Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENELITIAN KEBUDAYAAN DAN KESENIAN

KOREA DI LINGKUNGAN SMAN 18 KOTA BEKASI

Laporan Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti
Ujian Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
kami telah diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas karya ilmiah
berjudul ‘Kebudayaan dan kesenian korea, antara akulturasi atau mendominasi di
lingkungan SMAN 18 Kota Bekasi’ yang diselesaikan untuk mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
Terimakasih tidak lupa kami haturkan kepada guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia Ibu Nurul Widya Isniarti Hasri, S.Pd yang telah membimbing kami
sehingga kami dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui sejauh mana siswa siswi
SMAN 18 Bekasi terkena dampak dari kebudayaan korea. Karya ilmiah ini
disusun dengan mendapatkan halangan dan rintangan terutama dari kami sendiri.
Namun atas pertolongan Allah dan dukungan berbagai pihak karya ilmiah ini
dapat diselesaikan.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberi manfaat luas bagi pembaca. Karya ini
pastilah masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran
membangun sangat saya harapkan dari pembaca. Terimakasih.

Bekasi, April 2019

Tim Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang artinya adalah universal.
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang
akhrinya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
Bersama bagi bangsa-bangsa diseluruh dunia. Globalisasi dalam kebudayaan
dapat berkembang dengan cepat, hal ini dipengaruhi oleh adanya kecepatan
dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini
justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang penting
dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan
dikuasi oleh negara negara maju. Kebudayaan setiap bangsa cenderung
mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga
melibatkan manusia secara menyeluruh. Salah satu dampak globalisasi
adalah Korean Wave.
Korean Wave atau Hallyu, Gelombang Korea adalah sebuah istilah yang
menjurus pada popularitas budaya pop Korea di luar negeri. Umumnya Hallyu
memicu banyak orang-orang di negara tersebut untuk mempelajari Bahasa
Korea dan kebudayaan Korea. Genre Korean wave berkisar dari film, drama
televisi, dan musik pop (K-pop). Indonesia termasuk negara yang sedang
terkena demam Korea. Hal ini dapat terlihat ditelevisi, majalah
dan juga internet di Indonesia yang sekarang berlomba-lomba untuk
menayangkan atau menginformasikan seputar berita-berita Korea. Di televisi
bahkan sudah banyak menayangkan tayangan-tayangan hiburan setiap harinya
yang berhubungan dengan Korea, misalnya film, drama serial, musik, dan
infotaiment tentang Korea. Pada dasarnya, globalisasi budaya Korea tersebut
tak bisa dilepaskan dari peran media. Media membawa nilai-nilai budaya
Korea ke luar negeri dan menjadi salah satu penunjang utama berhasilnya
gerakan hallyu atau globalisasi budaya Korea di dunia internasional.
Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama
dalam globalisasi. Sekarang ini, perkembangan teknologi begitu cepat
sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dapat tersebar luas ke
seluruh dunia. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti
kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan
mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa Korea Wave ini
membawa pengaruh besar terhadap generasi muda di Indonesia yang sedang
memuja korea wave. Inilah yang ditakutkan dari globalisasi, yaitu ketika
masyarakat lokal “menuhankan” budaya asing dan menelantarkan budaya
aslinya sendiri tapi kita tidak menyadarinya.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang timbul setelah diidentifikasi, yaitu:
1. Apakah siswa mengenal budaya Korea?
2. Apa yang membuat siswa tertarik dengan budaya Korea?
3. Seberapa minatnya siswa dengan budaya Korea?
4. Apakah masih ada rasa nasionalisme di kalangan penggemar Korea?

1.3 Rumusan Masalah


Masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini sebagai berikut, “Apakah
budaya Korea telah mendominasi di lingkungan SMAN 18 Bekasi?”

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.4.1 Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui budaya Korea yang dominan diminati
2. Mengetahui sejauh mana siswa siswi SMAN 18 Kota Bekasi
terkena dampak dari kebudayaan Korea.
3. Mengembalikan kesadaran siswa terhadap nilai yang sangat
berharga dari kebudayaan Indonesia.
1.4.2 Manfaat
1. Memberikan wawasan baru kepada siswa siswi tentang pengaruh
kebudayaan Korea di lingkungan SMAN 18 Kota Bekasi.
2. Meningkatkan kemampuan menulis dalam menganalisis suatu
masalah yang akan dijadikan karya tulis ilmiah.
3. Memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia.
BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1 Definisi Globalisasi


Globalisasi adalah berasal dari kata Globalization. Global artinya dunia
sedangkan lization artinya adalah proses. Secara bahasa arti Globalisasi adalah
Suatu proses yang mendunia, suatu proses yang membuat manusia saling terbuka
dan bergantung satu sama lainnya tanpa batas waktu dan jarak.1

2.2 Definisi Kebudayaan


“Budaya” berasal dari kata majemuk budi daya atau kekuatan dari akal,
akal atau budi itu mempunyai unsur-unsur cipta atau pikiran, rasa, karsa atau
kehendak. Hasil dari ketiga unsur itulah yang disebut kebudayaan. Dengan
demikian, kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa.
Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya
dengan kebudayaan berasal dari kata Latin colere. Artinya mengolah atau
mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut,
yaitu colere kemudian culture, diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia
untuk mengolah dan mengubah alam (Soekanto, 2006: 150).2

2.3 Definisi Korean Wave


Hallyu atau Korean Wave (bahasa Indonesia: “Gelombang Korea”) adalah
istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di
berbagai negara di dunia. Umumnya Hallyu memicu banyak orang-orang di
negara tersebut untuk mempelajari Bahasa Korea dan kebudayaan Korea. Korean
wave mengacu pada penyebaran budaya Korea Selatan di seluruh dunia atau
kecintaan terhadap eksport budaya Korea Selatan.3

1 Salamadian, “Pengertian Globalisasi”, https://salamadian.com/pengertian-globalisasi/, diakses 19 Februari


2018, pukul 19.00.
2 Dinda Mahardhika, ”Karya Ilmiah tentang Korean Wave”,
https://dindamahardhika.wordpress.com/2018/05/01/karya-ilmiah-tentang-korean-wave/, diakses
1 Mei 2018, pukul 10.00.
3 Nuril Wardani, “Pengertian Korean Wave”, http://aliennwardani.blogspot.com/2013/03/pengertian-
korean-wave-hallyu.html, diakses 18 Maret 2013, pukul 19.20.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Dalam penelitian ini tim peneliti mengambil lokasi di SMAN 18
BEKASI. Beralamat Jl. Rudal, Aren Jaya, Bekasi Tim., Kota Bks, Jawa
Barat kode pos 17111. Waktu penelitian dilakukan pada tahun ajaran
2018/2019 yang kurang lebih waktunya 1 bulan dari bulan Maret sampai
April 2019.

2. Pendekatan dan Metode Penelitian


3.2.1 Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut
Sugiyono(2015:3) pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sempel tertentu, teknik pengambilan sempel pada umumnya
dilakukan secara random.

3.2.2 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Menurut
Sugiyono(2013:11) metode penelitian survey adalah penelitian yang
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Dalam
penelitian ini tim peneliti mengambil beberapa sampel dari siswa-siswi
SMAN 18 BEKASI untuk diajukan beberapa pertanyaan kuisioner terbuka
dan tertutup yang hasilnya akan digunakan sebagai pedoman untuk
mengetahui sejauh mana siswa-siswi SMAN 18 BEKASI menyukai dan
mengetahui budaya dan kesenian Korea.

3. Instrumen Penelitian

QUESIONER TERBUKA
1. Kapan anda mulai mengenal seni dan budaya Korea?
2. Bagaimana tanggapan anda tentang kebudayaan dan kesenian
Korea?
3. Mengapa anda tertarik terhadap kebudayaan dan kesenian Korea?
4. Dengan media apa anda mempelajari tentang kebudayaan dan
kesenian Korea?
5. Apa alasan anda menyukai kebudayaan dan kesenian Korea?

QUESIONER TERTUTUP
NO. PERTANYAAN YA TIDAK
1. Apakah anda menyukai budaya dan kesenian Korea?
2. Apakah anda mengetahui budaya dan seni Korea dari
media social?
3. Apakah dengan masuknya budaya dan seni Korea
membawa dampak positif bagi lingkungan anda?
4. Menurut anda, apakah budaya dan seni Korea terlalu
mendominasi dibanding budaya local?
5. Apakah budaya dan seni Korea membuat anda lupa akan
budaya local?

4. Data dan Sumber Data


Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer yang
didapatkan dari pernyataan siswa-siswi SMAN 18 BEKASI dengan
menyebarkan lembaran questioner, dan table pengamatan tentang
pengaruh kebudayaan dan kesenian Korea di Lingkungan SMAN 18
BEKASI.

5. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti
untuk memperoleh data. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini
digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut.
1. Quisioner
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawab (Sugiyono 2014:142). Cara
pemerolehan dara dari penelitian ini adalah dengan cara responden
mengisi angket yang telah disediakan oleh penulis, jenis angket
pada penelitian ini adalah angket gabungan yaitu gabungan antara
angket tertutup dan angket terbuka, angket gabungan digunakan
untuk mengetahui budaya Korea yang telah mendominasi di
lingkungan SMAN 18 Bekasi. Pada penelitian ini angket sekala
gutman yaitu sekala yang digunakan untuk memperoleh jawaban
yang jelas dan bersifat tegas dan konsisten, pada penelitian ini
digunakan jawaban “YA” dan “TIDAK” untuk mencari tahu
tentang minatnya siswa tentang budaya Korea.

6. Teknik Analisis Data


Pada penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode angket. Angket disebar pada hari Jumat tanggal 5 April
2019 setelah terkumpul selanjutnya data angket dianalisis berdasarkan
kesimpulan jawaban. Pengolahan data menurut Hasan (2006) meliputi
berikut ini.

1. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul
tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat
pada pencatatan dan pertanyaaan. Data harus sempurna dalam
pengertian bahwa semua kolom atau pertanyaan harus terjawab
atau terisi. Tidak boleh ada 1 pun jawaban kegiatan kosong.
Peneliti harus mengenal data yang kosong, apakah responden tidak
mau menjawab atau pertanyaan yang kurang dipahami responden.
2. Coding
Coding adalah usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban dengan pilihan
biasanya berupa angka atau YA dan TIDAK, Margono (2004:191).
Menurut Kontjoroningrat (1991:272) mengemukakan bahwa
”coding adalah usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban
responden berdasarkan kesimpulan jawaban ataupun klasifikasi
dilakukan dengan menandai masing-masing kolom jawaban,
biasanya berbentuk angka atau pilihan YA dan TIDAK”. Pada
penelitian ini teknik coding digunakan untuk mengetahui sejauh
mana siswa SMAN 18 BEKASI mengetahui budaya dan kesenian
Korea dan untuk mengetahui bagaimana tanggapan mereka tentang
budaya Korea.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang kami lakukan tentang pengaruh kebudayaan


dan kesenian Korea, antara akulturasi atau mendominasi di lingkungan SMAN 18
Bekasi. Maka hasil penelitian kami, yaitu budaya Korea telah dikenal dan diminati
oleh kalangan siswa-siswi SMAN 18 BEKASI. Kami selaku penyusun karya
ilmiah ini, telah melakukan survey dengan melakukan kuesioner terbuka dan
tertutup terhadap beberapa orang di lingkungan SMAN 18 BEKASI, dan berikut
merupakan hasil survenynya.

Pertanyaan dan hasil persentase kuesioner tertutup


1. Apakah anda menyukai budaya dan kesenian Korea?

Ya 70%
Tidak 30%
Total 100%

2. Apakah anda mengetahui budaya dan seni Korea dari media sosial?

Ya 92%
Tidak 8%
Total 100%

3. Apakah dengan masuknya budaya dan seni Korea membawa dampak


positif bagi anda dan lingkungan?

Ya 61%
Tidak 39%
Total 100%

4. Menurut anda, apakah budaya dan seni Korea terlalu mendominasi


dibanding budaya local?

Ya 53%
Tidak 47%
Total 100%

5. Apakah budaya dan seni Korea membuat anda lupa akan budaya lokal
Indonesia?
Ya 30%
Tidak 70%
Total 100%

Pertanyaan dan kesimpulan dari kuesioner


1. Kapan anda mulai mengenal seni dan budaya Korea?

Rata-rata pengisi kuesioner mulai mengenal seni dan budaya Korea sejak
usia Sekolah Dasar.

2. Bagaimana tanggapan anda tentang kebudayaan dan kesenian Korea?

Berkembang pesat, dan cukup baik.


Berdasarkan hasil jawaban quesioner diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pertanyaan 1: mayoritas responden yakni sebanyak 70% menyukai
budaya dan kesenian Korea, sedangkan sisanya sebanyak 30%
mengaku tidak menyukai budaya dan kesenian Korea .

2. Pertanyaan 2: mayoritas responden sebanyak 92% mengetahui budaya


dan kesenian Korea dari media social sedangkan hanya 8% yang
mengetahui budaya dan kesenian Korea tidak dari media social.

3. Pertanyaan 3: sebanyak 61% responden menganggap masuknya


budaya dan kesenian Korea membawa dampak positif dilingkungan
sedangkan sisanya sebanyak 39% menganggap masuknya budaya
Korea dan kesenian Korea tidak membawa dampak positif.

4. Pertanyaan 4: sebanyak 53% menurut responden budaya dan kesenian


Korea terlalu mendominasi dibanding budaya lokal sedangkan sisanya
sebanyak 47% tidak terlalu mendominasi menurut mereka.

5. Pertanyaan 5: sebanyak 30% menurut responden budaya dan kesenian


Korea membuat seseorang lupa akan budaya lokal Indonesia,
sedangkan sebanyak 70% menganggap budaya dan kesenian Korea
tidak membuat seseorang lupa akan budaya lokal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Untuk menjawab penelitian yang pertama yakni apakah budaya Korea disukai
dikalangan siswa SMAN 18 BEKASI sebagian besar kalangan siswa SMAN 18
BEKASI menyukai budaya Korea terutama perempuan.
Budaya Korea telah dikenal oleh siswa SMAN 18 BEKASI dan diminati
oleh banyak kalangan seperti K-POP, Drama Korea, tulisan maupun bahasa
Koreaserta kuliner makanan Korea.
Sedangkan pertanyaan kedua apakah budaya Korea mendominasi di
lingkungan SMAN 18 BEKASI. Berdasarkan hasil koesioner yang telah
dibagikan kepada 13 orang pelajar SMAN 18 BEKASI pengaruh Korean wave ini
masih dalam tahap wajar yang tidak berlebihan. Karena, para siswa hanya sekedar
menonton, atau mengoleksi foto dan video idola mereka, meniru berbicara orang
Korea atau menari mengikuti boyband.

5.2 SARAN
Saran bagi pelajar ini adalah, boleh saja menyukai Korean wave berupa K-
POP, K-DRAMA, ataupun yang lainnya, tapi jangan sampai hal ini membuat kita
lupa akan kewajiban utama seorang pelajar, yakni belajar. Menyukai dan memiliki
idola juga diperbolehkan saja selama itu tidak berlebihan karena sesuatu yang
berlebihan itu tidak baik.

Anda mungkin juga menyukai