Anda di halaman 1dari 3

FENOMENA K-POP DI KALANGAN REMAJA INDONESIA DI TENGAH

PANDEMI COVID-19

Oleh : Helen Betaria Sitorus (2183342031)

Pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat Indonesia stay at home untuk mengurangi


kegiatan diluar rumah yang menciptakan kerumunan,yang berpotensi sangat besar dalam
penularan Covid-19. Peraturan pemerintah untuk tetap dirumah menyebabkan para pekerja,
mahasiwa, pelajar dan banyak pihak melakukan kegiatannya dari rumah secara online. Kegiatan
ini efektif untuk pencegahan melonjaknya kasus positif Covid di Indonesia. Namun dibalik ke
efektifannya, masyarakat yang melakukan kegiatan online secara terus-menerus dapat
menyebabkan kondisi tubuh seseorang yang akan kelelahan baik fisik maupun mental, kondisi
ini biasa disebut Pandemic Fatigue.

Untuk menghilangkan rasa bosan dan lelah akibat kegiatan yang berulang dilakukan hanya
dirumah saja tentu masyarakat membutuhkan hiburan. Hiburan yang sangat banyak ditemui di
kalangan masyarakat Indonesia baik kaum remaja sampai dewasa adalah mendengarkan lagu-
lagu K-POP ( Korean Pop ) seperti lagu Love Shoot, Ko Ko Bop, The Eve, Growl, Monster dari
EXO, Your’s dari Park Chan-yeol ft.Raiden, Dynamite dari BTS, dan masih banyak lagi.K-POP
adalah jenis music popular yang berasal dari Korea Selatan. Banyak platform yang bisa kita
gunakan untuk mendengarkan lagu K-POP tersebut. Spotify salah satu platform yang
menyediakan berbagai pilihan grub boy band dan girl band dari berbagai Negara. Banyak artis
dan kelompok music yang sudah menembus batas dalam negeri dan popular di mancanegara
contohnya seperti EXO, BigBang, Super Junior atau lebih dikenal Suju, BTS, NCT, BlackPink,
Twice, SNSD, dan masih banyak lagi. Dikalangan masyarakat Indonesia terutama para remaja
bahkan dewasa banyak yang kecanduan dengan music K-POP. Banyak remaja Indonesia yang
lebih menyukai boy band dan girl band dari Korea dibandingkan dengan boy band dan girl band
di Negara sendiri.

Fenomena demam Korean Pop atau sering disebut K-POP di kalangan remaja Indonesia sudah
sangat popular mulai tahun 2011 hingga saat ini. Hal ini memberikan berbagai efek yang timbul
seperti mengikuti tren fashion Korea,mengikuti cara bicara orang Korea, lebih sering
menyanyikan lagu Korea disbanding dengan lagu dari Indonesia, mengikuti budaya Korea,
bahkan rela merogoh kocek dalam-dalam demi menggunakan produk-produk yang sering di
gunakan para member boy band atau girl band korea yang mereka sukai, hal ini semakin
digemari khalayak ramai karena sangat mudah diakses di platform mana saja, baik itu di
facebook, instagram, twitter, youtube, tik-tok, spotify, joox, dan lain-lain. Banyak juga artis
Korea yang telah berkunjung mengadakan konser ke Indonesia. Dan peminat konser yang paling
mendominasi adalah kalangan remaja 13 tahun sampai dewasa. Jika dibandingkan dengan
peminat konser boy band dan girl band asal Indonesia perbedaannya sangat signifikan, masih
kalah jauh dengan pecinta K-POP Indonesia. Untuk harga tiketnya sendiri tidak tanggung-
tanggung bisa mencapai jutaan, meskipun begitu banyak sekali kalangan remaja yang merelakan
uang jajannya untuk membeli tiket konser demi bertemu idolanya.

Alasan mereka menggilai adanya K-POP ialah karena personil dari grup music tersebut ganteng-
ganteng dan cantik-cantik. Bukan itu saja, mereka ( personil grup music ) menggunakan tarian
dalam menyanyi sebagai daya tarik tersendiri untuk penggemar mereka. Walaupun sambil
menari jarang ditemui grup music asal Korea Selatan ini Lipsing. Hal ini menambah nilai plus
terhadap citra grup music Korea tersebut.

Dewasa ini, banayak sekali kita jumpai para remaja yang menggilai music berbahasa Korea,
bukan hanya musiknya tetapi juga budaya dan bahasanya. Remaja Indonesia pun juga sebisa
mungkin untuk mempelajari bahasa Korea. Terkadang mereka menggunakan bahasa Korea
dalam kehidupan sehari-harinya. Contohnya seperti Annyeong-haseyo yang berarti halo/hai,
kamsahammnida yang berarti terima kasih, nee yang berarti sama-sama/baik/oke, dan
sebagainya. Selain menggunakan bahasa Korea, banyak remaja Indonesia yang menyanyikan
lagu Korea, contohnya ketika salah satu teman mereka ada yang berulang tahun biasanya mereka
menyanyikan lagu selamat ulang tahun dalam bahasa Korea,tidak lagi bahasa Indonesia. Dalam
hal ini sepertinya banyak kayalan remaja dan tak jarang jua orang dewasa melakukan hal yang
sama, mereka lebih bangga menggunakan dan menyanyikan lagu-lagu K-POP dan lagu-lagu
yang berbahasa Korea. Kini virus K-POP dikalangan remaja sudah semakin menjadi-jadi, ada
baiknya para remaja menjadikan hal tersebut kearah Positif, menyesuaikan budaya sendiri
dengan Korea dan pandai memilih mana yang bai dan buruk dalam kemunculan Korea di
Indonesia. Bukan berarti kita tidak boleh menyukai Kpop dan budaya Korea ya! Jadikan
motivasi agar kamu bisa menuntut ilmu dinegara idolamu!

Anda mungkin juga menyukai