SYNDROME - ARDS) Oleh : Indirwan Buato Kelas Keperawatan C 2016 Devinisi
Sindrom distres respiratorik akut merupakan bentuk
edema pulmoner yang menyebabkan gagal respiratorik akut dan disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas membran alveolokapiler. Cairan terakumulasi dalam interstisium paru-paru dan ruang alveolar. ARDS parah bisa menyebabkan hipoksemia yang sulit disembuhkan dan fatal, tetapi pasien yang sembuh mungkin hanya mengalami sedikit kerusakan paru-paru atau tidak sama sekali (Farid, 2011). Etiologi
1. Beberapa penyebab terjadinya akut respiratori distres
sindrom ialah 2. Syok sepsis , hemoragis, kardiogenik dan analfilatik 3. Trauma ; kontusio pulmonal dan non pulmonal 4. Infeksi : pneumonia dan tuberculosis 5. Koagulasi intravaskuler diseminata 6. Emboli lemak 7. Aspirasi kandungan lambung yang sangat asam 8. Menghirup agen beracun, asap dan nitrogen oksida dan atau bahan korosif 9. Pankreatitis 10. Toksisitas oksigen 11. Penyalahgunaan obat-obatan dan narkotika Patofisiologi Berdasarkan patofisiologinya, ARDS dideskripsikan sebagai gagal nafas akut yang merupakan akibat dari edema pulmoner oleh sebab non kardiak. Edema ini disebabkan oleh karena adanya peningkatan permeabilitas membrane kapiler sebagai akibat dari kerusakan alveolar yang difus. Selain itu, protein plasma diikuti dengan makrofag, neutrofil, dan beberapa sitokin akan dilepaskan dan terakumulasi dalam alveolus, yang kemudian akan menyebabkan terjadinya dan berlangsungnya proses inflamasi, yang pada akhirnya dapat memperburuk fungsi Manifestasi klinik
ARDS biasanya timbul dalam waktu 24 hingga 48
jam setelah kerusakan awal pada paru. Setelah 72 jam 80% pasien menunjukkan gejala klinis ARDS yang jelas. Awalnya pasien akan mengalami dispnea, kemudian biasanya diikuti dengan pernapasan yang cepat dan dalam. Sianosis terjadi secara sentral dan perifer, bahkan tanda yang khas pada ARDS ialah tidak membaiknya sianosis meskipun pasien sudah diberi oksigen. Sedangkan pada auskultasi dapat ditemui ronkhi basah kasar, serta kadang wheezing (Farid, 2011). Komplikasi
Pasien ARDS yang dirawat dengan bantuan
ventilasi mekanis akan mengalami penurunan volume intravaskular serta penekanan curah jantung hingga berakibat penurunan transpor O2 dan kegagalan organ. Lemah, lesu, tak bergairah, seakan di ambang kematian, merupakan gejala umum yang dirasakan pasien ARDS (Farid, 2011). Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium : Selain hipoksemia, gas darah arteri sering
awalnya menunjukkan alkalosis pernapasan. Namun, jika ARDS terjadi dalam konteks sepsis, asidosis metabolik yang dengan atau tanpa kompensasi respirasi dapat terjadi (Harman, 2011). 2. Radiologi : Pada pasien dengan onset pada paru langsung, perubahan fokal dapat terlihat sejak dini pada radiograf dada. Pada paien dengan onset tidak langsung pada paru, radiograf awal mungkin tidak spesifik atau mirip dengan gagal jantung kongestif dengan efusi ringan. 3. Bronkoskopi : Bronkoskopi dapat dipertimbangkan untuk mengevaluasi kemungkinan infeksi pada pasien akut dengan infiltrat paru bilateral. sampel dapat diperoleh dengan bronkoskop bronkus subsegmental dalam dan mengumpulkan cairan yang dihisap setelah meberikan cairan garam nonbacteriostatic (bronchoalveolar lavage; UUPA). Cairan dianalisis untuk diferensial sel, sitologi, perak noda, Penetalaksanaan Medis
1. Inhalasi NO2 (nitric oxide) memberi efek
vasodilatasi selektif pada area paru yang terdistribusi, sehingga menurunkan pirau intrapulmoner dan tekanan arteri pulmoner. 2. Kortikosteroid pada pasien dengan usia lanjut ARDS / ALI atau fase fibroproliferatif, yaitu pasien dengan hipoksemia berat yang persisten, pada atau sekitar hari ke 7 ARDS. 3. Ketoconazole: inhibitor poten untuk sintesis tromboksan dan menghambat biosintesisleukotrienes mungkin bisa digunakan untuk mencegah ARDS Pengkajian
1. Identitas: Identitas pada klien diantaranya: nama, umur, agama,
pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan, dan penanggung biaya. 2. Keluhan utama : Keluhan menyebabkan klien dengan ARDS meminta pertolongan dari tim Kesehatan. 3. Riwayat Kesehatan a. Riwayat penyakit saat ini : Pengkajian ringkas dengan PQRST dapat lebih memudahkan perawat dalam melengkapi pengkajian. b. Riwayat Penyakit Dahulu : Pengkajian yang mendukung adalah dengan mengkaji apakah sebelumnya klien pernah menderita ARDS c. Riwayat Penyakit Keluarga : Secara patologi ARDS tidak diturunkan/tidak? Diagnosa
1. Bersihan Jalan Napas Tidak
Efektif 2. Gangguan Pertukaran Gas 3. Pola Napas Tidak Efektif