DISUSUN OLEH :
A. TUJUAN
I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang deteksi dini gangguan jiwa diharapkan
keluarga dapat mengerti dan memahami lebih jelas tentang deteksi dini gangguan jiwa.
B. STRUKTUR PENYULUHAN
1. Tempat : Sabtu, 28 Desember 2019
2. Pelaksanaan : 10:00 WIB
3. Lama Penyuluhan : 30 menit
4. Alat dan sarana : Leaflet dan Flipchart
5. Perilaku yang diharapkan dari keluarga:
a. Keluarga mampu memahami tentang deteksi dini
b. Keluarga mampu memahami tentang pengertian gangguan jiwa
6. Aturan penyuluhan:
a. Keluarga dikumpulkan dalam satu ruangan
b. Masing-masing keluarga berespon terhadap apa yang ada dihadapannya.
C. PENGORGANISASIAN
1. Moderator, bertugas: Zahara Joesthi
a. Memimpin dan mengorganisasikan jalannya penyuluhan mulai dari pembukaan
sampai selesai
b. Mengarahkan penyuluhan
c. Memandu proses penyuluhan
2. Penyaji, bertugas: Kelvin Kurniawan
a. Menyampaikan atau menjelaskan pokok bahasan penyuluhan
b. Menggali pengetahuan peserta
c. Membuat kriteria evaluasi
3. Fasilitator, bertugas: Derry Jhonnedi
a. Memfasilitasi keluarga untuk bersiap penyuluhan
b. Membimbing keluarga untuk mengikuti jalannya penyuluhan
c. Memperhatikan respon keluarga saat penyuluhan
d. Mengajak pasien dan keluarga untuk bersosialisasi dengan sekitarnya
4. Observer, bertugas: Indriana Putri
a. Mangawasi jalannya penyuluhan
b. Mencatat proses penyuluhan disesuaikan dengan rencana
c. Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses penyuluhan
d. Menyusun laporan dan menilai hasil penyuluhan dibantu dengan moderator
D. DENAH
Observer
Fasilitator
Penyaji
Booklet Moderator
E. KEGIATAN
F. ANTISIPASI MASALAH
Jika pada saat kegiatan berlangsung terjadi masalah seperti:
1. Apabila ada peserta yang akan meninggalkan proses penyuluhan: mencegah pasien
dan menganjurkan peserta untuk duduk kembali dan menjelaskan kepada peserta
tentang pentingnya deteksi dini gangguan jiwa
2. Apabila tidak ada peserta yang bertanya: memancing responden agar bertanya dengan
cara menanyakan keluhannya, sehingga responden akan termotivasi untuk bertanya
3. Apabila responden tidak menjawab saat diberikan pertanyaan: penyaji sedikit
mengulang dan menjelaskan apa yang telah disampaikan lalu anjurkan peserta untuk
mengulang apa yang sudah disampaikan
4. Apabila peserta ramai saat penyuluhan berlangsung: fasilitator memberikan instruksi
kepada peserta agar tidak ramai dan kembali fokus pada penyuluhan
G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan SAP
b. Kesiapan media dan tempat
c. Peserta keluarga pasien yang datang hari itu
d. Pengorganisasian dilakukan 1 hari sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya
b. Kegiatan berjalan sesuai dengan SAP
c. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
d. Peserta antusias terhadap penyuluhan yang dilakukan
e. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
f. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan diskusi
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mampu memahami maksud dan tujuan dari diadakannya penyuluhan
tentang deteksi dini gangguan jiwa
b. Peserta mengetahui pokok masalah yang telah di diskusikan yaitu tanda dan
gejala deteksi dini gangguan jiwa
c. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
H. MATERI
(Terlampir)
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
D. PERAN KELUARGA
Keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya
(Friedman, 2010), dan tugas keluarga pada anggotanya yang mengalami gangguan jiwa
adalah sebagai berikut:
a. Peran Formal
i. Peran parenteral dan perkawinan
Nyc dan Gecas (1976) mengidentifikasi 8 peran dasar yang membentuk posisi sosial
sebagai suami – ayah dan ibu – istri:
1) Peran sebagai provider (penyedia)
2) Peran sebagai pengatur rumah tangga
3) Peran perawatan anak
4) Peran sosialisasi anak
5) Peran rekreasi
6) Peran persaudaraan (memelihara hubungan keluarga paternal dan maternal)
7) Peran terapeutik (memenuhi kebutuhan afektif pasangan)
8) Peran seksual
ii. Peran perkawinan
Kebutuhan bagi pasangan untuk memelihara suatu hubungan perkawinan yang kokoh.
Anak-anak terutama dapat mempengaruhi hubungan perkawinan yang kokoh. Anak-
anak terutama dapat mempengaruhi hubungan perkawinan yang memuaskan
menciptakan situasi dimana suami-istri membentuk suatu koalisi dengan anak.
Memelihara suatu hubungan perkawinan merupakan salah satu tugas perkembangan
yang vital dari keluarga
b. Peran Informal
i. Pengharmonis: menengahi perbedaan yang terdapat diantara para anggota,
menghibur dan menyatukan kembali pendapat
ii. Inisiater-kontributor: mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau cara-cara
mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok
iii. Pendamai: merupakan salah satu bagian dari konflik dan ketidaksepakatan,
pendamai menyatakan kesalahan posisi dan mengakui kesalahanya atau menawarkan
penyelesaian
iv. Perawat keluarga: orang yang terpanggil untuk merawat dan mengasuh anggota
keluarga lain yang membutuhkannya
v. Koordinator keluarga: mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan
keluarga yang berfungsi mengangkat keterikatan atau keakraban
E. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Berhubungan dengan fungsi internal keluarga dalam pemenuhan kebutuhan psiko sosial
fungsi efektif ini merupakan sumber energi kebahagiaan keluarga
b. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak lahir keberhasilan perkembangan individu dan keluarga
dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota.
c. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi meneruskan keturunan dan menambahkan sumber daya manusia
d. Fungsi ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan seluruh keluarga seperti kebutuhan
makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal, dll
e. Fungsi keperawatan kesehatan
Kesanggupan keluarga untuk melakukan pemeliharaan kesehatan dilihat dari 5 tugas
kesehatan keluarga yaitu:
i. Keluarga mengenal masalah kesehatan: seperti mengenal tanda dan gejala yang
terjadi, misalnya: sering tertawa, modar mandir, marah, menyendiri, dll
ii. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah
kesehatan: bila keluarga sudah mengetahui tanda dan gejala yang ada, segera
memberikan obat untuk pasien, jika tidak ada obat bisa dengan mengalihkan fokus
pasien dengan melakukan aktivitas yang lain misalnya: berolahraga, menonton tv,
main game, dll.
iii. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalam masalah kesehatan:
1) Hindari berdebat dengan pasien
2) Hindari mendukung kegiatan tidak baik yang dilakukan pasien
3) Kontak dengan pasien singkat tapi sering
4) Membantu aktivitas menjadi mandiri
5) Terapi obat
f. Memodifikasi lingkungan, menciptakan dan mempertahankan suasana rumah yang
sehat: seperti membuat suasana rumah yang nyaman dan tenang, menjauhakan
pasien dari benda-benda tajam, dll.
g. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat: apabila
keluarga sudah memberikan obat dan mengalihkan perhatian pasien dengan
kegiatan lain belum teratasi, keluarga bisa langsung membawa pasien ke
pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, 2000. Buku Pintar Konseling Keluarga Mandiri Sadar Gizi. Departemen Kesehatan
RI. Jakarta
Santrock, John W. (1999). Life-span Development (7th edition). USA: McGraw-Hil
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi ke-5.
Jakarta: EGC.
Gecas, V. & Burke, P. J. (1995). Self and Identity. In K. S. Cook, G.A. Fine, & J. S. House
(Para editor), Sociological Perspectives on Social Psycology. Boston : Allyn &
Bacon.
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG
MENGENAL DINI TENTANG GANGGUAN KEJIWAAN DI MASYARAKAT
DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR PROVINSI
SUMATERA SELATAN
DISUSUN OLEH :
1. Fase Orientasi
2. Fase Kerja
B. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat sudah ditentukan untuk penyuluhan kesehatan minimal 20
orang.
b. Penyuluhan kesehatan dilaksanakan diruang tunggu ruang rawat jalan RS. Ernaldi
Bahar Palembang, dan
c. Sarana dan prasarana memadai.
2. Evaluasi Proses
a. Moderator memberisalam dan memperkenalkan diri,
b. Moderator menjelaskan tujuan dari penyuluhan,
c. Moderator melakukan kontrak waktu dan menjelaskan mekasisme penyuluhan,
d. Moderator menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan,
e. Penyaji menggali informasi dan pengalaman yang telah diketahui peserta
mengenaimengenal gangguan jiwa,
f. Penyaji menjelaskan tentang pengertian deteksi dini, pengertian gangguan jiwa,
penyebab gangguan jiwa, jenis gangguan jiwa, peran keluarga merawat pasien
gangguan jiwa dan tentang fungsi keluarga,
g. Peserta memperhatikan terhadap materi penyuluhan sampai selesai.
3. Evalusi Akhir
a. Peserta memahami tentang mengenal gangguan jiwa dan peran keluarga saat
menghadapi keluarga yang sakit,
b. Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan kesehatan sesuai yang diharapkan
dan,
c. Kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
DOKUMENTASI KEGIATAN
LEAFLET
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
“Mengenal Dini Dengan Gangguan Kejiwaan Di Masyarakat”
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.