Anda di halaman 1dari 4

SISTEM REPRODUKSI

ANALISIS
pada pengamatan yang kami lakukan, baik pada katak, burung merpati
maupun mencit, kami mengamatinya dengan memperhatikan gonad jantanya, kemudian
saluran reproduksi, lalu kalenjar asesori yang dimilikinya.
Berdasarkan pengmatan yang kami lakukan terhadap katak, dengan bantuan lup kami
menemukan adanya testis yang berjumlah sepasang yang terletak di rongga abdomen,
kemudian vas efferens, vesikula semunalis. Juga terdapat kalenjar adrenal.
Sedangkan pengmatan yang kami lakukan terhadap merpati jantan, dengan bantuan
lup kami menemukan adanya testis yang berjumlah sepasang yang terletak di rongga
abdomen dengan ukuran yang berbeda, terdapat epididimis yang berwarna putih kekuning
kuningan, kemudian vas defferens dan kloaka. Pada pengamatan pada burung merpati ini
kami tidak menemukan adanya kalenjar yang mendukung sistem reproduksinya.
Sedangkan pengmatan yang kami lakukan terhadap mencit jantan, dengan bantuan lup
kami menemukan adanya sepasang vesikula seminalis yang dibawahnya terdapat kelenjar
koagulasi. Kemudian juga terdapat ampulla yang langsung berhubungan dengan vas deferens
kanan dan kiri, dimana diantara kedua vas deferens kanan dan kiri tersebut terdapat kantung
kemis, dan tepat dibawah katug kemis ini terdapat kalenjar prostat yang berjumlah sepasang,
lalu dibawahnya terdapat uretra yang langsung berhubungan dengan kalenjar bulbouretra.
kalenjar bulbouretra diapit/diiring oleh testis di sebelah kanan dan kiri kalenjar bulbouretra.
testis yang berjumlah sepasang yang terletak di rongga kemudian nampak epididimis dengan
bagain-bagiannya, yakni bagian kopus, karpus, dan caudanya yang berwarna putih kekuning
kuningan, kemudian vas defferens dan kloaka. Dan juga ada penis sebagai organ
kopulatorisnya.

PEMBAHASAN
KATAK
Sistem reproduksi katak jantan tersusun atas kelenjar gonad berupa testis sebagai
tempat produksi, saluran reproduksi (ductus wolfii atau mesonephridicus), vesikula seminalis
sebagai tempat untuk menyalurkan gamet jantan yang telah terbentuk untuk dikeluarkan dari
tubuh katak jantan, serta ditemukan pula badan lemak (korpus adiposum) dalam
sistemreproduksi katak jantan.Testis pada katak jantan terlihat jelas pada pengamatan yang
kami lakukan, testis berbentuk silindris kecil, dan berjumlah sepasang berwarna kekuningkuningan dan terletak pada daerah rongga abdomen katak jantan, testis ini terikat di dinding
tubuh bagian dorsal oleh selaput jaringan ikat yang disebut dengan mesorkhium (Tenzer,
171).
Saluran reproduksi (duktus genitalis) pada hewan anamniota termasuk didalamnya
amphibi yang dalam hal ini adalah katak, duktus mesonefros nya sebelum memasuki kloaka

mengalami pelebaran membentuk vesikula seminalis yang berfungsi untuk menyimpan


sperma sementara. Sedangkan epididimisnya merupakan saluran yang berkelok-kelok
(Tenzer:2001).
Sistem reproduksi pada katak dimulai dari testis, didalam testis ini dibentuklah sel-sel
spermatozoa didalam lobus-lobus pada tubulus seminiferus, pembentukan testis ini dibantu
oleh hormon testosteron yang disekresikan oleh sel-sel leydig diantara lobus-lobus tersebut.
Selanjutnya sperma dikeluarkan dari testis menuju saluran reproduksi katak jantan yakni
ductus wolfii menuju vesikula seminalis dan selanjutnya dikeluarkan menuju kloaka
(Soewolo, 2003).
Burung Merpati
Pada hewan jantan terdapat sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat
disebelah anteriornan ren disuatu alat penggantung. Testes sebelah kanan lebih kecil dari pada
yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vasdeverensia sejajar dengan ureter ynag
berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesicula seminalis yang merupakan
gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat penampungan sementara sperma sebelum
dituangkan melalui papil yang terletak pada cloaka pada beberapa spesies memiliki penis
sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka hewan betina.
Berikut merupakan Organa genetika muscularis masculine pada merpati:
a) Testis, berbentuk oval, warna keputihan, terletak di ventral lobus renis yang paling
oranial, jumlahnya sepasang, pada masa kawin kelamin membesar dan berfungsi
sebagai penghasil sperma.
b) Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis.
Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil,
duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang
disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi
membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.
Duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktus
deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter.
c) Epididymis: berjumlah sepasang, kecil, terletak pada sisi dorsal testis, berupa saluran
spermatozoid. Epidermis ini terdiri dari kaput, korpus dan kauda
d) Ductus defferens: berjumlah sepasang, pada burung muda kelihatan lurus, sedang
pada burung tua tampak berkelak-kelok, berjalan ke caudal menyilang ureter,
kemudian bermuara di dalam cloaca.
e) Mesorchium. Merupakan penggantung testis, berasal dari derivat peritoneum.
Jadi, saluran sperma pada Burung Merpati adalah dari testis yang berwarna putih, kemudian
ke epididimis untuk proses aktivasi sel -sel sperma, vas deferens, kloaka dan akhirnya melewati penis saat
akan menyalurkannya ke tubuh betina. Sedangkan Pada waktu kopulasi, maka kloaka kedua
jenis burung saling di tempelkan kuat-kuat, sehingga sperma yang keluar pada waktu
ejakulasi langsung masuk kedalam proctodeum hewan betina, untuk kemudian meneju ke
oviduct (Tenzer:2001)

MENCIT

Sistem reproduksi Mencit jantan tersusun atas organ genital eksternal dan
internal. Pada organ genital eksternal terdapat terdapat penis yang digunakan sebagai alat
kopulasi sebagian besar hewan mamalia. Sedangkan organ genital internal terdapat Testis
berjumlah dua buah yang satu terletak pada bagian kanan kelenjar bul bourethra dan satu
di sebelah kirinya. Testis berada dalam rongga perut dan terletak pada suatu kantong yang
disebut scrotum yang berfungsi sebagai tempat produksi sel gamet jantan juga untuk
sebagai tempat produksinya hormon reproduksi, kemudian juga terdapat epididimis yang
merupakan tempat pemasakan spermatozoa Mencit yang melekat pada sisi posterior
testis, dimana Epidermis ini terdiri dari kaput, korpus dan kauda, selanjutnya terdapat
saluran panjang yang disebut vas deferens yang menghubungkan testis dengan
kelenjar aksesori Vas defferens dengan struktur yang kecil memanjang dan berlekuklekuk. Vas efferens ini juga merupakan saluran halus yang bermuara pada kloaka, dan
juga terdapat uretra yang berfungsi sebagai saluran sperma sekaligus saluran pada sistem
eksresi. Untuk lebih jelas, sistem reproduksi pada mencit ini dapat dilihat pada gambar
2.1.
Di dalam sistem reproduksi Mencit memiliki beberapa kelanjar aksesori seperti
vesikula seminalis dan prostat. Vesikula seminalis terdiri dari dua saluran yang berkelokkelok dengan panjang kurang lebih 15 cm. Sekretnya disimpan didalam kalenjar dan
dikeluarkan sewaktu ejakulasi oleh kontraksi otot polos. Sekret pada kalenjae ini
mengandung globulin, kaya vitamin C, fruktosa, metabolit-metabolit yang penting untuk
nutrisi dan pergerakan sperma. Secara ringkas, saluran dari testis disalurkan melalui
saluran reproduksi dari Testis, kemudian duktus efferens lalu epididimis, kemudian ke
duktus deferens dan akhirnya melewati uretra. Sedangkan prostat menghasilkan cairan
prostat yang dhasilkan sewaktu ejakulasi. Kalenjar prostat ini dibagi menjadi 3 yaitu
mukosa, submukosa, dan kalenjar utama. Kalenjar utama menghasilkan sebagian besar
volume sekresi prostat. Proses sekresi prostat juga tergantung pada testosteron (Soewolo,
2003).

Gambar 2.1: Sperma pada Katak


Sumber: Tenzer, 2001:147

Kesimpulan:
1. Saluran reproduksi amphibi yang disini diwakili oleh kartak sebgai tempat lintasan
jalannya sperma adalah Testis=>duktus efferens=>duktus mesonefros=>kloaka. Dan
dilengkapi dengan adanya kelanjar adreanl.
2. Saluran reproduksi aves yang disini diwakii oleh burung merpati sebgai tempat
lintasan jalannya sperma adalah testis=>duktus efferens=>epididimis=>duktus
deferens=>kloaka
3. Saluran reproduksi mamalia yang disini diwakii oleh mencit sebgai tempat lintasan
jalannya sperma adalah testis=>duktus efferens=>epididimis=>uretra. Dan dilengkapi
dengan kalenjar koagulasi, prostat, dan kelenjar bulbouretra.
DAPUS
Tenzer, A., Handayani, N.,dkk. 2001. Petunjuk Praktikum Perkembangan
Hewan. Malang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas Negeri
Malang (UM).
Tenzer, A., Handayani, N.,dkk. Struktur Perkembangan Hewan (SPH 1)
(Bagian 2). Malang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas
Negeri Malang (UM).
Soewolo,. dkk. 2003. Fisiologi Manusia. Malang:Jica

Anda mungkin juga menyukai