Disusun Oleh :
HELMITA ANINDIKA
IIN OKTAVIANI
FEBY FAJAR RIANATASARI
INDI ANGGARWATI
KANISIUS DEDO
1612B0027
1612B0030
1612B0022
1612B0032
1612B0069
Sasaran
Hari/Tanggal :
Tempat
Pelaksana
Waktu
: 1 X 30 Menit
A. Latar Belakang
Kecemasan ini merupakan respon emosi tanpa objek terhadap suatu
keadaan yang tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup
dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut salah satu pengalaman subjektif
dari individu dan tidak dapat diobservasi secara langsung. Kecemasan dalam
kehidupan sehari-hari dapat memberikan motivasi untuk mencapai sesuatu
dan sumber penting dalam usaha memelihara keseimbangan hidup.
Kecemasan tidak dapat dihindarkan dari kehidupan dalam memelihara
keseimbangan.Kecemasan terjadi akibat dari ancaman terhadap harga diri
atau identitas diri yang sangat mendasar bagi keberadaaan individu. Pada
manusia,kecemasan bisa jadi berupa perasaangelisah yang bersifat subjektif,
sejumlah perilaku (tampak khawatir dan gelisah atauresah), maupun respon
fisiologis tertentu. Kecemasan bersifat kompleks dan merupakan keadaan
suasana hati yang berorientasi pada masa yang akan datang dengan ditandai
dengan adanya kekhawatiran karena tidak dapat memprediksi atau
mengontrol kejadian yang akan datang (Barlow dan,2006). Kecemasan sangat
mengganggu homeostasis dan fungsi individu, karena itu perlusegera
dihilangkan dengan berbagai macam cara penyesuaian (Maramis,2005).
Kecemasan merupakan gangguan mental terbesar. Diperkirakan
20% dari populasidunia menderita kecemasan (Gail, 2002) dan sebanyak
47,7% remaja sering merasacemas (Haryadi, 2007). Mahasiswa pun tidak
luput dari kecemasan. Salah satu yang menjadi stresor dalam kehidupan
mahasiswa adalah tuntutan dalam pendidikan.Mahasiswa tidak hanya dituntut
untuk memperoleh nilai yang baik, tetapi juga untuk memahami, mendalami,
dan mampu mempraktekkan ilmu yang telah dipelajarinya. Perubahan
lingkungan belajar juga menjadi salah satu.
B. Tujuan Instruksional
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai
Pembimbing Klinik
Moderator
: Helmita Anindika
Penyaji
: Kanisius Dedo
Fasilitator
: Iin Oktaviani
Feby Fajar Rianatasari
Observer
F. Job Description
1. Moderator
Uraian tugas:
: Indi Anggarwati
G. Strategi Kegiatan
N
WAKTU
O
1
5 Menit
KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN PESERTA
Pembukaan:
1. Membuka
kegiatan
dengan
mengucapkan salam
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri
3. Memperhatikan
materi
penyuluhan
10 Menit
mekanisme
Pelaksanaan :
1. Menggali pengetahuan dan
1. Mendengarkan
pengalaman
2. Memperhatikan
8 menit
d. Dampak Ansietas
Diskusi:
Memberikan kesempatan pada peserta
Mengajukan pertanyaan
5 Menit
bersama
dan
menjawab
pertanyaan
Evaluasi :
1. Menanyakan pada keluarga pasien
tentang materi yang diberikan dan
1. Menjawab
2. Menjelaskan pertanyaan
2 Menit
2. Kesimpulan
Terminasi :
1. Memberikan leaflet pada peserta
1. Mendengarkan
2. Membalas salam
Penyaji
Moderator
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
Fasilitator
Fasilitator
Observer
I. Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Kesiapan SAP dan materi
b. Kesiapan media : leaflet
c. Peserta hadir di tempat penyuluhan
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
2. Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan dan mendengarkan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Hasil
Peserta dapat memahami peran keluarga merawat pasien ansietas.
MATERI PENYULUHAN
1. Definisi Ansietas
Ansietas adalah kecemasan yang berlebihan dan lebih bersifat subyektif.
Pada umumnya pasien datang ke poliklinik penyakit dalam keluhan somatik.
Ansietas adalah suatu kekhawatiran yang berlebihan dan dihayati disertai
berbagai gejala sumatif, yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi
sosial, pekerjaan, atau penderitaan yang jelas bagi pasien (Mansjoer,1999).
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ansietas adalah
respon emosi tanpa objek, berupa perasaan takut dan kekhawatiran yang tidak
jelas, berlebihan, dan disertai berbagai gejala sumatif yang memnyebbkan
gangguan bermkna dalam fungsi sosial atau penderitaan yang jelas bagi pasien.
2. Penyebab Ansietas
Ansietas terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan menghadapi situasi,
masalah dan tujuan hidup. Beberapa teori yang mendukung terjadinya ansietas
yaitu :
1. Teori biologis
Adanya abnormalitas elektrosenfalopatik pada lobus temporal yang
biasanya berespons terhadap karbamazepin, yang dapat berfungsi sebagai
antikonvulsan/anti kejang atau obat-obat lain dalam kategori ini (Sullivan
& Caplan, 2000 dan Videbeck, 2008).
a) Teori genetik
Ansietas dapat memiliki komponen yang diwariskan karena kerabat
tingkat pertama individu yang mengalami peningkatan ansietas
memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami ansietas. Horwarth dan
Weissman (2000, dalam Videbeck, 2008) adanya kemungkinan
sindrom lromosom 13. Kromosom tersebut terlibat dalam hubungan
genetik yang mungkin pada panik, sakit kepala hebat, masalah ginjal,
kandung kemih atau tiroid.
b) Teori neurokimia
Menurut Sullivan dan Caplan (2000, dalam Videbeck, 2008)
norepineprin yang berlebihan dicurigai ada pada gangguan panik,
Semakin
besar
tingkat
ansietas
semakin
rendah
Merokok.
DAFTAR PUSTAKA
Nita Fitria. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan untuk 7 Diagnosis Keperawatan
Jiwa Berat. Jakarta: Salemba Medika.
Stuart dan Laraia. (2007). Principle and Practice Of Psychiatric Nursing. edisi 6.
St. Louis: Mosby Year Book.
Mansjoer, Arif dkk. (1999). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga. Jakarta :
Aesculapius
Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
DAFTAR HADIR
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKes Surya Mitra Husada Kediri
Surabaya, 09 Desember 2016
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
NAM A
ALAMAT
TTD
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
38
39
40