Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

Oleh
FITRIANI

NIM : B.22.06.090

UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO PROGRAM


STUDI KEBIDANAN
ETIKOLEGAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Tuntutan terhadap kualitas pelayanan kebidanan semakin meningkat seiring


dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan era globalisasi.
Pemahaman yang baik mengenai etika profesi merupakan landasan yang kuat bagi
profesi bidan agar mampu menerapkan dan memberikan pelayanan kebidanan
yang profesional dalam melakukan profesi kebidanan, dan dalam berkarya di
pelayanan kebidanan, baik kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pengkajian
dan pembahasan tentang etika tidak selalu berhubungan dengan moral dan
norma. Kadang etika diidentikan dengan moral, walaupun sebenamya terdapat
perbedaan dalam aplikasinya. Moral lebih menunjuk pada perbuatan yang sedang
dinilai, sedangkan Etika dipakai sebagai kajian terhadap sistem nilai yang berlaku.
Etika juga sering dinamakan filsafat moral yaitu cabang filsafat sistematis
yang membahas dan mengkaji nilai baik buruknya tindakan manusia yang
dilaksanakan dengan sadar serta menyoroti kewajiban-kewajiban yang
seharusnya dilakukan oleh manusia. Perbuatan yang dilakukan sesuai dengan
norma moral maka akan memperoleh pujian sebagai rewardnya, namun perbuatan
yang melanggar norma moral, maka si pelaku akan memperoleh celaan sebagai
punishmentnya. Oleh karena itu, para bidan maupun calon bidan, harus mampu
memahami kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam memandang kualitas
pelayanan kebidanan, termasuk pula ketidakpuasan dalam pelayanan.

Etika Diartikan "sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan


dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh
kehandak dengan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan".
Kode Etik adalah Norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap profesi
didalam melaksanakan tugas profesinya dan didalam hidupnya di masyarakat.
Kode etik juga diartikan sebagai suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai
internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pengetahuan
komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan bagi anggota dalam
melaksanakan pengabdian profesi.
Pengertian Hukum Segala peraturan-peraturan atau kaedah-kaedah dalam
kehidupan bersama yang dapat dipaksakan dengan suatu sanksi dalam
pelaksanaannya. Hukum berhubungan erat dengan moral. Hukum membutuhkan
moral. Hukum tidak mempunyai arti, kalau tidak dijiwai oleh moralitas.
Sebaliknya moral juga berhubungan erat dengan hukum. Moral hanya sebatas hal
yang abstrak saja tanpa adanya hukum.

Fungsi Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan


Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai tempat,
dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan
kebidanan terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai
dimensi. Hal tersebut membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan
keluarganya. Bidan harus berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kepada ibu
sejak konseling pra konsepsi, screening antenatal, pelayanan intrapartum,
perawatan intensive pada neonatal, dan pengakhiran kehamilan.
Mempersiapkan ibu untuk pilihannya meliputi persalinan di rumah, kelahiran SC
dan sebagainya. Bidan sebagai :

 Pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang professional dan


akutabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan.
 Praktisi pelayanan harus menjaga perkembangan praktik berdasarkan evidence
based.

Sehingga disini berbagai dimensi etik dan bagaimana pendekatan tentang etika
merupakan hal yang penting untuk digali dan dipahami.

Moralitas merupakan suatu gambaran manusiawi yang menyeluruh, moralitas


hanya terdapat pada manusia serta tidak terdapat pada makhluk lain selain
manusia. Moralitas berasal dari bahasa latin moralis, artinya pada dasarnya sama
dengan moral, moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan atau
baik buruknya. Moralitas adalah sifat moral atau seluruh asas dan nilai yang
menyangkut baik dan buruk. Kaitan antara etika dan moralitas adalah, bahwa etika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku moral atau ilmu yang
membahas tentang moralitas. Moral adalah mengenai apa yang dinilai seharusnya
oleh masyarakat. Etika adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada
situasi nyata. Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam
berfikir dan tindakannya didasari nilai-nilai.

Etika dibagi menjadi tiga bagian, meliputi:


1) Meta etika (nilai);
2) Etika atau teori moral;
3) Etika praktik.
Meta etika berasal dari bahasa Yunai meta, artinya melebihi, yang dipelajari
disini adalah ucapan-ucapan kita di bidang moralitas atau bahasa yang digunakan
di bidang moral. Metaetika mengenai status moral ucapan dan bahasa yang
digunakan dalam batasan pengertian baik, buruk atau bahagia. Etika atau teori
moral untuk memformulasikan prosedur atau mekanisme untuk memecahkan
masalah etika. Teori praktik. Etika praktik merupakan penerapan etika dalam
praktik sehari-hari, dimana dalam situasi praktik ketika kecelakaan terjadi
keputusan harus segera dibuat.
Bagaimana menjaga prinsip moral, teori nilai dan penentuan suatu tindakan. Etika
pada hakekatnya berkaitan dengan falsafah dan moral, yaitu mengenai apa yang
dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam kurun waktu tertentu, karena etika
bisa berubah dengan lewatnya waktu. Etika khusus adalah etika yang
dikhususkan bagi profesi tertentu, misalnya etika kedokteran, etika rumah sakit,
etika kebidanan, etika keperawatan, dll.
Guna etika adalah memberi arah bagi perilaku manusia tentang:

 Apa yang baik atau buruk


 Apa yang benar atau salah, hak dan kewajiban moral (akhlak)
 Apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.

Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi yang bersangkutan di masyarakat. Norma-norma tersebut berisi
petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan
profesinya, dan larangan-larangan, termasuk ketentuan-ketentuan apa yang boleh
dan tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh anggota profesi, tidak hanya
dalam menjalankan tugas profesinya, melainkan berkaitan juga dengan tingkah
lakunya secara umum dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat.
Secara umum tujuan merumuskan kode etik adalah untuk kepentingan anggota
dan organisasi, meliputi :

1) Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi.


2) Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3) Meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4) Meningkatkan mutu profesi.

Dimensi kode etik meliputi:

1) Anggota profesi dan klien;


2) Anggota profesi dan system;
3) Anggota profesi dan profesi lain;
4) Semua anggota profesi.

Prinsip kode etik terdiri dari:

1) Menghargai otonomi;
2) Melakukan tindakan yang benar;
3) Mencegah tindakan yang dapat merugikan;
4) Memperlakukan manusia secara adil;
5) Menjelaskan dengan benar;
6) Menepati janji yang telah disepakati;
7) Menjaga kerahasiaan.

Kode Etika Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan oleh layanan


kesehatan. Pelayanan kebidanan tergantung bagaimana struktur sosial budaya
masyarakat dan termasuk kondisi sosial ekonomi, sosial demografi.
Parameter sosial demografi dalam pelayanan kebidanan, antara lain :

a. Perbaikan status gizi bayi


b. Cakupan pertolonggan persalinan, menurut angka kematian Ibu, menurunnya
angka kelahiran bayi, cakupan penanganan kasus beresiko, meningkatkan
cakupan pemeriksaan antenatal.

Bidan sebagai tenaga pemberi jasa pelayanan harus menyiapkan diri untuk
mengantisipasi perubahan kebutuhan masyarakat atau pelayanan kebidanan.
Keadilan dalam sumber daya pelayanan dimulai dari :

a. Pemenuahan kebutuhan klien sesuai


b. Sumber daya pelayanan dalam kebidanan untuk meningkatkan pelayan
kebidanan
c. Keterjangkauan tempat pelayanan.Tingkat ketersediaan ini merupaka syarat
utama untuk terlaksananya pelayan kebidanan. Sikap bidan harus tanggap
terhadap klien, sesuai kebutuhan klien, tidak  membedakan pelayanan
siapapun.

Pelaksanaan Kode Etika dalam Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan di suatu institusi memiliki norma dan budaya yang unik.
Setiap institusi pelayanan memiliki norma sendiri dalam memberikan pelayanan
yang terdiri dari beberapa praktisi atau profesi kesehatan. Walaupun demikian
subjek pelayanan hanya satu, yaitu manusia atau individu. Sehingga setiap
individu harus jelas batas wewenangnya.

Garis besar yang dapat disimpulkan dari etika adalah kumpulan asas atau nilai
yang berkenaan dengan akhlak, sedangkan etiket adalah sopan santun. Moral
merupakan nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Hukum berhubungan erat
dengan moral. Hukum membutuhkan moral, hukum tidak mempunyai arti, kalau
tidak dijiwai oleh moralitas. Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issue
utama di berbaai tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para
praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah proses
dari berbagai dimensi.

Hal tersebut membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan
keluarganya. Screening antenatal, pelayanan intrapartum, perawatan intensive
pada neonatal, dan pengakhiran yang profesional dan akuntabilitas serta aspek
legal dalam pelayanan kebidanan kode etik profesi bidan merupakan suatu
pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan
profesional bidan.

Anda mungkin juga menyukai