Anda di halaman 1dari 16

MINI RISET

PENGARUH KEBUDAYAAN LUAR TERHADAP GAYA BERPAKAIAN DAN


MAKANAN KEKINIAN DIKALANGAN MASYARAKAT KOTA MEDAN

Mata kuliah : Teori Antropologi Klasik

Dosen Pengampu: - Dr Rosramadhana, M.Si

- Daud , S.Pd, M.Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

NAMA NIM
Anastecia Maria Marsaulina Siagian 3213122038
Fransiskus Aginta Rendy Kacaribu 3213122049
Indah Natalia Zendrato 3213122050
Laura Wati Situmorang 3213122046
Yola Claudia 3211122022

Kelas : B Reguler 2021

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Medan 2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena kita selalu diberi kesehatan dan keselamatan dari Tuhan, sehingga mampu
menyelesaikan tugas Laporan Mini Riset dengan tepat waktu.

Ucapan terimakasih peneliti kepada Bapak/Ibu dosen pengampu Dr. Rosramadhana


M.Si dan Daud S.Pd, M.Si merupakan dosen pengampu mata kuliah dari Teori Antropologi
Klasik yang telah memberikan bimbingannya dalam pengerjaan tugas ini. Dengan adanya
Tugas ini yang diberikan kepada mahasiswa, maka dapat mengetahui dan dapat menambah
ilmu pengetahuan dan melatih kreativitas mahasiswa.

Kelompok menyadari bahwa Mini Riset yang dibuat ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna, sehingga dengan demikian, kelompok dan penyusun
sudah berusaha dan berupaya untuk melakukan hasil yang sebaik mungkin. Apabila terjadi
kesalahan, baik dalam unsur ketidaksengajaan ataupun kekhilafan dan sangat mengharapkan
kritikan ataupun saran yang sifatnya membangun dalam tugas ini, agar dapat melaksanakan
Mini Riset selanjutnya dapat berjalan dengan lebih baik lagi kedepannya.

Medan, 17 oktober 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu
B. Landasan Teori
C. Kerangka Konseptual

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
B. Teknik Pengumpulan Data
C. Tempat dan Waktu Penelitian
D. Data Informan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adanya budaya yang diciptakan oleh masyarakat modern secara tidak
langsung akan mengakibatkan pergeseran dan penindasan atau bahkan penghilangan.
Ini tentunya akan sangat menarik untuk diteliti. Banyak teori yang diperlukan ketika
ingin menganalisis proses-proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan. Salah
satunya yakni ilmu antropologis dan sosiologi yang disebut sebagai dinamikansosial
(Koentjaraningrat, 2015: 184).
Masyarakat dan lingkungan merupakan dua hal yang saling mempengaruhi
dan mempunyai hubungan timbal balik. Manusia adalah bagian dari masyarakat yang
sangat berperan dalam mempengaruhi kondisi lingkungannya, yang mana manusia
dapat mempengaruhi lingkungan sebaliknya lingkungan dapat mempengaruhi pola
perilaku masyarakat seiring perkembangan zaman. Suatu kebiasaan atau hasil dari
pola pikir masyarakat dapat di katakan sebuah kebudayaan, kebudayaan masyarakat
dapat menghasilkan sumber mata pencaharian. Contohnya pada masyarakat Kota
Medan yang mengikuti perkembangan zaman budaya luar dalam hal makanan,
sehingga terjadi difusi budaya dalam masyarakat.
Jadi untuk membuat suatu Mini Riset yang baik, maka harus memulainya
dengan mengetahui riset itu sendiri. Tujuan riset dapat dijadikan sebagai salah satu
motivasi mengapa riset tersebut dilakukan. Riset merupakan upaya manusia untuk
mencari solusi akan suatu masalah kehidupan manusia dengan langkah-langkah
sistematis tertentu secara ilmiah. Berdasarkan Riset yang diperoleh, maka solusi dan
kesimpulan ilmiah mengenai suatu permasalahan dapat diketahui, sehingga manusia
dapat mempraktikannya langsung untuk merubah kehidupannya. Tujuan dari mini
riset ini untuk mengetahui penguruh budaya luar terhadap masyarakat di Kota Medan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang akan kami teliti,
maka perlu dirumuskan secara spesifik rumusan masalah yang merupakan uraian dari
masalah-masalah yang dimunculkan dalam latar belakang yang dikemukakan di atas.
Adapun Rumusan Masalah dalam penelitian ini :
1. Apa yang menjadi penyebab masuknya budaya luar pada masyarakat ?
2. Bagaimana masyarakat menyikapi supaya budaya lokal tidak luntur akibat
masuknya budaya luar ?
3. Mengapa Masyarakat sangat menyukai budaya luar dibandingkan budaya lokal?
4. Bagaimana solusi agar masyarakat dapat mengikuti zaman budaya luar tetapi
budaya masyarakat tidak luntur?

C. Tujuan Penelitian
Secara umum, kami selaku peneliti dalam melakukan suatu penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui terjadinya difusi kebudayaan masyarakat kota Medan
terhadap budaya Luar, diantaranya ialah:
1. Untuk mengetahui, penyebab masuknya budaya luar pada
masyarakat kota Medan
2. Untuk mengetahui, Bagaimana masyarakat menyikapi supaya
budaya lokal tidak luntur akibat masuknya budaya luar ini
3. Untuk mengetahui, Mengapa Masyarakat sangat menyukai budaya
luar dibandingkan budaya local
4. Untuk mengetahui, Apakah solusi agar masyarakat dapat mengikuti
zaman budaya luar tetapi budaya masyarakat tidak luntur

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan
penelitian di atas, maka dalam hal ini bahwa manfaat yang dapat diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Secara teoritis atau kegunaan penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan atau
refrensi mengenai Pengaruh kebudayaan luar terhadap masyarakat Kota Medan.
Penelitian ini sebagai ranah untuk mengetahui dan juga melestarikan kebudayaan
yang telah luntur di Kota Medan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
Difusi merupakan serangkaian proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang
dimulai dari ide-ide, keyakinan, hasil-hasil dari wujud kebudayaan, dan sebagainya. Yang
biasanya dimulai dari individu kepada individu lain, dari satu golongan ke golongan lain
dalam suatu masyarakat atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya.
Difusi menurut para ahli yaitu menurut A. Havilad, Difusi kebudayaan ialah kebiasaan
atau adat istiadat yang disebarkan ke kebudayaan lain. Dimana untuk serangkaian proses
sosial dan interaksi sosial ini dapat dilakukan dengan cara meniru atau imitasi dari adanya
kebiasaan masyarakat lainnya.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan
dan acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian
ini. Maka dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian
terdahulu sebagai berikut:

No Nama Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian


Peneliti Penelitian

1 Hamdani Analisis Pada Penelitian Secara umum globalisasi


M. Syam Pengaruh Deskritiptif media di Aceh telah
Budaya Populer yang datanya menyebabkan berlakunya
Korea Di dijaring lewat penyerapan budaya asing
Kalangan survei dan terhadap budaya remaja di
Remaja Kota dituangkan Kota Banda Aceh khususnya
Banda Aceh dalam pengaruh budaya popular
tabeltabel yang Korea. Televisi swasta
menunjukkan nasional dan televisi
distribusi berlangganan, DVD juga
frekuensi, lalu masuk secara bebas
dilengkapi merupakan salah satu faktor
dengan hasil utama yang menyebabkan
wawancara perubahan perilaku remaja
mendalam. terhadap amalan budaya
mereka. Sebagian remaja
Banda Aceh sudah
terpengaruh dengan amalan
budaya populer Korea.

2 Dzkkiyah Dampak Penelitian Dari budaya korea sendiri


Nisrina, Konsumerisme Kualitatif kebanyakan yang disukai oleh
Dkk Budaya Korea menggunakan Mahasiswa Fakultas Negeri
(KPOP) Di pendekatan Malang yang menjadi
Kalangan deskriptif. penggembar K-pop adalah
Mahasiswa Teknik musik boygrup dan girlgrup.
Fakultas Ilmu pengumpulan Dari kesukaan terhadap musik
Sosial data dengan ini membeli barang-barang
Universitas cara observasi yang berhubungan dengan
Negeri Malang dan wawancara korea tersebut seperti album
CD, poster boygrup dan
grilband dan photocard.
Akibatnya mereka tidak dapat
mengontrol pengeluaran yang
mengarahkan kepada budaya
konsumerisme.

C. Kerangka Konseptual
 Pengrtian Kebudayaan
Menurut Tylor, kebudayaan adalah sistem kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan, serta kebiasaan-
kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
 Pengertian Makanan
Menurut Depkes RI (2003),
makanan adalah semua bahan dalam bentuk olahan yang dimakan manusia
kecuali air dan obat-obatan. Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang
diperlukan setiap saat dan memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar
bermanfaat bagi tubuh, karena makanan sangat diperlukan untuk oleh tubuh.

 Pengertian Pakaian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah barang apa yang dipakai (baju,
celana, dan sebagainya). Riza Mutia dkk (1996:6) mengatakan, busana adalah
barang yang dipakai manusia, melekat pada tubuh untuk keperluan kehidupannya
seperti baju, celana tutup kepala, ikat pinggang, dan sebagainya. Untuk
kelengkapan pakaian tersebuttermasuk atribut lainya dibuat beberapa benda
apakah itu perhiasan atau benda lainya.
 Pengertian Masyarakat
Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, masyarakat adalah kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama dalam waktu yang relatif lama,
tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan yang sama, serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok tersebut.

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Pada penelitian mengenai difusi kebudayaan kami menggunakan metode penelitian


studi lapangan yaitu terjun ke tempat yang terkait fenomena yang di teliti melalui beberapa
informan baik mahasiswa maupun masyarakat yang sudah bekerja di kota medan,penelitian
menjadi titik fokus dalam mencari tahu kebudayaan luar apa saja yang sudah tersebar di kota
medan ini,Penelitian studi lapangan ini bukanlah hal yang mudah untuk mencari informasi
terkait fenomena yang di teliti melainkan lebih teliti lagi karena banyak masyarakat yang
belum mampu memberikan informasi jelas dan tepat terkait budaya luar yang sudah melekat
pada diri nya dan yang tidak resmi dan akibatnya penelitian ini dinyatakan tidak pasti dalam
prespektif etnografi.Studi lapangan ini hampir sama dengan penelitian metode etnografi yang
dimana metode ini berkaitan langsung kepada penelitian dengan kita mengikuti aktivitas yang
dilakukan oleh masyarakat tetapi untuk studi lapangan yaitu terjun ke lapangan dan setelah
mendapatkan informasi yang jelas terhadap budaya luar maka peneliti langsung kembali dan
meninggalkan lokasi tersebut.

B. Tehnik Pengumpulan Data

Meburut Faisal dkk (2014) Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah metode
kualitatif yang terdapat di daam nya yaitu:

Observasi

Menurut Yunisa dkk (2018) Observasi dilakukan untuk melihat tempat dan mengetahui
apakah tempat tersebut cocok untuk dilakukan penelitian mengenai difusi kebudayaan yaitu
dengab budaya budaya luar masuk ke budaya lokal dan mengancam kehilangan budaya lokal
dengan perkembangan globalisasi saat ini.

Wawancara

Menurut Soetjho (1997) Melakukan Observasi terlebih dahuu sebelum melakukan


penelitian dan mewawancarai informan dan sebelum mendapatkan data data lapangan dari
masalah yang di teliti,melihat apakah si informan mau di wawancarai ataukah tidak dan
apakah di tempat tersebut memiliki permasalahan sesuai dengan apa yang di kaji oleh
peneliti. Melakukan wawancara terhadap informan untuk mengumpulkan data data yang ada
di lapangan terkait masalah atau fenomena yang di teliti yaitu pengaruh budaya budaya luar
terhadap kebudayaan lokal di kota Medan.
C. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada:

Tempat : Jl Pancing di Simpang MMTC

Waktu : 13.00 s/d Selesai

D. Informan Penelitian

Nama : Ria Nainggolan

Umur : 2o Tahun

Alamat : Polrestabes Medan

Pekerjaan : Mahasiswa

No hp : 081265304220

Nama : Ade Aulia Munthe

Umur : 21 Tahun

Alamat : Jl.Bilal

Pekerjaan : Penjual makanan kekinian (Tteokbokki)

No hp : 081268778133

Nama : Nabila Hani

Umur : 23 Tahun

Alamat : Jl.Karya Wisata

Pekerjaan : pedagang kaki lima Takoyaki


No hp :-

Nama : Hanna Harum Lubis

Umur : 24 Tahun

Alamat : Jl. Eka Sama gg.Keluarga

Pekerjaan : penjual dimsum

No hp :-

Nama : Gadis Lestari

Umur : 20 Tahun

Alamat : Jl. Karya Kasih No.45

Pekerjaan : pedagang egg Wafle

No hp :-

Nama : Ica Jesika Simatupang

Umur : 24 Tahun

Alamat : Jl.Simpang selese kuala langkat

Pekerjaan : Sales baju

No hp : 082347802913

Nama : Nuraifa Nainggolan

Umur : 17 Tahun

Alamat : Jl.Impres kuala langkat


Pekerjaan : Mahasiswa

BAB IV

PEMBAHASAN

A. MAKANAN

Menurut Buku Toetmojo (2013) Makanan merupakan salah satu bagian utama pokok
dalam kehidupan manusia khusus nya menjaga kestabilan tubuh saat beraktivitas maupun
tidak,makanan sendri memiliki khasiat 4 sehat 5 sempurna sehingga makanan menjadi pokok
utama dalam siklus kehidupan masyarakat.

Menurut Buku Leonardo (2009) Makanan adalah jaminan masyarakat untuk bertahan
hidup,dan makanan adalah hal penting bagi semua orang karena dengan makanan membuat
seluruh tubuh menjadi bertambah kuat dan seimbang. Melihat perkembangan zaman pada
saat ini yang sudah semakin modern, banyak trend baru yang ramai orang berlomba-lomba
untuk mengikuti trend tersebut, seperti fashion dan makanan yang sudah terpengaruh oleh
budaya luar.

Menurut Jurnal Saidah dkk (2015) Makanan memuat berbagai gizidan bermanfaat bagi
tubuh,makanan yang tidak sehat berasal dari makanan cepat saji yang membuat kalori dalam
tubuh bertambah.Menurut salah satu informan yang berstatus sebagai mahasiswa, ia tertarik
membeli dan mengkonsumsi makanan yang dari budaya luar negeri yang pada saat ini
banyak dijajakan, seperti dari negara Jepang dan Korea karena makanan tersebut memiliki
daya tarik yang membuat ingin membeli serta enak dikonsumsi dan sedang trend dikalangan
masyarakat saat ini apalagi bagi kaum anak muda. Jenis makanan tersebut ialah seperti
Tteokbokki, Corndog Mozarella, Takoyaki, Dimsum, eggwafle dan lainnya. Menurut
informan tersebut, ia terkadang tidak terlalu tertarik membeli makanan khas Indonesia,
karena makanannya tampak formal. Informan mengatakan bahwa makanan dari budaya luar
negeri tersebut dikonsumsi untuk cemilan dan karena mengikuti trend, sebenarnya menurut
pengakuan informan tersebut, ia tidak setuju dengan banyaknya masuk makanan-makanan
yang khas dengan budaya luar daripada makanan lokal Indonesia, untuk apa kita lebih banyak
menjual maupun menjajakan makanan khas budaya luar daripada makanan lokal Indonesia,
padahal seharusnya kita lebih memperkenalkan makanan khas Indonesia, karena sebenarnya
banyak makanan khas dari Negera kita Indonesia lebih enak dan unik. Solusi untuk hal
tersebut ialah dengan memperkenalkan makanan-makanan khas Indonesia lewat media sosial
dan lebih dikembangkan lagi.

Pembeli yang sangat banyak yaitu kaum remaja kalau di kaum orang tua hanya ingin
mencicipi saja tapi tidak menyukai makanan ini. Dengan adanya pengaruh budaya luar ini,
dapat mempengaruhi ciri khas dari makanan budaya lokal juga. Ada juga makanan kuliner di
kota Medan yang cukup terkenal, dengan makanan lokal yang dikembangkan seperti nasi
goreng, mie gomak, soto medan, bika ambon dan masih banyak lagi makanan budaya lokal
khas Medan yang dapat sebenarnya dapat dikembangkan serta diperkenalkan

Adapun jenis-jenis makanan kekinian yang kami teliti adalah sebagai berikut:

1.Takoyaki

Takoyaki merupakan makanan dari Jepang, yang sudah berada di kota Medan. Takoyaki
merupakan makanan yang cukup digemari oleh masyarakat Medan khususnya kaum muda,
dikarenakan takoyaki memiliki cita rasa yang cukup menarik bagi kaum muda. Takoyaki
adalah camilan berbentuk bulat. Adonan takoyaki terbuat dari telur dan tepung berisi
potongan kecil gurita dan bahan lain seperti sosis, keju, dan kepiting kecil. Takoyaki yang
sudah matang akan berwarna coklat keemasan di bagian luar dan akan cair di bagian
dalamnya. Sebagai pelengkap, pada bagian atas takoyaki akan diberikan taburan serpihan
katsuobushi, serpihan rumput laut, mayones, dan saus takoyaki.

2. Dimsum

Dimsum sangat sering kita dengar di Kota Medan dikarenakan makanan ini cukup sangat
laris bagi kaum muda maupun kaum orang tua. dikarenakan makanan ini sungguh lezat cita
rasanya, Dimsum terbuat dari daging kemudian dibungkus pakai kulit pangsit. Isian
dagingnya pun dapat disesuaikan dengan selera. Salah satu daging yang enak dibuat menjadi
dimsum adalah daging ayam.
3. Egg Wafle

Egg Waffle adalah wafel berbasis telur bulat yang populer di Hong Kong dan Makau,
makanan ini cukup digemari karena rasanya yang sangat manis. dan harganya yang cukup
terjangkau bagi kaum muda, mulai dari Rp.10.000 - Rp. 25.000 tergantung rasa yang kita
beli. Egg Waffle ini terdiri dari adonan beragi telur yang dimasak di antara dua piring sel
semi-bola, biasanya disajikan panas, dan sering dimakan polos, dapat disajikan dengan buah
dan rasa seperti stroberi, kelapa atau coklat.

4. Corndog Mozarela

Makanan ini adalah makanan yang populer dari Korea Selatan. Makanan ini berisi sosis yang
berbalut tepung dan digoreng serta berbentuk seperti batang yang dibalur dengan adonan
corndog. Masyarakat tertarik membeli makanan ini karena mereka sering melihat makanan
ini muncul dalam drama korea dan video-video dimedia.

5.Tteokbokki

Tteokbokki adalah hidangan Korea berupa tepung beras yang dimasak dalam bumbu
gochujang yang pedas dan manis. Tepung beras yang dipakai berbentuk bulat batang yang
memanjang. Makanan ini lumayan banyak memiliki peminat dikalangan remaja. Karena
terpengaruh dari drama-drama Korea atau video mukbang yang banyak ditampilkan dimedia
seperti di Youtube. Hal inilah yang memicu ketertarikan banyak orang untuk mencoba
makanan ini. Tteokbokki ini dijual seharga Rp.10.000.

Agar tidak tertinggal jauh, sikap yang perlu diambil adalah dengan hanya cukup
mengetahui saja makanan tersebut dan tidak menjadikan makanan tersebut menjadi makanan
pokok sehari-hari kita. apalagi makanan takoyaki, dimsum, Tteokbokki, Corndog Mozarella
dan Egg Waffle ini tidak berbahan dasar nasi. jadi makanan ini tidak mempengaruhi budaya
makanan lokal yang ada di kota Medan jika hanya dikonsumsi untuk mengetahui rasanya
saja. Kita juga harus menyadari bahwasannya makanan dalam negeri kita ini lebih nikmat
daripada makanan budaya luar. kita boleh mengambil bagian positif dengan mencicipi
makanan budaya luar tetapi rasa makanan budaya lokal tidak akan terpengaruh dengan
adanya makanan budaya luar yang datang di kota Medan ini.

B. FASHION
Menurut jurnal Deswanti dkk (2019) Fashion saat ini sangat trend di kalangan anak
remaja hingga dewasa,fashion dengan style yang sangat memukau dan memiliki harga
yang cukup mahal bagi kalangan era 4.0 saat ini tidak lah penting soal mahalnya suatu
fashion tetapi mereka ingin mengikuti trend trend luar yaitu dengan baju baju
setengah jadi dan bahkan celana celana yang memiliki desain yang menarik seperti
celana jeans dengan belahan di lutut ataupun celana pendek dengan style korea.

Menurut Jurnal Junaidi dkk (2016) Fashion merupakan kebutuhan masyarakat yang
sangat penting,apalagi fashion tersebut dapat menambah kepercayaan seseorang
dalam berpenampilan di luar ruangan contohnya mall ataupun tempat wisata lainnya.

Menurut Buku Soetijo (2012) mengenai fashion pembentuk karakter seseorang,yaitu


dengan fashion membuat seluruh orang mengubah pempilan dan bahkan mengubah
karakter mereka,dengan fashion yang tadinya mereka memiliki karakter pemalu dan
saat memilih fashion yang menarik maka membuat karakter mereka menjadi penuh
percaya diri apalagi dengan mereka memakai style budaya luar menjadikan mereka
layak untuk di tampilkan di publik dan bahkan media sosial.

Menurut Ica fashion yang ia pakai sangatlah banyak diminati kalangan remaja saat ini
dan fashion yang dia pakai mengikuti style versi korea dengan celana belahan dan
baju yang tidak penuh menutupi badannya,dia mengatalan bahwa lebih menarik
memakai style style luar daripada style lokal,karena ia memiliki idola berasal dari
korea yaitu kpop dengan grup BTS.Oleh karena itu dia mengikuti sampai membeli
segala hal mengenai korea dan Kpop nya tersebut.Tetapi Ica memberikan suatu
pembelajaran dari yang ia lakukan yaitu ia menjadi kehilangan budaya lokal nya dan
lebih mengenal budaya luar,dan dia berharap bisa mengubah style nya dan lebih
mementingkan style lokal dibandingkan style luar,dan Ica akan mencoba untuk
mengurangi style fashion yang mengikuti syle korea.

Menurut Nuraifa Style yang dia pakai sangatlah menambah kesan menarik pada
penampilan diri nya,dikarenakan dengan dia memakai pakaian tersebut dengan style
luar membuat dia menjadi sorotan masyarakat,menurut nya budaya lokal bukan lah
hal menarik lagi bagi dia dan lebih memilih memakai pakaian setengah jadi dengan
celana pendek,dengan dia kemana kemana menggunakan style tersebut.Nuraifa
menanggumi salah satu orang dari Kpop yaitu Jungkook karena menurut dia style
yang dipakai oleh mereka sangat membuat hal terkesan bagi dia,pengaruh budaya luar
membuat nuraifa menjadi lebih mendalami fashion fashion luar dan menurutnya
bahwa style lokal itu tidak semenarik dan seindah budaya luar.Tetapi nuraifa sendiri
memberikan solusi bagi diri nya untuk menjadi lebih mengenal style lokal dan tidak
menghilangkan budaya lokal,dia untuk saat ini ingin lebih memakai produk produk
lokal dibanding luar,bukan berarti semua yang ia pakai adalah produk lokal tetapi
lebih fokus ke produk dalam negeri dibandingkan luar negeri,saya sebagai peneliti
memberikan arahan kepada nuraifa untuk tidak menghilangkan budaya ia sendiri,yaitu
budaya lokal.Saya juga memberikan nasihat kepada nuraifa untuk tidak berlebihan
mengidolakan artis luar seperti kpop,blackpink dan lainnya karena menurut saya itu
akan merugikan nuraifa sendiri karena dengan dia mengidolakan artis luar secara
berlebihan maka akan menguras uang dia dan menguras waktu dia untuk hal yang
lebih bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai