Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan di mana terdiri dari berpuluh-puluh
pulau yang tergabung menjadi satu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Indonesia juga terkenal dengan beraneka macam kebudayaan yang terdapat di
seluruh penjuru Nusantara Indonesia. Walaupun dengan beragam kebudayaan ini
tidak menjadikan Indonesia terpecah namun Indonesia tetap menjadi satu dalam
semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Bahkan, kita sebagai rakyat Indonesia harus
berbangga diri karena memiliki bermacam kebudayaan yang menjadikan Negara
kita kaya akan budaya asli daerah.
Karena perkembangan zaman dan dampak dari globalisasi, kebudayaan asing
pun mulai memasuki negara Indonesia. Bahkan kebudayaan asing tersebut mampu
bersaing dengan kebudayaan Indonesia hingga sedikit menggeser posisi
kebudayaan lokal. Salah satu kebudayaan asing yang sempat merajai negara kita
adalah kebudayaan dari Korea Selatan.
Belakangan ini budaya Korea khususnya K-pop (Korean Pop) begitu
mewabah pada remaja di seluruh dunia. K-Pop tidak hanya soal musik, tapi lebih
terasosiasikan dengan semua budaya asal Korea. Budaya Korea sedang menjamur,
bahkan cukup banyak menggeser budaya lainnya, seperti budaya barat dan Jepang
atau J-Pop yang juga pernah menjangkit remaja dunia.
Kegilaan penggemar K-pop (K-popers) tidak sampai disitu, jika sekali mereka
mendapatkan info terbaru, mereka akan cenderung makin penasaran dengan info
artis-artis Korea lainnya sehingga mereka terus mencari ke berbagai web ataupun
bertanya pada teman lewat sosmed sehingga mereka melupakan tugas sekolah
mereka. Belum lagi mereka yang sudah benar-benar kecanduan K-pop, mereka
akan meniru segala perilaku Idola mereka, mulai dari cara bergaul, cara berbicara
dan bahkan meniru gaya berpakaian idola mereka. Di Indonesia sendiri sudah
banyak K-popers yang benar-benar menirukan artis idolanya, salah satunya K-pop
Dance/Sing Cover. Mereka akan menarikan tarian boyband dan girlband K-pop

1
layaknya K-pop Idol itu sendiri, disamping menari dengan kostum yang sama
persis dengan artis idolanya, mereka juga menyanyi dengan bergaya seperti artis
idolanya itu sendiri.
Tentunya hal ini banyak memberikan dampak bagi pembentukan mental
remaja Indonesia. Para remaja seakan kehilangan jati dirinya dan lupaakan masa
depannya serta lupa akan budayanya sendiri. Hal inilah yang memotivasi kami
untuk membahas kecenderungan remaja dunia, terutama remaja Indonesia akan
Korea yang menimbulkan demam dan sindrom Korea. Karya ilmiah ini dibuat
untuk menjelaskan dampak negatif maupun positif K-pop Idol terhadap para
pelajar Indonesia. Dan apa saja pengaruhnya untuk kalangan remaja, terutama
para pelajar serta cara mengantisipasi perilakunya yang sudah terpengaruh K-pop.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari K-POP?
2. Bagaimana perkembangan K-POP di Indonesia?
3. Apa dampak positif dan negatif K-POP bagi pelajar?
4. Bagaimana cara mengatasi budaya K-POP yang masuk ke Indonesia?
5. Bagaimana hukum mengidolakan artis korea dalam Islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian K-POP
2. Untuk mengetahui perkembangan K-POP di Indonesia
3. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif K-POP bagi pelajar
4. Untuk mengetahui cara mengatasi budaya K-POP yang masuk ke
Indonesia
5. Untuk mengetahui hukum mengidolakan artis korea dalam Islam

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian K-POP
K-pop adalah singkatan dari Korean Pop, yang artinya musik atau lagu yang
bergenre Pop yang dinyanyikan oleh orang Korea, untuk mempermudah dalam
penyebutannya maka disingkatlah menjadi K-Pop. Meskipun berasal dari negeri
pencipta film, tapi ternyata musik atau lagu-lagu pop yang berasal dari Korea ini
juga tidak kalah bagus dibanding musik-musik pop dunia, contohnya saja dari
Amerika atau Inggris. Yang membedakan antara lagu pop Korea dengan yang lain
adalah, penyanyi yang membawakan lagu biasanya di dominasi oleh grup yang
biasa kita kenal dengan sebutan Boyband (Grup penyanyi cowok) ataupun
Girlband (Grup penyanyi cewek).
Pada awal tahun 2000an sampai sekarang di Korea sudah banyak sekali
bermunculan grup-grup penyanyi Boyband dan Girlband, yang menjadi cikal
bakal lahirnya istilah Kpop ini, jadi tidak heran menyanyi adalah profesi yang
paling di gemari kaum muda disana. Sampai sekarang jika kita melihat media
televisi maupun dunia maya seperti media sosial, wabah Kpop sudah berkembang
lebih banyak dan semakin dikenal luas oleh masyarakat. Oleh sebab itulah, para
fans Kpop ini menyebut dirinya adalah Kpopers, bahkan saking fanatiknya
dengan Boyband atau Girlband tersebut, sampai sampai para Kpopers ini
memiliki sebutan untuk dirinya sendiri, yang disebut dengan istilah Fandom
(sekelompok fans pada satu bidang tertentu).

B. Perkembangan K-POP di Indonesia


Seiring dengan drama Korea yang semakin diterima di Indonesia, muncul
pula kegemaran akan grup musik pria (boyband). K-Pop alias boyband asal Korea
disukai oleh banyak remaja mulai dari personilnya yang keren, ganteng, cantik
dengan wajah oriental mereka kemudian lagu, aksi dance, gaya rambut, sampai
style fashion mereka yang unik dianggap sebagai trendsetter masa kini. K-Pop
yang booming banget di berbagai negara, termasuk Indonesia, seperti : Super

3
Junior, SHINee, EXO, BTS, BigBang, iKON, dan masih banyak lainnya ini
memberikan efek yang cukup besar di Indonesia.
Perkembangan k-pop di Indonesia sangat pesat apalagi di kalangan remaja,
terutama perempuan yang disebut Korean wave bukan hanya para remaja yang
senang melainkan juga anak kecil dari SD hingga orang tua pun kenal dengan
budaya K-pop. Kebanyakan dari mereka terlalu berlebihan dalam mencintai
budaya dari Korea tersebut. Sampai ada dari mereka yang tidak kenal budaya asli
Indonesia atau Budaya tradisional tempat mereka berasal.
Masuknya K-pop di Indonesia diawali dengan munculnya beberapa drama
seri Korea yang ditayangkan di televisi Indonesia .Terlebih lagi soundtrack dari
drama tersebut membuat masyarakat Indonesia tertarik dengan Kpop.
Penyebabnya mungkin karena masyarakat Indonesia kurang peduli akan
pentingnya mencintai budaya nasional. Sudah banyak bukti dari pelajar SD
sampai mahasiswa mereka merelakan waktunya untuk melihat artis-artis Korea.
Banyak juga yang melihat video klip di YouTube .
Selain itu banyak juga para remaja K-popers yang sampai histeris jika melihat
postingan idola mereka. Padahal waktu yang waktu luang bisa dikerjakan untuk
hal-hal yang bermanfaat seperti belajar atau menonton video yang berfaedah yang
menambah pengetahuan tentang kabar seputar Indonesia. Kebanyakan dari
kalangan pecinta Kpop akan berpenampilan layaknya artis artis Korea. Di sisi lain
memang memiliki dampak negatif bagi penderitanya. Bukan hanya menguras
tenaga namun juga membuang waktu dan tentunya uang ikut terkuras akibat
kecintaan kepada idola Korea mereka.
Masuknya budaya Kpop yang membuat para remaja tergila-gila dan tentu
memiliki dampak terhadap generasi muda ini .Sudah menjadi hak tersendiri bagi
seseorang untuk mencintai dan mengidolakan siapa saja. Tetapi, remaja tahun ini
terlalu berlebihan dan fanatik sehingga memunculkan sikap yang berlebihan. Hal
tersebut menyebabkan musik asli di Indonesia lama-kelamaan akan hilang. Akibat
maraknya Korean wave di Indonesia masyarakat Indonesia juga kurang mengenal
budaya atau karya seni yang dihasilkan dari Indonesia sendiri. Maka dari itu kita

4
sebagai generasi penerus bangsa indonesia harus bisa menjaga agar tidak
menimbulkan sikap yang berlebihan.

C. Dampak Positif dan Negatif K-POP Bagi Pelajar


Sisi Positif
a) Dapat menjadi salah satu sarana hiburan untuk me-refresh otak dari
kegiatan-kegiatan sekolah yang melelahkan.
K-pop termasuk dalam salah satu musik hiburan dari Korea. Dan yang
namanya music, pasti bisa merefreshkan otak kita dari kegitatan wekolah
yang membuat kita lelah. Dengan mendengarkan lagu, otak dan tubuh kita
juga akan terasa rileks.
b) Menambah pengetahuan tentang kebudayaan negara lain
Menyukai K-pop berarti menyukai budaya dari negara lain. Karena kita
menyukai K-pop Idol ataupun Korean Wave, berarti kita akan terus dan
menerus browsing tentang kebudayaan disana. Seperti apa jenis makanan
disana, sekolah disana, kegiatan yang mereka lakukan, dan lain lain. Dengan
membrowsing berarti kita telah menambah dan memperluas pengetahuan
umum kita, meskipun yang kita pelajari berasal dari negara lain.

c) Sebagai bahan pembelajaran kosakata bahasa Korea


Jika kita berniat fasih bahasa Korea, kita tidak hanya bisa belajar lewat kamus
atau mengikuti les. Tetapi kita bisa melihat dan mendengar percakapan dari
drama Korea. Karena, mendengar secara langsung akan lebih mudah dihapal
dan menancap di otak kita. Tapi ingat, nonton dramanya, usahakan ada
subtitlenya.

d) Meniru semangat dan sifat kerja keras K-pop Idol yang berusaha dari 0
sampai bisa tenar seperti saat ini
Pada awalnya, K-pop Idol adalah kumpulan grup yang tidak terkenal, bahkan
masih belum dikenal oleh masyarakat di Korea sendiri. Tapi, sejak mereka
debut dan mengeluarkan single lagu terbaru milik mereka, masyarakat jadi

5
banyak yang mengenalnya. Oleh karena idola tersebut memiliki fans, maka
mereka akan bekerja keras dan berusaha dengan keras agar mereka bisa
menampilkan yang terbaik untuk para penonton, khususnya fans mereka.
Sama seperti Idol tersebut, kita juga harus selalu bekerja keras dan berusaha
dari 0. Karena, semua hal itu tidak ada yang tidak dimulai dari 0.

e) Menjadikan idolanya sebagai motivasi dalam hal yang positif


Dalam menyukai apapun, kita hendaknya mengambil sisi positifnya saja.
Namun, sisi negatifnya jangan kita buang, tapi kita simpan didalam otak dan
kita jadikan pelajaran. Sama seperti halnya K-pop, bukankah K-pop itu
memiliki banyak sisi positif? Ambil saja sisi positifnya buat motivasi kamu
dalam belajar. Misalnya, mereka jago menari, maka kamu akan mempelajari
koreografi mereka dan mencoba menirukannya. Bukankah itu adalah sisi
positif? Asalkan waktu latihan koreo itu tidak mengganggu atau bertubrukan
dengan waktu belajar kita.

f) Memiliki banyak teman dari berbagai negara melalui akun media sosial
Para pecinta K-pop tidak hanya dari Indonesia saja, tapi banyak juga negara
lainnya yang penduduknya terserang demam K-pop. Bagi kita maupun
mereka, jika mau tahu info terbaru tentang idola dan mau menge-share nya,
mau tidak mau mereka harus memiliki akun media sosial. Dari akun media
inilah fans dari berbagai negara berkontraksi. Seperti saling mention via
Twitter, comment via Instagram, chat via Facebook, dan lain lain. Jadi para
K-popers patut berbangga hati karena mereka memiliki teman dari luar
negeri. Seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Korea, Amerika Serikat dan
masih banyak lagi.
1. Sisi Negatif
a) Menganggu Konsentrasi Belajar Remaja yang Berstatus Pelajar
Pada dasarnya, semua musik atau apapun yang kita gemari, bisa mengganggu
konsentrasi belajar kita, tidak terkecuali para K-popers. Saat mereka sedang
konsentrasi untuk belajar, tiba tiba sebuah lagu favorit kita mengalir dan

6
seakan akan mengalun indah ditelinga kita. Dan jika seperti itu, otomatis kita
juga akan membayangkan wajah penyanyi itu. Dan lihat, konsentrasi mereka
buyar karenanya.

b) Menurunkan Prestasi Belajar


Dikarenakan mereka yang tidak bisa fokus terhadap materi yang sedang
mereka pelajari, maka nilai tugas maupun ujian akan merosot jauh. Jika
biasanya kita mendapatkan nilai 95 untuk mapel Fisika, kini kita hanya
mampu meraih nilai 75. Cukup jauh bukan? Tapi percayalah, jika kita terus
menerus memikirkan K-pop Idol, prestasi yang sudah kita peroleh dan kita
pertahankan akan runtuh dan akhirnya prestasi kita menurun drastis.

c) Lupa Waktu Untuk Mengerjakan Tugas Rumah


Jika sudah sampai dirumah, hal pertama yang dipikirkan para K-popers
adalah ‘Idola’ mereka. Jadi, setelah pulang sekolah mereka biasanya akan
langsung mengambil gadget masing masing dan membuka akun media sosial
mereka. Karena menurut kita akun kita sedang ramai, maka kita akan
kecanduan dan terus menerus menggunakan gadget kita sampai kita lupa
waktu. Entah itu untuk makan, mandi, maupun mengerjakan tugas rumah.

d) Asyik Sendiri Hingga Kurang Bersosialisasi Dengan Dunia Luar


Karena bawaannya gadget terus, kita akan terbiasa fokus dengan akun
pribadi. Bahkan bisa saja kita hanya memelototi gadget tanpa berbicara
dengan saudara yang kebetulan sedang berkunjung, atau menolak bermain
dengan teman maupun tetanggamu. Itu artinya, otak kalian memang sudah
benar benar terkontaminasi dengan hal berbau K-pop sehingga kalian kurang
bersosialisasi dengan dunia luar yang sesungguhnya.

7
e) Rela Menghambur-hamburkan Uang Hanya Untuk Barang Berbau K-
pop dan Tiket Masuk Konser
Menabung memang baik dan perlu dibiasakan dari kecil. Tapi bagaimana jika
uang tabungan itu ternyata untuk membeli barang barang kesukaan kita,
maupun untuk biaya tiket masuk konser K-pop. Tentu kalian tahu, kalau
kebutuhan manusia akan selalu bertambah setiap waktu dan keinginan mereka
dalam memiliki suatu barang sangat besar. Jika kita menghabiskan uang
tabungan hanya untuk barang yang tidak berguna seperti itu, maka tidak ada
gunanya kita menabung.

f) Lebih menyukai budaya Korea daripada budaya lokal


Salah satu sifat K-popers yang tidak seharusnya melekat pada diri mereka
adalah, lebih menyukai budaya Korea daripada budaya lokal. Budaya Korea
memang sudah di akui oleh berbagai negara dan mendapat berbagai pujian
dari media internasional Billboard. Tetapi, Indonesia juga memiliki
kebudayaan yang tidak kalah kerennya dengan budaya Korea.Kita seharusnya
bangga dengan budaya kita sendiri, dan tidak membandingkannya dengan
budaya dari negara lain.

D. Cara Mengatasi Budaya Korean Pop yang Masuk ke Indonesia


Harusnya sebagai generasi muda, bisa lebih sekeltif dan berpikir jernih untuk
memilih hal-hal yang memang baik untuk ditiru ataupun tidak. Pasalnya, hingga
saat ini mayarakat Indonesia khususnya anak muda banyak yang lupa akan
identitas diri sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya cenderung meniru
budaya K-POP oleh masyarakat dunia dan dianggap sebagai kiblat. Oleh karena
itu, hal ini harus segera diatasi dan dicegah dengan cara berikut:
1. Harus menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya
semangat mencintai produk dalam negeri. Memakai pakaian, sepatu atau
perlengkapan made in Indonesia salah satu contoh untuk mengatasi
budaya-budaya asing yang ada di Indonesia.

8
2. Lebih selektif terhadap budaya asing/korea yang masuk ke Indonesia.
Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing sangat lah perlu
dilakukan, dalam hal ini budaya korea yang bersifat baik untuk
perkembangan kemajuan di indonesia bisa menjadi panutan seperti hal nya
mepunyai etos kerja yang tinggi, teknologi dll.
3. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-
baiknya.
4. Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan selektif terhadap
pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, dan sosial
budaya bangsa.
5. Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa
dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah
keluar negeri.
6. Lebih mempromosikan kebudayaan kesenian Indonesia agar masyarakat
tertarik untuk ikut melestarikan kebudayaan indonesia tersebut. Jangan
sampai kebudayaan Indoneisa diakui oleh negara lain, seperti yang sudah
banyak diberitakan.
E. Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang
telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang
akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan
pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru,
hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat
tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau
kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada
fisik, psikis maupun sosial seseorang. Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti:
infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), dan alergi.

9
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin,
seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan
amenorhoe (tidak haid).
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum
suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti
hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis
yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya.
Over dosis bisa menyebabkan kematian.

Dampak Psikis dan Sosial bagi pemakai narkoba antara lain:


1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3. Menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
6. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan
sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan
psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk
membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

10
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend
dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua
kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja
untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah
pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah
menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular
dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari
pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan
kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan
merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya
manusia bagi bangsa.

F. Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda


Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah
seharusnya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak
termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam
mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita. Adapun upaya-upaya
yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Ketahui aktivitas yang dilakukan oleh para remaja.
2. Tetapkan aturan serta konsekuensi. yang sudah ditetapkan secara tegak.
3. Ketahui teman-teman para remaja.
4. Mengawasi selalu resep obat.
5. Beri dukungan kuat dari keluarga.
6. Berikan contoh yang baik.

BAB III
PENUTUP

11
A. Kesimpulan
Sebagai pelajar, terutama sebagai generasi muda, hendaknya kita selektif dalam
memilih sesuatu. Kita harus melihat sisi positif dan negatifnya. Apa saja dampak
dan pengaruh yang diakibatkan dari sesuatu yang kita pilih. Termasuk K-pop.
Kita harus pandai menyelektifnya. Ambil sisi negatifnya untuk dijadikan
pelajaran. Bukan untuk dijadikan contoh. Sebaliknya, kita hendaknya mengambil
sisi positifnya dan menjadikannya contoh untuk kita lakukan juga di kehidupan
kita.
Kita boleh saja mengidolakan K-pop Idol, tapi jangan terlalu fanatik. Karena tahu
sendiri akibatnya bukan? Karena rasa cinta yang berlebihan, bisa saja kita nekat
melakukan hal diluar batas saat mendengar idola kita terkena skandal. Tentu kita
tahu, K-pop Idol tidak selamanya memiliki sisi negatif seperti apa yang orang
pikirkan dengan memandangnya sebelah mata. K-pop Idol juga memiliki sisi
positif yang bisa kita contoh dalam kehidupan kita. Contohnya, mereka akan
selalu berusaha keras tanpa menyerah untuk mencapai sesuatu dan juga K-pop
Idol yang semasa sekolah dulu memiliki nilai rata rata 90. Tentu kita akan
termotivasi untuk melakukan hal yang sama. Apapun itu, kita ambil yang baik-
baiknya saja.
B. Saran-saran
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena
itu saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu dalam
penyempurnaan makalah ini. Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya
narkoba, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan kegiatan yang bermanfaat
yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, maupun
mengikuti kegiatan berorhganisasi yang dapat mengembangkan kreativitas kita.
Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua
orangtua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka.

12

Anda mungkin juga menyukai