutut
dalam cm)
b. Berat Badan

Berat badan mencerminkan keadaan nutrisi sekarang dan


dapat menjadi indikator yang sensitif terhadap malnutrisi. Seseorang
dapat dikatakan mengalami malnutrisi apabila:
1) Berat badan kurang dari 80% dari berat badan ideal, atau

45
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
2) Mengalami penurunan berat badan sebesar:
a) 1%-2% dalam satu minggu, atau
b) 5% dalam satu bulan, atau
c) 7,5% dalam tiga bulan, atau
d) 10% dalam enam bulan
Pengukuran berat badan paling baik dilakukan dengan alat
beam balance scale. Adanya penyakit yang dapat mempengaruhi
berat badan seperti ascites, edema, dan splenomegali perlu
diperhatikan agar tidak menyebabkan kesalahan pada interpretasi
data.

c. Lingkar Kepala

Lingkar kepala adalah pengukuran yang dilakukan pada bayi


dan anak-anak. Parameter ini menggambarkan berat dan volume
otak dan tidak sensitif terhadap adanya malnutrisi. Hal ini
disebabkan karena otak adalah organ yang paling terakhir
terpengaruh ketika terjadi malnutrisi.Pengukuran lingkar kepala
sebaiknya dilakukan setiap minggu mulai dari 3-5 hari setelah lahir.
Alat pengukur lingkar kepala yang digunakan tidak boleh dapat
mengalami peregangan. Alat yang baik digunakan untuk
pengukuran ini misalnya metal measuring tape. Pengukuran
dilakukan dari bagian occipital kepala hingga bagian anterior dari
os frontal. Pengukuran ini tidak dapat dilakukan pada anak dengan
hidrocephalus dan edema pada kulit kepala
Tabel ukuran lingkar kepala berdasarkan usia
No. USIA Lingkar Kepala (cm)
1. Bayi Baru Lahir 32-38
2. 1 bulan 34-41
3. 2 bulan 36-42,5
4. 3 bulan 37,5-44

46
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
5. 4 bulan 38,5-45
6. 5 bulan 39,5-45,5
7. 6 bulan 40-46
8. 7 bulan 40,5-47
9. 8 bulan 41-47,5
10. 9 bulan 41,5-48
11. 10 bulan 42-48,5
12. 11 bulan 42,5-49
13. 12 bulan 43-49,5
14. 15 bulan 43,5-49,5
15. 18 bulan 44-50,5
16. 21 bulan 44,5-51
17. 24 bulan 45-51,5
18. 24 bulan 45-51,5
19. 30 bulan 45,5-52
20. 36 bulan 45,5-52,5

d. Lingkar Lengan Atas

Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif lambat. Saat lahir,


lingkar lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama, lingkar
lengan atas menjadi 16 cm. Selanjutnya ukuran tersebut tidak
banyak berubah sampai usia 3 tahun. Ukuran lingkar lengan atas
mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak dan otot yang tidak
berpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai
keadaan gizi dan pertumbuhan anak prasekolah. Pengukuran
dilakukan pada lengan bagian kiri, yaitu pertengahan pangkal
lengan dan siku. Pemilihan lengan kiri tersebut dengan
pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif dibandingkan
dengan lengan kanan sehingga ukurannya lebih stabil.

47
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
e. Lingkar Dada

Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada


jarangdilakukan. Pengukurannya dilakukan pada saat bernapas
biasa (mid respirasi) pada tulang Xifoidius (insicura substernalis).
Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan posisi berdiri pada
anak yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi
berbaring. Cara pengukuran lingkar dada adalah :
1) Siapkan pita pengukur
2) Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada

B. Balance Cairan

Keseimbangan cairan dan elektrolit sangat penting untuk


memelihara semua sistem tubuh dan proses fisiologi normal.
Ketidakseimbangan dapat terjadi akibat beberapa faktor meliputi:
1) Penyakit
2) Terganggunya asupan cairan
3) Memanjangnya episode muntah atau diare
Perawat memerlukan pemahaman yang komprehensif terkait
distribusi cairan tubuh, konstituen cairan tubuh dan keseimbangan
elektrolit atau merawat klien dengan aman.

1. Distribusi Cairan

Cairan tubuh didistribusi dalam dua kompartemen yang


berbeda yakni: cairan ekstrasel (CES), dan cairan intrasel (CIS).
Cairan ekstrasel terdiri dari cairan interstisial dan cairan
intravaskular. Cairan interstisial (15% berat tubuh) mengisi
ruangan yang berada di antara sebagian besar sel tubuh dan
menyusun sejumlah besar lingkungan cairan tubuh. Cairan
intravaskular (5% berat tubuh) terdiri dari plasma, bagian cairan

48
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
limfe yang mengandung air dan tidak berwarna, dan darah yang
mengandung suspensi leukosit, eritrosit, dan trombosit.
Cairan intrasel (49% berat tubuh) adalah cairan didalam
membran sel yang berisi substansi terlarut atau solut yang penting
untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk
metabolisme.

2. Komposisi Cairan Tubuh

Cairan yang bersirkulasi di seluruh tubuh di dalam ruang


cairan intrasel dan ekstrasel mengandung elektrolit, mineral dan sel.
Elektrolit sangat penting pada banyak fungsi tubuh, termasuk fungsi
neuromuskular dan keseimbangan asam-basa. Contoh dari elektrolit
Na+ dan K+. Mineral merupakan unsur semua jaringan dan cairan
tubuh serta penting dlam mempertahankan proses fisiologis.
Mineral juga bekerja sebagai katalis dalam respon saraf, kontraksi
otot, dan metabolisme zat gizi yang terdapat dalam makanan.
Contoh mineral adalah zat besi dan zink. Sel merupakan unit
fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Contoh sel yang berada
di dalam cairan tubuh adalah sel darah (SDM) dan sel darah putih
(SDP).

3. Pergerakan Cairan Tubuh

Cairan tubuh tidak statis. Cairan dan elektrolit berpindah


dari satu kompartemen ke kompartemen lain untuk memfasilitasi
proses-proses yang terjadi di dalam tubuh, seperti oksigenasi
jaringan, respon terhadap penyakit, keseimbangan asam-basa, dan
respon terhadap terapi obat. Cairan tubuh dan elektrolit berpindah
melalui difusi, osmosis, transportasi aktif, atau filtrasi. Perpindahan
tersebut bergantung pada permeabilitas membran sel atau
kemampuan membran untuk ditembus cairan dan elektrolit.
49
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali

4. Pengaturan Cairan Tubuh


a) Asupan Cairan
Asupan cairan terutama diatur melalui mekanisme rasa haus.
Pusat pengendalian rasa haus berada di dalam hipotalamus di otak.
Stimulus fisiologis utama terhadap pusat rasa haus adalah
peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan volume darah. Sel-
sel reseptor yang disebut osmoreseptor secara terus-menerus
memantau osmolalitas. Apabila kehilangan cairan terlalu banyak,
osmoreseptor akan mendeteksi kehilangan tersebutakan mendeteksi
kehilangan tersebut dan mengaktifkan pusat rasa haus. Akibatnya,
seseorang akan merasa haus kemudian mencari air. Faktor lain yang
mempengaruhi pusat rasa haus adalah keringnya membran mukosa
faring dan mulut, angiotensin II, kehilangan kalium, dan faktor-
faktor psikologis (Potter & Perry, 2005).
Air dapat juga diperoleh dari asupan makanan, seperti buah-
buahan, sayur-sayuran, dan daging, serta dari oksidasi bahan
makanan selama proses pencernaan. Sekitar 220 ml air juga
diproduksi setiap hari selama metabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak berlangsung (Potter & Perry, 2005). Asupan cairan melalui
mulut (oral) dimungkinkan jika kondisi individu sadar, bayi, klien
yang mengalami kerusakan neurologis atau psikologis, beberapa
lansia, dan klien restrained tidak dapat merasakan atau merespon
mekanisme rasa haus yang terjadi pada diri mereka. Akibatnya,
mereka mengalami dehidrasi.
b) Haluaran Cairan

Cairan terutama dikeluarkan melalui ginjal dan saluran


gastrointestinal. Rata-rata hilangnya cairan setiap hari terangkum
dalam tabel:

50
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
Rata-rata Haluaran Cairan Setiap Hari Pada Orang Dewasa
dengan Berat Badan 70 kg.

Organ atau Sistem Jumlah (ml)


Ginjal 1500
Kulit
a. Kehilangan tak-kasat mata 600-900
b. Kehilangan kasat mata 600
Paru-paru 400
Saluran pencernaan 100
Jumlah Total 3200-3500

c) Hormon

Hormon utama yang mempengaruhi keseimbangan cairan


dan elektrolit adalah ADH dan aldosteron.

DAFTAR PUSTAKA

Novieastari, E., Supartini, Y. 2015. Keperawatan Dasar: Manual


Ketrampilan Klinis, 1st ed. Elsevier: Singapore Pte.Ltd

Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 2005. Fundamental of Nursing :


Concepts, Process And Practice. 4rd ed. St. Louis : Mosby
Year Book

51
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali

KOMPETENSI : PENGUKURAN FISIK TUBUH


WAKTU : 15 Menit
NAMA :
NIM :
Kompeten
Aspek yang dinilai Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan medis dan keperawatan klien
2. Cuci tangan efektif
3. Mempersiapkan alat:
a. Timbangan
b. Midline atau meteran
c. Pengukuran Tinggi Badan
d. Pengukuran Tinggi Lutut
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan Nama
dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Jaga privasi
13. Cuci tangan efektif
14. Ukur Tinggi Badan

52
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali

15. Ukur panjang badan

16. Ukur tinggi lutut

53
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
17. Ukur Linggkar Kepala
18. Ukur Lingkar Dada: siapkan pita pengukur
19. Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada
20. Ukur Lingkar Lengan Atas: Tentukan lokasi lengan
yang diukur. Pengukuran dilakukan pada lengan
bagian kiri, yaitu pertengahan pangkal lengan dan
siku. Pemilihan lengan kiri tersebut dengan
pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih
pasif dibandingkan dengan lengan kanan sehingga
ukurannya lebih stabil.
21. Lingkarkan alar pengukur pada lengan bagian atas
seperti pada gambar ( dapat digunakan pita
pengukur). Hindari penekanan pada lengan yang
diukur saat pengukuran.
22. Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka
yang tertera pada pita pengukur

23. Bereskan alat


24. Lepas handscoen
25. Buka sampiran
26. Cuci tangan efektif
Tahap Terminasi
Evaluasi hasil yang didapat sebagai berikut:
27. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
28. Berikan reinforcement positif pada klien
54
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
29. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
30. Cuci tangan efektif
Dokumentasi
31. Lakukan pendokumentasian : nama klien, tanggal
dan waktu, hasil yang dicapai
Pencapaian (Total item)
Sebab penyimpangan
Penyimpangan kritikal poin:
Khusus:
Umum:
Tanggal
Pembimbing/TT

55
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : MENGATUR KECEPATAN ALIRAN INTRAVENA
WAKTU : 15 Menit
NAMA :
NIM :
Kompeten
Aspek yang dinilai Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan medis dan keperawatan klien
2. Cuci tangan efektif
3. Mempersiapkan alat:
a. Lembar pemantauan infus IV dengan order IV
b. Jam dengan detik
c. Kertas dan pensil
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan Nama
dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Jaga privasi
13. Cuci tangan efektif
14. Observasi kepatenan jalur IV dan jarum atau
kateter
15. Sediakan kertas dan pensil untuk menghitung
kecepatan aliran
16. Pahami kalibrasi (faktor tetes) dalam tetes per
mililiter (mL) infus set:
A. Mikrodrip 60 tetes/mL
B. Makrodrip 20 tetes/mL
17. Tentukan kecepatan setiap jam dengan cara
membagi volume dengan jam; sebagai contoh: 1000 mL
dalam 8 jam = 125 mL/jam
3 L dalam 24 jam = 3000/24 = 125 mL/jam
56
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
18. Pilih rumus berikut menghitung kecepatan aliran
(tetes per menit, TPM) setelah menentukan Vol
(mL)/jam:
Vol / jam  faktortete s
Waktudalammenit
Kecepatan aliran (TPM) =
19. Tempelkan plester adesif atau indikator cairan
pada kantung IV di sebelah tanda volume
20. Bereskan alat
21. Lepas handscoen
22. Buka sampiran
23. Cuci tangan efektif
Tahap Terminasi
Evaluasi hasil yang didapat sebagai berikut:
24. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
25. Berikan reinforcement positif pada klien
26. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
27. Cuci tangan efektif
Dokumentasi
28. Lakukan pendokumentasian : nama klien, tanggal
dan waktu, hasil yang dicapai
Pencapaian (Total item)

57
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : Mengganti Cairan Intravena
WAKTU : 15 Menit
NAMA :
NIM :
Kompeten
Aspek yang dinilai Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan medis dan keperawatan klien
2. Cuci tangan efektif
3. Persiapkan alat:
a. Kantong cairan IV sesuai order
b. Penanda waktu
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Jaga privasi
13. Cuci tangan efektif
14. Siapkan cairan berikutnya minimal 30 menit
sebelum waktu pemasangan. Jika disiapkan
farmasi, pastikan cairan tersebut sudah dikirimkan
ke unit/bangsal perawatan pasien.
15. Cek apakah cairan benar dan diberi label
dengan benar
16. Cek tanggal kadaluarsa cairan
17. Siapkan untuk mengganti cairan jika tersisa
kurang dari 50 mL di dalam botol atau kantung

58
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
18. Pastikan ruang tetesan minimal setengah
penuh
19. Siapkan cairan baru untuk penggantian. Jika
menggunakan kantung plastik, lepaskan tutup
pelindung dari selang IV. Jika menggunakan botol
gelas, lepaskan penutup metal dan metal serta
penutup karet. Jaga kesterilan kantung.
20. Cek 12 benar pemberian obat (jika ada
tambahan obat yang diresepkan pada cairan)
21. Pindahkan klem roda untuk menghentikan
kecepatan aliran
22. Pindahkan cairan IV yang lama dari tiang
infus IV
23. Pindahkan ujung penusuk dengan cepat dari
kantung atau botol cairanlama, tanpa menyentuh,
masukkan ujung penusuk ke dalam kantung atau
botol baru
24. Jika ujung penusuk terkontaminasi, selang
IV yang baru dibutuhkan
25. Gantung botol atau kantung cairan yang
baru
26. Cek adanya gelembung pada selang
A. Jika gelembung udara terbentuk, gelembung
tersebut dapat dihilangkan dengan menutup
klem roda, menarik selang ke bawah, dan
menjentik selang dengan jari (gelembung
udara dalam cairan akan naik ke chamber
tetes)
B. Untuk jumlah udara yang lebih banyak,
gunakan forcep di bawah lubang injeksi
selang IV, masukkan jarum dan spuit ke
dalam spuit; lepas forcep. Hapus lubang
dengan alkohol dan biarkan mengering
sebelum memasukkan jarum ke dalam
59
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
lubang. Minimalkan udara dalam selang
dengan mengalirkancairan perlahan daripada
aliran yang terlau cepat.
27. Pastikan ruang tetes sepertiga atau setengah
penuh. Jika drip ruang tetesan terlalu penuh. Jika
drip ruang tetesan terlalu penuh, pencet selang di
bawah ruang tetesan, balikan kantung/botol cairan,
remas ruang drip, gantung kembali
28. Lepas klem roda dan atur aliran sesuai
kecepatan yang diminta
29. Observasi klien terkait adanya tanda
kelebihan cairan atau dehidrasi untuk menentukan
respon terhadap terapi cairan IV
30. Observasi sistem IV terkait kepatenan dan
perkembangan komplikasi (contoh: infiltrasi atau
plebitis)
31. Bereskan alat
32. Lepas handscoen
33. Buka sampiran
34. Cuci tangan efektif

Tahap Terminasi
Evaluasi hasil yang didapat sebagai berikut:
35. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan
objektif)
36. Berikan reinforcement positif pada klien
37. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
38. Cuci tangan efektif
Dokumentasi
39. Lakukan pendokumentasian : nama klien,
tanggal dan waktu, hasil yang dicapai

60
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
BED MAKING
A. Definisi
Bed making/ merapikan tempat tidur adalah mengganti alat
tenun kotor dengan alat tenun yang bersih pada tempat tidur klien.
B. Tujuan
1. Menciptakan lingkungan yang bersih, tenang dan nyaman
2. Mencegah/menghindari iritasi kulit dengan menciptakan
alas tempat tidur dan selimut yang bebas dari kotoran/lipatan
3. Meningkatkan gambaran diri dan harga diri klien dengan
menciptakan tempat tidur yang bersih, rapi dan nyaman
4. Mengontrol penyebaran mikroorganisme
C. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan bed
making
1. Pengendalian Infeksi
Mikroorganisme dapat berpindah dari satu orang ke orang
yang lain, dari tempat yang satu ke tempat yang lain melalui
udara, alat maupun kontak langsung karena itu:
a. Hindari memegang kain kotor
b. Jangan mengibas kain kotor
c. Ikuti prinsip asepsis dengan menjaga laken yang kotor
jauh dari pakaian perawat
d. Jangan pernah meletakkan linen yang kotor di lantai
untuk mencegah infeksi
e. Jika linen bersih menyentuh lantai, segera ganti
2. Gunakan body mekanik yang sesuai selama bed making
3. Privasi, kenyamanan dan keamanan klien adalah penting
saat bed making
Gambar: cara pembuatan sudut dalam bed making

61
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : BED MAKING TANPA KLIEN
WAKTU : 15 MENIT
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETENSI
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan keperawatan dan medis
klien
2. Kaji kebutuhan perawatan diri klien
3. Siapkan alat-alat
a. Sprei (laken)
b. Perlak (bila perlu diganti)
c. Steek laken (sprei melintang)
d. Boven laken (sprei atas)
e. Over laken
f. Selimut
g. Sarung bantal
h. Tempat untuk alat tenun kotor
i. Waskom berisi larutan lisol / chlorin
1%
j. Waskom berisi air bersih
k. Lap kerja 3 potong
l. Sarung tangan bersih1 pasang
4. Cuci tangan
5. Tahap Kerja
6. Tempat Tidur Tertutup
7. Dekatkan alat dengan tempat tidur
8. Cuci tangan efektif
9. Pakai sarung tangan bersih
10. Pindahkan bantal dari tempat tidur
11. Lepaskan pinggir-pinggir laken, stik laken,
perlak, boven dan selimut

62
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
12. Gulung alat tenun satu persatu kemudian
masukkan ke dalam keranjang
13. Bersihkan kasur dengan larutan desinfektan
(chlorine 1%)
14. Bersihkan kembali dengan air bersih
15. Keringkan dengan lap kering
16. Pasang laken dengan lipatan memanjang
dengan garis tengahnya ditengah-tengah
tempat tidur
17. Masukan ujung laken pada bagian kepala dan
kaki tempat tidur kurang lebih 25 cm dibawah
kasur hingga permukaan tempat tidur rata.
Kemudian buat sudut pada kedua ujungnya.
18. Masukkan laken bagian sisi ke bawah kasur
19. Letakkan perlak melintang kurang lebih 50
cm dari garis kasur bagian kepala, demikian
juga steek laken, dan masukkan secara
bersamaan ke bawah kasur.
20. Pindahkan semua peralatan ke sisi lain dan
ulangi langkah 10-12
21. Pasang boven laken dengan bagian dalam
berada diluar (atas) dengan ujung di pinggir
kepala tempat tidur
22. Pasang selimut 30 cm dari pinggir kepala
tempat tidur
23. Lipat bagian atas boven selimut kearah kaki
atau pada atas kepala tempat tidur (tertutup)
24. Masukkan bantal ke dalam sarungnya dan
letakkan bantal dengan bagian yang tertutup
ke jurusan pintu
25. Selesaikan sisi yang lain seperti sisi
sebelumnya
26. Pasang over laken
27. Tempat Tidur Terbuka
63
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
28. Kalau sudah tersedia tempat tidur tertutup,
hanya over laken yang diangkat dan dilipat
sebagaimana mestinya lalu disimpan
29. Lipat boven laken dan selimut ke bawah pada
bagian kaki dengan dua tangan memegang
boven laken dan selimut, kemudian ditarik
kebagian kaki lalu dilipat bersusun
30. Kembalikan alat-alat pada tempatnya
31. Lepas sarung tangan
32. Cuci tangan
Tahap dokumentasi
33. Mendokumentasikan kedalam catatan
keperawatan
Pencapaian (total item)
Sebab penyimpangan
1. Penyimpangan Kritikal poin :
2. Khusus :

3. Umum :

Tanggal
Pembimbing / TT

64
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : Bed Making dengan Klien Diatasnya
WAKTU :
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETENSI
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan keperawatan dan medis klien
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan alat-alat
a. Troly
b. Sprei (laken)
c. Perlak (zeil)
d. Steek laken (sprei melintang)
e. Boven laken (sprei atas)
f. Selimut
g. Sarung bantal
h. Tempat untuk alat tenun kotor
i. Waskom berisi larutan lisol/chlorin
0,5%
j. Waskom berisi air bersih
k. Lap kerja 3 potong
l. Sarung tangan/ handscoen
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya

65
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
Tahap Kerja
12. Tutup sampiran
13. Cuci tangan efektif
14. Pakai sarung tangan bersih
15. Turunkan side rail yang terdekat dengan
perawat
16. Angkat selimut lalu masukkan ke dalam
tempat alat tenun kotor
17. Angkat bantal
18. Miringkan klien (membelakangi perawat),
bila klien tidak dapat miring sendiri dibantu
oleh seorang perawat lagi yang memegang
atau menahan bagian bahu dan paha pasien
dari sisi lain
19. Lepaskan alat-alat tenun dari bawah kasur
dimana perawat berdiri
20. Gulung steek laken sampai ke punggung klien
21. Bersihkan zeil dengan lap yang dicelupkan ke
dalam larutan lisol/ chlorine 1% lalu
bersihkan dengan air bersih, kemudian
keringkan dan tutup sampai punggung pasien
(bila perlu zeil diganti)
22. Gulung sprei/ laken sampai punggung pasien
23. Bersihkan kerangka tempat tidur sebelah
tempat perawat berdiri dengan lysol/ chlorine
1% kemudian keringkan dengan lap kering
24. Pasang laken bersih memanjang dengan
lipatan
25. Masukkan ujung laken bagian kepala dan kaki
tempat tidur ke bawah kasur hingga
permukaan tempat tidur rata/tegang.
Kemudian buat sudut pada kedua ujungnya
26. Bentangkan kembali zeil yang ditutupkan
pada punggung pasien
66
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
27. Pasang stik laken di atas zeil, ujung stik laken
yang bersebrangan selipkan di bawah
punggung klien
28. Masukkan zeil dan stik laken bersamaan ke
bawah kasur
29. Naikkan side rail yang dekat dengan perawat
30. Turunkan side rail di arah yang berlawanan
31. Miringkan klien
32. Angkat sprei / laken, dan stik laken yang
kotor, kemudian masukkan ke tempat alat
tenun kotor
33. Bersihkan kerangka tempat tidur seperti yang
dilakukan pada sisi lain
34. tarik zeil dan steek laken dari punggun klien
lalu sisipkan ke bawah kasur
35. Terlentangkan klien
36. Ganti sarung bantal dengan yang bersih,
rapikan kemudian letakkan kembali dibawah
kepala klien
37. Pasang boven laken
38. Pasang selimut dan sisipkan bagian kaki ke
bawah kasur
39. Rapikan pasien
40. Naikkan side rail
41. Bereskan alat-alat dan kembalikan ke tempat
masing-masing
42. Lepas sarung tangan
43. Cuci tangan efektif
44. Buka sampiran
Tahap Terminasi
45. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan
obyektif)
46. Berikan reinforcement posistif pada klien
47. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
67
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
48. Salam penutup
49. Cuci tangan efektif

Tahap dokumentasi
50. Lakukan pendokumentasian: nama klien,
tanggal dan waktu, hasil yang dicapai

68
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
HAND WASHING (CUCI TANGAN EFEKTIF)

A. Definisi
Cuci tangan efektif adalah tindakan yang dilakukan oleh
perawat atau petugas kesehatan dimana kita mengalirkan air dari
ujung-ujung jari sampai siku dengan menggunakan alat atau bahan
dari sabun atau desinfektan lainnya.
B. Macam Cuci Tangan Efektif
1. Cuci tangan efektif tidak steril (prinsip bersih)
2. Cuci tangan efektif steril
C. Tujuan
1. Untuk menghilangkan mikroorganisme yang didapat dari
pasien, pengunjung atau petugas tenaga kesehatan lain
2. Untuk melaksanakan tindakan dalam proses operasi
3. Untuk melaksanakan tindakan menolong persalinan
4. Untuk melaksanakan tindakan menjahit luka pada kasus
gawat darurat
5. Sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan keperawatan
D. Perawat Mencuci Tangan Efektif Apabila
1. Sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan keperawatan
2. Setelah kontak dengan segala benda-benda yang
terkontaminasi
3. Sebelum dan sesudah memberikan asuhan keperawatan
4. Sebelum istirahat, minum&makan atau setelah dinas
5. Sebelum menyiapkan dan memberikan obat
6. Sebelum bersentuhan dengan alat-alat steril
E. Pasien Mencuci Tangan Efektif Apabila :
1. Sebelum makan
2. Setelah BAB/ BAK
3. Setelah tangan berhubungan dengan bagian-bagian yang
terinfeksi
69
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
F. Tenaga Kesehatan Mencuci Tangan Efektif Apabila :
1. Sebelum dan sesudah menyentuh pasien
2. Setelah menyentuh alat-alat yang digunakan oleh pasien
3. Sebelum menggunakan benda/ alat yang steril
G. Pengunjung Mencuci Tangan Efektif Apabila :
1. Setelah menyentuh pasien yang terinfeksi
2. Setelah menyentuh alat-alat/ barang yang terkontaminasi
3. Sebelum memberi makan pada pasien

LANGKAH-LANGKAH CUCI TANGAN EFEKTIF BERSIH


a. Lepas semua perhiasan, termasuk cincin dan jam tangan
b. Basahi tangan dengan air
c. Gunakan cara antiseptik sesuai dengan petunjuk
d. Cuci tangan efektif secara menyeluruh, mulai dengan
telapak tangan ke telapak tangan

e. Harap diperhatikan telapak tangan belakang dan


pergelangan tangan
f. Sela-sela jari-jari tangan…

70
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali

g. Jari-jari tangan…
h. Dan ibu jari…

Akhirnya dengan menggunakan ujung jari dan ibu jari bersihkan


telapak tangan, dengan menggunakan gerakan memutar

i. Bilas tangan seluruhnya dengan air

j. Keringkan tangan dengan tissue dan gunakan tissue bekas


itu untuk menutup kran air

71
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
1. Cuci tangan efektif steril
Cairan desinfektan (misalnya hibiscrub), tempat cuci tangan
efektif dan wastafelnya, handuk kering dan steril, alat untuk
menggosok kuku yang telah dimasukkan ke dalam tempat
yang telah berisi formalin cair, sarung tangan.

LANGKAH-LANGKAH CUCI TANGAN EFEKTIF STERIL


a. Lepas semua perhiasan, termasuk cincin dan jam tangan
b. Basahi tangan dengan air
c. Gunakan cairan antiseptik sesua dengan petunjuk, cuci
tangan efektif dan lengan bawah secara menyeluruh dan
bilas
d. Gunakan sekali lagi cairan antiseptik, sebarkan keseluruh
permuakaan tangan dan lengan bawah
e. Mulai dengan tangan, gunakan pembersih kuku untuk
membersihkan daerah bawah kuku kedua tangan
f. Bersihkan kuku secara menyeluruh, kemudian jari-jari, sela-
sela jari, telapak tangan dan punggung tangan. Cuci tiap jari
seakan-akan mempunyai empat sisi
g. Berikutnya scrub daerah pergelangan tangan pada tiap
tangan
h. Setelah seluruh pergelangan tangan telah di-scrub, bagian
lengan bawah juga di-scrub, pastikan gerakan dari bawah
lengan menuju siku
i. Ulangi pada lengan satunya, dari lengan bawah menuju siku
j. Bilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh, pastikan
tangan ditahan lebih tinggi dari siku
k. Biarkan sisa air menetes melalui siku
l. Keringkan dengan handuk steril

72
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali

73
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali

DAFTAR PUSTAKA

Lemone, Priscillia., Lilis, Carol., Taylor, Carol. 1997. Fundamental


of Nursing : The Art and Science of Nursing Care. 3rd
ed.Philadelphia : JB Lippincott Company

Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 1993. Fundamental of Nursing :


Concepts, Process And Practice. 3rd ed. St. Louis : Mosby
Year Book

74
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : CUCI TANGAN EFEKTIF
WAKTU :
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
ASPEK YANG DINILAI
Ya Tidak
Cuci tangan efektif Prinsip Bersih
Pra Interaksi
1. Siapkan alat-alat, meliputi:
b. Sabun cair atau hibiscrub
c. Air yang mengalir
d. Handuk/ tissue kering pada tempatnya
Prosedur Cuci tangan efektif
3. Gunakan wastafel yang mudah digapai dengan
air mengalir yang hangat, sabun, biasa atau
sabun antimikrobial, lap tangan kertas atau
pengering
4. Lepaskan jam tangan dan gulung lengan
panjang ke atas pergelangan tangan. Hindari
memakai cincin, jika memakai cincin lepaskan
selama mencuci tangan efektif
5. Jaga supaya kuku tetap pendek dan datar
6. Inspeksi permukaan tangan dan jari akan
adanya luka atau sayatan pada kulit dan
kutikula. Laporkan adanya lesi pada saat
meawat klien yang sangat rentan
7. Berdiri di depan wastafel. Jaga agar tangan dan
seragam tidak menyentuh wastafel (jika tangan
menyentuh permukaan wastafel selama
mencuci tangan efektif, ulangi)
8. Alirkan air. Tekan pedal pada kaki untuk
mengatur aliran dan suhu. Apabila tidak ada
pedal pada kaki buka keran dengan tangan.
9. Hindari percikan air mengenai seragam
75
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
10. Atur aliran air sehingga suhu hangat
11. Basahi tangan dan lengan bawah dengan
seksama.Pertahankan supaya tangan dan lengan
bawah lebih rendah daripada siku selama
mencuci tangan efektif
12. Taruh sedikit sabun biasa atau sabun
antimikrobal cair pada tangan. Sabuni dengan
seksama. Dapat digunakan butiran sabun siap
pakai.
13. Gosok kedua tangan dengan cepat paling sedikit
10-15 detik (menggunakan 6 langkah).
Pertahankan supaya ujung jari berada dibawah
untuk memungkinkan pemusnakan
mikroorganisme
14. Telapak tangan kanan menggosok telapak
tangan kiri
15. Telapak tangan saling menggosok dan jari-jari
ketemu
16. Tekuk jari-jari tangan kanan dan kiri dan saling
terkait
17. Ibu jari digosok secara berputar dan bergantian
18. Gosok telapak tangan kiri dengan jari-jari kanan
secara berputar dan sebaliknya. Ulangi
beberapa kali untuk waktu 20 sampai 25 detik
19. Jika daerah dibawah kuku kotor, bersihkan
dengan kuku jari tangan yang satunya dan
tambah sabun dengan menggunakan sikat kuku
yang bersih
20. Bilas tangan dan pergelangan tangan dengan
seksama, pertahankan supaya letak tangan
dibawah siku
21. Keringkan tangan dari jari tangan ke
pergelangan tangan dan lengan bawah dengan
handuk kertas atau pengering
76
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
22. Buang handuk kertas pada tempat yang tepat
23. Tutup kran dengan tissue, kassa, siku, lutut atau
kaki sesuai dengan tempat kran yang ada.
Cuci tangan efektif Steril
Tahap Pre interaksi
24. Siapkan alat-alat, meliputi:
a. Sabun cair atau hibiscrub
b. Air yang mengalir
c. Celemek
d. Handuk kering pada tempatnya
e. Baju operasi
f. Sarung tangan steril
25. Prosedur cuci tangan efektif Steril
26. Gunakan wastafel yang mudah digapai dengan
air mengalir yang hangat, sabun, biasa atau
sabun antimikrobial, lap tangan kertas atau
pengering
27. Lepaskan jam tangan dan gulung lengan
panjang ke atas pergelangan tangan. Hindari
memakai cincin, jika memakai cincin lepaskan
selama mencuci tangan efektif
28. Jaga supaya kuku tetap pendek dan datar
29. Inspeksi permukaan tangan dan jari akan
adanya luka atau sayatan pada kulit dan
kutikula. Laporkan adanya lesi pada saat
meawat klien yang sangat rentan
30. Berdiri di depan wastafel. Jaga agar tangan dan
seragam tidak menyentuh wastafel (jika tangan
menyentuh permukaan wastafel selama
mencuci tangan efektif, ulangi)
31. Alirkan air. Tekan pedal pada kaki untuk
mengatur aliran dan suhu. Apabila tidak ada
pedal pada kaki buka keran dengan tangan.
32. Hindari percikan air mengenai seragam
77
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
33. Atur aliran air sehingga suhu hangat
34. Basahi tangan dan lengan bawah dengan
seksama.Pertahankan supaya tangan dan lengan
bawah lebih rendah daripada siku selama
menCuci tangan efektif
35. Taruh sedikit sabun biasa atau sabun
antimikrobal cair pada tangan. Sabuni dengan
seksama. Dapat digunakan butiran sabun siap
pakai
36. Gosok telapak tangan kiri dengan jari-jari kanan
secara berputar dan sebaliknya. Ulangi
beberapa kali untuk waktu 20 sampai 25 detik
37. Cuci tangan efektif selama 1 menit, ulangi
langkah 5 sampai dengan 10 dan Cuci tangan
efektif lebih lama (1-3 menit)
38. Cuci tangan efektif dibawah air yang mengalir
dan pertahankan posisi tangan lebih tinggi dari
siku
39. Amati kuku tangan. Bersihkan dengan
pembersih atau sikat kuku
40. Ulangi langkah 5-14 sebanyak 3 kali
41. Gunakan handuk steril untuk mengeringkan
tangan mulai dari jari-jari ke siku lakukan
gerakan melingkar.
42. Tutup kran, tangan tidak boleh menyentuh kran
jadi gunakan siku atau kassa steril atau sesuai
dengan sistem pembukanya
43. Pertahankan posisi tangan dibagian depan
dengan jari-jari dibagian atas
44. Pakai baju operasi (bila akan mengasisteni
dokter bedah)
45. Keringkan tangan dengan handuk steril atau
keringkan dengan pengering
46. Pakai sarung tangan
78
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
Tahap Evaluasi
Tangan bersih
Pencapaian (total item)
Sebab penyimpangan
1. Penyimpangan Kritikal poin :

2. Khusus :

3. Umum :

Tanggal
Pembimbing / TT
KETERANGAN:
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑥 (42)

Keterangan Nilai:
A= 76 -100 Denpasar,…………………
B= 66-75,99 Pembimbing Akademik
C= 56-65,99
D= 46-55,99
E= 0-45,99
(…………………………..)

2. Penyimpangan :
a. Kritikal poin : Item yang harus dilakukan oleh mahasiswa
b. Khusus : Penyimpangan yang dilakukan oleh mahasiswa
c. Umum : Keterbatasan sarana dan prasarana yang disediakan

79
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
PERAWATAN KAKI DAN KUKU

Perawatan kaki dan kuku seringkali dilupakan oleh perawat,


sehingga muncul masalah kaki dan kuku sampai terjadi nyeri atau
ketidaknyamanan. Masalah dihasilkan karena perawatan yang salah
atau kurang terhadap kaki dan tangan seperti menggigit kuku atau
pemotongan yang tidak tepat, pemaparan dengan zat-zat kimia yang
tajam, dan pemakaian sepatu yang tidak pas. Ketidaknyamanan
dapat mengarah pada stres fisik dan emosional.

Hal-hal yang harus diidentifikasi oleh perawat sebelum


dilakukan perawatan kuku adalah:

Lansia Perubahan dalam fungsi sensori dan mototrik dengan


penuaan yang mengganggu praktik perawatan diri.
Perubahan fisiologis pada masa lansia mengubah
kondisi kaki dan kuku

Klien dengan Perubahan vaskuler yang berhubungan dengan


penyakit Diabetes diabetes dapat mengurangi aliran darah ke jaringan
perifer
Klien gagal jantung Kondisi ini menyebabakan edema jaringan dan
atau penyakit ginjal penurunan aliran darah ke ekstremitas
Klien Cedera Paralisis residual atau penurunan sensasi
serebrosvaskuler menyebabkan pola berjalan yang abnormal akibat
friksi dan tekanan pada kaki

Hal yang harus diperhatikan perawat pada saat memotong


kuku klien adalah memotong kuku lurus memanjang dengan ujung
jari rata (lihat gambar). Bentuk kuku dengan papan penghalus.
Pemotongan lurus mencegah pinggir kuku menjadi robek dan
pembentukan ujung kuku yang tajam yang mengiritasi pinggir
samping kuku. Pengikiran mencegah kuku terlalu dekat dengan
dasar kuku
80
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali

Gambar 1. Cara memotong kuku

81
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : PERAWATAN KUKU TANGAN
WAKTU : 10 MENIT
NAMA MAHASISWA :
NIM :
Aspek yang dinilai
Kompeten
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan keperawatan dan medis klien
2. Kaji kebutuhan klien akan perawatan kuku tangan
3. Siapkan alat-alat:
a. Gunting atau pemotong kuku 1 buah
b. Handuk 1buah
c. Bengkok berisi larutan lysol
d. Kom berisi air hangat 1 buah
e. Sabun dalam tempatnya 1 buah
f. Sikat kuku 1 buah
g. Baki 1 buah
h. Baby oil/ Hand body lotion
i. Penggosok kapalan
j. Aseton bila perlu
k. Kapas secukupnya
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan Nama dan
lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
12. Tutup sampiran
13. Cuci tangan efektif
14. Pakai sarung tangan bersih
15. Posisikan pasien duduk di pinggir tempat tidur
16. Pasang pengalas dipangkuan pasien
82
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
17. Letakan Waskom yang berisi air hangat di atas
pangkuan dan di kaki pasien
18. Intruksikan pasien untuk menempatkan tangan dan kaki
di masing-masing waskom
19. Rendam tangan dan kaki pasien secara bersamaan pada
baskom yang telah berisi air hangat selama 10-20 menit
20. Bila kuku sangat kotor, sikat memakai sikat kuku dan
sabun kemudian bilas hingga bersih dan keringkan
dengan handuk
21. Potong kuku tangan terlebih dahulu dengan beralaskan
bengkok agar kuku tidak berserakan (lakukan satu
persatu hingga semua kuku terpotong )
22. Kikir permukaan potongan kuku
23. Bila ada kapalan pada tangan dan kaki dilakukan
penggososkan
24. Balurkan minyak kelapa / baby oil pada ujung jari
pasien dan lakukan massage ringan agar peredaran
darah lancar
25. Lanjutkan hal yang sama pada kuku kaki
26. Kembalikan posisi pasien
27. Rapikan alat
28. Lepas sarung tangan
29. Cuci tangan efektif
30. Buka sampiran
Tahap Terminasi
31. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif)
32. Simpulkan hasil kegiatan
33. Berikan reinforcement posistif pada klien
34. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
(kegiatan,waktu dan tempat)
35. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
36. Lakukan pendokumentasian: nama klien, tanggal dan
waktu, hasil yang dicapai meliputi : kondisi pasien,
kondisi kuku pasien setelah perawatan kuku.
Pencapaian (total item)

83
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
Sebab penyimpangan
4. Penyimpangan Kritikal poin :

5. Khusus :

6. Umum :

Tanggal
Pembimbing / TT

1. KETERANGAN:

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 Keterangan Nilai:


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100% A= 76 -100
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑥 (42) B= 66-75,99
C= 56-65,99
D= 46-55,99
E= 0-45,99
2. Penyimpangan :

Kritikal poin : Item yang harus dilakukan oleh mahasiswa


Khusus : Penyimpangan yang dilakukan oleh mahasiswa
Umum : Keterbatasan sarana dan prasarana yang disediakan

Denpasar,…………………
Pembimbing Akademik

( …………………………. )

84
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
PEMAKAIAN SARUNG TANGAN

A. Definisi
Sarung tangan atau
istilahnya handscoon sebagia
salah satu kunci disamping
mencuci tangan efektif dalam
meminimalisasi penularan
penyakit, merupakan alat
yang mutlak harus
dipergunakan oleh petugas
kesehatan, termasuk perawat.
B. Sarung tangan (handscoon) dipergunakan dalam hal :
1. Sebelum terjadi kontak tangan pemeriksa dengan darah,
selaput lendir, cairan tubuh, atau kulit yang terluka.
2. Sebelum melakukan tindakan medik infasif (mengambil
sampel darah, pemasangan IVFD)
3. Sebelum membersihkan sampah terkontaminasi, atau
memegang permukaan yang terkontaminasi.
Jika sarung tangan hanya dimiliki dalan jumlah terbatas, maka
sarung tangan yang akan dipakai berulang-ulang harus :
1. Didekontaminasi dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
2. Dicuci dan dikeringkan
3. Disterilisasi dengan otoklaf atau didesinfeksi tingkat tinggi
(dengan mengukus)
C. Sarung Tangan (handscoon) yang Ideal untuk
Pemeriksaan
Penentuan sarung tangan apa yang terbaik untuk
pemeriksaan tergantung pada tingkat resiko paparan terhadap darah
atau tubuh terinfeksi (resiko rendah atau tinggi), lamanya tindakan,
dan kemungkinan alergi terhadap lateks atau nitril.
85
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
1. Sarung Tangan Lateks
Jenis sarung tangan ini memberikan perlindungan yang
terbaik. Digunakan untuk tindakan bedah atau pemeriksaan yang
beresiko sedang sampai tinggi terhadap paparan darah atau cairan
tubuh yang potensial terkontaminasi. Jangan dipakai oleh petugas
yang memiliki riwayat alergi terhadap lateks.
2. Sarung Tangan Vinil
Sarung tangan berbahan vinil adalah yang palinng murah,
baik untuk pemeriksaan yang singkat dan resiko paparan rendah.
Namun jenis ini kurang elastis dan mudah robek. Digunakan pada
aspirasi sekret endotrakeal, memasang infus, mengambil urinal dan
lain-lain. Jika resiko akan terpapar oleh darah dan cairan tubuh
cukup tinggi pertimbangkan untuk menggunakan sarung tangan
rangkap.
3. Sarung Tangan Nitril
Sarung tangan ini dianjurkan untuk petugas yang alergi
terhadap lateks, dapat digunakan untuk kegiatan yang beresiko
sedang sampai beresiko tinggi. Sarung tangan nitril memiliki sifat
yang sama dengan lateks, tetapi lebih tahan terhadap bahan-bahan
minyak, namun petugas yang alergi terhadap nitril jangan
menggunakan sarung tangan jenis ini.

86
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali

Sarung tangan rumah tangga bisa digunakan berulang-ulang setelah


dicuci.

Cara memakai sarung tangan dan melepas ada 3 langkah


1. Cara Membuka

a. Bukalah sarung tangan dengan hati-


hati, jangan sampai tersentuh benda
atau apa saja yang tidak steril

b. Membuka dengan memegang


pinggir sarung tangan bagian dalam

87
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
2. Cara Memakai

a. Peganglah sarung tangan sesuai


dengan tangan yang dimaksud

b. Masukkan jari-jari tangan pelan-


pelan sambil jari agak menekuk

c. Masukkan jari-jari tangan sesuai


dengan tempatnya

d. Setelah masuk semua jari-jari


tangan, dorong kebawah dengan
jari-jari lurus, sedangkan tangan
lain menarik kearah lengan atas

3. Cara Melepas

a. Masukkan ibu jari pada sarung tangan yang berlawanan


b. Tarik ke bawah dengan pelan-pelan sampai sarung tangan
lepas
c. Letakkan sarung tangan pada tempatnya

88
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : MEMASANG SARUNG TANGAN
WAKTU :
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Pra Interaksi
1. Siapkan alat-alat, meliputi:
a. handscoen steril
b. Korentang
Prosedur memasang handscoen
2. Siapkan kemasan sarung tangan steril yang
sesuai dengan ukuran tangan
3. Lakukan Cuci tangan efektif denngan teknik 6
langkah
4. Buka pembungkus bagian paling luar dari
kemasan sarung tangan dengan memisahkan
dan melepaskan dari sisi-sisinya
5. Pegang bagian dalam kemasan dan letakkan
pada permukaan yang bersih, datar tepat diatas
tinggi siku. Buka kemasan, jaga supaya sarung
tangan tetap diatas permukaan bagian dalam
pembungkus
6. Jika sarung tangan tidak dibedaki, ambil pak
bedak dan pakai tipis-tipis pada tangan diatas
wastafel atau keranjang sampah
7. Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri.
Setiap sarung tangan memiliki manset kira-kira
lebar 5 cm. kenakan sarung tangan dominan
terlebih dahulu
8. Dengan ibu jari dan telunjuk serta jari tengah
dari tangan non dominan, pegang tepi dari
manset sarung tangan untuk tangan dominan.

89
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
Sentuh hanya permukaan bagian dalam sarung
tangan
9. Pakai sarung tangan pada tangan dominan,
pastikan manset tidak tertumpuk di
pergelangan tangan. Pastikan ibu jari dan jari
lainnya berada pada tempat yang tepat
10. Dengan tangan yang dominan yang
bersarung tangan, selipkan jari didalam
sarung tangan kedua
11. Kenakan sarung tangan kedua pada tangan
nondominan. Jangan biarkan jari tangan dan
ibu jari dari tangan dominan yang bersarung
tangan menyentuh setiap bagian tangan non
dominan terabduksi kebelakang
12. Setelah sarung tangan diikenakan, tautka
setelah kedua tangan. Manset biasanya jatuh
kebawah setelah pemakaian. Pastikan hanya
menyentuh bagian yang steril
MEMBUANG SARUNG TANGAN :
13. Pegang bagian luar dari satu manset dengan
tangan yang bersarung tangan;hindari
menyentuh pergelangan tangan
14. Lepaskan sarung tangan, balikkan menjadi
bagian kedalam ke luar, buang ke
pembuangan
15. Dengan , jari yang telah lepas tersebut ambil
bagian dalam dari sarung tangan yang masih
dikenakan lepaskan sarung tangan bagian
dalam ke luar, buang di tempat pembuangan
Tahap Evaluasi
16. Sarung tangan tetap steril
Pencapaian (total item)

90
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
PERAWATAN MULUT
(ORAL HYGIENE)

A. Pendahuluan

Mulut adalah bagian pertama dari saluran pencernaan dan


alat tambahan dari sistem pernapasan. Jaringan khusus dari mulut
adalah jaringan yang rentan terhadap injury atau infeksi karena
mulut terbuka terhadap dunia luar dari sistem gastrointestinal tubuh.
Jika klien tidak tidak dapat makan atau minum atau tidak dapat
melakukan perawatan mulutnya sendiri, rongga mulut dengan cepat
mengakumulasi sekret dan mirkoorganisme. Hal ini merupakan
lingkungan yang rentan terhadap rusaknya jaringan atau infeksi.

B. Alasan dilakukannya oral hygiene:

1. Partikel-partikel makanan yang menyangkut di gigi


menyebabkan pembusukan, bau nafas (halitosis) dan
peradangan pada gigi (pyorrhea)
2. Beberapa penyakit atau terapi menyebabkan iritasi,
kekeringan atau meninggalkan lapisan kecoklatan (sonders)
pada lidah dan membran mukosa mulut
3. Kondisi mulut yang buruk dapat menurunkan nafsu/selera
makan yang akhirnya menyebabkan defisiensi nutrisi
4. Kondisi mulut yang buruk menyebabkan nyeri pada bagian
tubuh yang lain
5. Halitosis membuat gelisah seseorang yang dapat
mempengaruhi harga diri seseorang

91
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
C. Memberikan Perawatan Mulut

Data objektif dan Rasional


subjektif
1. Cek mulut klien: gigi, Menentukan tipe perawatan mulut
cek kondisi gigi dan yang akan dilakukan. Gigi yang sehat
gusi sama dalam hal warna, tanpa
kerusakan dan benar-benar tertanam
dalam gusi. Gusi yang bersih adalah
pink, kuat tanpa peradangan atau lesi
2. Tentukan bagaimana Mengijinkan perawatan untuk
dan apakah klien melanjutkan praktik yang biasa
membersihkan gigi dan dilakukan klien. Jika klien bertanya
mulut. Identifikasi atau memiliki masalah, perawat harus
apakah klien mulai mempersiapkan rencana
menggunakan pasta pengajaran
gigi, benang gigi, atau
mouth wash
3. Tentukan apakah klien
dapat melakukan
perawatan mulut sendiri
secara langsung, jika
tidak ada bantuan apa
yang diperlukan klien

4. Identifikasi apakah Menentukan metode perawatan mulut


klien memakai gigi yang akan dilakukan
palsu dan kapan dan
bagaimana klien
membersihkannya

5. Identifikasi apakah Makanan dan cairan secara alami


klien secara langsung membersihkan dan membuang partikel
makan dan minum makanan dan bakteri dari gigi. Jika

92
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
dengan adekuat dalam klien NPO lebih dari 12-24 jam dapat
bentuk cairan dipertimbangkan memiliki debris
jaringan dan mikroorganisme yang
berisiko merusak integritas membran
mikosa
6. Tanyakan apakah klien Mengidentifikasi gejala patologi atau
merasakan nyeri, iritasi patologi risiko dan harus dievaluasi
atau masalah lain dalam lebih jauh
mulutnya

Gambar 1. Cara Menggosok Gigi

Gambar 2. Oral Hygene pada pasien tidak sadar

DAFTAR PUSTAKA

Lemone, Priscillia., Lilis, Carol., Taylor, Carol. 1997. Fundamental


of Nursing : The Art and Science of Nursing Care. 3rd
ed.Philadelphia : JB Lippincott Company
93
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : ORAL HYGIENE (KLIEN SADAR )
WAKTU :
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETENSI
ASPEK YANG DINILAI
Ya Tidak
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek catatan keperawatan dan medis
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan alat-alat :
a. Sikat gigi
b. Pasta gigi
c. Mouthwash
d. Gelas berisi air bersih/ mineral
e. Lidi kapas pada tempatnya
f. Handscoon bersih
g. Pengalas kecil/handuk kecil
h. Stroop indra
i. Tissue
j. Sedotan k/p
k. Masker
l. Bengkok
4. Cuci tangan efektif
TAHAP ORIENTASI
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
TAHAP KERJA
12. Tutup sampiran
13. Cuci tangan efektif
14. Pasang masker
15. Pasang sarung tangan bersih
16. Posisikan klien duduk

94
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
17. Kaji integritas bibir, gigi geligi, mukosa
bukal, gusi, langit-langit mulut dan lidah
18. Lepas sarung tangan
19. Cuci tangan efektif
20. Dekatkan alat di sisi tempat tidur
21. Pasang pengalas pada paha klien
22. Tempatkan bengkok di atas pengalas
23. Pasang handuk di dada pasien
24. Cuci tangan efektif
25. Pakai sarung tangan bersih
26. Oleskan pasta gigi secukupnya kemudian
basahi sikat gigi
27. Anjurkan klien untuk berkumur menggunakan
air bersih
28. Gosok gigi klien secara perlahan dengan
gerakan searah dan sirkuler
29. Anjurkan pasien untuk berkumur hingga
bersih
30. Bersihkan dan keringkan bibir pasien dengan
tissue
31. Tawarkan kepada pasien untuk berkumur
dengan mouthwash
32. Tawarkan kepada pasien untuk menggunakan
pelembab bibir, dan jika bibir klien kering
berikan pelembab bibir menggunakan lidi
kapas
33. Bereskan dan rapikan alat
34. Kembalikan alat pada tempatnya
35. Lepas sarung tangan
36. Lepas masker
37. Buka sampiran
38. Cuci tangan efektif
TAHAP TERMINASI
39. Evaluasi hasl kegiatan (subyektif dan
obyektif)
40. Berikan reinforcement positif pada klien dan
keluarga
41. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
42. Salam penutup
95
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
43. Cuci tangan efektif
DOKUMENTASI
44. Catat hasil kegiatan : nama klien, waktu
(tanggal dan jam), hasil evaluasi

96
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : ORAL HYGIENE (KLIEN TIDAK SADAR )
WAKTU :
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETENSI
ASPEK YANG DINILAI Ya Tidak
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan alat-alat :
a. Kupet/ tempat tertutup berisi:
- Klem arteri 1 buah
- Kom kecil 1 berisi deppers 8 buah
- Tongue spatle dengan bagian ujung dibalut
dengan kasa
- Kom kecil 2 (1 kom berisis betadine gargle,
1 kom berisi air hangat)
b. Bengkok,
c. Perlak
d. Handuk kecil,
e. Sarung tangan bersih
f. Masker
g. Tissue sesuai kebutuhan
4. Cuci tangan efektif
TAHAP ORIENTASI
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan Nama
dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan Keluhan klien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
TAHAP KERJA
12. Tutup sampiran
13. Posisikan kepala miring mendekati tempat tidur
14. Letakkan handuk kecil di atas dada dan letakkan
perlak di bawah kepala dan leher klien
15. Letakkan bengkok disebelah pipi pasien
16. Cuci tangan efektif
97
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
17. Pakai sarung tangan bersih
18. Buka mulut pasien, tangan kiri perawat menekan lidah
pasien dengan tongue blade
19. Jepit deppers dengan klem arteri, celupkan ke dalam
cairan antiseptic peras sedikit
20. Bersihkan rongga mulut, gigi, lidah dan bibir
seluruhnya sampai bersih
21. Bilas dengan menggunakan air hangat
22. Deppers yang sudah dipakai di buang ke dalam
bengkok, kemudian keringkan dengan tissue
23. Rapikan peralatan dan klien
24. Buka sarung tangan
25. Buka masker
26. Buka sampiran
27. Cuci tangan efektif
TAHAP TERMINASI
28. Evaluasi hasl kegiatan (subyektif dan obyektif)
29. Berikan reinforcement positif pada klien dan keluarga
30. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
31. Salam penutup
32. Cuci tangan efektif
DOKUMENTASI
33. Catat hasil kegiatan : nama klien, waktu (tanggal dan
jam), hasil evaluasi

98
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KEBERSIHAN DIRI MANDI

A. Definisi

Perawatan akan kebersihan berarti membantu membuat


klien menjadi bersih dan nyaman, disamping itu perawatan
kebersihan membantu untuk mencegah infeksi, meningkatkan
sirkulasi, mempertahankan integritas jaringan dan klien dapat
menjadi lebih rileks. Pada saat memberikan perawatan kebersihan
diri, perawat mempunyai kesempatan untuk mengkaji keadaan fisik
dan emosional klien, dalam hal ini perawat dapat menggunakan
kemampuan komunikasi untuk menciptakan hubungan yang
terapeutik.

B. Tujuan Memandikan Klien


1. Untuk menghilangkan keringat, sel-sel kulit yang mati dan
bakteri
2. Untuk menghilangkan bau badan yang berlebihan
3. Menstimulasi peredaran darah/ sirkulasi
4. Meningkatkan perasaan sembuh pada klien
5. Meningkatkan rasa nyaman pada klien
6. Memberi kesempatan pada perawat untuk mengkaji kondisi
kulit klien

C. Tahap-Tahap Memandikan Pasien


Tahap 1. Melepas pakaian klien

99
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
Tahap 2. Memandikan mulai dari wajah klien

Tahap 3. Membersihkan ekstremitas yang terjauh dari perawat

Tahap 4. Setelah membersihkan ekstremitas atas, dilanjutkan


membersihkan dada dan perut kemudian bagian punggung
klien

Tahap 5. Dilanjutkan dengan ekstremitas bawah dan terakhir


membersihkan bagian perineal.

DAFTAR PUSTAKA
Lemone, Priscillia., Lilis, Carol., Taylor, Carol. 1997. Fundamental
of Nursing : The Art and Science of Nursing Care. 3rd
ed.Philadelphia : JB Lippincott Company.
Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 1993. Fundamental of Nursing :
Concepts, Process And Practice. 3rd ed. St. Louis : Mosby
Year Book.

100
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : Memandikan Pasien Diatas Tempat Tidur
WAKTU :
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
ASPEK YANG DINILAI
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
2. Cek catatan keperawatan dan medis klien
3. Cuci tangan efektif
4. Siapkan alat-alat :
a. 1 buah selimut mandi
b. 2 buah handuk ukuran besar
c. 2 buah washlap
d. 1 stel pakaian ganti
e. Sabun mandi
f. 2 buah waskom berisi air hangat
kuku
g. Alcuta
h. Skort/ celemek
i. Sarung tangan bersih
j. Masker
k. Lotion dan deodorant k/p
l. Alat tenun tambahan k/p
m. Urinal/pispot
n. Air cebok dalam botol
o. 1 buah com berisi kapas vulva
hygiene/kapas sublimat yang sudah
dibasahi
p. Tissue gulung
q. Bengkok
r. Perlak
s. Keranjang / plastik pakaian kotor
5. Cuci tangan efektif

101
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
Tahap Orientasi
6. Salam pembuka dan perkenalkan diri
7. Lakukan identifikasi 2 identitas, (tanyakan
nama dan lihat no RM/tanggal lahir)
8. Jelaskan prosedur
9. Kontrak waktu
10. Jelaskan tujuan tindakan pada klien dan
keluarga
11. Tanyakan keluhan klien
12. Berikan kesempatan klien bertanya
Tahap Kerja
13. Tutup sampiran
14. Cuci tangan efektif
15. Pakai celemek
16. Pakai masker
17. Pakai sarung tangan
18. Turunkan side rail yang dekat dengan
perawat
19. Ganti selimut klien dengan selimut mandi
20. Lepaskan pakaian pasien dan masukkan
ketempat pakaian kotor, bila ekstermitas
luka atau terpasang infus, mulailah lepas
pakain klien dari daerah yang tidak luka
atau terpasang infus
21. Tawarkan pispot/urinal pada klien untuk
BAB/BAK
Membersihkan muka
22. Letakkan handuk di bawah kepala klien
23. Letakkan handuk diatas dada klien secara
melintang
24. Gunakan washlap, bersihkan mata klien
tanpa menggunakan sabun, gunakan sisi
yang berbeda untuk setiap mata, bersihkan
dari kantus dalam keluar
102
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
25. Bersihkan bagian muka dimulai dari dahi,
pipi, hidung, leher dengan washlap (untuk
muka pasien tanyakan apakah pasien mau
memakai sabun atau tidak) kemudian
keringkan
26. Bersihkan telinga dari atas ke bawah
27. Angkat handuk dari bagian kepala
Membersihkan tangan
28. Letakkan handuk mandi ke arah
memanjang di bawah lengan klien
(dahulukan lengan yang jauh)
29. Angkat dan sangga lengan kemudian
Basahi dimulai dari jemari axilla (dari
area distal ke proximal)
30. Bersihkan dengan sabun dengan urutan
yang sama
31. Bilas dengan urutan yang sama
32. Keringkan lengan dan axilla
33. Tawarkan penggunaan lotion dan
deodorant
34. Ulangi langkah 13-19 untuk lengan yang
satunya
Membersihkan dada, perut dan punggung
35. Angkat tangan ke atas kepala
36. Tutup dada klien dengan handuk mandi
dan lipat selimut mandi ke arah umbilikus
dengan satu tangan angkat ujung handuk
menjauhi dada. kemudian dengan tangan
yang memegang waslap bersihkan dada
menggunakan gerakan panjang dan
mantap sampai ke daerah perut (Berikan
perhatian khusus untuk membersihkan
lipatan-lipatan kulit dibawah payudara
klien perempuan)
103
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
37. Bilas dengan urutan yang sama
38. Keringkan area dada dan perut
39. Tawarkan penggunaan lotion
40. Tarik selimut mandi pasien sampai
menutup dada
41. Miringkan pasien ke arah yang jauh dari
perawat
42. Bentangkan handuk dibelakang punggung
klien
43. Basahi leher belakang sampai bokong
dengan usapan memanjang dan mantap
44. Ambil sabun dan bersihkan punggung
dengan gerakan backrub
45. Beri perhatian khusus untuk
membersihkan lipatan kulit di gluteus
46. Bilas dengan usapan memanjang dan
mantap
47. Keringkan dengan handuk
48. Usapkan lotion
49. Kembalikan posisi pasien
50. Kenakan pakaian atas yang bersih
Membersihkan ekstremitas bawah
51. Tanggalkan pakaian bawah dan masukkan
ke tempat pakaian kotor kemudian pasang
perlak
52. Buka kaki yang terjauh dengan melipat
selimut mandi ke arah tengah diantara
kedua paha. Tutup perineum
53. Tekuk lutut klien dan pasang handuk
secara memanjang di bawah tungkai
54. Basahi dari mata kaki ke lutut dan dari
lutut ke pangkal paha
55. Bersihkan dengan sabun dengan urutan
yang sama
104
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
56. Luruskan kaki klien
57. Basahi dari punggung kaki, jari-jari,
telapak sampai tumit
58. Bersihkan dengan sabun dengan urutan
yang sama
59. Bilas dengan urutan yang sama
60. Keringkan
61. Tawarkan penggunaan lotion
62. Ulangi langkah 38-48 untuk kaki yang
satunya
Membersihkan genetalia
63. Posisikan klien dorsal recumbent
64. Letakkan bed pan/urinal di bawah bokong
klien dan bengkok di dekat klien
65. Tawarkan pada klien apakah mau
melkukan perineal hygiene mandiri atau
dibantu
66. Guyur area pubis dengan air
67. Pada wanita lakukan vulva hygiene dengan
prinsip bersih dari area posterior pada
daerah vulva: labia mayora kanan dan kiri,
labia minora kanan, kiri dan meatus uretra,
introitus vagina sampai anus dengan kapas
sublimat (kapas), pada pria bersihkan
mulai dari gland penis hingga ke skrotum
dengan kapas sublimat
68. Keringkan dengan tissue
69. Ambil bed pan/urinal dan perlak
70. Kenakan pakaian bawah klien
71. Ganti selimut mandi dengan selimut klien,
lakukan bed making dan ganti jika sprei
basah
72. naikkan side rail
73. Bereskan dan rapikan alat
105
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
74. Lepas sarung tangan
75. Lepas masker
76. Lepas celemek
77. Cuci tangan efektif
78. Buka sampiran
Tahap Terminasi
79. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan
obyektif
80. Berikan reinforcement positif pada klien
81. Lakukan kontrak untuk kegiatan
selanjutnya
82. Salam penutup
83. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
84. Lakukan pendokumentasian: nama klien,
tanggal dan waktu, hasil yang dicapai,
respon klien
Prosedur dilakukan secara berurutan *
Pencapaian (total item)

106
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
PROSEDUR PEMENUHAN KEBUTUHAN ELEMINASI

A. Pendahuluan

Pemenuhan kebutuhan eleminasi terdiri dari eleminasi alvi


(berhubungan dengan defekasi) dan kebutuhan eleminasi uri
(berhubungan dengan urin) dalam memenuhi kebutuhan eleminasi
sangat diperlukan pengwasan terhadap masalah yang berhubungan
dengan gangguan kebutuhan eleminasi, seperti obstipasi,
inkontinensia, retensi urine, dll. Gangguan tersebut dapat
menganggu aktivitas sehari-hari.
Untuk memenuhi kebutuhan eleminasi, ada beberapa
prosedur keperawatan yang dapat dilakukan, diantaranya
pemenuhan kebutuhan eleminasi alvi dengan pispot pada pasien
yang tidak dapat melakukannya dengan mandiri, memenuhi
kebutuhan eleminasi urine dengan urinal pada pasien yang tidak
mampu melakukan secara mandiri.

107
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : Membantu Pasien BAB di Tempat Tidur
WAKTU :
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
ASPEK YANG DINILAI
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Mengecek catatan keperawatan dan medis:
mengecek rencana tindakan
medic/keperawatan
2. Mencuci tangan efektif
3. Siapkan alat-alat:
a. Alas/perlak
b. Pispot
c. Air bersih dalam botol
d. Tissue/kapas sublimat
e. Skrin (sampiran) bila pasien dirawat di
bangsal umum
f. Sarung tangan bersih
g. Sabun
h. Handuk
i. Bengkok
j. Selimut
Tahap Orientasi
4. Salam pembuka dan perkenalkan diri
5. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
6. Jelaskan prosedur
7. Kontrak waktu
8. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
9. Tanyakan Keluhan klien
10. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
11. Jaga privasi klien

108
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
12. Mendekatkan alat ke samping kanan klien
13. Anjurkan pasien untuk mengangkat glutea
kemudian pasang pengalas dibawahnya.
14. Pasang selimut mandi.
15. Cuci tangan efektif dan gunakan sarung
tangan bersih
16. Posisikan pasien dorsal rekumben
17. Tempatkan pispot yang sudah diberi air
dibawah glutea, tanyakan pada pasien
apakah sudah nyaman atau belum,kalau
belum atur sesuai dengan kenyamanan
pasien
18. Letakkan sebuah gulungan handuk dibawah
kurva lumbal punggung pasien untuk
menambah rasa nyaman.
19. Anjurkan pasien untuk buang air besar
pada pispot yang sudah disediakan
20. Pastikan bahwa seprei dan stik laken tidak
terkena.
21. Tinggalkan pasien dan anjurkan untuk
membunyikan bel jika sudah selesai atau
memberi tahu perawat.
22. Setelah selesai siram daerah anus dan
sekitarnya dengan air bersih
23. Basuh dengan sabun dan air sampai bersih,
kemudian keringkan dengan tissue.
24. Jika sudah selesai, tarik pispot dan letakkan
lengkap dengan tutupnya diatas meja
dorong/trolly
25. Bereskan alat dan rapikan pasien
26. Lepaskan sarung tangan
27. Buka sampiran
28. Cuci tangan efektif
Tahap terminasi
109
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
29. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan
objektif)
30. Berikan reinforcement positif pada klien
31. Lakukan kontrak untuk kegiatan
selanjutnya
32. Salam penutup
33. Buka sampiran
34. Cuci tangan efektif
Tahap Dokumentasi
35. Lakukan pendokumentasian meliputi: tgl,
jam, tindakan, hasil tindakan: warna,
konsistensi, bau, bentuk, darah, produk lain
dan jumlah feses (cc).

110
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : Membantu Pasien BAK di Tempat Tidur
WAKTU :
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETENSI
ASPEK YANG DINILAI
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Mengecek catatan keperawatan dan medis:
mengecek rencana tindakan
medic/keperawatan
2. MenCuci tangan efektif
3. Siapkan alat-alat:
a. Sarung tangan bersih
b. Urinal
c. Perlak dan pengalas
d. Tissue
e. Air dalam botol
f. Bengkok
g. Kapas sublimat
Tahap Orientasi
4. Salam pembuka dan perkenalkan diri
5. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
6. Jelaskan prosedur
7. Kontrak waktu
8. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
9. Tanyakan Keluhan klien
10. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
11. Jaga privasi klien
12. Mendekatkan alat ke samping kanan klien
13. Cuci tangan efektif dan gunakan sarung
tangan bersih
14. Pasang selimut
15. Lepas pakaian bawah pasien
111
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
16. Pasang pengalas dibawah glutea
17. Letakkan urinal di bawah bokong (untuk
wanita) atau diantara kedua paha dengan
ujung penis masuk ke lubang urinal (untuk
pria)
18. Anjurkan pasien untuk berkemih
19. Ambil urinal dan letakkan di trolly bawah
dengan posisi yang benar agar urine tidak
tumpah
20. Setelah selesai, letakkan bengkok dekat
vulva dan bersihkan vulva dengan air, bila
perlu lakukan vulva hygiene dan keringkan
dengan tissue kamar mandi
21. Ambil pengalas
22. Lepas sarung tangan dan buang ke bengkok
23. Bereskan alat dan rapikan pasien
24. Lepaskan sarung tangan
25. Buka sampiran
26. Cuci tangan efektif
Tahap terminasi
27. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan
objektif)
28. Berikan reinforcement positif pada klien
29. Lakukan kontrak untuk kegiatan
selanjutnya
30. Salam penutup
31. Buka sampiran
32. Cuci tangan efektif
Tahap Dokumentasi
33. Lakukan pendokumentasian meliputi: tgl,
jam, tindakan, hasil tindakan: warna,
konsistensi, bau, bentuk, darah, produk lain
dan jumlah urine (cc)

112
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
TEKNIK RELAKSASI

A. Definisi
Teknik relaksasi terutama efektif untuk nyeri kronik dan
memberikan beberapa keuntungan, antara lain :
1. Relaksasi akan menurunkan ansietas yang berhubungan
dengan nyeri atau stress
2. Menurunkan nyeri otot
3. Menolong individu untuk melupakan nyeri
4. Meningkatkan periode istirahat dan tidur.
5. Meningkatkan keefektifan terapi nyeri lain.
6. Menurunkan perasaan tak berdaya dan depresi yang timbul
akibat nyeri

B. Macam-Macam Teknik Relaksasi


1. Massage
Massage dilakukan untuk memanipulasi jaringan secara
berirama. Efek fisiologinya pada jaringan tubuh dan efek
psikologinya pada psikis klien. Secara fisiologi, message
menyebabkan vasodilatasi perifer yang meningkatkan pertukaran
nutrient dan produk-produk sisa metabolisme. Rangsangan vaskuler
merelaksasikan otot-otot punggung, menimbulkan kenyamanan
psikis dan emosional klien.
Massage pada umumnya dilakukan di:
a. Ekstremitas
b. Leher
c. Punggung (Back Massage):
Back massage atau massage punggung biasanya diberikan
bersamaan dengan kegiatan memandikan klien. Dapat juga
dilakukan di kesempatan lain jika sepertinya klien
mempunyai risiko untuk mengalami iritasi kulit karena
bedrest. Pada saat melakukan back massage, perawat dapat
mengkaji kondisi kulit klien dan memberikan kesempatan
pada perawat untuk menunjukan tingkah laku caring.
Luasnya massage punggung dan tipe tekanan yang

113
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
digunakan, termasuk jumlah tekanan akan menentukan efek
pada klien.
Tujuan dilakukan back massage adalah untuk meningkatkan
relaksasi, mengurangi tegangan otot, dan merangsang
sirkulasi. Kontra indikasi dilakukan back rrub adalahpada
klien dengan fraktur vertebral, fraktur Iga/Rib, luka bakar,
luka terbuka, perdarahan, atau serangan jantung.
Indikasi dilakukan back massage adalah pada pasien bed
rest.
1) Hasil yang diinginkan dari prosedur back massage
adalah:
2) Klien merasa segar dan rileks, yang dibuktikan dengan
respon verbal dan atau non verbal
3) Suplai darah ke otot-otot dan kulit punggung,
dibuktikan dengan adanya perubahan warna kulit dan
kehangatan.
4) Klien yang merasa nyeri merasa lebih nyaman setelah
back masage, dibuktikan dengan respon verbal dan
atau nonverbal.
Beberapa gerakan sederhana yang efektif untuk
menstimulasi sirkulasi dan relaksasi otot adalah sebagai
berikut:
1) Stroking/effleurage: yaitu gerakan dengan
menggunakan telapak tangan, dilakukan sesuai arah
sirkulasi vena menuju jantung.
2) Kneading/petrissage: yaitu gerakan meremas, dengan
memegang jaringan di antara jari dan jempol
3) Friction yaitu gerakan dengan gerakan melingkar
menggunakan telapak tangan, dilakukan sesuai arah
sirkulasi vena menuju jantung.
4) Tapping/tapotement yaitu gerakan dengan
menggunakan tepi tangan bagian ulnar untuk
merangsang sirkulasi
5) Vibrasi yaitu dengan menggunakan telapak tangan
untuk memberikan getaran.
2. Tehknik Relaksasi Progresive
114
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
Relaksasi progresive adalah relaksasi yang ditujukan pada
otot-otot yang kaku, sehingga menjadi rileks dan dapat membuat
pasien menjadi lebih nyaman. Relaksasi progresive dilakukan pada
otot ekstremitas dan otot wajah.
3. Guided Imagery
a. Meminta klien berimajinasi membayangkan hal-hal yang
menyenangkan, tindakan ini memerlukan suasana dan
ruangan yang tenang serta konsentrasi dari klien.
b. Apabila klien mengalami kegelisahan, tindakan harus
dihentikan.
c. Tindakan ini dilakukan pada saat klien merasa nyaman dan
tidak sedang nyeri akut.
d. Imajinasi terbimbing adalah menggunakan imajinasi
seseorang dalam suatu cara yang dirancang secara khusus
untuk mencapai efek positf tertentu.
e. Sebagai contoh, imajinasi terbimbing untuk relaksasi dan
meredakan nyeri dapat terdiri atas menggabungkan suatu
napas berirama lambat denfgan suatu bayangan mental
relaksiasi dan kenyamanan.
f. Biasanya, pasien diminta untuk mempraktikkan imajinasi
terbimbing selama sekitar 5 menit, tiga kali sehari.
g. Banyak pasien mulai mengalami efek rileks dari imajinasi
terbimbing saat pertama kali mereka mencobanya.
h. Nyeri mereda dapat berlanjut selama berjam-jan setelah
imajinasi digunakan.
i. Pasien harus diinformasikan bahwa imajinasi terbimbing
hanya dapat berfungsi pada beberapa orang.
j. Imajinasi terbimbing harus digunakan hanya sebagai
tambahan dari bentuk pengobatan yang telah terbukti,
sampai riset telah menunjukkan efektifitas teknik ini.
Daftar Pustaka
1. Dossey B.M., Keegan L., Guzzetta C.E. 2005. Holistic
Nursing: a Handbook for Practice. 4th Edition. Jones and
Bartlett Publishers, Inc.

115
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
PENILAIAN KETRAMPILAN TEHNIK RELAKSASI

KOMPETENSI : TEHNIK MASSAGE & BACK MASSAGE


WAKTU : 10 MENIT
NAMA MAHASISWA :
NIM :

KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis
klien
2. Lakukan pengkajian yang terdiri dari:
a. Kondisi bagian tubuh yang akan
dimassage
b. Karakteristik nyeri klien
c. Posisi kontraindikasi
3. Cuci tangan efektif
4. Siapkan alat-alat
● Skin Lubricant ( minyak/ lotion )
● Bantal (pilih sesuai kebutuhan)
● Handuk
5. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
6. Salam pembuka dan perkenalkan diri
7. Lakukan identifikasi, 2 identitas: (
tanyakan Nama dan lihat No.RM/ tanggal
lahir)
8. Jelaskan prosedur
9. Kontrak waktu
10. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
Jelaskan prosedur tindakan : tujuan dan
bagian tubuh yang akan diberikan
massage, posisi dan lama massage.

116
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
11. Tanyakan Keluhan klien
12. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
13. Jaga privasi klien
14. Anjurkan klien untuk memberitahukan
perawat apakah nyeri bertambah berat/
berkurang setelah dilakukan massage.
15. Cuci tangan efektif efektif
16. Gunakan Sarung tangan (jika
diperlukan/sesuaikan dengan kondisi klien)
17. Atur posisi tempat tidur untuk
meningkatkan kenyamanan bekerja
18. Tentukan daerah yang dimassage, posisi
tubuh :
19. Perhatikan keadaan klien, usahakan klien
memperlihattkan bagian tubuh yang akan
dimassage.
20. Gunakan lotion ditangan dan gosok-
gosokan pada tangan hingga hangat.
21. Massage bagian tubuh paling sedikit 10
menit:
22. Tangan: tempatkan lengan pada bantal jika
klien duduk / posisi supine
Buat kontak pertama dengan satu tangan,
kemudian dua tangan secara perlahan buka
tangan klien, saat menyanggah tangan klien
gunakan ibu jari untuk gerakan sirkuler,
untuk merentangkan telapak bagian
menggosok telapak tangan, gunakan ibu jari
dengan telapak tangan keluar, massage
setiap
jari kearah keluar. Massage setiap jari secara
terpisah, gunakan gerakan seperti gerakan
membuka tutup botol (cork-srewlike) dari
dasar sampai ujung jari. Luncurkan tangan

117
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
perawat dengan lembut dari ujung jari
sampai pergelangan tangan. Ulang dengan
tangan yang lain.
23. Lengan:
Remas-remas tangan dari dari pergelangan
tangan menuju keatas,kemudian remas-
remas otot bisep, trisep, deltoid. Lakukan
gerakan meluncur dari pergelangan tangan
keatas sampai dengan pangkal lengan.
24. Leher :
Dukung leher dengan tangan dan massage
leher atas dengan usapan meluncur, remas
otot pada satu samping leher,pindah tangan
untuk mendukung leher dan dan remas
samping leher yang lain. Rentangkan leher
perlahan-lahan dengan satu tangan yang
pada bagian atas dan yang lain dibagian
bawah.
25. Punggung
Minta klien untuk membuka pakaian atas
sampai bawah bokong. Bantu bila perlu
26. Atur klien ke posisi prone/side lying
dengan punggung menghadap ke arah
perawat.
27. Tutup bagian tubuh yang lain dengan
memakai selimut
28. Letakkan handuk di dibawah punggung
klien
29. Katakan pada klien bahwa massage akan
dilakukan dan lotion mungkin akan terasa
dingin.
30. Gunakan lotion ditangan dan gosok-
gosokan pada tangan hingga hangat.
31. Mulai massage dengan gerakan
stroking/effleurage, bergerak dari bokong
menuju bahu dengan gerakan yang kuat.
118
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
Kemudian bahu menuju bokong dengan
gerakan yang lebih ringan. Ubah gerakan
dengan gerakan sirkuler khusunya pada
daerah sakrum dan pinggang.
32. Ubah gerakan dengan kneading/petrisagge,
dimulai dai bokong menuju bahu dan
kembali ke bokong. Fokuskan pada
trapezius muscles.
33. Ubah gerakan dengan tehnik friction,
dimulai dari bokong menuju bahu.
Ubahlah gerakan menjadi gerakan
strocking/effleuragge saat bergerak dari
arah bahu menuju bokong dan kemudian
ulangi gerakan friction saat menuju bahu.
Berikan perhatian pada area yang
kemerahan atau daerah presure point.
34. Ubahlah gerakan menjadi gerakan
tapotement dimulai dari bokong menuju
bahu. Ubahlah gerakan menjadi gerakan
stroking/effleurage saat bergerak menuju
bokong.
35. Akhiri massage dengan memberikan
gerakan vibrasi yaitu memberikan getaran
untuk memberikan efek menenangkan
pada jaringan.
36. Bersihkan sisa lubrikasi dari pungung klien
dengan handuk
37. Bantu klien memakai bajunya kembali dan
mencari posisi yang nyaman

Tahap Terminasi
38. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan
obyektif)
119
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
39. Berikan reinforcement posistif pada klien
40. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan,
waktu, dan tempat)
41. Salam penutup
42. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
43. Catat hasil tindakan dan respon klien di
dalam catatan keperawatan

120
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : TEHNIK GUIDED IMAGERY
WAKTU : 10 MENIT
NAMA MAHASISWA :
NIM :

KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis
klien
2. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
3. Salam pembuka dan perkenalkan diri
4. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
5. Jelaskan prosedur
6. Kontrak waktu
7. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga.
Jelaskan prosedur:tujuan, posisi,waktu, dan
peran perawat sebagai pembimbing
8. Tanyakan Keluhan klien
9. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
10. Jaga privasi klien
11. Anjurkan klien untuk mencari posisi yang
nyaman menurut klien
12. Duduk dekat klien, tapi tidak mengganggu.
13. Lakukan bimbingan dengan baik terhadap
klien:
a. Minta klien untuk memikirkan hal-hal
yang menyenangkan atau pengalaman
yang membantu penggunaan semua indra
dengan suara yang lembut.

121
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETEN
Aspek yang dinilai
Ya Tidak
b. Ketika klien relaxing, klien berfokus pada
bayangan pada saat itu perawat tidak perlu
berbicara lagi.
c. Jika klien menunjukkan tanda-tanda
agitasi, gelisah atau tidak nyaman, latihan
dan mulai lagi kalau klien sudah siap.
d. Relaksasi akan mengenai seluruh tubuh
15” klien harus memperhatikan tubuhnya,
catat daerah – daerah yang tegang, daerah
ini akan digantikan dengan relaksasi,
biasanya klien rileks setelah menutup mata
atau mendengar musik yang lembut
sebagai back round yang membantu.
14. Catat hal-hal yang digambarkan klien
dalam pikiran untuk digunakan pada latihan
selanjutnya dengan menggunakan informasi
spesifik yang diberikan klien dan tidak
membuat perubahan pernyataan pada klien
Tahap Terminasi
15. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan
obyektif)
16. Berikan reinforcement posistif pada klien
17. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan,
waktu, dan tempat)
18. Salam penutup
19. Cuci tangan efektif
Tahap Dokumentasi
20. Catat hasil tindakan dan respon klien di
dalam catatan keperawatan

122
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
KOMPETENSI : RELAKSASI PROGRESIVE
WAKTU : 10 MENIT
NAMA MAHASISWA :
NIM :
KOMPETEN
Aspek yang dinilai Ya Tidak

Tahap Pra Interaksi


1. Cek catatan perawatan dan catatan medis
klien
2. Cek kontra indikasi dilakukan relaksasi
3. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
4. Salam pembuka dan perkenalkan diri
5. Lakukan identifikasi, 2 identitas: ( tanyakan
Nama dan lihat No.RM/ tanggal lahir)
6. Jelaskan prosedur
7. Kontrak waktu
8. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga.
Jelaskan prosedur:
a. Posisi berbaring atau duduk dikursi
dengan kepala ditopang
b. Waktu 2 kali 15”perhari
c. Empat kelompok utama yang digunakan
dalam tehnik relaksasi:
1) Tangan, lengan bawah dan otot bisep
2) Kepala, muka, tenggorokan dan bahu
termasuk pemusatan perhatian pada
dahi, pipi, hidung, mata, rahang, bibir,
lidah, dan leher, sedapat mungkin
perhatian dicurahkan pada kepala,
karena dari pandangan emosional,
otot yang paling penting dalam tubuh
ada disekitar ini.Paha, pantat, betis
dan kaki
123
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
9. Tanyakan Keluhan klien
10. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
Tahap Kerja
11. Jaga privasi klien
12. Anjurkan klien pada posisi yang nyaman dan
ciptakan lingkungan yang nyaman
13. Bimbing klien untuk melakukan tehnik
relaksasi (Prosedur diulang paling tidak satu
kali, jika area tetap tegang dapat diulang 5
kali dengan melihat respon klien):
a. Kepalkan kedua telapak tangan,
kencangkan bisep dan lengan bawah
selama 5-7 detik, perawat membimbing
klien ketempat daerah otot. Anjurkan
klien untuk memikirkan rasanya dan
tegangkan otot sepenuhnya, kemudian
RELAKSASI selama 12 – 30 detik.
b. Kerutkan dahi keatas, pada saat yang sama
tekan kepala sejauh mungkin kebelakang,
putar searah jarum jam dan kebalikannya.
Kemudian anjurkan klien untuk
mengerutkan otot muka seperti menari,
cemberut, mata dikerdipkan, bibir
dimonyongkan kedepan, lidah ditekan ke
langit-langit dan bahu dibungkukkan.
Dilanjutkan 5- 7 detik, perawat
membimbing klien kedaerah otot yang
tegang anjurkan klien untuk memikirkan
rasanya dan tegangkan otot sepenuhnya
kemudian RELAKS selama 12- 30 detik.
c. Lengkungkan punggung kebelakang
sambil sambil menarik nafas dalam
masuk, tekan keluar lambung, tahan dan

124
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKes Wira Medika Bali
RELAKS, nafas dalam , tekan keluar
perut, tahan dan relaks.
14. Tarik kaki dan ibu jari kebelakang mengarah
kemuka, tahan, RELAKS. Lipat ibu jari
kebelakang secara serentak kencangkan betis,
paha, dan pantat selama 5-10 detik, perawat
membimbing klien ketempat daerah otot
sepenuhnya kemudian relaks selama 12- 20
detik.
15. Selama melakukan tehnik relaksasi catat
respon non verbal klien, jika klien menjadi
agitasi atau tidak nyaman, hentikan latihan
dan jika klien terlihat kesulitan relaxing
hanya sebagian tubuh, perawat melambatkan
kecepatan latihan dan berkosentrasi pada
bagian tubuh yang tegang (klien harus
mengetahui dari awal bahwa latihan ini
dapat dihentikan kapanpun ).

Tahap Terminasi
16. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan
obyektif)
17. Berikan reinforcement posistif pada klien
18. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan,
waktu, dan tempat)
19. Salam penutup
20. Cuci tangan efektif
Tahap dokumentasi
21. Dokumetasikan dalam catatan perawatan:
respon klien terhadap tehnik dan
perubahan tingkat kenyamanan klien

125

Anda mungkin juga menyukai