KECEMASAN KELUARGA
DIRUANG PICU RSD IDAMAN BANJARBARU
DISUSUN OLEH :
1. ERVINA, S. KEP 113063J119010
2. PUJIANTI ANUGRAHNI, S. KEP 113063J119036
3. RAY FARERIUS, S. KEP 113063J119038
4. RINI PERINDA, S. KEP 113063J119042
5. SEPTA ANASTASIUS, S. KEP 113063J119048
6. SIPRIANUS SALMON SEDA, S. KEP 113063J119050
7. WIDYANTIE, S. KEP 113063J119053
Menyetujui,
_______________________ _______________________
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala rahmat
dan karunia-Nya, maka penyusun dapat menyelesaikan tugas dalam Stase Pediatrik yang
berjudul “Satuan Acara Kecemasan Keluarga Pada Pasien Kritis di Rumah Sakit Umum
Daerah Idaman Banjarbaru” dapat selesai dengan tepat waktu.
Penyusun menyadari, bahwa laporan yang berjudul “Satuan Acara Kecemasan
Keluarga Pada Pasien Kritis di Rumah Sakit Umum Daerah Idaman Banjarbaru” ini, sangat
jauh dari sempurna. Maka dari itu, penyusun membutuhkan segala kritik dan saran yang
membangun, agar dapat memperbaiki makalah ini sehingga dapat menghasilkan makalah
yang lebih baik dikemudian hari.
Tim Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan 30-45 menit diharapkan orangtua mengetahui
tentang cemas serta dapat melakukan management stress.
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan orangtua mengenai kecemasan
2. Meningkatkan pengetahuan orangtua tentang pengaruh kecemasan terhadap
kondisi pasien
3. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang management stress
C. METODE PELAKSANAAN
Ceramah dan tanya jawab
Penyuluh Peserta
F. Pengorganisasian Kelompok
8. Moderator : Pujianti Anugrahni, S. Kep
9. Presentator : Siprianus Salmon Seda, S. Kep
10. Observer : Rini Perinda, S. Kep
11. Fasilitator : Ervina, S. Kep
Widyantie, S. Kep
Ray Farerius, S. Kep
Septa Anastasius, S. Kep
G. Deskripsi Peran
1) Moderator :
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menjelalaskan tujuan dari penyuluhan.
d. Menyampaikan kontrak waktu.
e. Menyebutkan materi yang akan diberikan.
f. Memimpin jalannya penyuluhan.
g. Menuliskan pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
h. Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
i. Mengatur waktu penyuluhan.
j. Memberikan pertanyaan kepada peserta penyuluhan
2) Presentator
a. Menggali pengetahuan peserta penyuluhan tentang pengertian alat
kontrasepsi.
b. Menjelaskan materi mengenai penggunaan alat kontrasepsi.
c. Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan.
3) Fasilitator
a. Menyiapkan tempat dan media sebelum mulai.
b. Mengatur teknik acara sebelum penyuluhan.
c. Memotivasi orang tua dan keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat
moderator memberikan kesempatan bertanya.
d. Meminta peserta untuk mengisi absensi diawal penyuluhan.
e. Membagikan leaflet kepada peserta diakhir penyuluhan.
f. Membagikan souvenir kepada peserta penyuluhan yang bertanya dan dapat
menjawab pertanyaan.
4) Observer
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan sebagai bahan evaluasi
b. Mencatat jalannya kegiatan penyuluhan.
c. Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil
penyuluhan.
d. Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta.
H. Setting Tempat
Keterangan
: Pasien
: CI Akademik atau CI Lahan
Moderator
: Presetator
: Observer
: Fasilitator
I. Analisis Lingkungan
1. Kondisi Ruangan :
2. Peserta :
3. Media :
J. Evaluasi
1. Prosedur :
2. Jenis test :
3. Butir soal :
4. Audience sudah mampu menjawab dan menjelaskan tentang :
MATERI PENYULUHAN
Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan
atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam
menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh, prilaku dapat terganggu tetapi masih dalam
batas-batas normal, keluarga pasien yang dirawat di PICU dapat mengalami kecemasan
(Hawari, 2016).
Kecemasan ini bisa berasal dari ketakutan akan pasien berisiko tinggi meninggal,
hubungan kekerabatan klien, kondisi medis klien (semakin buruk kondisi pasien semakin
cemas) kepuasan keluarga terhadap perawatan, dan factor lingkungan dimana keluarga
pasien tidak dapat menemani pasien sehingga tidak dapat mengikuti perkembangan pasien
(Gail & Stuart, 2016). Saat keluarga pasien mengalami kecemasan, maka akan timbul suatu
gejala-gejala, yaitu:
a. Gejala fisiologik, denyut jantung bertambah cepat , banyak berkeringat (terutama
keringat dingin), pernafasan terganggu, otot terasa tegang, sering ingin buang air kecil,
sulit tidur,gangguan lambung, dst.
b. Gejala psikologik. resah, sering merasa bingung, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil
keputusan, tidak enak perasaan, atau perasaan kewalahan (exhausted) dsb.
c. Tingkah laku /erbicara cepat sekali, menggigit kuku, menggoyang-goyangkan kaki,
ticks, gemetaran, berubah nafsu makan (bertambah atau berkurang). Kecemasan pada
keluarga pasien secara tidak langsung mempengaruhi pasien yang dirawat di ICU,
salah satunya penundaan pengambilan keputusan akibat kecemasan yang tinggi
mengakibatkan (Davidson, 2017)
Dukungan yang kurang maksimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga
memberikan perubahan positif bagi keluarga pasien (Hailey dkk, 2015). Untuk
menurunkan kecemasan, manajemen mengendalikan stres yang dijelaskan dalam Smeltzer
2015 ada lima, yaitu:
a. Mencoba merasa optimis mengenai masa depan
b. Menggunakan dukungan social.
c. Menggunakan sumber spiritual.
d. Mencoba tetap mengontrol situasi maupun perasaan.
e. Mencoba menerima kenyataan yang ada
Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan
seseorang. Keluarga lebih dekat hubungannya dengan anak dibandingkan dengan
masyarakat luas (Notosoedirjo & Latipun, 20015). Ikatan kekeluargaan yang kuat sangat
membantu ketika menghadapi masalah, karena keluarga adalah orang yang paling dekat
hubunganya (Friedman, 2003) Orang yang hidup dalam lingkungan yang bersikap
supportif, kondisinya jauh lebih baik dari pada mereka yang tidak memilikinya. Dukungan
tersebut akan tercipta bila hubungan interpersonal diantara mereka baik.
DAFTAR PUSTAKA
Davidson, G.C. Neale, J.M. 2017. Psikologi Abnormal. Ed. IX. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Ikawati, V. C. 2016. Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Anggot Keluarga
Terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pada Pasien Yang Dirawat Di Unit
Perawatan Kritis Di RSUD Dr. Moewandi Sunkarti
Komalasari, R,. & Oktarina, T. 2015. Tingkat Kecemasan Anggota Keluarga Pasien Icu
Berdasarkan Karakteristik Demografi, Nursing Current Vol. 1 No. 2
Stuart, G. 2016. Buku Saku Keperawatan Jiwa Ed. 5. Jakarta: ECG