Anda di halaman 1dari 21

MID BIOLOGI DASAR

NAMA : SYARAFINA ISMAH

NIM : F1C12022

KELAS : B – KIMIA

ANGKATAN : 2020

1. Sebutkan dan jelaskan teori-teori yang menerangkan tentang asalmula


kehidupan, konsep hidup dan klasifikasi makhluk hidup!

2. Jelaskan perbedaan sel hidup dan sel mati, kemudian jabarkan danberikan
contohnya struktur, fungsi, dan reproduksi pada sel hidup (pada
tumbuhan/hewan) dilengkapi dalam bentuk gambar, grafik, atau deskripsi!

3. Jelaskan perbedaan sistem ekskresi pada hewan (aves, pisces, dan moluska)
dilengkapi dengan gambar dan derskripsi singkat!

4. Jelaskan sistem dan proses reproduksi pada manusia hingga mejadi individu
baru, dilengkapi dengan gambar (gambar yang not porn) dan dideskripsikan
secara singkat!

5. Apa yang dimaksud dengan gerak pada tumbuhan? Sebut dan jelaskan berbagai
macam gerak pada tumbuhan, disertai contoh jenis tumbuhannya dalam bentuk
gambar dan dideskripsikan secara singkat!

6. Jelaskan secara singkat pendapat anda bagaimana pengaruh ilmu biologi/


biokomia seldan molekuler dalam membantu menangani gejala pandemic
COVID-19 sekarang ini? Kemudian bagaimana partisipasi anda sebagai
mahasiswa kimia dalam ilmu yang anda miliki nanti untuk merespon gejala-
gejala penyakit yang terjadi di masyarakat misalnya akibat dari senyawa kimia
beracun yang diuji coba oleh laboratorium dapat membuat senjata biokimia
yang sangat berbahaya?
JAWABAN

1. Teori-teori yang menerangkan tentang asal mula kehidupan, konsep hidup dan
klasifikasi makhluk hidup diantaranya:

a. Teori Penciptaan Khusus (Kreasi Khas)

Teori ini didorong oleh Pastor Suarez yang menghubungkan asal


kehidupan dengan kejadian supernatural.

b. Teori Kosmozoan

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Helmholtz, Richter, dan


Arrhenius dan memercayai bahwa kehidupan sederhana berupa spora atau
biji berpindah dari bagian alam semesta ke bumi yang tandus. Konsep ini
juga dikenal sebagai teori Kosmozoan atau kosmos atau panspermia.

c. Teori Katastrofisme

Dikemukakan oleh Cuvier dan teori mekanistik serupa oleh


Haeckel, teori ini berpendapat bahwa Bumi mengalami sejumlah bencana
dan kehidupan baru muncul dari materi anorganik yang tersisa setelah
kehancuran.

d. Teori Uniformitarianisme

Teori ini percaya bahwa permukaan Bumi mengalami perubahan


geografik karena sedimentasi dan siklus erosi. Lapisan sedimen tersebut
akan memerangkap fosil.

e. Teori Gradualisme

Perubahan geologis terjadi secara lambat dan berlangsung terus-


menerus. Perubahan geologis disebabkan oleh erosi dan pembentukan
lapisan sedimen atau lapisan batuan di laut.
f. Teori abiogenesis

Teori ini tergolong paling awal berkembang dan berpendapat


bahwa makhluk hidup timbul begitu saja dari benda tak hidup. Teori ini
dipelopori oleh seorang filsuf Yunani yang bernama Aristoteles (384—322
SM). Hal ini sesuai dengan pemikiran saat itu yang belum ditunjang dengan
teknologi modern dan cenderung melihat fakta tanpa melalui pembuktian
secara ilmiah. Sama seperti Aristoteles, nenek moyang kita pun sering
berpendapat tentang asal usul hewan/tumbuhan yang timbul begitu saja dari
benda tak hidup.

Teori ini memang kurang memiliki dasar yang kuat secara ilmiah,
tetapi dapat bertahan sangat lama. Bahkan, Anthonie Van leeuwenhoek
(abad ke17), sang penemu mikroskop pun mendukung teori abiogenesis.
Leuwenhoek mengamati air rendaman jerami dengan mikroskop buatannya,
ternyata ditemukan protozoa. Ia pun berpendapat bahwa hewan tersebut
timbul begitu saja dari air rendaman jerami.

g. Teori Biogenesis

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, akhirnya orang


berpikir secara lebih ilmiah. Maka itu, beberapa ilmuwan berusaha
membuktikan kebenaran teori abiogenesis yang sudah sangat lama bertahan.

1). Francesco Redi (1626—1697)

Untuk menumbangkan teori abiogenesis, Redi melakukan


percobaan secara ilmiah. Francesco Redi melakukan dua percobaan dengan
potongan daging yang dimasukan ke dalam toples.Daging pertama ditutup
rapat, sedangkan yang satunya lagi dibiarkan terbuka. Beberapa hari
kemudian, muncul belatung pada daging yang berada di toples terbuka.
Namun, daging yang ada di toples tertutup bersih dan bebas dari belatung.
Dari percobaan tersebut, Redi membuktikan bahwa belatung tidak bisa
muncul dengan sendirinya dari daging yang busuk. Ia yakin bahwa belatung
bisa muncul karena ada telur lalat yang masuk ke dalam daging yang
terbuka. Jadi, belatung itu asalnya dari telur lalat yang menetas dan bukan
muncul begitu saja dari daging.

John Needham (1700) menentang teori yang dikemukakan Redi


biogenesis). Ia berupaya membuktikan bahwa teori abiogenesis sudah benar.
(Needham melakukan percobaan dengan cara merebus air kaldu untuk
membunuh mikroorganisme dan memasukkannya dalam wadah dan ditutup
rapat. Ternyata, setelah beberapa lama, timbul mikroorganisme dalam kaldu
tersebut.

2). Lazzaro Spallanzani (1729—1796)

Pada percobaan yang dilakukan Spallanzani, terdapat dua labu


berisi air kaldu. Labu pertama disumbat menggunakan gabus dan yang
satunya lagi dibiarkan terbuka. Hasilnya adalah kaldu yang tidak ditutup
menjadi keruh, bau dan mengandung banyak mikroorganisme. 

Berbeda dengan kaldu yang tertutup yang tidak menghasilkan perubahan


apapun. Apabila labu ini dibuka, lama-kelamaan keadaannya akan sama
dengan kaldu yang lainnya. Spallanzani akhirnya menyimpulkan bahwa
mikroorganisme tersebut berada di udara dan masuk ke dalam air kaldu
ketika labunya dibuka.

3). Louis Pasteur (1822—1895)

Pada tahun 1864, Pasteur melakukan percobaan yang juga


menggunakan air kaldu. Air kaldu dimasukan ke tabung dengan bentuk leher
angsa untuk menjaga kontak dengan udara luar. Udara dari luar tetap bisa
masuk ke dalam labu, tapi mikroba yang datang bersama udara akan
menempel di dasar leher angsa.Hasilnya, beberapa hari kemudian, air kaldu
tetap jernih. Kemudian Pasteur memecahkan leher angsanya dan air kaldu di
dalam labu tersebut menjadi busuk.

Percobaan ini membuat Pasteur menyimpulkan bahwa


mikroorganisme bukan berasal dari benda mati atau air kaldunya. Melainkan
berasal dari mikroorganisme yang ada di udara yang masuk ke dalam air
kaldu bersamaan dengan debu.

Teori abiogenesis yang sudah bertahan selama berabad-abad pun


tumbang dan muncul sebuah teori pengganti, yaitu biogenesis dengan 3
konsep dasar “omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex
vivo”. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia akan berbunyi “setiap
makhluk hidup berasal dari telur, setiap telur berasal dari makhluk hidup,
setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga”

h. Teori Evolusi Kimia

Teori asal-usul kehidupan di Bumi selanjutnya adalah teori evolusi


kimia yang dikemukakan oleh Oparin. Ia menyebutkan bahwa kondisi Bumi
yang berkembang sehingga mendukung kehidupan makhluk hidup. Makhluk
hidup sederhana di awal kehidupan berasal dari komponen-komponen
penyusun kehidupan. Makhluk hidup sederhana berevolusi menjadi makhluk
hidup yang lebih kompleks.

2. Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan aktivitas kehidupan


yang ditunjukkan dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau
dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sel hidup
merupakan  sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme
kehidupan dari mkhluk hidup, hal itu di tandai dengan adanya bagian-bagian
protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa
bahan ergastik.  Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih
menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas
metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka
terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya.
Sedangkan sel mati  adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan
dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel. Pada
sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa
ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi
mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun
faktor lingkungan.

Contoh sel hidup pada daun Rhoe Discolor

Dinding sel sel

Nukleus

Sitoplasmaa

Pada daun Rhoe discolor discolor bentuknya berupa segi enam dengan


struktur sebagai berikut:

a. Dinding sel

Dinding sel merupakan penyusun sel tumbuhan yang tersusun atas


serat – serat selulosa, bersifat tebal dan kaku untuk membantu
mempertahankan bentuk sel dan melindungi sel dari kerusakan
mekanis. Dinding sel terdapat plasmodesmata yang berfungsi untuk
hubungan dengan sel yang disebelahnya.
b. Membran sel

Organel ini berfungsi sebagai selaput pelindung dan pengontrol


yang bersifat semipermeable untuk mengendalikan pertukaran xat
antara sitoplasma dengan lingkungan sel. Membran sel tersusun atas
selaput lipoprotein ( lipida dan protein)

c. Sitoplasma

Sitoplasma adalah cairan sel yang mengisi ruangan antara


membrane sel dengan inti sel. Sitoplasma merupakan sumber bahan
kimia yang penting untuk tempat metabolism sel seperti glikolisis,
sintesis protein dll.

d. retikulum endoplasma
Organel ini bertindak sebagai saluran dalam sitoplasma yang
menghubungkan membrane sel dengan nucleus. Fungsi retikulum
endoplasma adalah untuk transpotasi protein.

e. nukleus

Nukleus adalah organel terbesar yang berfungsi untuk


mengendalikan seluruh kegiatan sel. Sel eukariotik memiliki membrane
inti / karioteka sementara sel prokariotik tidak memiliki membrane inti/
karioteka.

Contoh sel mati pada sel gabus

Dinding sel

Pada sel gabus, terlihat seperti deretan ruang-ruang kosong


berbentuk segienam. Pada sel gabus juga tidak terlihat organel apapun
yang menyusun sel tersebut kecuali dinding sel, yang berfungsi
memberi bentuk sel dan melindungi dari kerusakan mekanis.

Adapun reproduksi pada sel hidup meliputi dua jenis yaitu:

a. Mitosis

Pembelahan mitosis adalah proses pembelahan inti sel menjadi dua


inti sel baru melalui tahap-tahap tertentu dan menghasilkan sel anak
dengan jumlah dan jenis kromosom yang sama dengan sel induknya.
Dari satu sel lalu menjadi dua sel anak identik, masing-masing sel
anak mewarisi kromosom yang sama banyak dengan kromosom
induknya. Tahapannya sebagai berikut:

Selama tahap interfase, selaput nukleus masih membatasi nukleus,


mengandung satu atau lebih nukleolus, dan kromosom masih belum
terkondensasi.

- Pada tahap profase, serat-serat kromatin terkumpar lebih rapat dan


terkondensasi menjadi kromosom. Nukleolus lenyap, setiap
kromosom terduplikasi tampak sebagai dua kromatid saudara yang
identik, Selain itu, sentrosom-sentrosom bergerak saling menjauhi.
Pada tahap prometafase, selaput nukleus terfragmentasi, kromosom
enjadi semakin terkondensasi.
- Metafase merupakan tahap mitosis yang paling lama. Pada tahap ini,
kromosom berjejer pada lempeng metafase.
- Tahap anafase merupakan tahap mitosis terpendek. Kedua kromosom
anakan yang terbebas mulai bergerak menuju ujung-ujung sel yang
berlawanan arah.
- Pada tahap telofase, terbentuk dua nukleus anakan di dalam sel,
muncul selaput nukleus dari fragmen-fragmen selaput nukleus sel
induk dan bagian-bagian lain dari sistem endomembrane. Nukleolus
muncul kembali, kromosom menjadi kurang terdispensi. Pada tahap
sitokinesis, pembelahan sitoplasma biasanya sudah berlangsung
cukup jauh pada akhir telofase, sehingga kedua sel anakan muncul

b. Meiosis

Meiosis adalah pembelahan yang terjadi pada sel gonosom.


Meiosis berlangsung dalam dua tingkatan, yaitu meiosis I dan meiosis
II. Proses meiosis I terdiri dari profase I, metafase I, anafase I, dan
telofase I. Profase I terdiri dari 5 tahap, yaitu leptonema, zigonema,
pakhinema, diplonema, dan diakinesis.

- Profase I merupakan tahap yang mengandung proses rekombinasi


materi genetik.
- Metafase I adalah tahap penempatan kromosom-kromosom di bidang
ekuatorial dari sel.
- Anafase I adalah tahap berpisah dan bergeraknya kromosom homolog
ke kutub sel yang berlawanan.
- Telofase I adalah tahap terbentuknya dua sel anakan yang masing-
masing memiliki setengah jumlah kromosom sel semula. Dinding inti
langsung menghilang lagi dan terbentuk benang gelendong inti pada
tiap kutub sel anakan segera setelah telofase I. Kromosom-kromosom
menempatkan diri di bidang ekuatorial.
Kemudian sel melakukan meiosis II
- Profase II, Pada tahap profase II ini, sentrosom membelah menjadi 2
sentriol yang akan bergerak ke kutub sel yang berlawanan. Kemudian,
kromosom akan mulai memendek dan menebal serta membran inti sel
mulai menghilang. Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai terbentuk
benang-benang spindel. Benang-benang spindel ini adalah bagian
kromosom yang berfungsi menggerakan kromosom pada saat sel
mulai membelah. 
- Metafase II, Di fase metafase II ini, kromosom mulai tersusun rapi
pada bidang ekuator. Mulai tersusun benang-benang spindel yang
salah satu ujungnya melekat pada sentromer, sedangkan ujung lainnya
melekat pada kutub pembelahan yang arahnya berlawanan. 
- Anafase II, sentromer membelah dan kromosom yang terdiri dari satu
kromatid bergerak ke masing-masing kutub sel.
- Telofase II, yaitu terbentuknya empat inti yang haploid

3. Aves hanya memiliki ginjal dan paru-paru sebagai organ ekskresi. Ginjal
dihubungkan oleh ureter ke kloaka, karena burung tidak mempunyai vesika
urinaira. Tabung ginjal burung lebih banyak daripada mamalia karena
kecepatan metabolisme buru sangat tinggi. Dapat dilihat pada gambar berikut:
Sedangkan pada pisces, terdapat tiga organ dalam sistem ekskresinya,
yaitu insang, ginjal, dan kulit. Pada ikan, ginjal dan saluran reproduksi berakhir
di tempat yang sama, yaitu lubang urogenital. Sementara itu, insang dan kulit
berperan sebagai sistem pernapasan. Insang membuka dan menutup sesuai
dengan pergerakan operculum. Insang kemudian menyaring air yang masuk dan
mengikat oksigen, lalu melepaskan karbon dioksida. Dapat dilihat pada gambar
berikut:

Sedangkan sistem ekskresi pada moluska berupa nefridia yang berperan


menyerupai dengan ginjal, Nefridia juga mengeluarkan sisa metabolisme dalam
bentuk cairan.Dapat dilihat pada gambar berikut:
4. Sistem reproduksi adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja
sama untuk tujuan reproduksi seksual. Sistem
reproduksi pada manusia termasuk ke dalam kategori reproduksi seksual.
Artinya, reproduksi terjadi melalui proses bertemunya gamet jantan (sperma)
dengan gamet betina (ovum) membentuk individu baru yang disebut dengan
fertilisasi.  Proses reproduksi pada manusia hingga mejadi individu baru
meliputi:

a. Setetes Mani

Sebelum proses fertilisasi terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-
laki pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap
siklusnya. Sperma-sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu
sampai menuju sel telur karena saluran reproduksi wanita yang berbelok2, kadar
keasaman yang tidak sesuai dengan sperma, gerakan ‘menyapu’ dari dalam
saluran reproduksi wanita,dan juga gaya gravitasi yang berlawanan . Hanya
seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, hanya
akan membolehkan masuk satu sperma saja . Setelah masuk dan terjadi
fertilisasi pun, belum tentu si zygot ini (bahasa biologinya : konseptus)
menempel di tempat yang tepat di rahim.

b. Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim.

- Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan
terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding
rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya
pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan (bahasa
biologinya disebut lapisan lembaga ektoderm, mesoderm, endoderm.

- Tahap Embrionik

Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini
bayi disebut sebagai “embrio”. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi
mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut. pada tahap ini juga terjadi
pembentukan organ-organ tubuh. dan pengaturan posisi, sumbu tubuh, dan
pembentukan tubuh.

- Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai “fetus”. Tahap
ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa
kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia,
dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki
panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama
kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.

Telah diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari
tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis
kelamin ini.Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua
dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai
kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut “XY” pada pria, dan “XX” pada
wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang
menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang
mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen
yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.

Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang


salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan
berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi
dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin
seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom
X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari
wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi
yang akan lahir berjenis kelamin pria. Dengan kata lain, jenis kelamin bayi
ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur
wanita.

5. Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan


(stimulus) baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi
timbulnya gerak pada tumbuhan merupakan bukti adanya iritabilitas.Adapun
macam-macam gerak pada tumbuhan adalah sebagai berikut:

a. Gerak Endonom

Gerak endonom adalah gerak yang disebabkan oleh adanya rangsangan


yang berasal dari dalam. Gerak endonom disebut juga gerak otonom atau gerak
spontan, contohnya dari gerak endonom ini adalah gerak pertumbuhan dari
bagian-bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun karena akibat pengaruh dari
pertumbuhan. Contohnya adalah pertumbuhan daun.

Bakal daun tumbuh menjadi lebih tinggi dengan membentuk suatu


tonjolan kerucut di mana pada sisi bawah epidermis tumbuh dengan aktif
sehingga menghasilkan lengkungan kea rah apeks pucuk.

b. Gerak Higroskopis

Gerak higroskopis adalah gerak pada tumbuhan akibat adanya perubahan


kadar air dalam sel tumbuhan, sehingga menyebabkan penyusutan yang tidak
merata pada bagian sel tumbuhan. Contohnya adalah pecahnya kulit buah
lamtoro

Kulit buah lamtoro itu bergerak membuka disebabkan karena pengaruh


menurunnya kadar air pada buah tersebut. Menurunnya sebuah kadar air
tersebut bukan diakibatkan karena faktor suhu (temperatur udara), melainkan
disebabkan oleh kondisi fisiologis serta enzimatis buah yang memang sengaja
menurunkannya supaya kemasakan fisiologi pada buah segera tercapai. Mereka
membelah dengan sendirinya tanpa karena faktor luar yang mempengaruhinya.

c. Gerak Esionom

Gerak esionom ini merupakan gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar
tubuh atau faktor eksternal. Adapun, gerak esionom dibedakan menjadi 3, yaitu
gerak tropisme, gerak taksis, dan gerak nasti.

1). Gerak Tropisme, merupakan gerakan pada sebagian tubuh tumbuhan yang
dipengaruhi oleh arah rangsangan dari luar. Jika tumbuhan mendekati
rangsangan disebut tropi positif, tetapi jika tumbuhan menjauhi rangsangan
disebut tropi negative. Berdasarkan jenis rangsangannya tropisme dibedakan
menjadi 5 macam yaitu :

- Fototropisme : gerak karena rangsangan cahaya. Fototropisme positif


berarti tumbuhan bergerak menuju cahaya, negative berarti menjauh
dari cahaya.
- Geotropisme : gerak karena rangsangan yang berupa gaya tarik bumi.
Contoh geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu
menuju ke dalam tanah dan geotropism negative adalah batang
tumbuh menjauhi pusat bumi.
- Hidrotropisme : gerak rangsangan dari sumber air. Contohnya,
pertumbuhan akar tanah yang selalu menuju ke sumber air.
- Tigmotropisme : gerak dengan rangsangan berupa persinggungan.
Contohnya, sulur markisa yang membelit dan batang mentimun yang
membelit tanaman lain.
- Kemotropisme : gerak pada tumbuhan dengan rangsangan berupa zat
kimia.

Contoh gerak tropisme yaitu gerak pada bunga matahari.

Gerak tumbuhan matahari merupakan contoh dari gerak tropisme


khususnya pada gerak fototropisme.Gerak Bunga
Matahari mengikuti matahari ini sebenarnya mirip dengan gerak tumbuhan
kecambah saat mereka tumbuh dan mencari sinar matahari, arah pertumbuhan
batangnya mengikuti sinar matahari.

2). Gerak Taksis, merupakan gerak seluruh tumbuhan karena adanya rangsangan
dari luar. Berdasarkan rangsangannya, taksis dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
- Fototaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan
berupa cahaya. Contohnya, gerak Euglena sp yang selalu mendekati
cahaya.
- Kemotaksis, yaitu gerak seluruh tubuh tumbuhan dengan rangsangan
berupa zat kimia. Contohnya, gerak spermatozoid ke arkegonium pada
tumbuhan lumut.

Contoh gerak taksis adalah sebagai berikut:

Gerak ganggang hijau uniseluler Euglena dan Clamidomonas ke tempat


yang lebih terang termasuk fototaksis.

3). Gerak Nasti, merupakan gerak dari bagian tumbuhan yang arahnya tidak
bergantung pada arah datangnya rangsangan. Arah geraknya terjadi akibat
perbedaan tekanan turgor, dimana tekanan turgor menyebabkan tumbuhan
mengembung. Terdapat beberapa jenis gerak nasti antara lain:

- Fotonasti : gerak sebagai reaksi terhadap rangsangan berupa cahaya.


Contohnya, bunga pukul empat (Mirabilis Jalapa) mekar setiap sore,
bunga kembang sepatu yang mekar pada siang hari.
- Seismonasti : gerak dengan rangsangan berupa sentuhan. Contohnya,
gerak menutupnya daun putri malu.
- Niktinasi : gerak tidur dari tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
gelap. Contohnya, menutupnya daun petai cina pada malam hari.
- Termonasti : gerak karena adanya rangsangan berupa suhu. Contohnya,
bunga tulip mekar jika suhu naik dan menutup jika suhu turun.

Contoh gerak nasti yaitu pada menutupnya daun putri malu ketika disentuh

Gerakan putri malu yang menutup daunnya ini disebut dengan


seismonasti. Daun-daun putri malu menutup terjadi karena ada bagian tertentu
dari selnya yang kehilangan tekanan tugor. Tekanan tugor adalah tekanan pada
dinding sel oleh air, yang terdapat dalam lubang sel dan isi sel lainnya.

6. Menurut pendapat saya ilmu biologi berperan penting dalam menangani


pandemik covid-19 ini,karena ilmu biologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Salah satu cabang ilmu biologi yaitu
Virologi. Virologi adalah cabang ilmu biologi yang membahas tentang virus
meliputi struktur, reproduksi, dan peranannya. llmu biologi juga berperan dalam
berbagai masalah penyakit dan cara pengobatannya. Jadi dengan ilmu biologi
kita dapat mengetahui struktur pada virus covid-19, bagaimana
perkembangbiakannya sehingga kita dapat melakukan pencegahan agar tidak
terkena virus covid-19 ini. Dengan ilmu biologi juga kita dapat melakukan
bioteknologi untuk menghasilkan vaksin sebagai obat bagi orang yang terkena
virus covid-19. Selain itu ilmu biokimia pun berperan untuk menangani covid-
19 dengan membuat obat-obatan dan hand sanitizer.

Saya sebagai mahasiswa kimia untuk merespon penyalahgunaan bahan


kimia yang dijadikan sebagai senjata yaitu mula-mula dari diri saya pribadi
dengan memberikan contoh yaitu menggunakan bahan-bahan kimia untuk dapat
menghasilkan manfaat dan berguna bagi banyak orang. Dengan pengolahan
yang sesuai prosedur seperti tidak membuang bahan kimia berbahaya di
sembarang tempat yang dapat menyebabkan kerusakan bagi orang lain dan
makhluk hidup lainnya. Sehingga orang lain akan terinspirasi untuk
menggunakan bahan kimia dalam hal kebaikan. Selain itu saya akanmengadakan
sosialisi tentang apa saja dampak yang ditimbulkan dari bahan kimia berbahaya,
cara penyimpanan bahan kimia, kemudian cara penanggulangannya apabila
terpapar bahan kimia berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai