Anda di halaman 1dari 7

Pada Suatu Ketika: Asal Usul Manusia

Oleh Sharon Ovadya

Dahulu kala, muncullah manusia pertama. Pertanyaannya ialah, bagaimana manusia


tersebut muncul? Apakah manusia diciptakan oleh Tuhan? Apakah manusia hasil evolusi dari
suatu spesies? Apa arti evolusi itu sendiri? Apa tujuan manusia mencari tahu asal usulnya?
Apa yang akan diperoleh dari mengetahui asal usul manusia? Sebagai manusia, kita memiliki
rasa penasaran dan keingintahuan. Akibatnya, kita mencoba untuk mencari jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan kita sendiri. Di sini, saya akan membahas tentang berbagai teori
mengenai teori asal usul manusia. Walaupun terkadang keingintahuan kita membawa kita ke
situasi yang tidak diinginkan atau diharapkan, rasa penasaran kita-lah yang membuat kita
berkembang dan menjadi lebih maju sebagai suatu spesies. “Psikolog juga setuju bahwa
keingintahuan bukan tentang memuaskan kebutuhan pokok, seperti lapar atau haus,
melainkan, pada dasarnya termotivasi.” (Sitompul, 2020)

Sebelum teori evolusi Darwin, ada teori evolusi oleh Jean-Baptiste Lamarck. Pada
teorinya, ada dua gagasan. Menurut Lamarck, dulu jerapah berleher pendek. Namun, karena
jerapah ingin menggapai daun yang berada di pohon, lehernya perlahan-lahan menjadi
panjang. Gagasan ini adalah “use and disuse”, artinya bagian tubuh yang sering digunakan
akan berkembang, dan yang tidak digunakan akan tereduksi. Gagasan kedua Lamarck adalah
“inheritance of acquired characteristic”, yang berarti modifikasi pada tubuh individu bisa
diwariskan kepada keturunannya. (Julianti, 2021) Tetapi, pada akhirnya, teori Lamarck
terbukti salah.

Teori evolusi Lamarck dibantah oleh eksperimen yang dikerjakan oleh August
Weismann. Ia bereksperimen terhadap 68 ekor tikus, di mana ekor tikus-tikus tersebut
dipotong lalu dikawinkan dengan yang lain. Ekor anak-anak tikus tetap panjang, yang
membuat Weismann melakukan eksperimen kedua terhadap generasi kedua tikus-tikus
tersebut. Setelah mengulang beberapa kali sampai generasi ke-5, hasilnya tetap sama, yang
berkontradiksi dengan teori yang dirumuskan oleh Lamarck. Eksperimen Weismann sukses
menyimpulkan bahwa informasi hanya diwariskan melalui sel gamet, bukan sel somatik.
(Julianti, 2021)
Salah satu teori asal usul manusia yang paling dikenal adalah teori evolusi (tentang
seleksi alam dan adaptasi) yang digagaskan oleh Charles Robert Darwin, atau yang lebih
dikenal sebagai Charles Darwin. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), evolusi
berarti perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan
(sedikit demi sedikit). Darwin lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris pada 12 Februari,
1809.

Pada 27 Desember tahun 1831, Darwin berlayar dengan kapal HMS Beagle dari
Plymouth, Inggris. Di sini, Darwin tidak berlayar sebagai naturalis, tetapi dengan kapten
Robert Fitzroy sebagai pendampingnya. Sebagian besar dari perjalanannya dihabiskan saat
mereka berlayar di sekitar Amerika Selatan. Darwin menggunakan waktunya di daratan untuk
mengumpulkan tumbuhan dan hewan.

Saat Darwin mendarat di Kepulauan Galapagos, ia mendapatkan bahwa mockingbird


yang ia temukan di empat pulau berbeda-beda. Meskipun Darwin mencatat spesimennya
dengan tepat, ia tidak memberi label pada burung yang lain—yang ia pikir adalah burung
wren, “paruh gros”, kutilang, dan oriole-relatives—berdasarkan pulaunya. Perjalanan itu
memakan hampir lima tahun sampai kapal tiba kembali di Falmouth, Inggris pada 2 Oktober,
1836. Perjalanan tersebut memiliki pengaruh kepadanya, yaitu mendorong Darwin untuk
membuat teori tentang evolusi. Awalnya, ia hanya mengutarakan teorinya secara pribadi pada
tahun 1837-1839. Dua dekade kemudian, ia menerangkan teorinya secara publik dalam
bukunya “On the Origin of Species” pada tahun 1859, yang memiliki dampak signifikan
terhadap pemikiran masyarakat Barat modern. (Desmond, 2021)

Di dalam bukunya, Darwin menyebutkan beberapa contoh bagaimana variasi dari


spesies dapat membantu mereka bertahan hidup, seperti paruh milik burung pelatuk, serta
sayap yang membantu kelelawar untuk terbang. Menurutnya, variasi yang dimiliki aneka
spesies dapat membantu mereka beradaptasi dan bertahan hidup di alam. Dengan variasi ini,
ia berpendapat bahwa teori evolusi menjelaskan bagaimana variasi dapat menyebabkan asal
usul dari suatu spesies. (Adieb, 2021)

Teori milik Charles Darwin merupakan hasil perjalanannya dari Inggris sampai
Amerika Selatan, di mana ia mengamati distribusi organisme dan menemukan spesies
kutilang yang serupa, tapi tidak identik. Ia menyampaikan pemikirannya tentang evolusi
makhluk hidup yang disebabkan karena proses adaptasi terhadap lingkungannya atau
melewati proses seleksi alam di mana individu yang sesuai dapat bertahan, dan sebaliknya.
(Julianti, 2021)

Namun, teori evolusi yang dicetuskan oleh Darwin ini tidak bebas dari pemahaman
yang tercela. Entah bagaimana, pengertian teori evolusi diartikan menjadi teori di mana
manusia berasal dari kera. Saya sendiri tidak tahu dari mana pemahaman ini dimulai dan
menyebar luas. Karena pemahaman yang salah, banyak sekali orang mengira bahwa manusia
berasal dari kera atau monyet, bahkan sampai sekarang di zaman modern ini. Pada
kenyataannya, Darwin tidak pernah menyatakan hal itu, dan juga selama sejarah perumusan
teori evolusi. (Glenn, 2018)

Ada beberapa kesalahpahaman mengenai teori evolusi ini, dan saya akan
membahasnya. Pertama, orang-orang berpikir bahwa saat evolusi terjadi pada suatu spesies
tertentu, maka seluruh spesies tersebut akan berubah menjadi spesies yang baru. Padahal,
tidak ada pernyataan seperti itu di teori evolusi. Kedua, kera tidak bisa berevolusi. Mengapa?
Kera tidak dapat berevolusi karena kera merupakan super-familia hominidae dari ordo
primata, sedangkan yang berevolusi adalah spesies, dan kera bukan nama spesies. Oleh
karena itu, pertanyaan seperti “Apakah kera berevolusi menjadi manusia?” sudah salah,
karena kera bukan spesies. Teori evolusi sendiri juga tidak pernah menyatakan kalau kera
berevolusi menjadi manusia. Apa yang sebenarnya dikemukakan Darwin ialah adanya
kesamaan nenek moyang antara kera dan manusia. Dari sini, ada kemungkinan bahwa orang-
orang menyalahartikan teori evolusi secara keseluruhan. Lalu, agar kita dapat memahami
konsep evolusi dengan benar, konsep-konsep yang harus dipahami terlebih dahulu adalah
genetika dan hereditas, struktur DNA, pengertian dari spesies pada taksonomi, mutasi
genetik, dan konsep seleksi alam. (Glenn, 2018)

Ternyata, manusia berbagi atau memiliki nenek moyang yang sama dengan kera
Afrika modern sekitar lima sampai delapan juta tahun yang lalu. Dengan berjalannya waktu,
garis keturunan mulai terpisah, di mana satu garis keturunan berubah menjadi simpanse dan
gorila, dan satunya lagi berevolusi menjadi hominid, atau bisa dikatakan sebagai nenek
moyang manusia purba. Saat spesies homonid ini muncul, ada spesies berbeda dari makhluk
yang mempunyai kemiripan dengan hominid, tetapi mereka bukan nenek moyang manusia
dan beberapa di antaranya bisa dibilang kerabat dekat. Sebagian hominid yang telah punah
adalah nenek moyang langsung dari Homo sapiens. Seiring berjalannya waktu, manusia terus
berevolusi lewat proses biologis. (Putri, 2021)
Teori evolusi Wallace merupakan teori yang mengembangkan teori seleksi alam yang
dibuat oleh Charles Darwin. Alfred Russel Wallace memiliki pemikiran yang didapat dari
hasil ekspedisi di Malaysia, Borneo (Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku. Apa yang ia
dapatkan menunjukkan fauna yang ada di Indonesia Barat berbeda dengan yang di Indonesia
Timur. Darwin dan Wallace memiliki pendapat yang sama, yaitu awaknya jerapah memiliki
variasi leher (yang panjang dan pendek). Proses seleksi alam menguntungkan jerapah
berleher panjang, karena mereka dapat menjangkau daun yang tinggi yang membuatnya dapat
bertahan hidup, lalu mewariskannya kepada keturunan selanjutnya. (Welianto, 2020) Sampai
sekarang, teori Darwin dan Wallace dianggap paling tepat dan diyakini karena sudah
diperkuat dengan bukti empiris dan teori lainnya. (Julianti, 2021)

Richard Dawkins ingin memahami konsep seleksi alam dari tingkat yang lebih mikro
lagi; gen. Pengertian evolusi milik Dawkins dituang ke dalam buku berjudul “Gen Egois”,
yang mengatakan bahwa setiap gen dalam suatu organisme-lah yang bersaing dengan versi
lain dari gen yang sama. Suatu gen disebutnya tidak bekerja sama, dan gen-gen tersebut
berkompetisi dan kelangsungan hidupnya berjalan secara individual. (Cahya, 2018)

Teori terakhir yang akan saya bahas adalah teori evolusi molekul netral. Teori ini
dibuat oleh ahli biologi yang bernama Motoo Kimura. Kimura memiliki konsep unik, yakni
perubahan evolusioner tidak selalu memiliki tujuan atau senada dengan tujuan sebenarnya.
Kimura mendukung Darwin soal evolusi, tetapi ia berdalih bahwa di tingkat molekul,
perubahan evolusioner bersifat netral. Ia mengekspresikan ketika organisme atau populasi
secara keseluruhan mungkin beradaptasi sebagai hasil seleksi alam, di tingkat molekul atau
gen yang bermutasi dan mendorong perubahan tersebut, sebenarnya tidak memiliki manfaat
adaptif atau kerugian tertentu, tetapi hanya sekadar bergeser. Perkataannya berimplikasi besar
pada gagasan bahwa tidak semua komponen organisme adalah hasil seleksi alam. (Cahya,
2018)

Sekarang, saya sebagai orang Kristen, akan melihat asal usul manusia dari sudut
pandang Alkitab. Dalam Kejadian 1:26-27, manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan
rupa-Nya. Pada Kejadian 2:7 (ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu
tanah dan mengembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi
makhluk yang hidup.), Tuhan memberi kehidupan pada manusia yang berbeda dengan
makhluk hidup ciptaan-Nya yang lain. Hal ini menampakkan bahwa hidup manusia lebih
tinggi dari kehidupan yang lain. Ayat Alkitab seperti Matius 19:4 dan Markus 10:6
menentang bahwa manusia merupakan hasil evolusi. (SABDA)

Saya secara pribadi percaya kepada Alkitab dan teori evolusi Darwin. Saya setuju
dengan fakta bahwa Tuhan menciptakan manusia, karena mencari tahu asal usul manusia
sangat rumit, dan jawabannya sudah tersedia di Alkitab. Ujung-ujungnya, kita yang berusaha
mencari tahu asal usul manusia (misalnya) malah berakhir dengan mendiskusi bagaimana
bumi dapat terbentuk atau hal lainnya, karena memang sangat kompleks mencari jawabannya
dari sudut pandang agnostik atau ateis. Tetapi, saya juga percaya manusia pasti berevolusi
dari awal ciptaan hingga masa kini. Menurut saya, tidak terlalu masuk akal jika Adam hidup
hingga 930 tahun (Kejadian 5:5), tetapi untuk mencapai umur 100, manusia modern sekarang
sudah susah payah untuk melakukannya dan mengucap syukur karena sudah diberikan umur
panjang. Sama halnya dengan Daud dan Goliat, Goliat merupakan raksasa dan Daud
hanyalah manusia biasa. Oleh karena itu, saya berspekulasi bahwa evolusi pasti terjadi pada
manusia. Saya percaya ada faktor-faktor internal maupun eksternal tertentu yang
menyebabkan “penyusutan” ini, selain kehendak Tuhan sendiri.

Dari lima BCWC (Biblical Christian Worldview Concept), saya merasa “Our
Universe Belongs to God” paling cocok dengan pembahasan kali ini. Tuhan sudah
menciptakan segalanya dan menyerahkan bumi agar kita dapat mengelolanya untuk
memuliakaan Tuhan. Semuanya diciptakan oleh Dia dan hanya Dia (Yohanes 1:3).

Inti dan kesimpulannya yang kupercayai adalah kita merupakan hasil evolusi yang
disebabkan oleh seleksi alam dan adaptasi dari manusia pertama (Adam) ciptaan Tuhan.
Mungkin, jika kita sudah mencari kemana-mana dan tidak menemukan jawaban yang
“benar”, berarti selama ini jawabannya memang Tuhan yang menciptakan manusia, yang
diabaikan oleh banyak orang di dalam dunia ini. Dalam sisi lain, kita membutuhkan evolusi
ini karena bumi yang kita kenal sekarang sangat berbeda dengan bumi yang dikenal oleh
manusia pertama—agar kita dapat menyesuaikan diri. Untuk pertanyaan “Apa yang akan
diperoleh dari mengetahui asal usul manusia?”, saya merasa kalau dengan mengetahui asal
kita, ini dapat menjadi penghubung antara sains dan agama (Kristen). Mungkin saja, selama
ini, keduanya tidak benar-benar bertentangan.
Daftar Pustaka

(t.thn.). Diambil kembali dari kbbi.web.id: https://kbbi.web.id/evolusi

Adieb, M. (2021, November 24). Kupas Tuntas Buku Charles Darwin Origin of Species.
Diambil kembali dari zenius.net: https://www.zenius.net/blog/charles-darwin-origin-
of-species

Brown, T. (2019, June 7). HMS Beagle: Darwin's Trip around the World. Diambil kembali
dari nationalgeographic.org: https://www.nationalgeographic.org/maps/hms-beagle-
darwins-trip-around-world/

Cahya, I. (2018, Oktober 17). 6 Teori asal-usul kehidupan yang bukan berkonsep "manusia
berasal dari kera". Diambil kembali dari merdeka.com:
https://www.merdeka.com/teknologi/6-teori-asal-usul-kehidupan-yang-bukan-
berkonsep-manusia-berasal-dari-kera.html

Desmond, A. J. (2021, April 15). Charles Darwin. Diambil kembali dari britannica.com:
https://www.britannica.com/biography/Charles-Darwin

Glenn, D. (2018, May 23). Berbagai Pandangan Keliru tentang Teori Evolusi. Diambil
kembali dari zenius.net: https://www.zenius.net/blog/teori-evolusi

Haryono, G. S. (2012, Oktober 2). Manusia-manusia Berusia di Atas 900 Tahun. Diambil
kembali dari kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/gunawansriharyono/551833aba333118307b66404/
manusia-manusia-berusia-di-atas-900-tahun

Julianti, D. (2021, December 20). Perkembangan Teori Evolusi Darwin, Lamarck, dll –
Materi Biologi Kelas 12. Diambil kembali dari zenius.net:
https://www.zenius.net/blog/perkembangan-teori-
evolusi#4_Teori_Evolusi_Menurut_Weismann

Putri, V. K. (2021, November 20). Apa Benar Manusia Berasal dari Kera? Diambil kembali
dari kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2021/11/20/090000769/apa-
benar-manusia-berasal-dari-kera-

SABDA. (t.thn.). alkitab.sabda.org. Diambil kembali dari Kejadian 1:


https://alkitab.sabda.org/bible.php?book=1&chapter=1#n3

Sitompul, V. C. (2020, Juli 21). Menguak Sebab Manusia Memiliki Rasa Ingin Tahu
Berlebih. Diambil kembali dari liputan6.com:
https://www.liputan6.com/global/read/4310555/menguak-sebab-manusia-memiliki-
rasa-ingin-tahu-berlebih

Welianto, A. (2020, Februari 27). Evolusi Menurut Para Ahli. Diambil kembali dari
kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/27/180000069/evolusi-
menurut-para-ahli?page=all

Anda mungkin juga menyukai