A. Penegakan Hukum
penerapan diskresi yang menyangkut membuat keputusan yang tidak secara ketat
diatur oleh kaidah hukum, akan tetapi mempunyai unsur penilaian pribadi. Secara
memiliki kompleksitas dalam sistem hukum dan hubungan antara sistem hukum
1
Siti M. Hutagalung, “Penegakan Hukum di Indonesia: Apakah Indonesia Negara Hukum?”,
Sociae Politaes, terdapat dalam PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA: APAKAH INDONESIA
NEGARA HUKUM? (researchgate.net), diakses tanggal 9 September 2022, pukul 23.04 WIB.
dengan sistem politik, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Setiap variabel
penegakan hukum merupakan harmonisasi antara nilai dan kaidah serta dengan
Sebuah sistem penegakan hukum sangat dipengaruhi oleh aparat hukum yang
integritasnya. Apabila mental para penegak hukum tersebut tidak baik maka
2
Ibid.
hukum dalam upaya penegakan hukum, seringkali hukum sukar ditegakkan
dengan baik karena kurangnya fasilitas seperti tenaga manusia yang kurang
terampil, organisasi yang kurang baik, peralatan yang kurang memadai, dan
sebagainya.
1. Faktor Hukum
dilanggar akan mendapatkan sanksi yang tegas dan nyata. Sumber lain
3
Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Raja Grafindo,
Jakarta, 2003, hlm. 7.
berfungsi mengatur tingkah laku manusia dengan tujuan untuk ketentraman
bisa menemukan beberapa teori yang berbeda dari setiap individu. Contoh,
adalah suatu peraturan tertulis yang dibuat oleh yang berwenang yang bersifat
Timbulnya hukum karena adanya sumber materiil dan formil. Sumber hukum
materiil adalah sumber hukum yang menentukan isi kaidah hukum, terdiri atas
bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan hukum itu berlaku, terdiri atas
4
Satjipto Raharjo, Penegakan Hukum Sebagai Tinjauan Sosiologis, Genta Publishing,
Yogyakarta, 2009, hlm. 25.
yang merupakan Undang-Undang karena pembuatannya, misalnya dibuat oleh
dalam arti materiil adalah setiap keputusan pemerintah yang menurut isinya
dalam tiga tahap. Tahap pertama, fungsi hukum sebagai alat ketertiban dan
keteraturan masyarakat. Hal ini dimungkinkan karena sifat dan watak hukum
masyarakat. Menunjukkan mana yang baik dan mana yang buruk melalui
mewujudkan keadilan sosial lahir batin. Hukum dengan sifat dan wataknya
yang antara lain memiliki daya mengikat baik fisik maupun psikologis. Tahap
daya mengikat dan memaksa dari hukum, juga dapat dimanfaatkan atau
2. Faktor Masyarakat
5
Ibid.
Secara bentuk masyarakat dapat dibedakan menjadi dua tingkat
pola yang spontan dinilai lebih kreatif baik secara pemikiran maupun pola
yang baku dan banyak perencanaan yang disengaja. Penegakan hukum berasal
masyarakat. Oleh karena itu, dipandang dari sudut tertentu maka masyarakat
sebagai pribadi). Salah satu akibatnya adalah bahwa baik buruknya hukum
tersebut.
6
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Liberty, Yogyakarta, 2009, hlm.145.
Masalah kesadaran dan kepatuhan hukum masyarakat bukanlah semata-
sosiologi hukum ini masih perlu pula diuji terhadap falsafah politik
3. Faktor Kebudayaan
dengan lainnya, namun setiap kebudayaan memiliki sifat hakikat yang berlaku
umum bagi semua kebudayaan dimana pun juga. Sifat hakikat kebudayaan
tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang
7
Ibid.
8
Yulies Tina Masriani, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2004, hlm.13.
bersangkutan; dan kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan
tingkah lakunya.
spiritual atau non materiel. Sebagai suatu sistem, maka hukum mencakup
mengenai apa yang dianggap baik (sehingga dianut) dan apa yang dianggap
cukup dan seterusnya. Kalau hal-hal itu tidak tepenuhi, maka mustahil
9
Ibid.
penegakan hukum akan mencapai tujuannya. Suatu masalah yang erat
hubunagnnya dengan sarana dan fasilitas adalah soal efektivitas dari sanksi
dari adanya sanksi-sanksi tersebut adalah agar dapat mempunyai efek yang
dijatuhi hukuman karena pernah melanggar. Sanksi negatif yang relatif berat
atau diperberat saja, bukan merupakan sarana yang efektif untuk dapat
dengan berpegang dengan cara yang lebih efektif dan efisien sehingga biaya
panjang.10
dapat berjalan dengan lancar dan adil. Beberapa penegak hukum dimaksud
a. Pejabat Kepolisian
10
Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007,
hlm.154.
11
Alvin S. Johnson, Sosiologi Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2004, hlm.194.
dengan pemerintahan karena salah satu fungsi pemerintahan adalah
berbeda. Polisi adalah bagian dari kesatuan POLRI. Polisi juga disebut
sebagai pranata umum sipil yang mengatur tata tertib dan hukum. Pada
b. Jaksa
bersyarat; dana melengkapi berkas perkarater tentu dan untuk itu dapat
c. Hakim
serta hakim mahkamah. Selain itu, hakim adalah bagian dari suatu organ
dan tanggung jawab agar hukum dan keadilan harus ditegakkan. Seorang
dengan alasan bahwa hukumnya kurang jelas atau tidak ada) dan tidak
amandemen ketiga UUD 1945 Pasal 24 ayat (1) dan ayat (2). Profesi
Mahkamah Agung.
merugikan diri sendiri maupun orang lain, maka dari itu kekerasan bisa dikatakan
suatu kejahatan karena resiko yang ditimbulkan dari tindakan tersebut tidak
berakhir positif. Kekerasan bukan merupakan hal yang baru terjadi dimasyarakat,
didalam Pasal 170 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana menyatakan
bahwa :12
orang atau barang, dihukum penjara selama-lamanya lima tahun enam bulan”.
suatu tindak pidana kejahatan berupa kekerasan yang dapat dihukum dan diadili
sesuai dengan aturan yang berlaku. Sebelum jauh kita membahas mengenai apa
itu tindak pidana kekerasan, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu
12
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
apa yang dimaksud dengan tindak pidana. Istilah yang biasa digunakan didalam
hukum pidana yaitu “tindak pidana”. Istilah ini muncul dan tumbuh dari kalangan
Meskipun kata “tindak” lebih pendek dari “perbuatan” tapi “tindak” tidak
menunjuk pada hal yang abstrak seperti perbuatan, tetapi hanya menyatakan
Tindak pidana dapat disamakan dengan istilah Inggris yaitu criminal act. Pertama,
karena criminal act ini juga berarti kelakuan dan akibat, atau dengan kata lain
akibat dari suatu kelakuan yang dilarang oleh hukum. Kedua, karena criminal act
liability atau responsibility. Jadi untuk dapat dipidananya seseorang selain dari
orang itu melakukan tindakan pidana orang itu juga harus mempunyai kesalahan
(guilt).14
merupakan suatu tindakan atau tingkah laku dari seseorang atas kehendak sendiri
atau pun orang lain yang dilakukan olehnya dan kelakuan tersebut merupakan
sendiri. Setelah mengetahui apa yang dimaksud dari pengertian tindak pidana
13
Kartini Kartono, Patologi Sosial, Rajawali, Jakarta, 2005, hlm. 23-25.
14
Thomas Santosa, Teori-Teori Kekerasan, Ghalia Indonesia, Surabaya, 2002, hlm. 22.
maka kita akan berlanjut memahami apa yang dimaksud dengan kekerasan.
yang dapat mengakibatkan kerugian terhadap diri sendiri maupun orang lain,
perbuatan dengan memanfaatkan kekuatan fisik yang lebih besar, yang ditujukan
terhadap orang-orang yang mengakibatkan orang lain (fisiknya) tidak mampu dan
tidak berdaya. Dalam hal ini bentuk pembuat penyuruh sendiri yang ditujukan
pada fisik orang lain (manus manistra), sehingga orang menerima kekerasan fisik
ini tidak mampu berbuat lain atau tidak ada pilihan lain selain apa yang
secara individual menurut John Conrad dapat dibagi dalam beberapa kelompok,
yakni pertama, dalam situasi tertentu kekerasan adalah merupakan cara hidup
fun), kekerasan seperti ini biasanya dilakukan oleh remaja dalam bentuk
vandalisme.
ekonomis dan politis dari suatu organisasi yang tersusun dan terorganisir
dengan baik.
C. Demontrasi
sebagai bentuk ungkapan atas kondisi yang tengah terjadi. Aksi adalah bagian
dari pola gerakan sosial dalam bentuk kolektif untuk mendorong atau menolak
aspirasi masyarakat yang hak-haknya dicabut atau terancam untuk dicabut. Sudut
berujung pada tindakan anarki.Demontrasi yang berujung pada aksi anarki dipicu
karena demonstran merasa bahwa aspirasinya tidak didengar dan tidak ditanggapi.
Aparat yang bertugas mengamankan keadaan aksi massa dalam keadaan tertentu
dinilai tidak mampu menjalankan amanah dari rakyat. Nilai aksiologis tindak
19
D. Tribowo, Gerakan sosial: Wahana civil society bagi demokratisasi, Pustaka LP3ES
Indonesia, Jakarta, 2006, hlm. 157.
20
Ibid.
anarki dari cara demonstrasi dianggap sangat merugikan dan mengancam hak
orang lain. Namun, nilai positif yang dapat diambil adalah terjalinnya komunikasi
antara pemerintah dan rakyat yang masif diketahui juga sebagai kritik terhadap
masyarakat.21
memanfaatkan ruang publik atau dipahami sebagai ‘ruang sosial’ yang terbuka
dan, di mana dalam ruang ini masyarakat dapat menyampaikan pendapat atau
sama kepada setiap masyarakat agar memiliki akses dan peluang untuk
langsung oleh masyarakat dalam menggunakan hak nya sebagai kontrol sosial.
23
Secara etimologi istilah demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat (demos
rakyatnya turut serta memerintah dengan wakilnya, atau bisa disebut dengan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sebanding terhadap semua
warga negaranya.24
bentuk pemerintahan yang mana warga negara menggunakan hak yang sama tidak
secara pribadi, tetapi melalui para wakil yang berada di lembaga Dewan
23
Ernest Mandel, Teori Organisasi Lenin, Pena Hikmah, Jakarta, 2012, hlm. 27.
24
Ibid.
dan rakyat juga mengontrol terhadap pelaksanaan kebijakan baik yang dilakukan
secara langsung oleh rakyat maupun perwakilan melalui lembaga legislatif. Oleh
tahapan agar unjuk rasa yang dilakukan mempunyai dasar atau sebab yang jelas
menjelaskan kondisi yang dialami oleh masyarakat atau konisi yang tengah
baik dari akar maslah hingga dengan dampak dari suatu masalah. Diskusi ini
dalam suatu wadah yang berbentuk front atau aliansi. Front atau aliansi
apa yang akan disuarakan dan kepada siapa tuntutan ini ditujukan. Serta
D. Kepolisian
berbagai hal yang berkaitan dengan polisi, termasuk pengertian kepolisian. Hanya
saja defenisi tentang kepolisian tidak dirumuskan secara lengkap karena hanya
menyangkut soal fungsi dan lembaga polisi sesuai yang diatur dalam peraturan
segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan
(KBBI), arti kata polisi adalah suatu badan yang bertugas memelihara keamanan,
ketentraman, dan ketertiban umum (menangkap orang yang melanggar hukum),
menjaga keamanan dan ketertiban). Istilah “polisi” pada semulanya berasal dari
Seperti diketahui di abad sebelum masehi negara Yunani terdiri dari kota-kota
yang dinamakan “Polis”. Jadi pada jaman itu arti “Polisi” demikian luasnya
dewanya. Di karenakan pada jaman itu masih kuatnya rasa kesatuan dalam
Selain itu di Jerman dikenal kata “Polizey” yang mengandung arti luas yaitu
Di Indonesia istilah “polisi” dikemukakan oleh salah satu pakar ilmu hukum
yang bernama Dr. Sadjijono, menurut Sadjijono istilah “polisi” adalah sebagai
organ atau lembaga pemerintah yang ada dalam negara, sedangkan istilah
“Kepolisian” adalah sebagai organ dan sebagai fungsi. Sebagai organ, yakni suatu
25
Sadjijono, Hukum Kepolisian, Perspektif Kedudukan Dan Hubungan Dalam Hukum
Administrasi, Laksbang Pressindo, Yogyakarta, 2006, hlm. 6.
lembaga atas kuasa undang-undang untuk menyelenggarakan fungsinya, antara
dapat dimaknai sebagai berikut: istilah polisi adalah sebagai organ atau lembaga
pemerintah yang ada dalam negara. Sedangkan istilah Kepolisian sebagai organ
dan fungsi. Sebagai organ, yakni suatu lembaga pemerintah yang terorganisasi
dan terstruktur dalam ketatanegaraan yang oleh undang-undang diberi tugas dan
fungsi menunjuk pada tugas dan wewenang yang diberikan undang-undang, yakni
dalam rangka penegakan hukum. Dan apabila dikaitkan dengan tugas maka
intinya menunjuk pada tugas yang secara universal untuk menjamin ditaatinya
26
Ibid.
27
Sadjijono, Fungsi Kepolisian Dalam Pelaksanaan Good Govenance, Laksbang Pressindo,
Yogyakarta, 2005, hlm. 39.
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik
oleh atau kuasa undang-undang secara khusus ditentukan untuk satu lingkungan
undang yang menjadi dasar hukumnya. Fungsi kepolisian dari dimensi sosiologis,
rangka usaha ikut serta aktif menciptakan terwujudnya situasi dan kondisi
ketentraman umum.
28
Awaloedi Djamin, Administasi Kepolisian Republik Indonesia: Kenyataan dan Harapan,
POLRI, Bandung, 2015, hlm. 255.
29
Ibid.
b. Penyidikan, merupakan serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan
2. Menegakkan hukum.
dan negara.
peraturan negara.
polisi dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana juga diatur
pidana;
pidana;
30
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
31
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
2. Melakukan tindakan pertama pada saat ditempat kejadian;
tersangka;
7. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
pemeriksaan perkara;
kejahatan tampaknya begitu mudah kita sering dengar dan lihat di beberapa
media, baik media masa maupun media elektronik, juga kita alami dalam
kekerasan kolektif mulai dari antar pelajar, antar kampung bahkan pada saat
Apabila dilihat dalam aspek filosofi, bahwa tujuan dari syara dalam
menetapkan hukumnya ada lima hal atau yang kita sering sebut dengan maqasidu
alsyari’ah yaitu lima hal yang harus di jaga keeksistensiannya dalam kehidupan
manusia. Hal inilah yang disebut hukum Islam yang disyariatkan oleh Allah Swt
Kebutuhan Pelengkap).33
Tahsiniyyat adalah sesuatu yang diperlukan oleh norma dan tatanan hidup,
serta berperilaku menurut jalan yang lurus. apabila hal-hal itu tidak ada, tidak
berarti merusak keharmonisan kehidupan manusia seperti ketika tidak adanya hal
yang bersifat dhruriyah. juga tidak ditimpa kepayahan ketika tidak adanya hal
yang bersifat hajjiyyah. hanya saja kehidupan mereka bertentangan dengan akal
yang sehat dan naluri yang suci. hal-hal yang bersifat tahsiniyyat berpangkal dari
akhlaq mulia, tradisi yang baik dan segala tujuan perikehidupan manusia menurut
32
Said Aqil Husin Al-Munawar, Hukum Islam dan Pluralitas Sosial, Pena Madani, Jakarta,
2004, hlm. 19.
33
Abdul Wahab Khalaf, Ilmu Ushulul Fiqh, Gema Risalah Press, Bandung, 2007, hlm. 358.
jalan yang paling baik. Apa yang disyariatkan oleh Islam terhadap tahsiniyyat
manusia yaitu hal-hal yang bersifat kebutuhan manusia, bertitik tolak pada
sesuatu yang membuat indah kondisi manusia, juga membuat hal itu sesuai
dengan tuntutan norma dan akhlak mulia. dalam berbagai masalah, Islam
elok dan indah. Hukum-hukum itu dapat membiasakan manusia pada kebiasaan
yang paling baik dan memberi petunjuk manusia kepada jalan yang paling baik
kaum wanita. Pada waktu terjadi peperangan, Islam melarang penyiksaan dengan
orang yang tidak bersenjata, dan membakar orang hidup-hidup atau sesudah mati.
Dalam lapangan akhlak dan sendi-sendi keutamaan, Islam telah menetapkan atau
mengajarkan hal-hal yang dapat mendidik individu dan masyarakat, agar dapat
berjalan bersama pada jalan yang paling lurus. Sebab, di Dalam aspek
memelihara lima jagat kehidupan. Kelima hal itu yaitu menjaga eksistensi agama,
ditinjau, disamping dapat mengancam eksistensi tubuh dan jiwa seseorang pada
34
Ibid.
35
Chairil A. Adjis, Kriminologi Syari’ah, RM Books, Jakarta, 2008, hlm. 44.
tindakan kekerasan kolektif tersebut, juga dapat mengancam stabilitas keamanan
dan ketertiban masyarakat umum. Oleh karena itu, kalau tindakan kekerasan
kolektif tersebut tidak dicegah, maka kejahatan dan tindakan kriminal akan lebih
merajalela pada perbuatan yang lebih tragis yang dapat menghilangkan nyawa
atas orang yang melakukan kejahatan tersebut. Dalam kejahatan yang dilakukan
secara kolektif itu, maka semua pelaku mendapat sanksi atau hukuman sesuai
dengan apa yang dilakukannya masing-masing, baik secara turut secara langusng
maupun secara tidak langsung. Firman tersebut terdapat dalam QS. al-Baqarah:
َو َلُك ْم ِفى ٱْلِقَص اِص َحَيٰو ٌة َٰٓيُأ۟و ِلى ٱَأْلْلَٰب ِب َلَع َّلُك ْم َتَّتُقوَن
Artinya: Dan dalam qisas itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai
anak Adam, yaitu Qabil yang pada waktu itu membunuh saudaranya Habil.
mengancam tubuh dan jiwa manusia, yang dilakukan oleh dan terhadap anak-
anak manusia itu sendiri, berlangsung terus hingga sekarang. Islam memiliki
36
Alie Yafie, Ensiklopedia Hukum Pidana Islam, PT Khalisma Ilmu, Jakarta, 2008, hlm. 24.
konsep yang signifikan untuk menanggulangi masalah kejahatan yaitu konsep
kriminolog modern saat ini. Konsep ini terbukti dengan dasar-dasar asasi bahwa
terhadap kerusakan sosial, jadi solusi nyata hal ini adalah menyebarluaskan nilai-
nilai kohesif dengan bentuk dan mekanisme sosial yang relevan untuk mencapai
suatu masyarakat yang kohesif. Hal ini merupakan alasan yang kuat bahwa nilai
berlandaskan pada premis yang salah, namun Islam memiliki pandangan yang
unik terhadap masyarakat dan individu. Filosofi ini, dapat dideskripsikan secara
atas kapal, sebagian mereka berada di atas dek dan sebagian mereka berada di dek
bawah. Orang-orang yang berada di dek bawah jika memerlukan air harus
melewati dek atas. Orang-orang yang berada di atas dek menolak menggunakan
air, sehingga orang-orang pada dek bawah kapal memutuskan untuk membuat
lubang di lantai kapal dan mengambil air dari laut. Maka, Rasulullah Saw
37
Ibid.
bagian bawah kapal dari membuat lubang, maka kapal akan karam dan orang-
bagian dari masyarakat dan masyarakat adalah bagian dari individu. Hal ini
Perbuatan, nilai dan perilaku tertentu dari seorang individu di dalam sebuah
38
Ibid.