Anda di halaman 1dari 12

TREND ISSUE PADA PASIEN DENGAN

STEVEN JOHNSON SYNDROME

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III
Yang dibina oleh Mohammad Ali Hamid S. Kep., Ners., M. Kes., CWCCA

Oleh:

Balqis Rahmania Surya 1611011009


Rias Elia Rahmad 1611011020

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Desember, 2018
WOC STEVEN JHONSON SYNDROME

Alergi obat- Infeksi Neoplasma Faktor Makanan


obatan mikroorganisme fisik

Steven Johnson Syndrome

Reaksi Alergi Type III Reaksi Alergi Type IV

Kompleks antigen & antibodi Sel T meningkat

Terperangkap dalam
jaringan kapiler

Reaksi radang

Sel Mast meningkat

Jaringan kulit dan Kelainan pada


Jaringan kapiler rusak mukosa eritema mata

Akumulasi neutrofil
conjungtivitis
Inflamasi dermal dan
epidermal
Kelainan selaput Persepsi sensori
lendir dan ofisium kelainanan
penglihatan
Nyeri

Kesulitan menelan Gangguan


Gangguan integritas kulit
rasa nyaman

Intake dan adekuat


Intoleransi aktivitas

Kelemahan fisik
Nutrisi kurang dari
kebutuhan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STEVEN JOHNSON
SYNDROM
A. Pengkajian

1. Biodata
Nama :-
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 24 th
Pekerjaan :-
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri dan perih pada daerah leher, kelopak kedua
mata, mukosa bibir, dada dan kedua lengan atas yang mengalami
bercak-bercak kemerahan serta timbulnya benjolan berisi cairan di
daerah tersebut
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengalami eritema, vesikel, bula dan terjadi purpura, berat
badan menurun, sulit menelan, tidak selera makan, nyeri
tenggorokan.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit menular.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
1) Keadaan umum : compos mentis
2) Tekanan darah : 120/80 mmHg
3) Nadi : 84 x/menit
4) Suhu : 36,10C
5) Respirasi : 17 x/menit
b. Head to toe
1) Kulit dan rambut
Inspeksi
Warna kulit : merah muda (normal), tidak ada lesi
Jumlah rambut :-
Warna rambut :-
Kebersihan rambut :-

2) Kepala
Inspeksi : Bentuk simetris antara kanan dan kiri
Bentuk kepala lonjong tidak ada lesi
3) Mata
Inspeksi : Bentuk bola mata lonjong,sklera ikhterik. Terdapat
bercak-bercak kemerahan di kelopak atas mata
4) Telinga
Inspeksi : Ukuran sedang, simetris antara kanan dan kiri,
tidak ada serumen pada lubang telinga,
tidak ada benjolan.
5) Hidung
Inspeksi : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada lesi
6) Mulut
Inspeksi : Bentuk mulut simetris, lidah bersih, gigi bersih,
mukosa bibir terdapat bercak-bercak kemerahan dan
terdapat benjolan berisi cairan.
7) Leher
Inspeksi : Bentuk leher simetris. Terdapat bercak kemerahan
dan terdapat benjolan berisi cairan
8) Paru
Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri. Pada dada terdapat
bercak kemerahan yang terdapat benjolan dan
berisiskan cairan
9) Abdomen
Inspeksi : perut datar simetris antara kanan dan kiri
Data obyektif : Pada pemeriksaan status dermatologis didapatkan pada regio
palpebra, mukosa bibir, regio coli, regio brachii dextra et sinistra,
dan regio thorax, terdapat vesikel eritematosa, bula eritematosa,
plak eritematosa, erosi, krusta, purpura, krusta hemoragik, sedikit
tebal, sulit dilepas, batas ireguler, multipel, ukuran 0,5 sampai 1
cm. Pada regio coli pars anterior dan toraks, terdapat bula flaccid
(Nikolsky sign (-)), berukuran 0,5 sampai 1 cm, multipel, iregular,
diskret, simetris. Pada regio labiaris superior ad inferior terdapat
krusta hemoragik, multiple, tebal, sulit dilepas, batas irregular,
sebagian erosi, berukuran 0,5 sampai 1 cm.
4. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hemoglobin 11,3
gr/dL, hematokrit 33%, eritrosit 4,1 juta/μL, leukosit 7.920/μL,
trombosit 171.000/μL, ureum 49, Kreatinin 0,30, SGOT 23 u/L,
SGPT 10 u/L.

B. Diagnosa
1. Gangguan integritas kulit b.d. inflamasi dermal dan epidermal
2. Gangguan rasa nyaman, nyeri b.d. inflamasi pada kulit
3. Intoleransi aktivitas b.d. kelemahan fisik
C. Intervensi Keperawatan

No Dx Tujuan Intervensi Rasional

1. Gangguan Menunjukkan a. Observasi kulit Menentukan garis dasar

integritas kulit dan jaringan setiap hari catat dimana perubahan pada

kulit b.d. kulit yang utuh turgor sirkulasi dan status dapat

inflamasi sensori serta dibandingkan dan

dermal perubahan lainnya melakukan intervensi

dan yang terjadi. yang tepat.

epidermal

b. Gunakan pakaian Menurunkan iritasi

tipis dan berbahan garis jahitan dan

tenun yang lembut. tekanan dari baju,

membiarkan insisi

terbuka terhadap udara

meningkat proses

penyembuhan dan

menurunkan resiko

infeksi.

c. Jaga kebersihan Untuk mencegah

pakaian infeksi.

d. Kolaborasi dengan Untuk mencegah

tim medis untuk infeksi lebih lanjut.

pemberian

kortikosteroid.
2. Gangguan a. Melaporkan a. Kaji keluhan nyeri, Nyeri hampir selalu ada

rasa nyeri perhatikan lokasi pada beberapa derajat

nyaman, berkurang. dan intensitasnya. beratnya keterlibatan

nyeri b.d. b. Menunjukkan jaringan

inflamasi ekspresi

pada kulit wajah/postur b. Berikan tindakan Meningkatkan

tubuh rileks. kenyamanan dasar relaksasi, menurunkan

ex: pijatan pada area tegangan otot dan

yang sakit. kelelahan umum

c. Pantau TTV. Metode IV sering

digunakan pada awal

untuk memaksimalkan

efek obat.

d. Berikan analgetik Menghilangkan rasa

sesuai indikasi. nyeri.

3. intoleransi Klien melaporkan a. Kaji respon individu Mengetahui tingkat

aktivitas peningkatan terhadap aktivitas. kemampuan individu

b.d. toleransi aktivitas. dalam pemenuhan

kelemahan aktivitas sehari-hari.

fisik
b. Bantu klien dalam Energi yang

memenuhi aktivitas dikeluarkan lebih

sehari-hari dengan optimal.

tingkat keterbatasan

yang dimiliki klien.

c. Jelaskan pentingnya Energi penting untuk

pembatasan energi. membantu proses

metabolisme tubuh.

d. Libatkan keluarga Klien mendapat

dalam pemenuhan dukungan psikologi dari

aktivitas klien. keluarga.


D. Implementasi Keperawatan

Tanggal/Jam No Diagnosis/ Implementasi Paraf


Masalah
Kolaboratif
6 Desember 1 Mengobservasi dan mencatat
2018 /08.00 turgor sirkulasi dan sensori serta
perubahan yang terjadi
08.10 1 Memakaikan pakaian tipis dan
berbahan tenun yang lembut

13.00 1 Menjaga kebersihan pakaian


dengan cara mengganti pakaian
klien dengan yang baru
7 Desember 2 Memantau Nadi, Tekanan Darah,
2018 / 08. 20 Pernapasan dan suhu
Mengkaji nyeri dan lokasinya
08.35 2 Memberikan pijatan pada area
yang sakit
09.00 1,2 Memberikan kortikosteroid dan
analgesik sesuai anjuran tim medis
lain
8 Desember 3 Mengkaji respon individu
2018/ 10.00 terhadap aktivitas, membantu klien
dalam memenuhi aktivitas sehari-
hari
10.30 3 Melibatkan keluarga dalam
pemenuhan aktivitas klien
E. Evaluasi Keperawatan

Dx Tanggal/jam Catatan perkembangan Paraf


Gangguan 9 Desember S: -
integritas 2018 / 08.00
O: Turgor mulai membaik, Bintik-
kulit
bintik merah pada kulit dan wajah,

Kulit melai membaik

A: teratasi sebagian

P: ulangi intervensi 1-3

Gangguan 9 Desember S: Nyeri Tenggorokan


rasa 2018/ 9:30 O: Lesi bibir, Wajah, Skala nyeri 4
nyaman
A: Belum Teratasi
P: Intervensi lanjutkan (1-3)

Intoleransi 9 Desember S:-


Aktivitas 2018/ 12:00 O: klien mampu melakukan
aktivitas ringan secara mandiri
A: teratasi
P: hentikan intervensi 1-4
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai