Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
kami telah diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas karya ilmiah
berjudul ‘Kebudayaan dan kesenian korea, antara akulturasi atau mendominasi di
lingkungan SMAN 18 Kota Bekasi’ yang diselesaikan untuk mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
Terimakasih tidak lupa kami haturkan kepada guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia Ibu Nurul Widya Isniarti Hasri, S.Pd yang telah membimbing kami
sehingga kami dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui sejauh mana siswa siswi
SMAN 18 Bekasi terkena dampak dari kebudayaan korea. Karya ilmiah ini
disusun dengan mendapatkan halangan dan rintangan terutama dari kami sendiri.
Namun atas pertolongan Allah dan dukungan berbagai pihak karya ilmiah ini
dapat diselesaikan.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberi manfaat luas bagi pembaca. Karya ini
pastilah masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran
membangun sangat saya harapkan dari pembaca. Terimakasih.
Tim Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang artinya adalah universal.
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang
akhrinya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
Bersama bagi bangsa-bangsa diseluruh dunia. Globalisasi dalam kebudayaan
dapat berkembang dengan cepat, hal ini dipengaruhi oleh adanya kecepatan
dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini
justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang penting
dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan
dikuasi oleh negara negara maju. Kebudayaan setiap bangsa cenderung
mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga
melibatkan manusia secara menyeluruh. Salah satu dampak globalisasi
adalah Korean Wave.
Korean Wave atau Hallyu, Gelombang Korea adalah sebuah istilah yang
menjurus pada popularitas budaya pop Korea di luar negeri. Umumnya Hallyu
memicu banyak orang-orang di negara tersebut untuk mempelajari Bahasa
Korea dan kebudayaan Korea. Genre Korean wave berkisar dari film, drama
televisi, dan musik pop (K-pop). Indonesia termasuk negara yang sedang
terkena demam Korea. Hal ini dapat terlihat ditelevisi, majalah
dan juga internet di Indonesia yang sekarang berlomba-lomba untuk
menayangkan atau menginformasikan seputar berita-berita Korea. Di televisi
bahkan sudah banyak menayangkan tayangan-tayangan hiburan setiap harinya
yang berhubungan dengan Korea, misalnya film, drama serial, musik, dan
infotaiment tentang Korea. Pada dasarnya, globalisasi budaya Korea tersebut
tak bisa dilepaskan dari peran media. Media membawa nilai-nilai budaya
Korea ke luar negeri dan menjadi salah satu penunjang utama berhasilnya
gerakan hallyu atau globalisasi budaya Korea di dunia internasional.
Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama
dalam globalisasi. Sekarang ini, perkembangan teknologi begitu cepat
sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dapat tersebar luas ke
seluruh dunia. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti
kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan
mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa Korea Wave ini
membawa pengaruh besar terhadap generasi muda di Indonesia yang sedang
memuja korea wave. Inilah yang ditakutkan dari globalisasi, yaitu ketika
masyarakat lokal “menuhankan” budaya asing dan menelantarkan budaya
aslinya sendiri tapi kita tidak menyadarinya.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang timbul setelah diidentifikasi, yaitu:
1. Apakah siswa mengenal budaya Korea?
2. Apa yang membuat siswa tertarik dengan budaya Korea?
3. Seberapa minatnya siswa dengan budaya Korea?
4. Apakah masih ada rasa nasionalisme di kalangan penggemar Korea?
METODOLOGI PENELITIAN
3. Instrumen Penelitian
QUESIONER TERBUKA
1. Kapan anda mulai mengenal seni dan budaya Korea?
2. Bagaimana tanggapan anda tentang kebudayaan dan kesenian
Korea?
3. Mengapa anda tertarik terhadap kebudayaan dan kesenian Korea?
4. Dengan media apa anda mempelajari tentang kebudayaan dan
kesenian Korea?
5. Apa alasan anda menyukai kebudayaan dan kesenian Korea?
QUESIONER TERTUTUP
NO. PERTANYAAN YA TIDAK
1. Apakah anda menyukai budaya dan kesenian Korea?
2. Apakah anda mengetahui budaya dan seni Korea dari
media social?
3. Apakah dengan masuknya budaya dan seni Korea
membawa dampak positif bagi lingkungan anda?
4. Menurut anda, apakah budaya dan seni Korea terlalu
mendominasi dibanding budaya local?
5. Apakah budaya dan seni Korea membuat anda lupa akan
budaya local?
1. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul
tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat
pada pencatatan dan pertanyaaan. Data harus sempurna dalam
pengertian bahwa semua kolom atau pertanyaan harus terjawab
atau terisi. Tidak boleh ada 1 pun jawaban kegiatan kosong.
Peneliti harus mengenal data yang kosong, apakah responden tidak
mau menjawab atau pertanyaan yang kurang dipahami responden.
2. Coding
Coding adalah usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban dengan pilihan
biasanya berupa angka atau YA dan TIDAK, Margono (2004:191).
Menurut Kontjoroningrat (1991:272) mengemukakan bahwa
”coding adalah usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban
responden berdasarkan kesimpulan jawaban ataupun klasifikasi
dilakukan dengan menandai masing-masing kolom jawaban,
biasanya berbentuk angka atau pilihan YA dan TIDAK”. Pada
penelitian ini teknik coding digunakan untuk mengetahui sejauh
mana siswa SMAN 18 BEKASI mengetahui budaya dan kesenian
Korea dan untuk mengetahui bagaimana tanggapan mereka tentang
budaya Korea.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Ya 70%
Tidak 30%
Total 100%
2. Apakah anda mengetahui budaya dan seni Korea dari media sosial?
Ya 92%
Tidak 8%
Total 100%
Ya 61%
Tidak 39%
Total 100%
Ya 53%
Tidak 47%
Total 100%
5. Apakah budaya dan seni Korea membuat anda lupa akan budaya lokal
Indonesia?
Ya 30%
Tidak 70%
Total 100%
Rata-rata pengisi kuesioner mulai mengenal seni dan budaya Korea sejak
usia Sekolah Dasar.
5.1 KESIMPULAN
Untuk menjawab penelitian yang pertama yakni apakah budaya Korea disukai
dikalangan siswa SMAN 18 BEKASI sebagian besar kalangan siswa SMAN 18
BEKASI menyukai budaya Korea terutama perempuan.
Budaya Korea telah dikenal oleh siswa SMAN 18 BEKASI dan diminati
oleh banyak kalangan seperti K-POP, Drama Korea, tulisan maupun bahasa
Koreaserta kuliner makanan Korea.
Sedangkan pertanyaan kedua apakah budaya Korea mendominasi di
lingkungan SMAN 18 BEKASI. Berdasarkan hasil koesioner yang telah
dibagikan kepada 13 orang pelajar SMAN 18 BEKASI pengaruh Korean wave ini
masih dalam tahap wajar yang tidak berlebihan. Karena, para siswa hanya sekedar
menonton, atau mengoleksi foto dan video idola mereka, meniru berbicara orang
Korea atau menari mengikuti boyband.
5.2 SARAN
Saran bagi pelajar ini adalah, boleh saja menyukai Korean wave berupa K-
POP, K-DRAMA, ataupun yang lainnya, tapi jangan sampai hal ini membuat kita
lupa akan kewajiban utama seorang pelajar, yakni belajar. Menyukai dan memiliki
idola juga diperbolehkan saja selama itu tidak berlebihan karena sesuatu yang
berlebihan itu tidak baik.