NIM : 185040207111115
Kelas : D
Caranya klik dan pilih draw shape, lalu kombinasikan warnanya, untuk
RGB dapat diganti menjadi softwafeinfrared, nearinfrared dan green. Lalu
masukan keterangan sesuai dengan warna yang muncul. Setelah selesai simpan
file, jika ada dua area yang sama dapat di merge untuk menjadi satu.
Selanjutnya simpan signaturenya di local disk paling luar. Setelah itu dapat
langsung mengklasifikasikan lahan menggunakan maximum likehood
classification, tools ini dapat membaca pixel yang sama dengan yang sudah ada
di training sample manager. Kemudian beri label sesuai dengan valuenya,
berikan keterangan dengan klik add field -> tipe text -> pilih edit -> masukan
keterangannya menyesuaikan dengan value di training sample manager. Setelah
itu sesuaikan warna sesuai hasil dari memasukkan keterangan tersebut.
Selanjutnya kita dapat memotong sesuai dengan batas administrasi ataupun
sesuai keinginan kita.
Bisa membuat layout dengan hasil berupa cipek dan bisa menghitung
cadangan karbon, dan ini langka-langkanya:
1. Buka arctoolbox -> combine, tools ini dapat memudahkan kita untuk
membandingkan dua data rasters yang berbeda.
2. Lalu masukkan data rasters -> klik kanan layer combine -> pilih open
atribut table
3. join data atribut dari 2 tahun dengan cara klik tabel option -> klik join.
Pada box 1 pilih batu klas 1, lalu box ke 2 pilih batu klasifikasi 2002, dan
di box 3 pilih value dan tekan ok.
4. Setelah itu lakukan langkah join kembali dengan box 1 pilih opsi batu klas
2. Agar data menjadi satu data, maka perlu mengexport data, yaitu
dengan klik kanan -> export data beri nama menjadi hasil 2002-2019 ->
klik ok.
5. Untuk membandingkan data, perlu mengetahui yang namanya cell size,
dengan cara klik kanan pada layer hasil dan pilih properties-> source.
Add field kembali dengan nama luasan_ha, buat tipe plot agar data yang
dihasilkan ada koma, setting precisionnya sebesar 50 dan scalenya 2 ->
klik ok.
6. Selanjutnya Kita perlu menghitung luasannya dengan cara luasan satu
pixel dikalikan dengan count. Caranya yaitu klik kanan -> field calculator -
> count dan dikalikan dengan 225, apabila satuannya masih m2 maka
perlu diubah menjadi ha terlebih dahulu lalu pilih ok.
7. Setelah itu buka database (DBF) dengan bantuan excel, agar database
tidak rusak maka kita perlu copy excelnya ke file yang baru. Lalu rangkum
dengan cara blok all cell -> klik insert -> pivot table -> pilih new
worksheet. Setelah muncul pivot, masukkan data row tahun 2019, dan
data columnnya tahun 2002, value di luasan hektar. Dari sini kita dapat
mengetahui dan memilah data yang masuk akal. Lalu dapat dilihat
perubahan lahan dari tahun 2002-2019. Setelah itu simpan file.
1. Buat atribut, dengan open atribute tabel-> buat field baru yang berisi
perubahan lahan
2. Ubah simbologi: klik kanan-> properties-> symbology. Value field: 0219,
warna dibuat random namun harus kontras,heading diubah menjadi
perubahan lahan.
3. Pilih layout view-> zoom to layer, tambahkan informasi atau bahan
administrasi sehingga tidak terlihat seperti peta buta.
4. Tambahkan skala, arah mata angin, legenda dan judul peta sesuai
keinginan pada option insert.
5. Simpan dalam bentuk JPEG: klik file-> export Map-> pilih format jpeg->
save.
1. Open atribut table-> add field cadangan karbon dengan tipe plot, setting
presisi menjadi 50 dan scale 2
2. Klik kanan-> edit feautures-> masukan data karbon yang ada
3. Save edits
4. Hitung C Stock 2019: Add field-> landuse C stock-> buat plot presisi 50,
scale 2
5. Pilih field calculator-> Count, Number-> *[Count]*(15*15/10000)*[C
Stock]-> Ok Selanjutnya buka database C Stock 2019 dan 2002 dan
satukan di worksheet yang baru agar data tidak rusak. Selanjutnya buat
chart berdasarkan data yang ada.