Anda di halaman 1dari 6

Hukum Sholat Bagi Orang Sakit

a. Qs.al-imran:191

‫هّٰللا‬
ۚ ‫ض َربَّنَ ا َم ا َخلَ ْقتَ ٰه َذا بَ ا ِطاًل‬
ِ ۚ ْ‫ت َوااْل َر‬
ِ ‫الس مٰ ٰو‬
َّ ‫ق‬ِ ‫الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ َ قِيَامًا َّوقُ ُع وْ دًا َّوع َٰلى ُجنُ وْ بِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي َخ ْل‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬
َ َ‫ُسب ْٰحن‬
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau
dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan
semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
b. Qs.at-tagabun:16
ٰۤ ُ
َ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن‬
َ ِ‫ول ِٕٕى‬ َ ْ‫فَاتَّقُوا هّٰللا َ َما ا ْستَطَ ْعتُ ْم َوا ْس َمعُوْ ا َواَ ِط ْيعُوْ ا َواَ ْنفِقُوْ ا َخ ْيرًا اِّل َ ْنفُ ِس ُك ۗ ْم َو َم ْن يُّو‬
‫ق ُش َّح نَ ْف ِس ٖه فَا‬
16. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan
dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan
barang-siapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang
beruntung.
c.
1. Sholat dalam keadaan duduk
a. Dalil sholat sambil duduk
Berdiri dalam sholat fardhu adalah rukun, tidak boleh ditinggalkan. Berdiri
tidak wajib dalam beberapa keadaan, diantaranya ketika sholat sunnah , ketika
seorang sakit dan memberatkan baginya sholat dengan posisi duduk. Dasarnya
adalah hadist imron bin hushoin-radiyallahu’anhu- bahwasanya Rasulullah-
shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
b. Hukum sholat sambil duduk
Tim Asatid Rumah Fiqih Indonesia, Ustadz Muhammad Saiyid Mahadhir
menjelaskan, mengerjakan shalat dengan posisi duduk dibolehkan dalam
syariat agama. Kekhususan ini diperuntukkan bagi mereka yang sudah berumur
atau sedang dalam kedaan sakit. Maka kewajiban berdiri pada shalat wajib
hukumnya gugur, sehingga shalat fardhu tersebut sah jika dikerjakan degan
duduk atau berbaring.
Rasulullah SAW telah bersabda:
َ " ‫ص لَّى هَّللا ُ علي ه وس لم ق ال‬
‫ص ِّل قَائِمًا فَ إِ ْن لَ ْم ت َْس تَ ِط ْع‬ َّ ِ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ أَ َّن النَّب‬
َ ‫ي‬ ِ ‫روى عمران ابن الحصين َر‬
‫فَقَا ِعدًا فَإِ ْن لم تستطع فعلي جنب‬
" Imran bi Hushain ra. meriwayatkan, bahwa nabi Muhammad saw
bersabda: “Shalatlah dengan berdiri, jika tidak mampu shalatlah dengan duduk,
jika tidak mampu shalatlah dengan berbaring” (HR. Bukhari).

c. Tata cara melakukan sholat dengan duduk


Orang yang tidak mampu berdiri, maka shalatnya sambil duduk. Dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Yang paling utama adalah dengan cara duduk bersila. Namun jika tidak
memungkinkan, maka dengan cara duduk apapun yang mudah untuk
dilakukan.
b. Duduk menghadap ke kiblat. Jika tidak memungkinkan untuk menghadap
kiblat maka tidak mengapa.
c. Cara bertakbir dan bersedekap sama sebagaimana ketika shalat dalam
keadaan berdiri. Yaitu tangan di angkat hingga sejajar dengan telinga dan
setelah itu tangan kanan diletakkan di atas tangan kiri.

d. Cara rukuknya dengan membungkukkan badan sedikit, ini merupakan


bentuk imaa` sebagaimana dalam hadits Jabir. Kedua telapak tangan di lutut.
e. Cara sujudnya sama sebagaimana sujud biasa jika memungkinkan. Jika tidak
memungkinkan maka, dengan membungkukkan badannya lebih banyak dari
ketika rukuk.

f. Cara tasyahud awal dan akhir dengan meletakkan tangan di lutut dan
melakukan tasyahud seperti biasa.

g. mengucapkan bacaan salam sembari menoleh ke kanan terlebih dahulu lalu


ke kiri
2. Sholat Dalam Keadaan Berbaring
a. Dalil sholat sambil berbaring
b. Hukum sholat sambil berbaring
c. Tata cara sholat sambil berbaring
1) Menghadapkiblat
Kedua belah kaki diarahkan kearah kiblat, kemudian kepala
ditinggikan dengan alas bantal sehingga wajah bisa menghadap kearah
kiblat bukan keatas. Ini sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi
dalamkitab Al-Majmu’berikut;

‫ير َوجْ هُ هُ إلَى ْالقِ ْبلَ ِة اَل الي‬


َ ‫ص‬ِ َ‫ض ُع تَحْ تَ َر ْأ ِس ِه َش ْيئًا لِيَرْ تَفِ َع َوي‬
َ َ‫أَنَّهُ يَ ْست َْلقِي َعلَى قَفَاهُ َويَجْ َع ُل ِرجْ لَ ْي ِه إلَى ْالقِ ْبلَ ِة َوي‬
‫السماء‬

Artinya : Hendaknya dia berbaring telentang dan kedua kakinya


menghadap kiblat, dan di bawah kepalanya diberi ganjalan hingga
wajahnya menghadap kiblat, bukan keatas.

2) Bertakbiratulihram
Melakukan Takbiratulihram beserta niat di ucapkan dalam hati dan
bersedekap seperti shalat dalam keadaan berdiri.

3) Membaca Al-Fatiha dan surah pendek


4) Rukuk
Melakukan rukuk dengan menundukkan kepala sedikit seperti hendak
tunduk sebagai syarat rukuk sambil meluruskan kedua tangan kearah lutut.
Jika tidak mampu menggerakan kepala maka dilakukan dengan isyarat
seperti menggerakkan bola mata
5) Iktidal dengan cara meluruskan kedua tangan kearah lutut
6) Sujud
Sujud dilakukan dengan merendahkan kepala lebih sedikit dari rukuk
sambil meluruskan kedua tangan kearah lutut. Jika tidak mampu
menggerakan kepala maka dilakukan dengan isyarat seperti menggerakkan
bola mata

7) Membaca tasyahud dengan meluruskan kedua tangan kearah lutut, dan jari
telunjuk di angkat.

8) Mengucapkan salam di sunahkan berpaling sedikit kekanan dan kekiri


sebagaimana shalat pada umumnya atau berdiri

Anda mungkin juga menyukai